Volume
Avg volume
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), didirikan sebagai bagian dari grup Indofood, merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek terbesar dan terkemuka di Indonesia. Beroperasi di berbagai kategori seperti mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, minuman non-alkohol, serta kemasan, ICBP memiliki lebih dari 30 merek ternama, termasuk Indomie, Indomilk, Chitato, Bumbu Racik, Promina, dan Ichi Ocha. Dengan jaringan distribusi luas dan lebih dari 60 pabrik di Indonesia serta 20 fasilitas internasional, ICBP tengah fokus memperkuat pasar global dan menjaga keunggulan produknya di le... Read More
Emiten keluarga Panigoro sama Keluarga Salim $MEDC Lagi meroket karena ada transaksi afiliasi di tambah ada war Israel- iran.
padahal MEDC kemarin masuk Watchlist malah gak entry 🙂↔️🙂↔️
$ANTM $ICBP
📉 Lebaran rame, tapi belanja rakyat lesu?
Laba 1Q25 sektor Konsumer lesu
Padahal momentum Lebaran biasanya jadi booster
Tanda-tanda daya beli makin lemah
Rakyat makin hemat, tren downtrading makin nyata
Tapi ini belum akhir cerita
Ada 3 katalis yang bisa jadi penyelamat:
🇮🇩 Penguatan Rupiah
Naik 4% dari titik lemahnya di April
Bisa bantu tekan biaya bahan baku
Lebih dari 50% bahan baku pakai USD
👷♀️ BSU (Bantuan Subsidi Upah)
Rp300 ribu/bulan, 2 bulan
Langsung ke rekening 17,3 juta pekerja bergaji kecil
Daya beli naik = konsumsi naik?
🍽️ Program MBG makin luas
Insentif buat mahasiswa & penciptaan dapur baru
Lebih banyak uang saku, lebih banyak belanja?
Meski margin tertekan...
Efisiensi tetap jadi tameng
Gaji & logistik dipangkas
📦 Sektor Konsumer: masih kuat walau diterpa badai
3Q21 & 3Q23 jadi buktinya
Tapi daya beli rapuh & harga komoditas bisa jadi jebakan
$ICBP $UNVR $INDF
____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^
Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger.
Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO
Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community
Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative.
Mau ikutan perjalanan investasi saya?
❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community
1/2
$ICBP infonya menyutik dana ke KFC, sayang banget 40 M saja, tapi kepercayaan masyarakat akan Boicot produk yang kerjasama dengan Israel masih kencang. Awas ikutan ambles sahamnya.
Wah ini tim Legal nya $SIMP $INDF $ICBP tolong di crosscheck kebenarannya, sudah membawa nama Salim Group bisa sangat merugikan dan meresahkan.
$ICBP - Saham Sembako vs Saham Mimpi
Di sebuah grup WhatsApp bernama "Appestor Pro VIP (No Newbie)", ada Budi yang baru saja beli saham perusahaan rokok karena "laporan keuangannya seindah filter Instagram". Katanya, "Yang penting revenue naik. Kalau ada yang mati karena kanker paru, itu risiko industri!"
Lalu datanglah Tono, si ahli taichi trading—beli saham A, tapi malah promosi saham B biar harganya naik. "Ini namanya strategi pump and hope," ujarnya sambil screenshot grafik saham yang baru saja breakdown, lalu dikasih tulisan "Akumulasi! Target 3x lipat!"
Tak ketinggalan, Bu Ani yang hanya percaya pada divine intervention. Ia beli saham transportasi karena mimpi naik kereta kuda. "Ini pasti pertanda! Lha Wong di laporan keuangannya ada kereta listrik!" Alasannya lebih absurd dari alasan pemerintah naikin harga BBM.
Akhirnya, muncul Pak Joko yang cuma pegang saham perusahaan sembako. "Saya sih beli yang jelas: kalau harga naik, orang tetap makan. Kalau saham $TLKM lo jatuh, ya udah, paling lo jadi tukang $GOTO."
Moral cerita? Investasi itu kayak bikin mi instan:
• Ada yang pake telor (analisis fundamental).
• Ada yang cuma pake micin (tafsir mimpi).
• Tapi yang paling bahagia tuh yang beli perusahaan mi instannya langsung.
Berbagi ide
$INDF
Biasa kalau kata anak teknikal, sudah break high, itu no limit
Apakah si induk mau balap $ICBP ?
Yuk foreign, selama masih haka, naik terus
SKLT — Saham Sambel & Kerupuk yang Tetap Tumbuh Meski Ekonomi Lesu
Di tengah isu geopolitik yang memanas dan ekonomi yang lemah, satu hal tetap nggak berubah: sambel dan kerupuk tetap jadi teman makan orang indonesia.
Yes, urusan lidah ini gak ngaruh walaupun daya beli lemah, toh harga kerupuk masih terjangkau. Sambel juga udah jadi kewajiban temen lauk dan rasanya ada yang kurang kalau ga ada yang satu ini.
🌶️ Sambel: Budaya, Tren, dan (ternyata) Potensi Ekonomi
Coba pikir deh, dari Sabang sampai Merauke pasti ada sambel. Dan itu bukan cuma gaya hidup, tapi udah jadi budaya.
Data konsumsi cabai sesuai gambar bisa jadi cermin betapa pedas itu udah mendarah daging buat orang kita.
Kuliner pedas makin jadi primadona. Ayam geprek, seblak, ceker level 99 — semua diburu.
Generasi milenial dan Gen Z doyan konten tantangan makan pedas. Nggak peduli nangis-nangis asal viral.
Inovasi kuliner sambel nggak ada habisnya. Dan demand-nya? Terus naik.
🫓 Kerupuk: Bukan Cuma Pelengkap, Tapi Komoditas Serius
Kerupuk udah jadi teman lauk orang ndonesia
Buktinya?
Konsumsi kerupuk per kapita di Indonesia tembus 1,56 kg per tahun.
Bahkan kerupuk-kerupuk Indonesia udah ekspansi ke luar negeri!
Nilai ekspor kerupuk & keripik Indonesia di 2023 tembus US$ 37,77 juta.
Pasarnya? Korea Selatan, Belanda, Tiongkok, sampai Amerika Serikat.
Salah satu pemain ekspor kerupuk udang? SKLT.
SKLT udah berhasil ekspor ke 30 negara dari Asia, Eropa, Amerika sampai Australia. Keren kan!
💰 Sekarang Ngomongin Duitnya
Kalau sambel dan kerupuk punya pasar yang kuat dan nggak lekang oleh resesi, tentu ada peluang bisnis di sana. Dan SKLT ngasih bukti nyata:
Laba bersih Q1 2025: Rp 33,5 miliar, naik 47,58% dibanding Q1 2024 yang ‘cuma’ Rp 22,7 miliar.
Pendapatan Q1 2025 juga naik jadi Rp 654 miliar dari Rp 518 miliar di periode yang sama tahun lalu.
Artinya apa? Demand jalan, ekspor jalan, laba juga ikut naik.
SKLT bukan sekadar saham “receh kerupuk”, tapi bisa jadi hidden gem yang jarang dibahas, tapi worth buat dicermati.
$SKLT $INDF $ICBP
Saham $CLEO bikin heboh, harga saham terpangkas 50% karena penyesuaian saham bonus pasca ex-date. Dengan kondisi ini, apa yang harus dilakukan? dan apa manfaat saham bonus?
Dengan rasio saham bonus yang jumbo 1:1, saham bonus CLEO memang serasa stock split dengan rasio 1:2. Bedanya, nominal saham tidak terpecah.
Dengan kondisi ini, pasti merasa lalu apa untungnya saham bonus kalau dikasih tapi harganya turun 50%.
Secara umum manfaat saham bonus dalam case CLEO memang hanya terasa secara tidak langsung seperti:
* Likuiditas lebih oke dan ruang kenaikan harga saham bisa lebih agresif tanpa memecah nominal saham. Namun, bicara harga saham, naik-turunnya pun butuh waktu dan sentimen juga kan.
Jadi, apakah saham bonus CLEO ini nggak ada manfaatnya? kami coba ulas strategi di saham CLEO yang bagikan saham bonus di sini: https://cutt.ly/Yrm4IcKO
$ICBP $MYOR
$DNET $ICBP katanya suntik modal KFC 80 Miliar. Di sosmed banyak gerakan boikot Indomie. Apakah akan berpengaruh ke saham $SIMP juga karena minyak goreng buat produksi indomie?
Daya beli masyarakat memang masih cukup sulit. Pemerintah mencoba memperbaiki kondisi dengan memberikan beberapa insentif. Namun, apakah insentif itu cukup memperbaiki keadaan?
Sebenarnya, kami menilai insentif yang diberikan pemerintah sifatnya hanya sementara. Bukan insentif fiskal yang bisa menjaga income atau membuka lapangan kerja baru.
Beberapa insentif itu antara lain:
1. Diskon transportasi umum
2. Diskon tarif Tol
3. Bansos
4. Bantuan sosial tunai
5. Diskon premi JKK
Di sisi lain, dari segi Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga. Total 75 bps dan terakhir 25 bps diturunkan pada Mei 2025. Efek dari penurunan mungkin baru terasa ke sektor riil pada Agustus -November 2025.
Insentif fiskal dari pemerintah dengan kombinasi penurunan suku bunga BI kerap dijadikan kombinasi terbaik untuk memperbaiki kondisi ekonomi.
Dalam kondisi ekonomi yang membaik, salah satu yang bisa dilirik adalah saham-saham consumer goods. Pertanyaannya, kira-kria saham consumer goods apa yang paling murah dan menarik saat ini?
Kami ulas selengkapnya di sini: https://cutt.ly/7rmF1PYS
$ICBP $MYOR $INDF
📌 Quick Tips & Trivia
🎯 “Gak Semua Saham Perlu Ditatap Kayak Mantan, Mak 😆”
💬 Mak, jujur aja… awal-awal belajar saham, tiap 5 menit saya buka aplikasi —
pantengin $MAPI, $ICBP, $TSPC, bahkan pas market belum buka juga dicek 🤦♀️
Tapi makin ke sini, saya belajar: pantengin terus bukan berarti makin cuan.
Yang penting tuh strategi dan disiplin, bukan ngejar candle merah ijo kayak sinetron 🙃
Tips sabtu santai:
✅ Cek indikator utama cukup sekali sehari aja, pas market tutup
✅ Gunakan watchlist berisi saham yang akumulasi-nya sehat
✅ Simpan alarm hanya buat sinyal penting (misal: crossing MA, spike ekstrem)
🎁 Trivia:
Tahukah Mak?
Bandar justru suka kalau retail panik dan buru-buru cutloss di harga bawah...
Karena mereka bisa borong lagi dengan harga murah 🛒
Jadi, tenang dan cermat itu senjata utama emak-emak pejuang cuan! 💪💚
💬 Mak tim mana nih?
🟢 = Cek chart tiap 10 menit
🔵 = Cukup sekali sehari aja
🟡 = Belum disiplin, tapi pengen belajar 😅
☕Apa Jadinya Jika Indomie Ayam Bawang Menghilang? 👀
Pak Salim, saya Salim dulu🙏. Mohon jangan saya diboikot makan mie ini.😁
Ini hanya analisis pengaruh 1 varian ini saja terhadap perusahaan.
Sebagai Fans Berat Indomie, khususnya Ayam bawang.
Penasaran muncul, apak sih efeknya klo varian ayam bawang ini menghilang? , entah habis stok, diboikot, larangan dll ini.🤔🤔🤔
----
📊 Estimasi Dampak Finansial
Berdasarkan laporan keuangan ICBP tahun 2023:
Total Penjualan Bersih: Rp67,91 triliun
Penjualan Segmen Mi Instan: Rp49,22 triliun (72,48% dari total penjualan)
Laba Usaha Segmen Mi Instan: Rp12,95 triliun (margin laba usaha 26,31%)
Jika diasumsikan varian Ayam Bawang menyumbang sekitar 10–15% dari total penjualan mi instan, maka:
Penurunan Penjualan: Rp4,92 triliun – Rp7,38 triliun
Penurunan Laba Usaha: Rp1,29 triliun – Rp1,95 triliun
Tentu, berikut penjelasan dengan bahasa awam:
---
Kalau Indomie rasa Ayam Bawang dilarang dijual, dampaknya ke keuangan perusahaan (ICBP) cukup besar. Singkatnya:
1. Penjualan Bersih Konsolidasi turun 7,2% – 10,9%
👉 Artinya, uang yang masuk dari semua penjualan produk perusahaan bisa berkurang sekitar 7 sampai 11 persen.
👉 Ini setara dengan triliunan rupiah yang hilang, karena Ayam Bawang adalah salah satu rasa favorit yang laku keras.
2. Laba Usaha Konsolidasi turun 9% – 13,6%
👉 Laba usaha itu sederhananya keuntungan dari menjalankan bisnis (belum dipotong pajak dan biaya lainnya).
👉 Kalau rasa Ayam Bawang dilarang, maka keuntungan perusahaan bisa berkurang sekitar 9 sampai 14 persen.
👉 Ini bukan hanya soal penjualan yang hilang, tapi juga biaya produksi per bungkus mie lain bisa jadi naik (karena makin sedikit total produksi).
---
Kesimpulan awam:
👉 Larangan jual Indomie Ayam Bawang bisa bikin pendapatan perusahaan anjlok dan keuntungan juga ikut turun cukup tajam.
👉 Perusahaan bakal kehilangan miliaran bungkus mie yang biasanya dijual setiap tahun, dan ini bisa bikin kondisi keuangannya jauh lebih berat.
🤗Cintai produk Indonesia🤗
$ICBP$INDF$DNET
Apakah Naiknya Harga Cokelat dan Gandum adalah Bencana Bagi $ROTI?
Lanjutan dari request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Buat perusahaan seperti ROTI, naiknya harga cokelat, gula, CPO, dan gandum memang bisa dibilang bencana yang datang diam-diam tapi efeknya brutal. ROTI bukan produsen barang mewah yang bisa semena-mena naikin harga jual ke pelanggan. Mereka jual roti kemasan massal dengan harga yang sensitif di pasar bawah-menengah. Margin bisnisnya tipis, volume besar. Jadi begitu bahan baku naik, apalagi empat-empatnya serempak, yang kena duluan adalah margin kotor, dan yang terakhir tersisa cuma laba bersih yang makin sekarat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Buktinya sudah kelihatan di laporan keuangan Q1 2025. Saat harga komoditas masih tinggi dan permintaan belum pulih, ROTI cuma bisa cetak revenue Rp859,6 Miliar, turun 9,6 % YoY. Gross profit-nya ikutan longsor 14,9 %, dan margin kotor menyusut dari 54,3 % ke 51,1 %. Biaya iklan, distribusi, dan gaji tidak bisa langsung dikurangi, jadi margin operasi pun jeblok ke 4,5 %. Laba bersih jatuh 69,4 % ke cuma Rp22,6 Miliar. Itu pun masih ada pendapatan keuangan dan efek pajak—artinya laba inti mungkin lebih jelek. Padahal bahan baku waktu itu belum sebrutal sekarang. Jadi bisa dibayangkan kalau harga cokelat tembus $10.000 per ton, gandum balik ke $700 per bushel, dan CPO menembus MYR 5.000, bisa-bisa margin ROTI amblas sampai ke bawah 48 %, dan net profit meleleh seperti mentega di wajan.
Dampaknya ke laporan keuangan jelas.
Pertama, COGS bakal naik, sementara harga jual roti susah dinaikkan cepat karena daya beli rakyat tak sekuat itu.
Kedua, gross margin turun → operating income makin tipis → laba makin susut. Ketiga, kalau tetap maksa produksi dalam skala besar, stok bisa menumpuk, dan kalau tidak laku, jadi return yang malah bikin beban lain. Keempat, arus kas operasional (CFO) bisa balik negatif. Di Q1 saja mereka sudah minus Rp26,8 Miliar karena prepaid tax dan beban muka iklan. Kalau margin makin tipis, arus kas makin tegang. Kas perusahaan yang tersisa Rp325 Miliar bakal terkikis pelan-pelan, dan opsi ROTI tinggal dua: tarik utang lebih banyak atau potong capex dan promosi. Sementara itu, beban bunga sudah mulai gigit dengan interest coverage ratio turun ke 3,2x. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Tapi kalau harga komoditas justru turun, situasinya bisa jadi kebalikannya. ROTI punya peluang bagus untuk memperbaiki margin, mempertebal laba, dan yang paling penting adalah mengembalikan arus kas ke jalur positif. Misalnya harga gandum, cokelat, dan CPO turun 15–20 %, dan 60 % dari COGS berasal dari bahan ini, maka ada potensi penghematan Rp25–35 Miliar per kuartal. Gross margin bisa balik ke atas 54 %, dan laba bisa loncat tanpa perlu naikkan volume secara signifikan. Bahkan tambahan 1 % margin saja bisa tambah Rp8–9 Miliar laba, setara kenaikan >30 % dari posisi sekarang.
Kalau margin membaik dan arus kas positif, ROTI bisa stop dulu buyback yang maksa, dan mulai bangun cadangan kas buat ekspansi atau dividen tahun depan. Sahamnya yang sempat drop dari Rp1.100 ke Rp840 mungkin bisa rebound kalau pasar lihat margin naik dan laporan Q2 mulai ‘wangi’ lagi. Market akan tanggap terhadap pemulihan CFO dan net profit. Investor institusi mulai masuk lagi, dan harga saham bisa naik ke level psikologis Rp900–1.000.
Sebaliknya, kalau harga komoditas meledak dan ROTI tidak bisa naikin harga jual ke pasar, maka efek domino-nya akan brutal. Laba makin susut, kas makin mepet, kepercayaan investor makin menipis. Apalagi ROTI sudah bukan growth story seperti dulu, jadi valuasi sahamnya sangat bergantung pada laba dan dividen. Kalau keduanya terancam, harga saham bisa turun lagi ke bawah Rp800, bahkan Rp700.
Jadi, turunnya harga cokelat, gula, CPO, dan gandum = peluang hidup sehat bagi ROTI. Tapi kalau harga-harga itu naik terus = alarm darurat yang bisa jadi awal dari fase stagnasi panjang. Semua tergantung bagaimana manajemen menyikapi: apakah mereka bisa jaga efisiensi, kontrol biaya, dan tahan godaan promosi yang overdosis. Karena di bisnis roti massal seperti ini, margin itu seperti udara, kalau tipis, bisnis masih bisa hidup. Tapi kalau habis, ya semua ikut tumbang, termasuk harga sahamnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$AMRT $ICBP
1/10
Membaca buku ini akan membuatmu memahami Gameplay Indonesia Raya… dan tidak lagi grasa grusu tiap ganti presidentt teriak teriak oligakiri oligakanan oligatengah 🤣🤣
$BBRI $ICBP $BUMI
Saham Consumer Defensif
Lagi cari saham tahan banting waktu ekonomi lesu?
Coba lirik sektor consumer defensif kayak:
🥫 $ICBP — Indofood CBP
🍜 $MYOR — Mayora
🧴 $UNVR — Unilever
Orang tetap makan & mandi, meskipun IHSG turun 😄
Harapan tahun lalu agar perusahaan kakap dari (OT Group) listing di bursa dan kini bakal IPO. Tapi kita lihat dulu perusahaan mana yang akan listing di BEI.
Apakah PT Sinar Terang Tbk (OT Group), PT ABC Tbk (OT Group), PT Arta Boga Cemerlang Tbk (OT Group), atau anak usaha yang lainnya. Apabila sesuai ekspetasi, saya siap ikut berpartisipasi untuk genggam sahamnya.
Tapi kalau hasilnya di luar terlihat istimewa, dalaman rongsok. Ibarat menikah dengan memberi mahar tinggi dapat spek LC.
$IHSG $INDF $ICBP
@AdhityoPrathamaAdji dan bulan juli udh kena cukai makanan dan minuman manis😂. Siap² sektor FnB banyak yg rungkad seperti perusahaan rokok. $CMRY $ICBP $ULTJ
$MLBI LK Q1 2025: Bisnis Mabok Never Dies?
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) ini ibarat warung bakso legendaris yang dimiliki Pak Toto di tengah pasar. Nggak banyak gaya, nggak buka cabang, tapi selalu rame, punya pelanggan setia, dan uangnya ngalir stabil. Beda jauh sama bisnis influencer saham yang dijalankan Pak BudiDolDol bin Judd Old, mantan operator koperasi merah ijo sabung ghoib Kamboja, yang jualan janji, nipu dengan angka dan chart manis, lalu hilang waktu market crash sambil ninggalin investor nyangkut. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
MLBI nggak main kayak BudiDolDol Judd Old. Bisnisnya konsisten dan real yakni dari pabrik minuman, distribusi lewat channel besar, lalu masuk ke pengecer dan outlet F&B. Dari sisi produk, jelas yakni alkohol (mayoritas) dan non-alkohol (minoritas, tapi mulai turun kontribusinya). Bisnis non halal.
Dari sisi hulu, perusahaan ini aman karena mereka tidak tergantung pada satu vendor. Tidak ada pembelian bahan baku dari satu pihak yang nilainya melebihi 10% penjualan bersih. Ini penting karena risiko pasokan rendah, jadi pabrik bisa jalan terus. COGS tahun 2025 tercatat Rp282,5 miliar, dengan rincian bahan baku Rp123,7 miliar, upah langsung Rp23,6 miliar, overhead pabrik Rp150,3 miliar. Ini menunjukkan struktur biaya mereka sehat dan konsisten. Bahkan dengan revenue stagnan, mereka bisa turunkan COGS dari tahun lalu, artinya efisiensi produksi makin bagus. Seperti Pak Toto yang pintar pilih daging bakso murah tapi enak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang, soal pelanggan, ini yang menarik. PT Bintang Bali Indah adalah pelanggan utama yang menyumbang lebih dari 10% penjualan, tepatnya Rp197,5 miliar dari total Rp669,9 miliar. Artinya hampir 30% revenue tergantung satu entitas. Kalau entitas ini goyah, bisa guncang juga MLBI. Ini mirip kasus Pak Toto yang nitip semua baksonya ke satu driver ojol. Kalau drivernya ngilang, kelar semua. Meski secara akuntansi nggak masalah, secara strategi bisnis ini titik rawan yang harus diawasi.
Gross margin MLBI di atas 57%, operating margin 28,5%, dan net profit margin 24,1%. Ini level margin yang bahkan perusahaan consumer goods lain pun iri. Dibanding $UNVR atau $ICBP, margin bersih MLBI jauh lebih tinggi. Laba bersih Q1 2025 Rp161,6 miliar, naik 2,4% yoy. Kenaikannya bukan dari revenue (naiknya tipis), tapi karena efisiensi biaya produksi dan biaya penjualan (SGA). Beban penjualan hanya Rp78,4 miliar, dan beban umum-administrasi Rp66,5 miliar, yang berarti efisiensi tetap terjaga di semua lini. Kayak Pak Toto yang tahu mana karyawan yang boros, dan mana yang bisa kerja 3 shift tanpa ngeluh. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau lihat neraca, nampak kas dan setara kas MLBI Rp1,7 triliun, turun sedikit dari Rp2 triliun di akhir 2024, tapi masih sangat kuat. Liabilitas total hanya Rp826 miliar dan semuanya liabilitas operasional. Nyaris nggak ada utang berbunga. Artinya, perusahaan ini net cash. Ekuitasnya Rp2,4 triliun, ROE-nya tinggi, dan solvabilitas nyaris sempurna. Tapi pertanyaannya adalah dengan kas sebanyak itu, mau buat apa? Apakah buat ikutan bisnis BudiDolDol bin Judd Old?
Capex mereka sangat minim. Jadi free cashflow mereka tetap besar. CFO kuartalan Rp197,6 miliar, sudah cukup bayar semua capex dan tetap sisa banyak untuk dividen. Dan ini yang mereka lakukan dengan kas gede, mereka bagi hampir semua laba ke pemegang saham. Dividen interim Rp190/saham, dan final Rp396/saham. Total Rp1,23 triliun dividen tunai dibagikan di 2024, atau sekitar 95% dari laba tahunan. MLBI ini bukan cuma ATM investor, tapi ATM yang nggak pernah mogok.
Tapi ini juga bisa jadi kelemahan karena tidak ada ambisi pertumbuhan. Produk non-alkohol malah turun kontribusinya dari Rp98,4 miliar ke Rp71,5 miliar yoy. Padahal tren global mulai ke arah beverage sehat, soda rendah gula, sparkling non-alcoholic drink. MLBI tetap di zona nyaman yakni jualan bir ke segmen yang sama, lewat channel distribusi yang sama. Kayak warung Pak Toto yang jualan satu jenis bakso sejak 1990, konsisten iya, tapi apakah tahan menghadapi perubahan selera pelanggan ke depannya? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah transaksi afiliasi. Penjualan ekspor ke pihak berelasi sebesar Rp1,34 miliar, piutang dari pihak berelasi Rp5,6 miliar. Masih dalam batas wajar. Tapi mereka juga membayar royalti, fee manajemen, dan biaya jasa lainnya ke Heineken sebagai induk dan detailnya nggak disebutkan rinci. Walaupun tidak terlalu besar dari sisi kuantitas, ini tetap lubang pengeluaran yang pelan-pelan mengalirkan nilai ke pemegang saham mayoritas. Seperti Pak BudiDolDol yang bikin pelatihan saham palsu, lalu ambil bobol akun trading username dan password online trading untuk kendalikan semua transaksi yang dilakukan murid-muridnya.
Current ratio MLBI sangat sehat (lebih dari 2x), DER nol, interest coverage nggak relevan karena nggak punya utang. Gross margin, operating margin, net margin semuanya tinggi dan stabil. ROE solid. CFO-to-Net Income juga lebih besar dari 1, yang artinya laba berkualitas dan didukung kas sungguhan, bukan laba kertas. Bahkan Capex-to-CFO di bawah 10%, artinya FCF sangat kuat. Tapi semua ini jadi pengingat juga bahwa MLBI adalah perusahaan mature, bukan growth stock. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau harapan investor adalah capital gain cepat, MLBI bukan jawabannya. Tapi kalau harapannya dapat dividen rutin, nggak stres, dan bisa pensiun dengan cuan tiap tahun, MLBI cocok banget. Tapi ingat, kalau ke depannya mereka nggak adaptif terhadap tren beverage global, lama-lama margin bisa tergerus dan market share bisa diambil pemain baru. Kalau harapan itu terwujud, saham ini jadi kombinasi ideal: defensif, efisien, dan cuan konsisten. Tapi kalau tidak, ya jadi warung elite yang terus menyusut pelan-pelan, tetap untung, tapi makin tua, makin sepi.
Akhir kata, MLBI ini bisnisnya jujur tapi bikin mabok non halal, duitnya ada, dan modal kerja kuat. Tapi di tengah dunia yang berubah cepat, bahkan warung bakso legendaris pun harus mikir buat bikin varian baru misalny bakso vegan, atau sambal khas TikTok biar viral. Kalau MLBI terus nyaman di tempat, investor harus sadar bahwa uang mereka dipakai buat nyenengin pelanggan lama, bukan nyari pelanggan baru. Dan itu bukan hal buruk, asal sesuai harapan sejak awal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/10