


Volume
Avg volume
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), didirikan sebagai bagian dari grup Indofood, merupakan salah satu produsen produk konsumen bermerek terbesar dan terkemuka di Indonesia. Beroperasi di berbagai kategori seperti mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, minuman non-alkohol, serta kemasan, ICBP memiliki lebih dari 30 merek ternama, termasuk Indomie, Indomilk, Chitato, Bumbu Racik, Promina, dan Ichi Ocha. Dengan jaringan distribusi luas dan lebih dari 60 pabrik di Indonesia serta 20 fasilitas internasional, ICBP tengah fokus memperkuat pasar global dan menjaga keunggulan produknya di le... Read More
@JIUN02 dongo, sinarmas $BSDE sm agund sedayu $PANI yg dibacking Salim $ICBP itu levelnya udah konglomerasi yang diversifikasi ke mana2. Lah bksl siapa emg mau lawan 🤣, ngarepnya dipikir jg dong WKWKW
$ICBP lumayan angkat porto saya hari ini, senin bisa panen beli 1 truk indomie 😂
$SIDO lumayan sudah 555, plan saya jual di 585 saja buat bagi2 kado natal ke bandar 😁
$PWON rungkad ke 300 kayaknya, banyak hutang dalam USD jadi makin berat 🤭
Update porto weekend ini.

$ICBP disabar-sabarin aja dah. Dulu juga waktu $PTRO malah lebih dari 30% minusnya, buah kesabaran setelah menunggu 7 bulanan, malah jadi plus belasan persen. Kuncinya adalah sabar.
Etapi tergantung emitennya apa juga sik 😅

🎯 Ketepatan Waktu Trading: Tidak Terlalu Cepat, Tidak Terlalu Lambat
Ketepatan waktu adalah penentu utama kesuksesan dalam trading. Masuk terlalu cepat berarti Anda bisa terjebak dalam sideways yang panjang; masuk terlalu lambat berarti Anda kehilangan sebagian besar keuntungan. Waktu yang paling tepat adalah momen krusial ketika Smart Money (dana institusional) baru saja menyelesaikan fase akumulasi tersembunyi mereka dan siap mendorong harga.
Trigger Smart Money adalah solusi yang memberikan Anda ketepatan waktu sempurna ini di pasar saham Indonesia. Alat ini adalah sistem pemantauan yang sangat sensitif, yang dirancang untuk menangkap perubahan halus dalam dinamika volume yang mendahului pergerakan harga.
Ketepatan waktu kami didukung oleh Deteksi Spike Volume yang Sangat Spesifik secara Intraday. Kami mengabaikan noise volume harian dan mencari lonjakan volume yang tiba-tiba, yang melampaui rata-rata volume intraday hingga 5 hingga 8 kali lipat. Lonjakan ini adalah indikasi nyata bahwa Tangan Besar sedang bergerak. Namun, ketepatan waktu memerlukan verifikasi. Di sinilah Filter Arus Dana Bersih berperan. Kami memverifikasi bahwa lonjakan volume tersebut didominasi oleh tekanan beli (net buying). Hanya sinyal yang terkonfirmasi oleh arus dana masuk yang kuat yang akan dikeluarkan. Dengan kombinasi kecepatan deteksi volume ekstrem dan verifikasi money flow yang akurat, Trigger Smart Money memastikan Anda memasuki pasar pada momen yang paling tepat.
$SMSM $ICBP $BEER
1/2


dividen $INDF 4%, $ICBP 3%
masuk bertahap aja
INDF udh deket harga terendah setahun di 6525,
ICBP terendah 3 tahun di 7950.
asing tercatat net buy 3 hari terakhir di ICBP
$ACES lumayan bantu angkat porto hari ini 😁
$ICBP aku sell all di 9000 nanti ndar, bisa kamu jual balik ke ritel lain di harga 10 rb 😂
$SIDO sudah saya hold 1 tahun lebih dan sudah terima dividend 3x totalnya 88 juta 😁
siap saya hold 10 tahun lagi kalau harganya ngga pernah lewatin 570 😂
Update porto hari ini.

musim libur nataru bentar lagi, mayoritas sektoral saham lagi terkoreksi flow money pindah ke sektor transportasi, non siklikal dan keuangan.
$IHSG $BBCA $ICBP

$ICBP
Secara sederhana, berinvestasi di ICBP sama dengan berinvestasi pada "perut" masyarakat. Sebagai pemimpin pasar di industri barang konsumsi (FMCG), ICBP memiliki fondasi yang sangat kuat di Indonesia.
1. Raja Mi Instan yang Tak Tergantikan
Produk utama mereka, Indomie, bukan sekadar makanan, tapi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi jutaan orang.
Kekuatan Merek: Sulit bagi kompetitor untuk menggoyang dominasi Indomie.
Pricing Power: Jika harga bahan baku naik, ICBP punya kemampuan untuk menaikkan harga jual sedikit demi sedikit tanpa kehilangan banyak pelanggan. Ini adalah kunci menjaga keuntungan.
2. Diversifikasi Produk yang Luas
ICBP tidak hanya jualan mi instan. Mereka punya portofolio yang sangat lengkap:
Dairy (Susu): Indomilk.
Makanan Ringan: Chitato, Qtela, Lays (sekarang diganti merek lokal baru).
Penyedap & Minuman: Sambal Indofood, sirup, hingga air mineral (Club). Artinya, jika satu sektor sedang lesu, sektor lain bisa menopang pendapatan perusahaan.
3. Ekspansi Global (Pinehill)
Beberapa tahun lalu, ICBP mengakuisisi Pinehill, perusahaan yang memproduksi Indomie di Timur Tengah dan Afrika.
Potensi Pertumbuhan: Populasi di Afrika sangat besar dan sedang bertumbuh. Ini memberikan ICBP sumber pendapatan dalam mata uang asing (USD), yang membantu melindungi perusahaan saat nilai tukar Rupiah melemah.
4. Ketahanan Terhadap Krisis (Defensive Stock)
Saham ICBP sering disebut sebagai saham "Defensive".
Dalam kondisi ekonomi sulit sekalipun, orang mungkin akan menunda beli mobil atau HP baru, tapi mereka akan tetap makan mi instan dan minum susu. Inilah yang membuat pendapatan ICBP cenderung stabil di berbagai kondisi ekonomi.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Harga Bahan Baku: Kenaikan harga gandum global bisa menekan margin keuntungan.
Utang Valas: Karena akuisisi Pinehill, ICBP memiliki utang dalam mata uang asing. Jika Rupiah melemah tajam terhadap Dollar, beban bunga mereka bisa membengkak. a.k. ancur2an.
tapi ya kebalikanya .
jadi kita juga berharap indonesia terus membaik , dan rupiah menguat
#36
Rab, 17 Des 2025
PERLU DIKETAHUI OLEH INVESTOR KONSUMER:
Emiten Konsumer Non-Siklikal Paling Aman di Tengah Outlook Ekonomi 2026
Sektor konsumer non-siklikal tetap jadi pilihan defensif utama investor karena permintaan produk esensial (makanan, minuman, kebutuhan rumah tangga) cenderung stabil, meski ada tekanan dari dampak lanjutan PPN 12% (sejak 2025) dan risiko global.
Data terbaru (November-Desember 2025) & proyeksi 2026 menunjukkan:
- Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) mencapai 124 poin (level tertinggi sejak survei BI),
- Proyeksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga ~4,9-5,3% (didukung BI & Bank Dunia),
- Outlook pemulihan daya beli & sektor consumer staples diprediksi menguat sepanjang 2026 (CGS International, analis pasar).
Ini jadi fondasi positif buat emiten berkualitas di tengah proyeksi GDP RI 4,9-5,7%.
Ini PENTING karena akan berpengaruh pada PORTOFOLIO ANDA... Investor harus evaluasi dan adaptif terhadap kondisi EKONOMI DOMESTIK MAUPUN GLOBAL.
Emiten yang lebih resilien biasanya punya:
- Pricing power kuat (bisa adjust harga tanpa hilang volume signifikan).
- Produk esensial sehari-hari.
- Brand kuat & distribusi luas.
- Margin tinggi & neraca sehat (utang rendah, kas kuat).
Emiten yang lebih sensitif:
- Ketergantungan impor bahan baku (dampak rupiah & komoditas).
- Persaingan ketat di segmen premium.
- Risiko regulasi (cukai rokok, fluktuasi pakan ternak).
Berikut ranking emiten paling aman - paling berisiko:
RANKING RISIKO (PALING AMAN - PALING TINGGI)
RISIKO SECARA RANKING ADA TIGA TYPE:
RENDAH
RENDAH-SEDANG (MODERATE)
TINGGI
📌RANKING:
1.MASUK RISIKO RENDAH
ICBP, MYOR, INDF
(Favorit analis, pricing power sangat kuat, produk mie/biskuit/makanan pokok super esensial, kinerja konsisten & sering direkomendasikan BUY untuk 2026)
2.MASUK RISIKO SEDANG (MODERATE)
AMRT, UNVR, KLBF
(AMRT dominan ritel esensial/minimarket, UNVR & KLBF stabil tapi ada tekanan kompetisi & impor)
3.MASUK RISIKO TINGGI
HMSP, CPIN
(HMSP margin jumbo tapi sensitif cukai rokok, CPIN volatile karena harga pakan & komoditas)
Sekedar Tag, Jangan diartikan Macam-macam
$ICBP $MYOR $INDF
Saya Yakin kamu sudah tahu sektor konsumer non-siklikal ini tetap jadi safe haven di 2026 meski ada tekanan daya beli ya 📈😄
Catatan: Analisis berdasarkan data BI, Bank Dunia, & rekomendasi analis terbaru (Des 2025 - outlook 2026), bukan saran beli/jual. Selalu DYOR & konsultasi advisor. Pasar bisa berubah anytime! 🚀
implikasi dari normalisasi harga bahan baku, kenaikan asp taun depan, dan asing mulai akum. $ICBP will back to the right track