indikator notasi khusus
Perusahaan memiliki Notasi Khusus
X

5,050

0.00

(0.00%)

Today

0

Volume

124

Avg volume

Company Background

PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) bergerak dalam bidang penyewaan dan pemeliharaan menara telekomunikasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2007 dan fokus pada layanan jangkauan telekomunikasi in-building dan penyewaan dan pemeliharaan menara telekomunikasi. Perusahaan induk langsung perusahaan adalah PT. Bakti Taruna Sejati dan perusahaan induk utamanya adalah PT. Inovasi Mas Mobilitas. Dasar Hukum Pendirian Perusahaan Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 7 tanggal 28 April 2006, dibuat di hadapan Yulia S.H., Notaris di Jakarta (Akta Pendirian),

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

djarum = $SSIA $IBST

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Penilaian Komprehensif TOWR

#### Gambaran Umum Sarana Menara Nusantara (TOWR)
Sarana Menara Nusantara ($TOWR) merupakan pemain utama dalam sektor infrastruktur telekomunikasi di Indonesia. Dengan fokus pada aset menara dan fiber, TOWR menunjukkan diversifikasi strategis yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan pendapatan jangka panjang.

---

#### Aksi Korporasi Terbaru

1. Rights Issue
• TOWR berencana menggalang dana sebesar IDR4,5 triliun melalui penerbitan rights issue dengan harga IDR900 per saham.
• Dana akan digunakan untuk pelunasan utang dan mendukung modal kerja Protelindo.
• Rights issue ini akan mengurangi rasio net gearing dari 2,2x menjadi 1,6x dan net debt-to-EBITDA dari 4,2x menjadi 3,7x.
• Persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 Oktober 2024 menjadi kunci keberhasilan strategi ini.

2. Akuisisi PT Inti Bangun Sejahtera Tbk ($IBST)
• Melalui PT iForte Solusi Infotek, TOWR mengakuisisi 90,11% saham IBST senilai IDR3,42 triliun.
• Akuisisi ini menambah 3.246 menara, 3.980 penyewa, dan 17.841 km aset fiber ke portofolio TOWR.
• Pendapatan diproyeksikan meningkat 9,1% dan EBITDA tumbuh 7,8% pada FY25.
• Total aset fiber TOWR mencapai 119.000 km, memperkuat posisinya sebagai operator fiber terbesar di Indonesia.

---

#### Teori Investasi dan Prospek Pertumbuhan

1. Fiber Sebagai Pendorong Pendapatan
• Investasi besar pada infrastruktur fiber sejak 2019 menghasilkan jaringan lebih dari 101.211 km pada 6M24.
• Fiber kini menyumbang 20,1% dari total pendapatan, meningkat dari 15,3% pada tahun sebelumnya.
• Potensi pertumbuhan tinggi didukung permintaan data center, layanan cloud, dan konvergensi fixed-mobile.

2. Valuasi Kompetitif dan ROE Tinggi
• ROE TOWR tertinggi di sektor ini, sebesar 19%, didukung struktur biaya efisien dan pembayaran dividen yang kuat.
• Dengan EV/EBITDA 8,3x untuk FY24, TOWR memiliki daya tarik investasi dibandingkan pesaingnya.
• Margin laba bersih mencapai 28,3%, menunjukkan profitabilitas yang unggul.

---

#### Risiko dan Tantangan

1. Risiko Eksekusi
• Tantangan integrasi akuisisi seperti IBST dan pengembangan aset fiber dapat berdampak pada profitabilitas.

2. Ketergantungan pada Kondisi Pasar
• Pertumbuhan TOWR dipengaruhi faktor eksternal seperti penurunan suku bunga dan permintaan layanan telekomunikasi.

---

#### Kesimpulan dan Rekomendasi
TOWR berada dalam posisi yang kuat di sektor telekomunikasi Indonesia. Fokus strategis pada pengembangan aset fiber dan manajemen keuangan yang baik mendukung potensi pertumbuhan perusahaan. Aksi rights issue dan akuisisi IBST memberikan dasar yang kokoh untuk ekspansi operasional dan diversifikasi pendapatan. Dengan rekomendasi "Buy" dan target harga IDR1.030, TOWR diproyeksikan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemegang saham.

Catatan lainnya: http://bit.ly/4a8K4E1

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Iseng pantau
$MTEL $TOWR $SUPR $IBST $TBIG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Potensi Valuasi $TOWR Setelah Rights Issue

TOWR berencana melakukan RI dengan pembeli siaga adalah Djarum. TOWR terlalu banyak utang setelah akuisisi $SUPR dan $IBST.

🔥Jumlah Saham Diterbitkan
Sebelum RI: 51,01 miliar saham.
Saham baru diterbitkan: 5 miliar saham.
Setelah RI (jika seluruh saham terserap): 56,01 miliar saham.

🔥Harga Tebus Rights Issue
Harga pelaksanaan: Rp900 per saham.
Total dana yang diharapkan: Rp4,5 triliun.

🔥Dilusi Kepemilikan
Pemegang saham yang tidak mengambil haknya akan terdilusi maksimum:
9,12% (tanpa saham treasuri).
8,93% (dengan saham treasuri).

🔥EPS
EPS 2023 sebelum RI: Rp62,73.
EPS 2024 setelah RI: Rp57,13.
EPS turun akibat bertambahnya jumlah saham beredar.

🔥PER
PER sebelum RI: 11,24.
PER sesudah RI: 12,34.
PER meningkat karena penurunan EPS, sementara harga saham tetap di Rp705.

Asumsi Laba stuck di 3,2 Triliun

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Harga Akuisisi Menara

Bisnis menara sedang dalam fase konsolidasi. Perusahaan menara kecil dicaplok sama perusahaan menara gede. Ini seperti bakso Pak Toto yang cabangnya 1000 dicaplok sama bakso Pak Joni yang cabangnya 10.000. Pak Toto sudah capek bikin bakso. https://bit.ly/45FDAJu

Harga rata-rata akuisisi menara dalam beberapa tahun terakhir:

1. Akuisisi SUPR oleh $TOWR (2021)
Jumlah menara: 6.422 menara
Nilai akuisisi: Rp16,73 triliun
Harga per menara SUPR: Rp2,6 miliar

2. Akuisisi $IBST oleh TOWR (2024)
Jumlah menara: 3.300 menara
Nilai akuisisi: Rp3,42 triliun
Harga per menara: Rp1,04 miliar

3. Akuisisi $CENT oleh EDGE
Harga per menara: Rp1,6 miliar

4. Akuisisi sebagian menara IBST oleh $TBIG
Harga per menara: Rp1,33 miliar

5. Akuisisi menara Telkomsel oleh Mitratel $MTEL
Harga per menara: Rp1,25 miliar

Akuisisi SUPR oleh TOWR pada tahun 2021 adalah yang paling mahal dibandingkan dengan transaksi lainnya, dengan harga Rp2,6 miliar per menara.

Akuisisi IBST oleh TOWR pada tahun 2024 relatif lebih murah, yaitu Rp1,04 miliar per menara.

Transaksi Mitratel terhadap Telkomsel adalah yang paling efisien, dengan harga Rp1,25 miliar per menara.

Dari data ini terlihat bahwa TOWR membayar premi yang lebih tinggi untuk SUPR dibandingkan IBST, tetapi harga IBST lebih rendah dibandingkan rata-rata transaksi di sektor ini. Hal ini menunjukkan adanya negosiasi yang efektif dalam akuisisi IBST.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Dan jangan lupa kunjungi  Pintarsaham di sini  
https://bit.ly/3QtahWa

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ

Read more...

Empat anak usaha $TOWR dapat pinjaman 1 Triliun dari bank $BRIS

Iforte, $IBST pelaksanaan perjanjian tersebut tidak berdampak negatif

https://cutt.ly/EeZwpZwA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$WIFI 600? Kalo skenario sesuai

$MTDL $IBST $AWAN $WIRG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🗼 TOWR 3Q24: Laba Bersih Terdampak Rugi Kurs, Laba Usaha Di Atas Ekspektasi

Stockbit's take:
▪️ Sarana Menara Nusantara ($TOWR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp842 M (-12% YoY, +4% QoQ) pada 3Q24. Hasil ini membuat laba bersih selama 9M24 menjadi Rp2,4 T (+1% YoY), di bawah ekspektasi karena setara 70% dari estimasi FY24F konsensus.

▪️ Laba bersih yang lemah pada 3Q24 disebabkan oleh kerugian kurs yang tercatat pada beban usaha lainnya sebesar Rp82 M (vs. 3Q23: untung Rp7 M, 2Q24: rugi Rp41 M). Selain itu, beban lain–lain naik menjadi Rp141 M (vs. 3Q23: Rp61 M , 2Q24: Rp26 M).

▪️ Secara operasional, laba usaha meningkat menjadi Rp2 T (+4% YoY, +8% QoQ) pada 3Q24, sehingga laba usaha selama 9M24 menjadi Rp5,7 T (+4% YoY) dan melampaui ekspektasi karena setara 76% estimasi FY24F konsensus. Pertumbuhan ini kemungkinan besar didorong laba tambahan dari Inti Bangun Sejahtera ($IBST) yang baru diakuisisi TOWR pada 2Q24. EBITDA tercatat tumbuh (+12% YoY, +9% QoQ), dengan margin EBITDA meningkat ke level 85,4% (+30 bps YoY, +210 bps QoQ).

---------
Theodorus Melvin (@TheodorusMelvin)
Investment Analyst Stockbit

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Today
👉 Wall Street berakhir 'mixed', Saham Tesla melejit, Bursa Eropa mengalami tekanan.
👉 Harga minyak dunia turun karena kekhawatiran melemahnya pemintaan.
👉 LM Antam hari ini terpantau bertahan di posisi Rp1,529jt/gram.
👉 BEI mencermati pola transaksi saham $AYLS terkait dengan UMA.
👉 $BSDE resmi mengakuisisi SDM dengan nilai Rp2,33T.
👉 $GIAA dan Vietnam Airlines sepakati kerjasama perluas jaringan penerbangan.
👉 $IBST tandatangani perubahan atas perjanjian pinjaman dari bank SMBC Indonesia.
👉 Tingkatkan daya saing, $SMGR gelar pelatihan strategis

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ISAT 5000?

$TLKM $EXCL $FREN $IBST

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$TOWR: Anak usaha Sarana Menara Nusantara, Inti Bangun Sejahtera ($IBST), mendapatkan fasilitas pinjaman senilai 600 miliar rupiah dari Bank Permata ($BNLI). Dana yang diperoleh ditujukan untuk membiayai belanja modal dan refinancing pinjaman sebelumnya. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada 10 Oktober 2025.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

https://cutt.ly/LeA4lMzl

Perusahaan Inti Bangun Sejahtera ($IBST) baru saja mendapatkan pinjaman segar sebesar Rp600 miliar dari Bank Permata ($BNLI). Perjanjian pinjaman ini telah resmi ditandatangani pada 10 Oktober 2024 dan memiliki tenor selama 1 tahun, yang berarti jatuh tempo pada 10 Oktober 2025.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@MuhamadSobirin25 Bayangkan ada sebuah kue besar $TOWR yang dibagi menjadi 100 potong. Setiap potong kue mewakili 1% kepemilikan saham. Misalkan, Anda memiliki 10 potong dari kue tersebut, berarti Anda memiliki 10% dari total kue. https://bit.ly/3YGX6Dc

Sekarang, perusahaan memutuskan untuk membuat lebih banyak kue dengan melakukan rights issue, yang berarti mereka akan membuat tambahan kue baru untuk dijual kepada pemegang saham saat ini dengan harga tertentu. Misalnya, perusahaan memutuskan untuk menambah 25 potong kue lagi (25% dari total) untuk mengumpulkan dana. https://bit.ly/45FDAJu

Setelah rights issue, total potongan kue menjadi 125. Meskipun Anda masih memiliki 10 potong, persentase kepemilikan Anda kini berkurang karena ada lebih banyak potong kue yang dibagikan. Sekarang, Anda memiliki 10 dari 125 potong, yang berarti kepemilikan Anda turun menjadi 8%.

Jadi, ketika dikatakan bahwa terdelusi RI sekitar 8 persen, artinya kepemilikan Anda dalam perusahaan berkurang akibat adanya penambahan saham baru melalui rights issue. Jika Anda tidak membeli potong kue baru yang ditawarkan (saham tambahan), persentase kepemilikan Anda dalam "kue" keseluruhan akan menurun. https://bit.ly/45FDAJu
$TBIG $MTEL $IBST $EXCL

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Di era jumlah investor ritel yang membludak ini ada satu fenomena menarik, yakni saham yang turun dimaki-maki dan dianggap jelek, dan saham yang naik di-dewakan sampai FOMO. Sampai salah satu saham yang sudah murah ini nggak dilirik2 lagi. Coba tebak saham apa ini?

Ini saham sempat booming pasca covid di 2021-2022 karena harganya sempat all time high tembus ke Rp1.600. Dan secara historis sejak IPO, saham ini kenaikan harganya cukup konsisten.

Namun, saham ini langsung ditinggalin ketika turun terus, padahal kinerjanya gak ada problem apa-apa,cuma turun karena faktor eksternal aja. Malah di 2024 udah mulai growth lagi, meski masih rendah sih naiknya.

Yaps, ini adalah saham $TOWR , yang merupakan lead dari saham menara telko dari skala kinerja maupun bisnis menara dan fiber optik.

Sektor menara telko di tahun ini juga didera banyak sentimen yang menurutku nggak terlalu fundamental, seperti kisah Starlink dan omongan kalau nanti BTS nggak diperlukan lagi (ya kali)

Ditambah, ini bisnis tipe capital extensive, butuh modal besar, sehingga tingkat utang juga cukup tinggi. Misalnya DER TOWR dan $TBIG tembus di atas 2 kali. $MTEL paling rendah cuma 0,5 kali.

Lalu, gimana prospek dan harga wajar saham TOWR dan MTEL? simak ulasan lengkapnya di sini: https://cutt.ly/9eAqarxp

$IBST $TLKM

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy