11,375

-175

(-1.52%)

Today

145,100

Volume

382,348

Avg volume

Company Background

Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Dengan total penduduk sekitar 266 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan yakni 66% lakilaki dewasa di Indonesia diperkirakan adalah perokok.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM koreksi keatas dulu bentar

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM terus longsor sampai delisting 🤪

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

Pada tanggal 30 Januari 2025, $GGRM ditutup di angka 11550, turun 250 poin (-2,12%) dari harga closing kemarin. Secara teknikal dalam timeframe daily, harga ditutup di bawah trend line di angka 11818,202. Belum ada sinyal BUY yang muncul hingga hari ini.

Volume yang dihasilkan tergolong di bawah rata-rata, dengan tekanan beli lebih kecil dibandingkan dengan tekanan jual (16,67% berbanding 83,33%). Indikator MACD menunjukkan sinyal yang bearish. Momentum untuk turun terlihat bertambah. Indikator stochastic menunjukkan sinyal yang bearish. Secara historis, posisi harga terbilang Undervalued.

DISCLAIMER ON: Ini hanya analisis teknikal dari kami yang bisa jadi berbeda dari analisis teknikal orang lain. BUKAN AJAKAN UNTUK MEMBELI ATAU MENJUAL. Keputusan investasi tetap di tangan kalian masing-masing dan selalu terapkan money management!

Chart ini dihasilkan dari: t. me/FutureInvestmentSystem_bot.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM kasian nyangkuters

"hati hati yah kawan, nyari duit susah, jangan sampe loss yang membuat miskin dalam posisi IHSG ambrol, kalau bullish semua orang pasti rich, tapi kalau begini, semua orang bisa miskin kecuali investor yang management risk nya tidak akan pernah miskin".


$RATU $BBRI $GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM: Pria Punya Selera

Gudang Garam (GGRM) ini sekarang udah kayak rumah tua peninggalan kakek buyut—kelihatannya masih berdiri, tapi udah mulai miring, catnya pudar, dan gentengnya bocor di mana-mana. Dari luar sih murah banget, tapi begitu masuk, baru sadar kalau ini bukan properti undervalued, tapi properti yang butuh renovasi gede-gedean. Para investor optimis bilang, “Wah, ini kesempatan emas! Murah banget!” sementara yang udah kapok langsung geleng-geleng, “Murah? Murahan kali iya.” Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau Warren Buffett lihat GGRM, dia mungkin bakal menyesap Coke-nya dulu, garuk-garuk kepala, terus bilang, “Mau murah segini juga, kalau bisnisnya lagi kena batunya, ya ngapain?” Buffett itu kan cari bisnis yang punya moat—keunggulan kompetitif yang bikin pesaing susah masuk. Masalahnya, GGRM ini justru bisnis yang tiap tahun moat-nya makin terkikis, bukan karena pesaing, tapi gara-gara regulasi yang makin ketat dan cukai yang makin tinggi. Ini kayak punya warung kopi legendaris yang setiap tahun pajaknya dinaikin, sementara pelanggan makin sedikit karena sekarang orang-orang lebih milih kopi susu kekinian. Dulu industri rokok ini seperti kerajaan yang tak tergoyahkan, sekarang lebih mirip bekas kekaisaran yang masih berusaha mengingat kejayaannya.

Kalau Dostoevsky yang nulis cerita GGRM, ini pasti jadi kisah tragis seorang bangsawan tua yang kehilangan segalanya tapi masih berusaha mempertahankan martabatnya. Para investor lama yang beli di harga 20.000 sekarang mungkin sedang termenung di sudut kamar, memandangi portofolio merah menyala, sambil bertanya-tanya, “Apa ini karma karena dulu sombong bilang saham ini tahan banting?” Ini bukan sekadar saham yang turun, ini ujian spiritual. Setiap laporan keuangan yang keluar bukan cuma angka-angka, tapi surat cinta dari nasib sial yang mengingatkan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini.

Lalu kalau kita lihat dari dunia Naruto, GGRM ini mirip Uchiha Sasuke—dulunya kuat, disegani, banyak pengikut, tapi sekarang berada di jalur gelap yang tidak jelas arahnya. Investor yang masih bertahan berusaha meyakinkan diri sendiri, “Ini cuma masa sulit, sebentar lagi bakal bangkit!” seperti Naruto yang yakin Sasuke bakal balik ke jalan yang benar. Tapi ada juga yang udah capek dan sadar, “Udahlah, dia udah milih jalannya sendiri, biarin aja tenggelam.” Masalahnya, dalam dunia Naruto, masih ada jutsu dan keajaiban yang bisa menyelamatkan. Di pasar saham? Nggak ada yang namanya Hokage datang buat rescue kalau bisnisnya beneran babak belur. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi psikologi investor, yang optimis masih bersikeras bahwa harga segini tuh murah banget, mustahil lebih turun lagi. Padahal, kita semua udah belajar dari sejarah bahwa di bursa saham, murah itu selalu bisa lebih murah lagi. Mereka yang tetap bertahan bilang, “Tenang aja, ini ujian kesabaran!” tapi mereka yang udah cabut bilang, “Udahlah, lo cuma lagi denial.” Yang lebih menarik lagi, investor asing udah kabur duluan, dari 7,93% jadi 5,54% dalam tiga tahun. Ini kayak di pesta pernikahan di mana sebagian besar tamu udah pulang, tapi ada satu-dua orang yang masih bertahan sambil bilang, “Kayaknya bakal ada surprise di akhir acara.”

Dan kalau kita lihat valuasi, GGRM ini kayak mobil tua yang dijual di OLX dengan harga super murah. PBV 0,36? Ini bener-bener harga diskonan! Tapi coba cek dulu mesinnya, jangan-jangan udah berkarat semua. Revenue turun -9,61%, laba anjlok -77,74%, arus kas makin seret. Ya kalau murahnya karena performanya buruk, itu bukan diskon, itu memang harga yang layak. Para analis pun sebagian besar kasih rekomendasi SELL—dari 15 analis, 8 bilang jual, 6 bilang tahan aja dulu, cuma 1 yang bilang beli (dan kita nggak tahu apakah dia beneran yakin atau sekadar butuh hiburan).

Jadi sekarang pertanyaannya, apakah GGRM ini masih layak dipegang? Kalau kita pakai logika optimis, bisa aja ini cuma badai sementara. Ya siapa tahu tahun depan regulasi cukai jadi lebih bersahabat, konsumsi rokok naik lagi, dan laba perusahaan kembali kinclong. Bisa aja, kan? Tapi kalau kita pakai logika realistis, ya tren ini udah jelas. Margin makin tergerus, biaya makin naik, bisnis makin berat. Kayak nunggu mantan yang udah nikah balik lagi ke kita—bisa aja sih kejadian, tapi peluangnya kecil dan bakal sakit hati banget kalau ternyata harapan itu sia-sia.

GGRM ini adalah saham yang sempurna buat menguji mental investor. Kalau emang masih mau bertahan, siap-siap buat naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kalau udah capek, mungkin lebih baik move on sebelum nyesel lebih dalam. Bursa saham selalu penuh kejutan, tapi satu hal yang pasti: pasar nggak peduli seberapa keras kita berharap, kalau fundamentalnya nggak membaik, harga saham pun nggak akan tiba-tiba ajaib naik lagi.

GGRM ini sekarang ibarat franchise film lawas yang dulu berjaya, tapi sekarang kehilangan daya tarik. Dulu raja industri rokok, sekarang lebih mirip Fast & Furious setelah ke-10 kali—masih jalan, tapi semua orang tahu bahwa ceritanya makin absurd dan penontonnya makin bosan. Harga sahamnya sudah turun lebih dari 80% dalam 10 tahun terakhir, laba bersihnya anjlok 77,74%, dan revenue ikut turun 9,61%. Ini bukan sekadar penyesuaian harga atau badai sementara, ini lebih seperti karakter utama yang perlahan ditulis keluar dari skenario karena udah nggak relevan lagi. Kalau ini film, maka review Rotten Tomatoes-nya pasti di bawah 30%.

Masalah pertama yang nggak bisa diabaikan adalah laba yang terus jeblok tanpa rem. Dulu perusahaan ini masih bisa mencetak laba triliunan, sekarang annualized-nya tinggal 1,32 triliun—dan kalau tren ini lanjut, jangan kaget kalau tahun depan judulnya berubah jadi rugi pertama dalam sejarah. Ini mirip superhero yang kehilangan kekuatan karena plot twist dari penulis yang lagi iseng. Dulu GGRM adalah Superman, sekarang lebih kayak Thor di Avengers: Endgame—gemuk, lesu, dan kehilangan arah.

Lalu ada regulasi yang makin menggila. Industri rokok ini seperti karakter anime yang tiap episodenya makin kena nerf, sementara pemerintah seperti developer game yang tiap patch selalu bikin karakter ini makin lemah. Setiap tahun, cukai naik, aturan iklan makin ketat, bahkan wacana larangan total rokok semakin sering digaungkan. Ini kayak punya bisnis kafe yang tiap tahun dilarang menjual kopi. Pada titik tertentu, kita harus bertanya: "Ini bisnis atau eksperimen bertahan hidup?"

Investor asing juga sudah melihat ini jauh-jauh hari dan memilih angkat kaki lebih cepat daripada kamu yang cabut pas tahu gebetan nggak suka balik. Dalam tiga tahun terakhir, kepemilikan asing turun dari 7,93% ke 5,54%. Biasanya, investor asing itu kayak bos mafia di film-film: mereka tahu kapan harus masuk dan kapan harus keluar sebelum bangunan meledak. Kalau mereka udah kabur duluan, ya kita tahu siapa yang bakal jadi korban terakhir—investor ritel yang masih bertahan dengan harapan kosong.

Masalah lainnya, dividen GGRM bisa terancam lenyap. Banyak orang masih bertahan di saham ini karena berharap dapat dividen yang lumayan. Tapi kalau laba terus menyusut, dividen itu bisa aja dipangkas atau bahkan dihapus total. Kalau ini terjadi, maka GGRM bukan cuma kehilangan investor fundamental yang cari dividen, tapi juga akan kehilangan alasan terakhir bagi siapapun untuk bertahan. Ini seperti nonton Dragon Ball tanpa Goku—ya bisa aja lanjut, tapi nggak ada yang peduli lagi.

Lalu ada fakta bahwa PBV 0,36 bukan berarti ini diskon, tapi bisa jadi ini adalah harga yang pantas. Banyak orang berpikir ini saham murah, tapi ingat, di pasar saham, murah selalu bisa lebih murah lagi. Ini mirip BlackBerry di tahun 2010-an—dulu orang menganggap sahamnya undervalued karena masih punya market share, tapi akhirnya terus turun sampai jadi relik sejarah. GGRM berpotensi mengalami nasib yang sama kalau nggak bisa membuktikan bahwa bisnisnya masih punya masa depan.

Kalau kita bicara persaingan, $HMSP masih jauh lebih besar dengan market cap 3 kali lipat lebih besar dari GGRM. Dan yang lebih bikin sakit hati, tren rokok di Indonesia juga mulai berubah. Anak muda sekarang lebih suka vape dan rokok elektrik, sementara GGRM masih bergantung pada produk rokok konvensional yang konsumennya makin tua dan makin sedikit. Ini kayak Nokia yang dulu terlalu pede dengan keypad fisiknya sementara dunia sudah pindah ke layar sentuh.

Terakhir, mari kita bahas harga sahamnya. Dalam 10 tahun terakhir, harga sahamnya turun lebih dari 80%. Ini bukan koreksi sehat, ini downtrend struktural. Dalam 1 tahun terakhir saja turun 42%, dalam 5 tahun anjlok 79%. Ini bukan pola saham yang akan bangkit besok pagi. Ini seperti Titanic yang sudah miring ke satu sisi, tapi masih ada yang berharap bisa terapung kembali.

GGRM adalah saham yang sempurna buat menguji kesabaran dan mental investor. Kalau masih bertahan, siap-siap naik roller coaster tanpa sabuk pengaman. Kalau sudah capek, mungkin lebih baik cari saham lain yang punya arah lebih jelas. Pasar saham itu nggak punya belas kasihan, kalau bisnisnya sudah kehilangan daya saing, ya harga akan tetap turun, meskipun kita berdoa sekeras apapun.

GGRM ini mirip band rock legend yang dulu konsernya selalu full house, tapi sekarang manggung di acara ulang tahun komplek dengan bayaran nasi kotak. Dulu digadang-gadang sebagai raja industri rokok, sekarang malah jadi anak tiri yang dihindari investor. Tapi sama kayak Dewa 19 yang dulu ditinggal Ari Lasso terus bangkit lagi dengan Once, siapa tahu GGRM juga masih punya satu lagu hit terakhir sebelum benar-benar masuk ke kategori "band nostalgia yang cuma diputar bapak-bapak di mobil Panther tahun 90-an."

Sekarang coba kita lihat faktanya. PBV 0,36? Ini udah bukan diskon lagi, ini kayak nemu kos-kosan di Jakarta dengan harga kontrakan di desa. Murah banget sampai orang mulai curiga, "Jangan-jangan ada hantunya?" Tapi ya begitulah pasar modal, kalau sentimen jelek, valuasi bisa masuk level absurd. Di pasar saham, yang dihina habis-habisan sering kali yang punya peluang naik paling gila ketika sentimen berbalik. Cukup ada satu berita bagus, cukup ada satu laporan keuangan yang nggak seburuk ekspektasi, bisa saja yang tadinya dicampakkan jadi rebutan.

Lalu kita ngomongin soal laba. Oke, laba memang turun 77,74%, tapi yang penting masih untung. Iya, ini sama kayak pemain bola tua yang nggak bisa lagi lari sekencang dulu, tapi setidaknya masih bisa cetak gol dari penalti. Rp1,32 triliun masih triliunan, bukan angka nol, bukan merah, dan itu berarti bisnisnya masih jalan. Banyak perusahaan lain di bursa yang valuasinya lebih tinggi padahal mereka udah kayak warung kopi sepi yang bertahan cuma karena hutang. GGRM masih ada, masih berdiri, dan kalau kita pakai logika "selama masih ada napas, masih ada harapan," ini belum saatnya buat dianggap bangkai.

Lalu ada fakta bahwa utang jangka panjangnya NOL. Dalam dunia bisnis, ini seperti rumah tangga yang masih bisa makan enak tanpa punya cicilan KPR, tanpa utang pinjol, dan tanpa harus kerja rodi buat bayar bunga utang. Ini bukan prestasi kecil, ini tanda bahwa kalaupun keadaan makin jelek, GGRM masih punya ruang buat bertahan lebih lama dibanding banyak perusahaan lain yang hidupnya tergantung dari utang berbunga. Ditambah dengan kas Rp3,93 triliun, mereka setidaknya punya cukup tabungan buat bertahan dari krisis lebih lama dari anak kos yang masih punya stok mie instan satu kardus.

Dan soal industri rokok? Ya, katanya sih bakal mati. Tapi sama seperti orang tua yang tiap Lebaran selalu bilang "kayaknya ini Lebaran terakhir saya" tapi 10 tahun kemudian masih sehat dan marah kalau cucunya lupa nelepon, industri ini masih bertahan meskipun sudah dikutuk mati sejak bertahun-tahun lalu. Rokok sudah ada sejak zaman nenek moyang, dan walaupun sekarang persaingannya makin ketat dengan vape dan regulasi makin kejam, bisnis ini nggak akan lenyap dalam semalam. Mungkin orang-orang bakal lebih memilih rokok elektrik, tapi itu juga nggak serta-merta bikin rokok konvensional hilang dari muka bumi. GGRM masih jadi salah satu pemain terbesar di industri ini, dan selama masih ada yang merokok, masih ada bisnis yang bisa digarap.

Yang lebih menarik lagi, semua orang sudah terlalu pesimis terhadap GGRM. Kalau kita belajar dari sejarah pasar modal, saat semua orang pesimis, sering kali itu justru saat terbaik buat masuk. Pasar saham ini sifatnya kayak gosip ibu-ibu kompleks, begitu satu orang bilang "Udah jelek banget!", yang lain ikut-ikutan. Sampai akhirnya, begitu ada satu berita baik, semua orang mulai balik lagi dan bilang, "Eh, kayaknya bagus juga, ya?" Sekarang semua orang menganggap GGRM kayak rumah tua yang nggak layak huni, tapi siapa tahu kalau besok tiba-tiba direnovasi dan harganya melonjak? Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx

Jadi, apakah GGRM adalah investasi sempurna? Jelas enggak. Tapi apakah ini saham yang sudah dihukum terlalu keras sampai mungkin undervalued? Bisa jadi. Pasar itu sering kebablasan dalam menghukum dan sering terlalu lambat dalam memaafkan. Kalau ada satu berita baik aja yang bisa bikin pasar sadar bahwa GGRM masih bernapas, harga saham ini bisa naik lebih cepat daripada anak rantau yang dikabari ibunya masak rendang di rumah.

Mungkin hari ini semua orang masih sinis, mungkin harga masih kelihatan nggak bergerak, tapi kalau ada satu hal yang kita tahu dari pasar modal, itu adalah yang sekarang dibenci sering kali jadi yang paling dicari begitu sentimen berubah. GGRM bisa saja jadi contoh klasik saham yang dulu dipandang sebelah mata, lalu tiba-tiba jadi bintang ketika orang-orang sadar mereka salah menilai. Dan pada saat itu, yang sudah beli di harga murah bisa jadi orang yang ngakak paling kencang. Cuma harga murah ideal berapa? 10.000? 5000? 1000? 100? Gocap? 1 rupiah? Pak Toto pun tahu.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$WIIM

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM seru, kalau tiba2 aset bandara dan jalan tol dimasukin kesini 😆
( menghayal dulu mumpung ATL)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM bjir ngeri bet. dari 100rb bluechip jadi 10rb bulukan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM klo mau multibagger,enaknya masuk di hrg brp?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bandar $GGRM Perlu Minum Tolak Miskin

Dulu, Gudang Garam (GGRM) adalah predator puncak di bursa, raja di ekosistemnya, Tyrannosaurus Rex yang menguasai hutan saham. Pernah menyentuh Rp100.000, bikin investor ngerasa jadi sigma male sejati, penuh percaya diri, siap flexing portfolio di Twitter. Tapi sekarang? Rp11.550. Turun 88,45% dalam lima tahun. Ini bukan sekadar crash biasa, ini udah selevel kepunahan dinosaurus gara-gara asteroid. Kalau ada investor yang masih bertahan dari harga puncak, mungkin sekarang udah jadi manusia gua, nyari cara bertahan hidup sambil bakar kayu di depan gua sambil merenungi nasib. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Tapi anehnya, GGRM ini bukan dinosaurus yang sudah punah. Masih ada, masih jualan rokok, masih menghasilkan revenue. Tapi masalahnya? Revenue turun -9,61% YoY, sementara laba bersihnya malah nyungsep -77,74%. Ini kayak manusia purba yang kehabisan makanan di zaman es, masih bisa jalan, tapi makin kurus. Penyebabnya? Cukai rokok naik terus, kayak skibidi toilet yang terus-terusan nyerang tanpa henti. Setiap tahun, pemerintah ritual naikin cukai, bikin industri rokok makin kesakitan. Investor yang dulu pede kayak sigma boy, sekarang malah kena mental, diam di pojokan sambil nonton motivational video di YouTube.

Nah, kalau lihat valuasi, ini saham kayak fosil yang dijual murah di pasar loak. PBV cuma 0,36, alias diskon 64% dari nilai bukunya. Price to Sales (P/S) 0,20, yang artinya pasar cuma menghargai bisnis ini seperlima dari total revenue-nya. Biasanya angka segila ini cuma ada di perusahaan yang udah tinggal nunggu ajal. Tapi anehnya, GGRM ini masih hidup, masih jualan, masih punya cash flow.

Tapi masalahnya, bandarnya salah minum jamu. Harusnya, kalau valuasi udah semurah ini, bandar tinggal minum Jamu Sakti Penggerek Saham biar harga naik lagi. Tapi entah kenapa, mereka kayaknya malah salah minum Jamu Tolak Kaya, yang justru bikin sahamnya makin turun. Bukannya goreng, malah bablas ke bawah. Investor ritel yang berharap ada sedikit kenaikan akhirnya cuma bisa gigit jari, sambil mikir “Ini saham masih punya harapan atau udah jadi bagian dari sejarah?”

Dari sisi profitabilitas, PER (TTM) 11,95 dan Forward PER 9,78 sebenarnya masih masuk akal. EV/EBITDA di 4,00, yang berarti kalau ada investor gede yang mau akuisisi perusahaan ini, valuasinya nggak bakal mahal. Secara angka, ini kayak saham murah yang siap dikerek ke atas. Tapi masalahnya, bandar masih sibuk mikirin jamu yang salah diminum tadi, jadi saham ini malah terus dibiarkan nyungsep kayak manusia purba yang tersesat di hutan.

Kenapa? Karena cukai rokok naik terus. Pemerintah kayak skibidi toilet yang nggak bisa dihentikan, terus aja maju tanpa peduli siapa yang kena. GGRM yang dulunya raja, sekarang harus bertahan hidup di tengah ekosistem yang nggak lagi ramah. Kalau harga rokok dinaikkan terlalu tinggi, pelanggan lari ke rokok murah atau rokok ilegal yang makin menjamur. Dilema manusia purba: naikkan harga, pelanggan hilang. Nggak naikkan harga, margin habis.

Skenario terbaik, Pemerintah sadar dan mulai lebih manusiawi dalam menaikkan cukai, daya beli masyarakat pulih, bandar sadar udah salah minum jamu dan mulai goreng lagi.

Skenario realistis, Saham ini bakal tetap ngambang di harga murah sampai ada tanda-tanda pemulihan atau investor besar mulai masuk.

Skenario terburuk, Ya lanjut turun pelan-pelan sampai akhirnya jadi fosil yang cuma dikenang di museum bursa.

GGRM ini kayak dinosaurus yang masih hidup di zaman modern—tapi salah makan tanaman beracun. Secara valuasi, ini udah diskon besar-besaran, tapi investor lebih milih saham yang lebih futuristik. Jadi, ini kesempatan emas atau jebakan Batman? Itu tergantung nyali masing-masing. Yang jelas, buat yang masih bertahan di saham ini, mungkin harapan terakhir tinggal keajaiban regulasi atau bandar yang akhirnya sadar kalau mereka harus ganti jamu. Atau ya, pasrah aja jadi manusia purba yang siap bertahan hidup di dunia yang nggak peduli.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$WIIM $GGRM

Read more...

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM hit ya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM sahamnya diturunin pemerintah 🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM biasa lagu nya naik naik ke puncak gunung......ini lagunya turun turun ke lembah curam....ngeri ngeri sekali....jurang dalam....tiada bertepi.....tunggu di 8K ajaa...aaaaaaa...🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Udah agak lama gak baca, mulai baca lawrence cunningham dengan bahasan quality investing. Salah satu kutipan tentang perbedaannya dengan value investing dan signifikansi quality investing:

"The key difference facing equity investors is that they must find companies in the stock market, where theory suggests that the superior attributes of quality companies would be fairly reflected in price, offering no investing advantage. But while premiums are paid for shares of such businesses, they are frequently insufficient. Valuation premiums of quality companies often reflect some degree of expected operational outperformance, but actual performance tends to exceed expectations over time. Stock prices thus tend to undervalue quality companies."

Sekarang masih mau tambah muatan AADI, saya rasa kualitasnya udah teruji karena yaaa essentially ini ADRO, dan saya sempat pegang ADRO hampir 2 tahun sekitar 2021 lalu. Sekarang udah jadi porto terbesar kedua dan porsinya sekitar 6% overall porto. Target jadi sekitar 10-15% by the end of May. We'll see.

$PTBA $AADI $GGRM

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@juliushalim wkwkwk...

Sebaliknya juga sama :
Banyak orang semakin nyangkut semakin nambah barang...

semakin kaya juga ini...

semakin kaya jumlah lembar sahamnya.... 😆 ✌️ 🏃‍♂️ 🏃‍♂️ 🏃‍♂️

(terlepas nanti 1-2 tahun lagi atau 1-2 dekade lagi bisa untung/ rugi secara KAPITAL )

#Yuk nabung saham $GGRM $UNVR $BTPS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@ZamronyMuhammad $MDKA foreign flow memang masih negative tapi mimin lihat bandar lokal udah mulai akumulasi lumayan kuat recently

Mimin dan member premium mimin memang kemarin udah curi start pas dia ada inflow lumayan kuat pada tanggal 13 Jan 2025.. Avg kita ada di 1440an, jadi sampai sekarang juga masih floating profit

Untuk sekarang, area support ada di sekitar 1570-1600, bisa coba untuk specbuy di area ini, dan area target terdekat ada di 1660-1700..

Kalau sampai bisa break 1700 harusnya bakal okay sih, downtrendnya udah break, target kenaikan selanjutnya ada di 1950 ya

Btw, buat yang belum join grup stockbit kita, buruan ya join selagi masih free dan masih open! Bisa cek pinned post mimin @SahampediaID ya buat join

$GGRM $BBCA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Holder $GGRM dengerin itu kata Peter Lynch

ANALISIS FUNDAMENTAL: ILMU TUA YANG SUDAH MATI?
Premis: bagaimanapun juga, terjadinya transaksi saham ini akibat dari perilaku investor/trader pada apa yang dipahami, dilihat dan dibaca.

Sebelum membaca, jangan lupa follow channel: https://cutt.ly/Te4iKpHd

Kalau kalian merupakan trader, atau swing trading, abaikan tulisan ini, karena ga akan berguna. Kenapa? Karena kalau trading jangka pendek, fundamental tidak ada gunanya. Jadi, jangka investasi menjadi kunci, bagaimana seseorang memahami peningkatan aset melalui analisis fundamental.

========================================================================
##Sejarahnya dulu
1. Tahun 1800-an: Analisis fundamental saham mulai berkembang pada abad ke-19, ketika pasar modal mulai tumbuh di Amerika Serikat dan Eropa.
2. Tahun 1920-an: Analisis fundamental saham mulai menjadi lebih sistematis dan ilmiah, dengan munculnya konsep-konsep seperti "nilai intrinsik" dan "harga wajar".
3. Tahun 1950-an-1960-an: Analisis fundamental saham mulai menggunakan model-model matematika dan statistik untuk menganalisis data keuangan.
4. Tahun 1980-an-1990-an: Analisis fundamental saham mulai menggunakan teknologi komputer dan internet untuk mengakses data keuangan dan melakukan analisis.
5. Tahun 2000-an-sekarang: Analisis fundamental saham terus berkembang dengan menggunakan teknik-teknik analisis data yang lebih canggih, seperti machine learning dan big data.

#Tokoh-Tokoh Penting dalam Analisis Fundamental Saham, diataranya:
=> Benjamin Graham (1894-1976) mengembangkan konsep "nilai intrinsik" dan "harga wajar" dalam bukunya "Security Analysis" (1934).
=> David Dodd (1895-1988) berkontribusi pada pengembangan analisis fundamental saham.
=> Warren Buffett (lahir 1930) seorang investor dan manajer dana yang menggunakan analisis fundamental saham untuk membuat keputusan investasi.


========================================================================
##Urgensi
=> Mengidentifikasi Nilai Intrinsik: Analisis fundamental saham membantu investor mengidentifikasi nilai intrinsik suatu saham, yaitu nilai sebenarnya dari suatu saham berdasarkan fundamental perusahaan. Saat anda bilang nilai wajar harga saham perusahaan, secara langsung kita sudah menempatkan analisis fundamental dalam investasi kita.
=> Membuat keputusan investasi jangka panjang: Analisis fundamental lebih fokus pada faktor-faktor jangka panjang seperti kualitas manajemen, keunggulan kompetitif, dan prospek pertumbuhan industri. Hal ini membuat analisis fundamental sangat cocok untuk investor yang memiliki horizon waktu investasi yang panjang. Jadi, kalau kalian hanya jangka pendek, bahkan trader harian, tidak perlu pakai analisis fundamental.
=> Mengidentifikasi peluang investasi: Analisis fundamental dapat membantu investor menemukan perusahaan yang undervalued (dihargai di bawah nilai sebenarnya). Perusahaan-perusahaan ini memiliki potensi untuk memberikan return yang lebih tinggi di masa depan.
=> Mengidentifikasi ekonomi makro dengan kinerja perusahaan: Bagaimana suku bunga, inflasi, nilai tukar, atau kebijakan pemerintah memengaruhi bisnis? Ini memberikan perspektif lebih besar tentang bagaimana ekonomi bekerja.

========================================================================
##Pengguna
=> Investor Profesional
1. Manajer Investasi (MI): Analisis fundamental digunakan untuk dijadikan watchlist saham yang akan dibeli untuk portofolio dana mereka.
2. Analisis Keuangan: Analisis keuangan menggunakan analisis fundamental untuk memberikan rekomendasi saham kepada klien mereka.
3. Investor Institusional: Investor institusional seperti perusahaan asuransi, dana pensiun, dan yayasan menggunakan analisis fundamental untuk memilih saham yang akan dibeli.

=> Investor Individual
1. Investor Jangka Panjang: Investor jangka panjang menggunakan analisis fundamental untuk memilih saham yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
2. Dividen investing: Investor yang mencari dividen memilih saham yang memiliki potensi pendapatan yang stabil.

=> Profesional Lainnya
1. Konsultan Investasi: Konsultan investasi menggunakan analisis fundamental untuk memberikan rekomendasi saham kepada klien mereka.
2. Peneliti Pasar Modal: Peneliti pasar modal menggunakan analisis fundamental untuk melakukan penelitian tentang saham dan pasar modal.
3. Guru Besar Keuangan: Guru besar keuangan menggunakan analisis fundamental untuk mengajar mahasiswa tentang investasi dan pasar modal.

==================================
Mengapa ada sebagian pihak yang menganggap fundamental is dead?
Alasan utamanya soal keterbatasan Analisis Fundamental yang tidak mampu memprediksi pergerakan harga saham, karena tidak dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang tidak dapat diukur, seperti perubahan sentimen pasar atau kejadian tidak terduga.

Alasan lainnya:
1. Di Pasar modal kita, adanya perusahaan bagus yang sampai saat ini harga sahamnya turun terus.
2. Perubahan Lingkungan Pasar: Pasar modal telah berubah secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dengan munculnya teknologi baru, perubahan regulasi, dan peningkatan kompleksitas pasar.
3. Munculnya Analisis Teknikal: Analisis teknis telah menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir, karena dapat membantu investor memprediksi pergerakan harga saham berdasarkan pola grafik dan indikator teknis.

Menurut ngana, fundamental is dead?

Random $GGRM $UNTR $TLKM

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

kalau ga bs jual di 20-Aug, bs jual di 24-Sep jg Om @Asedrith . $GGRM hit 17200 di 24-Sep lalu.

Bahkan beli di 15k, jual di 16900 jg msh profit +12%. Lumayan Om

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@jhonhendra easy darimana??? 17rb nya aja sekadar hit, engga bakal bisa lu jual di harga segitu. jelas2 $GGRM lagi downtrend parah. "easy" itu kalau dia naik sampai 20rb misalkan. paling dia sendiri yang toel 1 lot di 17 rb biar ga kemakan omongan wkwkwkwk....

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$HMSP $IHSG

Berikut adalah analisis teknikal dan fundamental untuk saham $GGRM

---

Analisis Fundamental

1. Kinerja Keuangan

Pendapatan (Revenue)

TTM (Trailing Twelve Months): 111,098 B

Pertumbuhan pendapatan tahunan: -4.60% (penurunan)

Pertumbuhan YoY kuartal: -7.81%


Laba Bersih (Net Income)

TTM: 1,860 B

Pertumbuhan laba bersih tahunan: 91.55% (positif)

Namun, laba bersih kuartal YoY turun tajam sebesar -94.30%, menunjukkan kinerja yang kurang stabil.


Marjin

Gross Profit Margin (TTM): 9.43%

Operating Profit Margin (TTM): 1.09%

Net Profit Margin (TTM): 0.28%
Marjin yang rendah menunjukkan bahwa efisiensi perusahaan dalam mengelola biaya operasional perlu diperbaiki.


Arus Kas (Cash Flow)

Cash from Operations (TTM): 6,528 B (positif)

Free Cash Flow (TTM): 2,224 B
Arus kas operasional tetap sehat, meskipun ada pengeluaran investasi yang signifikan.



2. Valuasi

PE Ratio (TTM): 12.21 (relatif murah dibandingkan sektor)

Forward PE Ratio: 9.78

Price to Sales (TTM): 0.20
Menunjukkan saham undervalued berdasarkan pendapatan.


3. Neraca Keuangan

Current Ratio (Quarter): 2.24

Quick Ratio (Quarter): 0.35 (cukup rendah, menunjukkan ketergantungan pada inventaris).

Debt to Equity Ratio: 0.07 (leverage sangat rendah, ini positif).



---

Analisis Teknikal

1. Tren Harga

Harga saham saat ini: 11,800 IDR

Tren bulanan menunjukkan penurunan 10.10% dari harga tertinggi di 13,275 IDR.

Support: 11,700 (terdekat)

Resistance: 12,500 - 13,200


2. Aktivitas Asing

Net Foreign Buy (1 Day): 222 M IDR (positif)
Investor asing menunjukkan minat beli, yang bisa menjadi indikator kepercayaan terhadap saham ini.


3. Broker Summary

Broker dengan pembelian besar: ZP (241.8 M IDR) dan SQ (215.9 M IDR)

Penjualan besar terlihat pada YP (364.7 M IDR), menunjukkan tekanan jual masih ada.


4. Volume

Aktivitas perdagangan didominasi oleh domestik (91.59%) dibandingkan asing (8.41%).



---

Kesimpulan dan Rekomendasi

1. Fundamental: Perusahaan memiliki valuasi yang menarik (PE rendah, Price to Sales rendah) dengan utang yang sangat terkendali. Namun, penurunan laba kuartal YoY perlu dicermati.


2. Teknikal: Saham sedang dalam tren penurunan, namun ada minat beli asing yang bisa menjadi tanda potensi rebound.


3. Rekomendasi:

Jika Anda seorang investor jangka panjang, saham ini terlihat undervalued, terutama jika pendapatan dapat pulih.

Jika trading jangka pendek, perhatikan level support di 11,700 dan pantau aktivitas asing serta volume perdagangan.

Berikut adalah strategi trading berdasarkan data teknikal dan fundamental dari saham ini:


---

1. Identifikasi Tren Utama

Tren Saat Ini: Harga saham dalam tren penurunan (downtrend) dengan penurunan bulanan 10.10%.

Support: 11,700

Resistance: 12,500 – 13,200
Strategi utama adalah mengikuti tren dengan fokus pada breakout atau rebound di area support/resistance.



---

2. Strategi Jangka Pendek (Day/ Swing Trading)

Skenario 1: Breakout dari Resistance 12,500 - 13,200

Tunggu harga break resistance dengan volume tinggi.

Masuk di sekitar 13,300, dengan target jangka pendek 14,000 – 14,500.

Stop Loss: 12,000 (untuk membatasi risiko jika harga berbalik).


Skenario 2: Rebound dari Support 11,700

Masuk saat harga menunjukkan sinyal pembalikan di area support (misalnya candlestick bullish reversal, seperti pin bar atau bullish engulfing).

Target harga: 12,500 – 13,000.

Stop Loss: 11,500 (jika harga break support).



---

3. Strategi Jangka Menengah (Trend Following)

Gunakan Indikator Moving Average:

Jika harga berhasil melewati MA20 (garis rata-rata 20 hari), itu bisa menjadi sinyal pembalikan tren jangka menengah.

Masuk setelah konfirmasi dengan volume tinggi.


Momentum Positif Asing:

Pantau net foreign buy. Saat investor asing terus membeli, biasanya ada potensi penguatan jangka menengah.

Jika net buy bertahan di level tinggi seperti 222 M IDR, ini adalah sinyal kuat.




---

4. Manajemen Risiko

Gunakan rasio Risk to Reward (R:R) minimal 1:2.
Contoh: Jika target profit 1,000 poin, pastikan risiko (stop loss) maksimal hanya 500 poin.

Alokasikan maksimal 5-10% dari portofolio untuk satu saham, menghindari eksposur berlebihan.



---

5. Penggunaan Indikator Tambahan

RSI (Relative Strength Index):

Jika RSI <30, saham oversold (peluang beli).

Jika RSI >70, saham overbought (waspadai koreksi).


Volume:

Perhatikan peningkatan volume sebagai konfirmasi arah pergerakan.




---

6. Sentimen Pasar

Monitor aktivitas broker:

Jika dominasi beli asing berlanjut, itu sinyal bullish.

Jika tekanan jual besar (domestik atau asing) muncul di bawah support 11,700, hindari entry sampai harga stabil.




---
Disclaimer:

hanya bersifat sebagai referensi atau bahan pertimbangan.

Pastikan Anda melakukan analisis menyeluruh dan mempertimbangkan risiko sebelum berinvestasi.

Setiap tindakan adalah tanggung jawab dari pelaku pasar.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

### Rangkuman Laporan "RHB Tobacco Sector Update"

#### Gambaran Umum Industri Tembakau di Indonesia
- Industri tembakau adalah komponen penting dalam perekonomian Indonesia.
- Struktur bertingkat (tier) membedakan antara produsen premium (tier-1) dan produsen tingkat bawah.
- Struktur ini memengaruhi harga, perpajakan, dan pola konsumsi.

#### Perkembangan Kebijakan dan Dampaknya
1. Kenaikan Harga Eceran Minimum (HJE):
- Pemerintah meningkatkan HJE untuk tier-2 dan di bawahnya hingga 18,6%.
- Tujuannya adalah mengurangi konsumsi tembakau dan meningkatkan pendapatan tanpa menaikkan cukai.
- Dampak positif bagi produsen tier-1 seperti $HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna) dan $GGRM (Gudang Garam):
- Meningkatkan daya saing harga.
- Potensi pertumbuhan pangsa pasar yang lebih stabil.

2. Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada 2025:
- Kebijakan ini diharapkan mendukung volume penjualan dan mengurangi tekanan pada daya beli konsumen.
- Bersama penyesuaian harga, ini dapat memperkuat margin laba produsen tier-1.

#### Kinerja Pemain Utama
1. HMSP (Hanjaya Mandala Sampoerna):
- Menjadi pilihan utama karena strategi harga untuk produk SKT seperti Sampoerna Kretek.
- Rasio dividen hampir 100% menjadi daya tarik utama bagi investor.
- Pertumbuhan margin laba bruto (GPM) diperkirakan pulih dalam jangka panjang.

2. GGRM (Gudang Garam):
- Melakukan kenaikan harga moderat seperti 3,1% pada produk GG Shiver.
- Fokus pada stabilisasi margin sambil mempertahankan pelanggan sensitif harga.

3. $WIIM (Wismilak Inti Makmur):
- Tertinggal dibandingkan produsen tier-1 dalam strategi harga agresif.
- Kenaikan harga di awal 2025 diharapkan meningkatkan daya saing dan margin, meskipun dengan laju yang lebih lambat.

#### Risiko dan Peluang Industri
1. Risiko:
- Daya beli konsumen yang menurun dan perdagangan rokok ilegal di kota tier-2 menjadi tantangan besar.
- Kenaikan harga rokok dapat menghambat konsumsi di semua tingkatan.

2. Peluang:
- Pendapatan konsumen yang meningkat dan inflasi yang lebih rendah dapat memacu pemulihan sektor ini.
- Produsen tier-1 dapat memanfaatkan dukungan kebijakan pemerintah dan strategi harga yang tepat.

#### Rekomendasi
- Netral pada sektor tembakau:
- Meskipun margin prospektif positif, pertumbuhan volume diperkirakan tetap datar karena daya beli terbatas.
- Rekomendasi Saham:
- HMSP: BELI dengan target harga IDR 970, didukung margin yang kuat dan hasil dividen.
- GGRM: JUAL karena prospek laba yang lebih lemah dibandingkan pesaing.
- WIIM: BELI dengan target harga IDR 1.380, mencerminkan potensi upside yang besar.

#### Kesimpulan
Sektor tembakau Indonesia sedang mengalami perubahan besar akibat intervensi kebijakan dan tren konsumen yang berubah. Pemain tier-1 seperti HMSP dan GGRM diposisikan untuk menghadapi tantangan ini dengan lebih baik. Namun, pasar yang lebih luas menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan keterjangkauan. HMSP tetap menjadi pilihan investasi utama berkat keunggulan strategisnya.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM sdh ga bagi deviden itu sdh pertanda buruk buat para pemegang saham makanya bkl terjun payung krn mnrt sy manajemen hold laba bukan sesuatu yg baik jg apalagi mrka jg bagikan laba hy sekian persen

$GGRM perusahaan tua dan sdh puluhan tahun margin , anak perusahaan banyak , sebenarnya kalo pihak manajemen mau bangkit gampang stokspilt jadi 1187 nah kalo nominal beli nya kecil maka ritel akan berani beli dan ramai kalo cuma 100k tapi kalo masih per lot 1jtaan saya rasa sangat sedikit bagi ritel baru mau mencoba saham ini , istilahnya mau coba saham jatuh dng uang 1 atau 2jt , tapi kalo ini faktor disengaja oleh pihak manajemen agar bisa beli di harga terendah untuk ambil untung dng mengorbankan pemilik saham lama bisa juga dipertahankan dng harga 1jtan , tapi ya itu pemilik saham lama menangis darah dng ini tidak mungkin ada ritel baru yg mau masuk dan mencoba , jadi tinggal pihak manajemen serok di harga terendah yg sudah mereka targetkan , kalo mau pemilik saham lama selamat hanya dng mendesak pihak manajemen untuk diadakan rapat darurat para pemegang saham dan diadakan stokspilt agar saham menjadi 100k sehingga besar kemungkinannya untuk ritel baru beli dan ramai sehingga bisa menaikkan harga saham yg berakibat menolong para pemilik saham lama , saya sendiri tdk punya sama sekali saham ini 😁 kepingin mencoba beli tapi kalo dilihat harganya per lot 1tjan ya mundur lebih baik beli lebih murah ptro yg lagi naik daun dng kemungkinan besar cuan dari pada beli perlot 1jtan tapi keuntungan jauuuuuuuh api dari panggangan 😁 , tapi kalo nominal nya kecil 100k boleh lah coba coba 4 atau 5 lot anggap sekali makan di mall

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@shawarmalover29 paling aman ambil ketiganya klo nabung dividen. nanti klo milih satu takutnya seperti $GGRM atau $DMAS tiba2 gk bagi dividen 🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM hrga wajarnya bro ini

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy