9,400

-125

(-1.31%)

Today

284,800

Volume

605,802

Avg volume

Company Background

Gudang Garam adalah produsen rokok kretek terkemuka yang identik dengan Indonesia yang merupakan salah satu sentra utama perdagangan rempah di dunia. Dengan total penduduk sekitar 266 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar konsumen yang besar dan beragam dengan persentase perokok dewasa yang signifikan yakni 66% lakilaki dewasa di Indonesia diperkirakan adalah perokok.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ane brani tidur sama 'lisa marianae' kalau harganya ke sono bang @JalanSunyi18 πŸ˜‚, tak jual semuanya serokk all in $GGRM $HMSP
disclaimer on

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

A Billion Rupiah Ideas Ga Harus Sophisticated
_________________________________________
A Brief Thesis Invetment of PT Panca Budi Idaman, Tbk.

Profil
PT. Panca Budi Idaman, Tbk. atau dikenal dengan ticker code $PBID merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur kemasan plastik dengan produk utama berupa plastik PE,PP,HDPE, Heavy Duty Sacks dan Produk lainnya.

Perseroan bermula pada tahun 1979 dari perusahaan distributor plastik yang dinahkodai bapak Djonny Taslim yang sampai sekarang masih menjabat sebagai presiden direktur dari perseroan. Untuk kemudian bertransformasi menjadi perusahaan manufaktur kemasan plastik pada tahun 1990.

Perusahaan ini terhitung sebagai bisnis keluarga dengan Bapak Djonny Taslim sebagai direktur, Vicky Taslim sebagai direktur, dan Robby Taslim sebagai komisari utama. Selain masih aktif dalam proses bisnis perseroan, ketiganya juga secara aktif menjadi pemegang saham dengan total 11.46% kepemilikan. Dan lagi jika ditelisik lebih jauh penerima manfaat terakhir dari PT. Alphen International Corporindo juga adalah Bapak Djonny Taslim. Kondisi ini menimbulkan optimisme bagi investor bahwa PBID masih menjalankan DNA perusahaan yang telah dibangun sejak 1979.

Model Bisnis
Perseroan menjalankan model bisnis yang terintegrasi. Dimulai dari pengadaan bahan baku berupa bijih plastik yang didapat dari lebih 20 Supplier yang kemudian bijih plastik tersebut akan diolah menjadi pelbagai macam produk plastik. Hingga akhirnya nanti akan disalurkan secara langsung ataupun melalui agen grosir besar ke Pasar Tradisional, Pasar Modern, Industri hingga ekspor ke beberapa negara di Eropa, Timur Tengah, Australia, Asia Tenggara hingga Amerika Serikat. Selain menjalankan bisnis manufaktur, perseroan juga menjalankan bisnis trading bijih plastik dengan target konsumen berupa produsen kemasan plastik lainnya.

Secara ringkas proses Hulu plastik didapat dari ekstraksi minyak bumi untuk mendapat Crude Oil. Kegiatan kemudian berlanjut pada proses pemisahan untuk menghasilkan berbagai produk turunan minyak, untuk plastik akan digunakan produk Naphtha. Selanjutnya Naptha akan diproses menjadi Ethene. Langkah berlanjut dengan Polymerization dari Ethene yang akan mengubah Ethene menjadi Polyethene. Dengan lanjutan beberapa tahap pencampuran aditif dan pencetakan, Polythene akan berubah menjadi lembaran, pipa atau serat dan kemudian akan dipecah menjadi butiran bijih plastik. Dari produk bijih plastik inilah akan lanjut ke bisnis Mid Stream untuk di manufakturkan menjadi pelbagai produk plastik.

Sebelum menyelam lebih jauh, mari kita berkenalan dengan produk plastik yang dihasilkan oleh PBID. produk yang pertama adalah Low Linear Density Polyethylene atau biasa disebut plastik PE. plastik ini memiliki karakter elastis, tahan benturan, agak buram dan tahan cairan khususnya minyak dan santan. Produk paling terkenal dari produk PE adalah β€˜Tomat’ yang biasa digunakan untuk bungkus soto, rendang, maupun makanan berkuah lainnya.

Produk ke-2 yang dihasilkan adalah Polypropylene atau biasa disebut PP. Cirinya adalah bening dan transparan, tidak elastis, dan tidak berbau. Biasa digunakan dalam kemasan roll atau lembaran untuk kue-kue. Merk yang terkenalnya adalah β€˜wayang’.

Produk ke-3 adalah High Density Polyethylene atau biasa disebut HDPE. Plastik ini dikenal sehari-hari dengan sebutan kantong kresek. Penggunaan produk HDPE merupakan yang paling luas dikarenakan selain biasa digunakan sebagai tas belanja namun juga dapat menampung makanan-makanan seperti gorengan atau sayur dan buah-buahan. Merk yang paling terkenal dari HDPE adalah β€˜Sparta’ dan β€˜Pluit’

Produk ke-4 yang di produksi perseroan adalah Heavy Duty Sack, yang digunakan sebagai pengemas barang-barang berat seperti pupuk, semen, pakan ternak dan oleochemical. Berbeda dari produk diatas, produk ini lebih menyasar kepada pasar B2B.

Selain membuat produk kemasan plastik, PBID juga menyediakan berbagai kemasan kebutuhan sehari-hari seperti kertas bungkus nasi, dus kue, tali rafia, karet gelang dan sedotan yang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen.

Per akhir 2024 perseroan memiliki 11 fasilitas pabrik di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Johor Malaysia dengan kapasitas 155 ribu ton/tahun. Perseroan juga didukung dengan jaringan distribusi yang tersebar dari Aceh hingga Jayapura. Perseroan menjalankan proses distribusi utama yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan, sedang sebagian produk disalurkan melalui agen grosir. Perseroan menerima revenue 85% dari pasar tradisional, 5% dari pasar modern dan 10% sisa nya ekspor dan lain-lain.

Keunggulan Kompetitif
Perseroan telah diakui sebagai produsen kemasan plastik yang handal dengan penganugerahan Merk Tomat sebagai Best Brand pada 2009, Wayang pada 2010. Dan bahkan keduanya mendapat penghargaan Platinum Best Brand pada 2016. Penghargaan ini telah diterima oleh PBID sebanyak 13 kali berturut-turut yang membuktikan kekuatan brand dan kualitas produk yang mumpuni. Secara umum produk dari PBID adalah raja di ketiga Segmen PP, HDPE, dan PE menurut data Top Brands Award (Gambar 2-4).

Selain dari produk, manajemen PBID juga mendapat penghargaan β€œBest of The Best” dari Forbes Indonesia atas pencapaian dan prestasinya sebagai β€œThe Best 50 Public Listed Companies” pada 2022.

Dari segi operasional perusahaan juga telah mencapai taraf economic of scales dengan lokasi pabrik yang tersebar dari Medan hingga Jawa Tengah dan ditopang jaringan distribusi yang baik. Begitu pun dari segi bahan baku, meskipun berada dalam industri Mid-Stream dan sangat terpapar oleh volatilitas harga acuan komoditas Crude Oil dan Naptha, perseroan memanajemen risiko tersebut dengan menjalin hubungan baik dengan lebih dari 20 perusahaan Petrochemical. Hal ini akan dapat menguntungkan bagi perseroan untuk mendapat harga yang terbaik sekaligus menghindari ketergantungan pada 1 atau 2 supplier.

Keunggulan lain yang mungkin tidak banyak disadari oleh para investor adalah pada bisnis trading perseroan. Memang jika dilihat bisnis trading ini memiliki margin yang tidak setebal bisnis manufakturnya. Tetapi dari bisnis trading ini perseroan dalam tanda kutip bisa mengontrol supply bahan baku bijih plastik kepada kompetitor milik perseroan, sehingga memastikan bahwa perseroan akan selalu berada diatas mereka dalam hal efektifitas harga bahan baku.

Performa Keuangan
Pada FY 2024 perseroan mencatatkan revenue IDR 5.2 T (Gambar 5), performa yang impresif dengan kenaikan Revenue sebesar 11.5% yang ditopang oleh Segmen Kemasan Plastik yang naik 7.6%, Bijih Plastik 23.6% dan Lain 8.8%. Selain mengalami kenaikan nilai jual, perseroan juga mengalami peningkatan margin di setiap segmennya.

Penjabaran lebih lanjut dapat dilihat dari pertumbuhan Volume masing-masing produk. Kemasan plastik berhasil mencatatkan volume penjualan 129 Ribu Ton yang naik 4% YoY dan bijih plastik berhasil mencatatkan pertumbuhan yang lebih impresif sebesar 17% YoY dengan 75 Ribu Ton. performa FY 2024 ini berhasil melanjutkan tren pertumbuhan secara berkelanjutan dengan CAGR 10Y kemasan plastik 6.1% dan bijih plastik 10.9% (Gambar 6).

Performa pertumbuhan volume kemasan plastik sudah sangat sesuai dengan pertumbuhan GDP Nasional, hal ini mengindikasikan bahwa peluang pertumbuhan dari wilayah operasional existing sudah terbatas sehingga diperlukan wilayah baru untuk bisa memberikan peluang pertumbuhan di masa depan. Sedangkan dari sisi bijih plastik perseroan berhasil mencatatkan pembalikan pertumbuhan selama 4 tahun berturut-turut. Perseroan masih memiliki peluang untuk kembali mencatatkan volume all time highnya seperti 2019. Apabila volume 110 ribu ton kembali dapat diraih oleh perseroan, maka masih terdapat room upside 45%.

Meskipun secara volume menunjukkan pertumbuhan yang impresif dan belum menunjukkan adanya pelemahan growth, beda hal nya dengan ASP. Selama 10 Tahun terakhir, perseroan hanya mampu menumbuhkan harga jual 1.5% untuk kemasan plastik dan -0.6% untuk bijih plastik secara CAGR. Stagnansi pertumbuhan ASP bisa menjadi alarm bermata dua. Di sisi buruk dapat memberikan indikasi bahwa perseroan tidak mampu untuk menaikan harga jual sembari mempertahankan market share. Hal ini akan menjadi bencana di masa depan mengingat kemasan plastik perseroan akan menghadapi sensitivitas harga yang besar dari para konsumen sedangkan laju inflasi akan terus menggerus value dari perseroan. Namun di sisi baik perseroan masih memiliki ruang untuk menumbuhkan ASP nya setidaknya menyamai tingkat inflasi 3-4%. Sisi baik ini feel likely yang akan terjadi bagi perseroan, mengingat pada FY 2024 ASP kemasan plastik berhasil ditingkatkan 3.5% dan bijih plastik 5.5%.

Dari sisi COGS perseroan mencatat IDR 4.1T, naik 9.3%. Bahan baku sebagai komponen terbesar juga masih mempertahankan marginnya dengan 43% di segmen kemasan dan 24% di segmen Bijih Plastik. Kenaikan volume dan ASP yang lebih tinggi dibading rate COGS menyebabkan kenaikan Laba Bruto yang naik 21.6%, Laba Operasi 27.4% dan Laba Bersih 29.6% di angka IDR 485 M (Gambar 7). Dengan hasil ini perseroan masih melanjutkan tren kenaikan efisiensi yang ditunjukkan dengan GPM yang berada di 20%, OPM 11.7% dan NPM 9.2% (Gambar 8)

Selain itu perseroan juga mencatakan kenaikan ROE dan ROA yang masing-masing berada di angka 16.4% dan 13.5% (Gambar 9). Sementara itu ROIC juga mengalami perbaikan dengan kembali di level normal perseroan yang berada di 15.5% (Gambar 10). Atas hasil tersebut perseroan mencatat ekuitas sebesar IDR 2.9 T dengan tingkat pertumbuhan 13% YoY dan Aset IDR 3.5T dengan tingkat pertumbuhan 12%.

Beranjak ke rasio solvabilitas, perseroan masih menjaga kesehatan neracanya dengan DER 21% dan Gearing Ratio 5%. Angka yang masih sangat aman dan bisa dipastikan PBID masih memiliki neraca yang sehat.

Sejalan dengan kenaikan Revenue, Pendapatan dari Pelanggan juga meningkat mengalami peningkatan 11.5%. Dari sisi CFO perseroan mencatat IDR 500 M dengan dikurangi Capex IDR 51 M maka perseroan memperoleh FCF IDR 449 M atau senilai 59.8/Share. Catatan FCF sebesar ini cukup impresif bagi PBID, dikarenakan PBID terkenal sebagai emiten yang lebih senang untuk menyimpan laba nya dalam bentuk bahan baku. Namun apakah tren peningkatan FCF ini dapat berlangsung terus menerus di masa mendatang?

Analisa Kualitatif
Setelah sangat sukses dalam pasar Jabodetabek, perseroan memutuskan untuk melebarkan sayapnya ke Jawa Timur dan Indonesia Timur yang sebelumnya belum terjamah oleh perseroan. Dengan jumlah penduduk Jawa Timur yang lebih dari 41 Juta jiwa tentu menawarkan prospek pertumbuhan yang menarik bagi PBID.

Demi meraih kesempatan tersebut, perseroan telah membangun pabrik di Jawa Tengah dan pusat Gudang di Jawa Timur. Nantinya pabrik ini akan memenuhi kebutuhan di Jatim dan Indonesia Timur sedangkan Gudang di Jawa Timur akan menjadi Hub-nya.

Selain itu perseroan juga telah melebarkan ekspansinya hingga ke Malaysia dengan pembangunan pabrik di Johor. Pabrik ini dikhususkan sebagai tempat produksi Heavy duty sack dengan kapasitas 3.5 Ribu Ton/Tahun. Manajemen memandang bahwa kenaikan industri manufaktur dalam bidang pupuk, pakan ternak, petrochemical dan lain sebagainya akan mendorong permintaan Heavy Duty Sack sehingga manajemen bergerak cepat untuk meraih potensi market tersebut. Pemilihan pabrik di Malaysia merupakan sebuah langkah strategis perseroan untuk meraih market share di Asia Tenggara terkhusus Malaysia dan Singapura.

Perseroan sebagai emiten yang bergerak dalam fast moving customer staples memiliki karakteristik Asset Turnover yang tinggi, hal ini demi mengoffset NPM yang tergolong rendah. Strategi yang dijalankan perseroan terbilang sangat berhasil dengan historis performa pada 2014 & 2015 yagn berada di NPM kurang dr 1% sehingga mengharuskan perseroan memutar asset jauh lebih cepat hingga 250%. Namun lambat laun perseroan memperkuat economic of scales nya sehingga NPM nya dapat meningkat signifikan di 9% sehingga dapat memberikan ruang untuk dapat lebih santai dalam memutar asetnya hingga di angka 146%.

Secara industri, penggunaan plastik per capita di Indonesia cenderung lebih rendah dibandingkan Negara lain dan Rerata Global. Diperkirakan Indonesia memiliki konsumsi/kapita di angka 22.5Kg, lebih sedikit dibanding Rerata Global yang berada di 28Kg. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia masih terhitung rendah, jika kita lihat malaysia dengan 57Kg, Singapura 87Kg,dan Thailand 40Kg. Indonesia hanya sedikit diatas Filipina dengan 20Kg. Data ini secara mentah mengisyaratkan bahwa Indonesia masih tergolong underpenetrated dalam konsumsi plastik, namun jika kita telaah lebih jauh apakah dengan status Indonesia sebagai penghasil sampah terbesar kedua di dunia masih dapat menumbuhkan konsumsi perkapitanya? Apakah dengan 3.2 juta sampah per tahunnya yang tidak dikelola menjadi justifikasi yang kuat untuk meningkatkan konsumsi per kapita dalam negeri?

Sebagai emiten yang memproduksi produk customer staples, PBID akan sangat terpapar dengan kondisi perekonomian dalam Negeri. Jika perekonomian jalan maka PBID juga akan jalan, tetapi jika perekonomian mandek PBID juga akan sedikit seret. Maka dari itu cara memitigasi yang tepat adalah dengan memantau Indeks Kepuasan Konsumen dan Juga tingkat inflasi. Apabila keduanya masih terjaga maka dapat diharapkan performa PBID juga masih terjaga.

PBID juga memiliki suatu karakteristik khas sebagai sebuah perusahaan yang berada di Mid-Stream. Dengan volatilitas harga komoditas bahan baku bijih plastik, perseroan harus melakukan efisiensi pengadaan bahan baku. Saat harga turun perseroan harus menumpuk bahan baku, sedangkan saat harga tinggi harus berusaha sebisa mungkin menghemat bahan baku. Oleh sebab itulah OCF dari perseroan sangat fluktuatif.

Tantangan
Meskipun telah berhasil menancapkan tajinya di Jabodetabek sebagai Top of Mind dalam kemasan plastik. Kesuksesan tersebut tak serta merta dapat di replikasi di Jawa Timur. Di Jawa Timur sendiri juga terdapat berbagai produsen lokal yang meskipun tidak memiliki fasilitas produksi dan distribusi sebesar PBID namun memiliki brand awarness yang kuat di mata masyrakat jawa timur. Hal ini akan menjadi tantangan utama bagi PBID, jika ia berhasil menggeser preferensi market di Jawa Timur maka jaminan pertumbuhan dimasa mendatang akan dapat diamankan.

Risiko selanjutnya yang harus dihadapi oleh perseroan adalah wacana penerapan cukai plastik. Wacana kebijakan ini sebenarnya sudah lama di gaungkan, namun hingga rencana APBN 2025 masih belum terlihat hilalnya. Cukai plastik merupakan salah satu langkah dari Pemerintah untuk menekan penggunaan bahan plastik yang dirasa memiliki dampak buruk bagi lingkungan. Menurut draft awal, rencana pengenaan cukai plastik konvensional akan berada di angka IDR 30.000/Kg. Hal ini berpotensi akan menekan profitabilitas dari PBID sehingga memaksa PBID untuk menaikkan harga jual. Pengenaan cukai yang mencapai 75% dari harga jual tentu akan menjadi pukulan telak bagi PBID. Terlebih apabila pengenaan cukai plastik akan bernasib sama seperti cukai rokok maka bencana downtrading akan menjadi obstacle lanjutan bagi perseroan.

Meskipun memilki brand power yang cukup kuat, tetapi PBID juga tidak mutlak terbebas dari risiko downtrading. PBID bergerak di market Menengah-Kebawah yang sangat rentan akan perubahan harga. Terlebih jika melihat produk PBID dengan kompetitor yang tidak terlalu memiliki perbedaan signifikan dari segi kualitas dan juga bukan suatu masalah bagi konsumen untuk beralih merk.

Sebagaimana diketahui perseroan bergerak dalam industri yang mendapat perhatian khusus dalam beberapa dekade terkakhir. Plastik yang sebelumnya dianggap sebagai substitusi paling ideal bagi kayu, daun, dan produk alam lainnya serta dianggap sebagai penyelamat lingkungan. Justru kini berbalik menjadi ancaman bagi lingkungan setelah penggunaannya yang berlebihan dan manajemen pembuangan yang buruk.

Oleh sebab itu kampanye Go Green yang di gaungkan dalam beberapa tahun terakhir akan menjadi hambatan tersendiri bagi perseroan. Saat ini sudah ada beberapa produk alternatif ramah lingkungan seperti plastik singkong. Memang untuk saat ini industri green plastic masih belum ketemu economic of scalesnya. Bisa dilihat dari harga jual per 1Kg yang senilai IDR 75.000, bandingkan dengan produk β€˜Tomat’ milik PBID yang dijual IDR 40.000/Kg. Artinya jika ingin bersaing secara sehat di pasar maka produsen green plastic harus melakukan efisiensi sebesar 50%, itupun baru sekedar menyamai nilai jual dari produk PBID. Meskipun masih dirasa jauh, tetapi pergeseran preferensi masyarakat dan kesadaran akan lingkungan tetap harus menjadi perhatian bagi Manajemen.

Sebagaimana disebutkan diatas, PBID telah menjalin kerjasama pengadaan bahan baku dengan lebih dari 20 perusahaan Petrochemical. Dari ke-20 perusahaan tersebut terdapat lebih dari 50% yang berstatus impor. Oleh sebab itu PBID cukup terpapar selain dari volatilitas harga Minyak Mentak dan Naphta tetapi juga terhadap risiko kurs.

Valuasi
Perseroan per 13/4/25 diperdangangkan pada harga 500 yang mencerminkan PER 7.7X dan PBV 1.27X.
Untuk kasus PBID agak kurang relevan apabila kita menggunakan DCF, oleh sebab itu akan kita gunakan Dividen Discounted Model dengan Asumsi pertumbuhan 8%, DPR di 60% dan Discount Rate 13% maka diperoleh Harga Wajar PBID di 790. Dan dengan MOS 30% maka diperoleh harga beli maksimal berada di 553 yang mencerminkan PER 8.6X dan PBV 1.4X.

Kesimpulan
Isu sustainability harus menjadi concern utama bagi pemegang saham/calon pemegang saham PBID. Tak bisa dipungkiri meskipun PBID menjadi market leader dalam industrinya tetapi apa artinya jika industri tersebut ditinggalkan.

Always Do Your Own Research
Bukan Rekomendasi Jual Beli
Random Tag $BMRI $GGRM

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes

klo kalah ma roko illegal msih mnding gan bisa nyalah3in sistem,
ni ama tmn2ny $HMSP $WIIM
aja dah keok n goin' concernny diprtanyakan nih
$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM Kalau jatuh ke harga 2K aja, market cap nya tinggal 3,84Triliun. Ya wassalam sudah ini, andai kata terus kalah dengan rokok ilegal juga cukai yang semakin membengkak maka dipastikan gak akan lama lagi berdiri.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM

@RgSTMA
ksus $GGRM
kyk njadiin pemrentah sansak mntang2 ada cukai dsb, toh $HMSP $WIIM nyantai3 aj
pdhal yg mnjd smber masalah konten lapkeuny
pkd acara byaya jamuan atensi relasi
pdhal smua org jg tau it byaya apaan..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@RgSTMA makanya bro, ketika saya baca salah satu direktur punya nama keluarga yang sama dengan nama akuntan publik yang dipakai, saya langsung sell $GGRM. Saya rasa itu bukan good governance.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@surhamyla
kykny emten pelit n sombonk ni mah
mntang2 persh kluwarga,
bkin lapkeu suka2,
bkin byaya jamuan atensi relasi suka2
bkin bndara ga laku
kliatan bgt wktu pblic xpose ngasal
yg hdir dikit bgt (pa lg yg ntn)
ga mo buyback
$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mending $HMSP yang masih inovasi produk, daripada $GGRM yang malah ngurusin tol. yang bukan core bisnisnya.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Hoki11 udah dari sejak 2022 banyak orng2 disekitaran sy merk rokoknya sudah beralih dr produk2 $HMSP & $GGRM ke produk2 milik Wismilak & rokok2 murah lain nya krna faktor cukai & ekonomi pribadi masing2
Jd sangat wajar GGRM & HMSP akn terus terjun ke jurang πŸ₯ΆπŸ₯ΆπŸ₯Ά

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Sesuai prediksi awal februari 2025 $GGRM sekarang sudah di range 9000an πŸ₯ΆπŸ₯ΆπŸ₯Ά

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM minus ga om πŸ—Ώ

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

yang sabar ya bang wkwkkw @Alam84 $GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

wkwkwk aman cuma naruh 1 milyar doang @marifhidayat99 $GGRM $IHSG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

dr kluwrga utk kluwarga cwanny,
byaya jamuan, atensi relasi wkwk
invstor dpt apesny
$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bukan main $WIIM , Segmen Filter Growthnya sekencang ini? Akankah balik 1000++ lagi, saat ini PE dibawah 5x. Kondisi price action bottom bosq.

2025 Tailwind
1. Cukai gak naik, potensi margin lebih membaik dengan asumsi HJE naik dibawah kenaikan tier 1
2. RUPST June potensi DPR mau brp? asumsi 45% ky tahun lalu ajadeh ya, harga skarang yield 9%++ (kalau ky tahun lalu ya, bs jadi nambah bs jadi kurang)
3. Performa segmen Filter diluarnulur grwthnya.

Apakabar Investor $GGRM $HMSP ngeliat WIIM bs diversifikasi bisnis lebih baik gini brotherr?

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

News Update
πŸ‘‰ IHSG ditutup Melejit naik 4,79% ke 6,254 dan Asing catatkan net sell Rp751,6M.
πŸ‘‰ Rupiah hari ini menguat 0,29% ke level Rp16,823/USD.
πŸ‘‰ China dan Uni Eropa bahas penguatan kerja sama ekonomi dan perdagangan.
πŸ‘‰ $LPPF meraih restu bagikan deviden final sebesar Rp300/saham.
πŸ‘‰ BBCA Dan $GGRM masuk 500 perusahaan keluarga terbesar di dunia versi EY & U St Gallen.
πŸ‘‰ $ARNA akan membagikan deviden tunai sebesar Rp43/saham.
πŸ‘‰ Obligasi berkelanjutan I/2015 TLKM raih peringkat idAAA dari Pefindo.
πŸ‘‰ Pembiayaan SME BRIS hingga Februari 2025 tembus Rp21,37T, naik 11,79% secara yoy.

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

selama masih dipegang keluarga tetep lup yuu pulll $GGRM $UNVR $IHSG ❀️😁

#disclaimer on

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

sebenarnya MARKET kita (IHSG) itu turun sejak bulan sept 2024 sd hari ini.
artinya turun bukan karena perang tarif yg 3 hari ini ramai.

yg 3 hari ini hanyalah PUKULAN BESAR, uppercut+hookkirikanan, artinya market kita rentan/rapuh ketika ada BADAI besar datang.

PROBLEM POKOK yaitu USDIDR nya yg belum pulih, maka untuk SEGERA rebound, tentu masih HARUS memulihkan USDIDR nya dulu.

apakah bisa ? YA GAK TAU KOK TANYA SAYA.

.....

tapi percayalah, kalau cuma membuat angka IHSG balik ke 8000 itu mudah, tapi membuat HARGA SAHAM ATH lagi itu soal lain.

cek saja saham $GGRM atau $UNVR, meskipun ihsg kita pernah 7900, GGRM dan UNVR tetep memble. belum lagi saham saham batubara atau SAWIT SAWITAN, gak ada yg ATH kembali.

....

Read more...

Harga di pita cukai Rp38.000, tapi di warung dijual Rp35.000. Artinya margin makin ketat
Pemerintah terus naikin cukai, tapi harga jual di lapangan nggak bisa selalu ikut naik!

Pantes aja saham rokok kayak $HMSP & $GGRM cenderung sideways atau turun

Rokok masih dibakar, tapi value sahamnya mulai padam!

(Foto rokok sebagai ilustrasi realita lapangan)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM otw balik 30k lagi kah πŸ™‚β€β†”οΈ

$GGRM
bisa2ny ijo,
msih ad yg prcaya jak ma spesialis byaya entertain jamuan atensi relasi.. naek ugal2an

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

enakan yang mana $GGRM atau $PTRO

colek : $PANI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM emiten ini bisa naik daun lagi jika ada angin segar untuk dividen. πŸ˜€

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@dwisomantana saya tau kamu pengennya saya bilang suka harga murah. Tapi kalo udah beli murah makin murahan, suka gak?

Apalagi udah kayak gitu 10 tahun.
Contohnya banyak, $BHIT yang gorengan. $GGRM yang fundamental, bahkan $WSKT yang sekarang ini suspen, waktu awal2 saya masuk market dia idola market lho. Ketika Jokowi unggul di pilpres harganya naik 8x lipat dari bottom.

Sementara saham dibeli mahal, makin mahal, gimana?
Bos saya beli Tencent 100M, rally sampe hampir setengah T. Pas dibeli PE nya 50.

Buffett beli Apple juga bukan di valuasi murah.

Read more...

@mjtrisna26 Bluechip kaya $GGRM $UNVR & $HMSP gimana suhu bisa balik ke harga jayanya gak?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ajaib jg msih ada yg mo beli shm hopeless mcm ni
pling pspny mo exit dijagain dlu
$GGRM

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$GGRM
$INCO
$SMGR

luar biasa anjloknya

2013-2025 Stockbit Β·AboutΒ·ContactHelpΒ·House RulesΒ·TermsΒ·Privacy