Volume
Avg volume
PT Smartfren Telecom Tbk, yang didirikan pada 2 Desember 2002 sebagai PT Mobile-8 Telecom, merupakan operator seluler terkemuka di Indonesia dengan fokus pada layanan data berbasis teknologi 4G LTE dan 4G LTE Advanced. Setelah melalui penawaran umum perdana pada tahun 2006 dan rebranding pada tahun 2011, perusahaan ini menawarkan berbagai paket data dengan segmentasi pasar yang beragam serta solusi digital untuk pelanggan korporat melalui penerapan teknologi FDD dan TDD di frekuensi 850 MHz dan 2300 MHz.
Kalo udah terlanjur beli FREN dulu, karena $FREN nya merger sama XL berarti saham FREN udah auto convert ke saham $EXCL, jadi ngga ilang 100%
🤱🏻Bukan Sekadar Ibu,
Tapi Investor Waktu dan Harapan
Ada yang bilang jadi Ibu Rumah Tangga itu tidak produktif.
Padahal, di balik dapur yang hangat dan cucian yang belum selesai,
ada manajer keuangan keluarga, guru kehidupan anak-anak,
dan sekarang… investor saham yang belajar diam-diam saat anak tidur siang.
Tapii please jangan pernah "Capek Cuan" yaaa
https://stockbit.com/post/18475932 😮💨
Ibu rumah tangga di pasar modal?
Kenapa tidak?
Setiap lot yang dibeli bukan sekadar angka,
itu simbol keberanian:
Berani belajar. Berani mencoba. Berani gagal.
Lalu bangkit lagi sambil bilang,
“AKU BISA. DAN TIDAK AKAN GAGAL MENCOBA BELAJAR LAGI”
❤️ Ketika pasar merah,
tetap kuat menyuapi anak tanpa bikin suami panik.
💚 Ketika portfolio hijau,
tidak langsung flexing, tapi diam-diam beli stok susu anak.
Karena untuk para Ibu ini,
investasi bukan cuma tentang cuan.
Tapi tentang masa depan yang lebih ringan,
tentang anak-anak yang bisa sekolah lebih tinggi,
dan tentang diri sendiri yang punya jati diri di luar pekerjaan rumah.
Untuk para Ibu yang mungkin merasa kecil di dunia yang serba cepat,
ingat:
kamu sedang membesarkan masa depan—bukan cuma lewat anakmu, tapi juga lewat keputusanmu.
Di dapur, kamu jago ngatur garam.
Di bursa, kamu jago atur risiko.😎
Dan itu luar biasa.
-Martha Sitorus-
$FREN $CUAN $WIFI
*terinspirasi dari IRT di grup telegram
😮💨 Capek Cuan
Sebuah Kisah tentang Porto yang Tumbuh,
Tapi Diri Sendiri yang Menyusut
Andi bukan trader biasa. Dia bukan newbie yang beli saham karena ikut-ikutan.
Oh tidak. Dia lebih ‘senior’.
Ia sudah makan asam garam market sejak jaman reverse stock split $FREN masih jadi momok, bukan meme.
Tiap pagi, rutinitasnya terstruktur:
• Bangun tidur
• Nyalain HP
• Lihat portofolio
• Panik.
Lalu ngopi sambil bilang ke diri sendiri:
“Tenang, ini hanya koreksi sehat.”
Padahal kalau sehat, kenapa jantungnya deg-degan terus?
Andi dulunya punya hobi. Sekarang hobinya cuma satu: $CUAN
Secara teori, dia sukses. Portofolionya tumbuh. Tapi matanya tumbuh kantung.
Makan siang? Di depan layar.
Olahraga? Jari telunjuk klik-klik HP.
Liburan? Apa itu? Saham gak libur.
Pernah istri ngajak staycation.
Dia bilang: “Nanti aja, Sayang. Lagi bagus-bagusnya momentum.”
Momentum siapa? Saham gorengan.
Yang akhirnya digoreng juga mental dia.
Anaknya ulang tahun.
Andi hadir.
Tapi separuh jiwanya tetap di watchlist.
Karena hari itu ada rilis laporan keuangan emiten yang “katanya undervalued tapi gak naik-naik”.
Di ruang makan, dia hanya jadi bayangan yang terus refresh RTI.
Anaknya tanya, “Ayah kerjanya ngapain sih?”
Andi jawab, “Cari candle hijau, nak.”
Sang anak pun bingung. Lilin ulang tahun, kah? 🎂
Di grup telegram saham, Andi dihormati.
Follower-nya banyak. Like-nya bejibun.
Orang-orang bilang:
“Bang Andi emang jagonya! Feeling-nya kuat!”
Padahal dia nggak punya ‘feeling’,
yang dia punya cuma insomnia dan bekas trauma IPO yang nyangkut sampai sekarang.
Andi sukses.
Saldo rekeningnya naik.
Tapi tekanannya juga.
Dia mulai susah tidur,
sering lupa makan,
dan terakhir kali ketawa lepas itu…
pas $WIFI tetangga mati dan market ditutup.
Hingga suatu hari…
Andi ngaca.
Bukan ke portofolio.
Tapi ke hidup.
Dan dia sadar,
semua ini lelah bukan karena market,
tapi karena dia tidak pernah memberi dirinya sendiri waktu untuk bernapas.
Tidak semua uang harus dikejar.
Tidak semua candle harus ditangisi.
“Cuan tanpa ketenangan jiwa, itu bukan kemenangan. Itu penundaan ambruk.”
Begitu tulis Andi di caption Instagram-nya.
Caption yang cuma dapat 8 likes.
Tapi untuk pertama kalinya, dia tidak peduli.
Karena akhirnya, dia ingat tujuan awal dia masuk market:
“Supaya bisa punya waktu untuk hidup, bukan hidup hanya demi market.”
Kalau kamu merasa seperti Andi…
mungkin sudah saatnya log out dari aplikasi.
Dan log in ke dunia nyata.
Karena cuan itu penting. Tapi kamu lebih penting.
Dan kalau uang bikin kita jauh dari hidup—apa bedanya dengan utang?
-Martha Sitorus-
Analisa Fundamental TLKM 2025
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau TLKM adalah raksasa telekomunikasi milik negara yang menguasai layanan konektivitas di seluruh Indonesia. Lewat anak usahanya seperti Telkomsel, IndiHome, dan kini bisnis data center melalui NeutraDC, TLKM terus memperluas jangkauan layanan digitalnya. Perusahaan ini juga memainkan peran penting dalam transformasi digital nasional. Dengan rekam jejak panjang dan infrastruktur luas, TLKM sudah menjadi salah satu saham blue chip andalan investor lokal maupun asing.
Selama tahun 2024, TLKM mencatatkan pendapatan sebesar Rp149,97 triliun, sedikit meningkat dari tahun sebelumnya. Namun laba bersih tercatat mengalami penurunan tipis menjadi Rp23,65 triliun dari sebelumnya Rp24,56 triliun. Meski begitu, margin laba bersih masih terjaga di sekitar 15,8 persen, menunjukkan bahwa perusahaan tetap efisien dalam menjalankan operasional meski harus menghadapi tekanan biaya di era persaingan tarif dan shifting ke layanan digital.
Struktur neraca TLKM tergolong sangat sehat. Total aset mencapai hampir Rp300 triliun, dengan ekuitas Rp142 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas hanya 0,39 kali. Perusahaan juga mampu mencatat Return on Equity sebesar 16,6 persen dan Return on Assets di kisaran 7,9 persen, menandakan bahwa TLKM tetap produktif dalam memaksimalkan modal dan aset yang dimiliki. Hal ini penting bagi investor jangka panjang yang mencari perusahaan dengan kemampuan menghasilkan laba secara konsisten.
Kalau dilihat dari valuasinya, saham TLKM berada di Price to Earnings Ratio sekitar 13,5 kali dan Price to Book Value 2,3 kali. Angka ini masih tergolong wajar untuk perusahaan yang punya posisi dominan di industrinya dan terus membayar dividen rutin. Bahkan secara historis, TLKM termasuk emiten yang rajin membagikan dividen dengan yield yang stabil di kisaran 3 sampai 4 persen per tahun, menjadikannya favorit untuk investor yang mengejar pendapatan pasif.
Tapi tidak berarti semuanya tanpa risiko. Tantangan utama TLKM ke depan adalah transformasi digital dan disrupsi dari teknologi baru. Lini bisnis lama seperti telepon rumah dan SMS sudah semakin ditinggalkan. Persaingan di bisnis internet rumah juga makin ketat dengan munculnya penyedia layanan berbasis kabel dan satelit. Maka dari itu, investasi besar ke data center, fiber optik, dan ekosistem digital menjadi langkah kunci untuk menjaga relevansi dan pertumbuhan di masa depan.
Bagi investor value investing, TLKM punya daya tarik tersendiri. Valuasinya tidak terlalu mahal, dividen konsisten, dan fundamentalnya kuat. Namun, karena pertumbuhannya tergolong moderat, ini bukan tipe saham yang akan memberikan lonjakan harga drastis dalam waktu cepat. Sebaliknya, TLKM cocok untuk investor yang suka portofolio stabil dengan cash flow kuat dan manajemen yang cenderung konservatif.
Dengan posisi kas yang kuat dan roadmap digital yang mulai kelihatan arahnya, TLKM bisa jadi pilihan andalan untuk investor yang mencari saham jangka panjang di sektor infrastruktur digital. Tapi tentu saja, tetap penting untuk memantau arah inovasi perusahaan ke depan dan menyesuaikan dengan tren teknologi yang berkembang. Karena di sektor ini, kecepatan beradaptasi sering kali menentukan siapa yang bertahan dan siapa yang tertinggal.
Kalau kamu ingin diskusi lebih lanjut soal saham seperti TLKM dan belajar bareng komunitas investor pemula dan menengah, kamu bisa gabung ke grup Telegram kami di sini: https://stockbit.com. Artikel ini dibuat untuk tujuan edukasi, bukan ajakan beli atau jual. Riset tetap jadi kewajiban sebelum kamu mengambil keputusan investasi.
$TLKM $EXCL $FREN
$PPRE
Banggg stock lu bangun nih banggg @Odon
Ayoo mari ramaikan bangg si presisi nyaa 🤣🤣🤣
Tag frenista garis keras yg sudah almarhum : $FREN
@imronalifandi itu $FREN dan $EXCL aja bisa merger tidak tunggu revisi pajak.
$ISAT sama Tri aja bisa merger tidak tunggu revisi pajak. Buat apa tunggu revisi pajak? Kayak orang susah saja. Hanya sekedar bertanya. 🗿
$EXCL $FREN. the only 2 saham di indo yg ada corporate action tapi yang beli dan yg dibeli ga ada pergerakan
Setelah $FREN dan $EXCL merger, saham hasil konversi jadi odd lot nih, cm 96 lembar. Barangkali ada yang mau lewat pasar nego.
$FREN-W2 jadi gimana perjuangan para holder terkait w2 apakah sudah usai tanpa ada pembahasan lebih lanjut? $FREN $EXCL
$FREN RI 1018 = 100
FREN RI 2021 = 120
FREN RI 2024 = 50
🐤 🔥🐤 🔥🐤 🔥🐤 🔥
EXCL RI 2016 = 3150
EXCL RI 2022 = 2080
🐤 🔥🐤 🔥🐤 🔥🐤 🔥
$IHSG $EXCL OTW KEMANA ? ? ?
RI 100 KALI LAGI YUKKK 🤣🤣🤣
Waduhhh,. Market Maker / Bandar $EXCL sepertinya lagi nunggu duit deviden yg bakal cair tgl 24 April,. baru nanti serok gede,. 🤭😹
Random Tag $FREN $MORA
@rofixalkaff harusnya masih bisa positif resultnya, fy $EXCL net income 1.8 sementara $FREN minus 1.3 .. masih ada positif 500miliar laahh .. tapi memang perlu dilihat di kuartal 2-3 resultnya akan membaik ato gimana