Volume
Avg volume
PT LOTTE CHEMICAL TITAN TBK didirikan pada tahun 1987 dan begerak di bidang perdagangan besar karet dan plastik dalam bentuk dasar yang menjual produk Polypropylene (PP), High Desity Polyethylene (HDPE), dan Low Density Polyethylene (LDPE) (selanjutnya disebut 'LCTTBK') Produk barang dagangan LCTTBK berasal dari impor dan dijual ke pasar domestik untuk memenuhi kebutuhan pasar. LCTTBK dan anak perusahaan tidak langsung yakni PT Lotte Chemical Titan Nusantara (selanjutnya disebut “LCTN”) bersama-sama membentuk Kelompok Usaha. LCTN didirikan pada tahun 1990 dan bergerak di bidang industri kimia dasar organik yang bersumber dari... Read More
HASIL REKOM GRATIS BY SBCMOLOGY
Hari Selasa, Tanggal 1 Juli 2025.
1. MLPL high 1.05%❗️CALL 95 == CLOSE 94🔥 (FL -1.05%)
2. RMKO high 1.86%❗️CALL 107 == CLOSE 102🔥 (FL -4.67%)
3. $FPNI high 3.55%✔️
4. $LABA high 3.60%✔️
5. $TOBA high 7.38%✔️
Keterangan:
✔️Sudah up di atas 3%, TP or hold sesuai plan silahkan.
❗️On The Way > Silahkan disesuaikan dengan plan yang ada.
❌Terkena Stop Loss.
FP = Floating Profit, FL = Floating Loss, N = Netral
Semoga menu selanjutnya bisa membuat SemuaBisaCuan. Aamiin.
$FPNI
Please Follow for Support Us.....😊🙏
#ARAHunter
#Ayo Bergabung bersama kami....
#Mari saya bantu Tradingnya....
Pasar etilena dan polietilena di Asia Tenggara saat ini berada di bawah tekanan ganda, kelebihan pasokan dan permintaan hilir yang lesu. Penurunan harga etilena dari kisaran $1.100 ke $870 per ton sejak awal tahun merupakan refleksi dari lemahnya aktivitas pasar, minimnya minat beli, serta pelemahan sektor hilir seperti plastik dan kemasan. Sumber industri menyebut bahwa diskusi di antara pelaku pasar juga melambat, menandakan turunnya keyakinan dan urgensi pembelian bahan baku.
Tekanan ini makin diperberat oleh limpahan suplai polietilena, termasuk dari pengapalan jarak jauh (deep-sea shipment) dari Timur Tengah, yang memperbesar stok regional. Akibatnya, margin produsen PE menyempit, daya tawar melemah, dan efisiensi rantai pasok menjadi isu krusial. Fenomena ini menandakan bahwa dinamika harga bukan semata soal permintaan, tapi tentang koordinasi global antara produksi, logistik, dan respons permintaan lokal yang belum pulih sepenuhnya.
Jika tren ini terus berlanjut tanpa ada pemulihan permintaan hilir atau rasionalisasi produksi, Asia Tenggara berpotensi mengalami tekanan jangka menengah berupa penurunan utilisasi pabrik dan disinsentif investasi di sektor petrokimia hilir. $FPNI
1/2