Volume
Avg volume
PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek KFC dari pemilik waralaba saat ini, Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu bagian dari Yum! Restaurants International (YRI). Produk-produk Perseroa... Read More
@juliushalim bingung juga kemarin yg diangkat jadi Presdir baru $TINS adalah tentara AD pangkat Kolonel...
Danantara koq nggak angkat manajemen profesional ?
Apa dipikirnya TINS bisa jadi bagger spt KFC , yg bisa berkembang $FAST di tangan Kolonel (Sanders) ??? ๐
$IHSG
@Asedrith saya menghargai semua pendapat bang, tapi saya juga pernah denger org blg kalau โmengkonsumsi produk afiliasi israel (contohnya mcd ini) sama aja meminum darah rakyat palestinaโ nah itu gimana mas?
Sekali lagi saya ga bermaksud men-judge, cuma sebagai investor saya mau mengerti aja behavior masyarakat indonesia, sehingga suatu saat ada aksi boikot2 begini saya bisa react kaya gimana, boikot atau engga juga ga ada urusan sama saya sebenarnya
$FAST $UNVR $PZZA
Bener, coba mereka liat index saham Israel TASE, dalam setahun naik tertinggi 100% bahkan. Malah di kita $UNVR ambles, $FAST ambles. Saham Unilever di negara2 lain ga ambles.
$FAST $UNVR $PZZA
Ijin bertanya dengan nada sopan, itu yg boikot2 sebenernya emg pangsa pasarnya apa bukan? Soalnya barusan liat ibu2 yg pakai hijab berebutan MCD yg dibagiin gratis di instagram. Apa jgn2 diboikot kalau bayar, tapi gajadi boikot kalau gratis?
https://cutt.ly/orjlPDIh
$CPIN $BBRI $FAST
Pasca-Lebaran, harga ayam broiler terjun bebas. Overoptimisme peternak yang mengisi kandang 40 hari sebelum Lebaran bertabrakan dengan realitas, daya beli publik yang melemah dan pergeseran konsumsi menuju daging merah menjelang Idul Adha (16-17 Juni). Akibatnya, ayam kehilangan momentum sebagai protein utama. Apakah ini koreksi musiman? atau justru koreksi struktural.
Banyak peternak terpaksa menjual ayam sebelum usia panen optimal (30โ35 hari) dengan bobot ringan 0,7โ0,8 kg. Bahkan para peternak di Jawa Barat bahwa pada 7-11 April 2025 harga ayam hidup Rp11.000-Rp12.000 /Kg. Belum lagi potongan ayam kecil di KFC dan McD bukan lagi strategi marketing, tak lain respons terhadap realita pasar: harga jatuh, berat ringan, margin terkikis. Hal ini menciptakan efek domino ke hulu, JPFA, CPIN, dan MAIN terdorong memangkas produksi Day Old Chick (DOC) dan pakan strategi bertahan hidup demi menyelamatkan harga jual.
Namun tekanan ini juga terasa di hilir, khususnya pada FAST (Fast Food Indonesia). Sahamnya telah longsor -83,02% dalam tiga tahun, rugi akumulatif, sebuah tragedi yang tak hanya soal efisiensi operasional. Sentimen boikot terhadap merek global yang diasosiasikan dengan Isr*el telah memperparah kejatuhan, meski KFC di Indonesia dimiliki penuh oleh lokal. Konsumen tidak lagi hanya membeli makanan, mereka sedang membuat pernyataan politik.
Sementara itu, BBRI tak bisa diabaikan. Kredit mikro kepada peternak ayam, koperasi pakan, dan pelaku UMKM agrikultur menjadikan bank ini salah satu pihak paling terdampak secara tak langsung. Harga ayam yang jatuh artinya risiko kredit meningkat, tapi saat harga pulih, sirkulasi modal dan konsumsi pakan ikut pulih. BBRI adalah cermin makro dari denyut nadi pangan nasional.
Hari ini, CPIN naik +140,00 (3,34%) dan JPFA naik 2,33% ke 1.760, sebuah sinyal awal bahwa pasar mulai menghargai potensi pemulihan. Namun bisa saja lebih dari sekadar rebound, tapi pergerakan pasar yang perlahan menyadari bahwa krisis ini sedang mengatur ulang keseimbangan sektor perunggasan nasional. Dan mereka yang paham lanskap ini, dari geopolitik hingga rantai pasok, akan jadi yang pertama memetik hasilnya. Ayam menampakkan jejaknya di CPIN. Setelah serangkaian Break of Market Structure (BMS) yang mencerminkan distribusi besar-besaran, harga akhirnya memantul dari area demand dengan potensi reversal yang ditandai oleh Change of Character (ChoCH) di level 4.350. Pergerakan hari ini, naik +3,34% ke 4.330, menandakan upaya reclaim struktur harga yang sebelumnya bearish. Momentum ini belum konklusif, tapi cukup untuk memperingatkan bahwa uang cerdas mungkin sedang kembali mengisi kandang.