


Volume
Avg volume
PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek KFC dari pemilik waralaba saat ini, Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu bagian dari Yum! Restaurants International (YRI). Produk-produk Perseroa... Read More
$SKLT #2 - Tentang Segmen Saos
Pada bagian pertama kita sudah bicara panjang soal sambal (#1 - https://stockbit.com/post/25513717). Tentang budaya, tentang lidah Indonesia, tentang bagaimana sambal bukan cuma produk tp kebiasaan. lalu muncul satu pertanyaan yg mungkin muncul saat membuka laporan keuangan SKLT:
Kenapa di laporan tertulis “saos”, bukan “sambal”?
Apakah ini berarti story-nya berubah?
Jawabannya justru sebaliknya.
Ceritanya malah menjadi lebih luas.
Begini, ternyata dlm dunia akuntansi makanan, sambal uleg, saos cabai, saos bangkok, saos serbaguna, semuanya masuk ke payung yg sama, yaitu saos & bumbu cair. Jadi ketika kita melihat segmen “saos” di SKLT, itu bukan bertujuan untuk mengaburkan data, tapi pencatatan yg sesuai klasifikasi resminya. Jadi, sambal yg kita bahas di bagian pertama adalah inti emosionalnya, sementara saos adalah kerangka bisnisnya.
Nah, jika difokuskan pd produk khusus "saos", di sinilah saos SKLT dengan merek FINNA berperan. FINNA bukan sambal uleg tradisional, tapi lini saos yg dirancang utk fleksibel. Bisa utk mie, ayam, seafood, nasi goreng, sampai masakan rumahan yg butuh rasa instan tapi konsisten. Teksturnya beda, fungsinya beda, dan pasarnya pun lebih luas. FINNA hidup di dapur rumah tangga, di warung, di gerai makanan, bahkan di dapur skala besar.
Lalu kita masuk ke pertanyaan berikutnya, apakah saos SKLT hanya main di rak supermarket?
Jawabannya: tidak.
SKLT sudah lama bermain di wilayah yg lebih senyap tapi menentukan, yaitu B2B, khususnya HOREKA. Bagi yg paham, hotel, restoran, kafe, dan jaringan makanan sebetulnya adalah mesin volume. Marginnya memang tipis, tapi stabil. Dan utk memahami landscape bisnis saos B2B ini kita tidak bisa hanya mengandalkan laporan resmi di publik. Kita perlu investigasi langsung karena dipublik infonya terlalu minim, datanya bisa dikatakan sunyi senyap.
Sebagai gambaran umumnya, di industri ini jg ada pemain seperti Akufood, perusahaan saos dan kecap yg sejak lama fokus memasok ke hotel dan restoran kelas menengah hingga atas. Pelanggan mereka bukan nama kecil, ada Shangri-La, Four Seasons, Grand Hyatt, KFC, Wendy’s, Yoshinoya, bahkan jaringan bioskop seperti 21 Cineplex. Ini contoh nyata bahwa saos di B2B bukan bisnis spekulatif, tapi bisnis kontrak, volume, dan kepercayaan.
Kenapa ini penting dibahas? Karena dr sini kita paham bahwa masuk ke HOREKA bukan hal sepele. Ada standar rasa, konsistensi, keamanan pangan, dan kemampuan supply chain. SKLT berada di ekosistem yg sama ini, meskipun dengan pendekatan yg sedikit berbeda.
Lalu kita sampai pada satu studi kasus yg menarik, relevan, dan nyata pada SKLT, yaitu Mie Gacoan.
Mie Gacoan menurut sy adalah sebuah fenomena di industri kuliner. Lahir dr Jawa Timur, tumbuh agresif lewat franchise, mengandalkan mie pedas, harga terjangkau, dan viralitas media sosial. Ribuan porsi per hari di satu kota bukan hal aneh bagi Gacoan. Per 2025 jumlah gerainya dilaporkan sudah lebih dari 130 di seluruh Indonesia. Namun, dari story tersebut ada satu detail kecil yg sering luput, yaitu Bangkok Sauce mereka ternyata diproduksi oleh PT Sekar Laut Tbk. Ya, SKLT.
Ini bukan asumsi, tapi fakta yg tercetak di kemasan. Silakan cek sendiri. 🫣
Artinya apa? Artinya SKLT tidak hanya menjual saos dengan mereknya sendiri, tapi jg berperan sebagai produsen di balik layar. Maklon. Contract manufacturing. Pemainnya yg tidak tampil di depan, tapi hadir di setiap piring.
Memang bagaimana kontribusinya terhadap penjualan segmen saos SKLT?Kalau kita hitung secara konservatif, sebenarnya kontribusi langsung saos dr Gacoan mungkin tidak spektakuler. Begini estimasi sy pribadi:
1. Jika per sachet saos dihargai Rp300 dari SKLT untuk Mie Gacoan dan per porsi Mie katakanlah mendapat 1 sachet.
Kenapa hanya Rp300 per sachet? Di marketplace kita bisa menemukan saos serupa dengan harga Rp23.000-Rp25.000 per 50 sachet, maka per sachetnya sekitar Rp460-Rp500. Agar konservatif dan mempertimbangkan harga kontrak, maka kita pakai harga Rp300 per sachet saja.
Perlu diingat jg bahwa harga rata-rata Mie Gacoan adalah Rp10.000 saja. Cost harus betul-betul ditekan.
2. Berdasarkan Jurnal Manajemen Kreatif dan Inovasi Vol. 3, No. 1, tahun 2025 dikatakan bahwa rata-rata penjualan Mie Gacoan per gerai mencapai 200 porsi mie per hari. Gerai yang lebih ramai bahkan dpt menjual hingga 300 porsi atau lebih per hari.
Oleh karena itu jika dikalkulasi, maka:
Penjualan saos per gerai / hari 200 porsi × Rp300 = Rp60.000 per hari
Penjualan saos per gerai / bulan = Rp60.000 × 30 hari = Rp1.800.000 per bulan
Penjualan saos per gerai / tahun = Rp1.800.000 × 12 bulan = Rp21.600.000 per tahun
Ini adalah perkiraan kasar revenue contribution yg berasal dr item saos saja per gerai.
3. Jika gerai Mie Gacoan se-Indonesia berjumlah 130 gerai, maka total kontribusi tahunan saos Mie Gacoan utk SKLT adalah 130 × Rp21.600.000 = Rp2.808.000.000
Angka Rp2,8 miliar per tahun dr saos Mie Gacoan terdengar kecil bila dibandingkan dgn total pendapatan saos SKLT di 2024 yg mencapai Rp670 miliar (segmen saos total). Artinya kontribusi langsung dr permintaan saos Mie Gacoan, dalam bentuk konsumsinya saat ini bisa dikatakan belum dominan di lini saos SKLT secara keseluruhan.
Namun perlu diperhatikan beberapa hal. Pertama, perhitungan ini yg berdasar asumsi konservatif dgn konsumsi saos Rp300 per porsi. Padahal, jika Gacoan pakai saos curah/bulk dr SKLT utk semua menu (bukan hanya satu sachet) penggunaan dan harga per porsi bisa saja lebih tinggi.
Selain itu, bisa jg mereka pakai bumbu atau saos campuran utk produksi mie di dapur. Lagipula Mie Gacoan sering terkenal dgn repeat visit, kemungkinan penggunaan bahan pendukung real bisa lebih tinggi dr asumsi sederhana di atas.
Nah, jika anda hitung secara agresif dengan estimasi harga saos per sachet Rp400 dan penjualan per gerainya 300 porsi per hari, maka dari 130 gerai pertahun hanya mendatangkan pendapatan sebesar Rp5,6 miliar saja. 😭
Lalu bagaimana kita bisa menjelaskan besarnya pertumbuhan penjualan segmen saos?
Mungkin begini penjelasan yg bisa terpikirkan oleh sy. Jadi, jika kita berhenti di kontribusi langsung saos Mie Gacoan saja, kita bisa saja kehilangan gambaran besarnya. Menurut penilaian sy, value sebenarnya dr Mie Gacoan bukan di kontrak B2B-nya, tapi di efek rasa.
Mie Gacoan bukan hanya channel penjualan, tapi mesin iklan paling murah dan paling jujur. Orang makan, lidah suka, otak mencatat rasa, lalu muncul keinginan utk replikasi di rumah. Ini persis yg terjadi pd saos bangkok gacoan. konsumen tidak peduli siapa produsennya di awal. Mereka hanya tahu rasanya “ini beda”.
Begitu tahu produsennya PT Sekar Laut Tbk. lewat label yg tertera di kemasan, atau postingan di medsos, efeknya pindah ke rak marketplace. Ini bukan asumsi belaka, karena jejaknya terlihat jelas di Shopee, Tokopedia, TikTok Shop, dgn seller yg eksplisit menjual “saos Bangkok Finna Mirip Gacoan”.
Di sinilah HOREKA berubah fungsi. Bukan hanya channel penjualan, tapi mesin trial. Tempat konsumen mencicipi rasa sebelum membeli versi rumahannya. Media sosial mempercepat proses ini, marketplace menyelesaikannya. Inilah mengapa penjualan saos ritel dan online bisa tumbuh tanpa harus ada kontrak HOREKA jumbo yg diumumkan ke publik.
Kalau kita bandingkan dgn pemain seperti Akufood yg fokus kontrak besar hotel dan restoran internasional, posisi SKLT memang berbeda. SKLT tidak mengejar eksklusivitas framework agreement skala global. SKLT bermain di ceruk yg lebih cair, yaitu HOREKA lokal, franchise populer, lalu dikonversi ke ritel nasional dan digital.
Bagi sy itu adalah strategi yg sesuai dgn DNA SKLT sebagai perusahaan consumer goods yg mengerti lidah pasar. Dan di laporan keuangan, kita melihat hasilnya. segmen saos bertumbuh konsisten. bukan karena satu klien raksasa, tapi karena kombinasi beberapa faktor sekaligus. Produk yg adaptif, exposure rasa lewat HOREKA, dan distribusi ritel yg luas. pertumbuhan yg tidak bergantung pd satu story besar, tapi pada banyak cerita kecil yg berulang.
Sebagai penutup bagian kedua ini, sy ingin menyampaikan kembali bahwa SKLT tidak memaksakan brand lewat iklan mahal, tapi lewat penetrasi rasa. Seperti di artikel pertama bahwa sambal uleg mereka kuat di sidoarjo dulu, lalu masuk ke wilayah pariwisata, HOREKA, repeat consumption, baru kemudian menyebar ke daerah lain. Saos Gacoan hanyalah versi modern dr pola lama ini, dgn skala viral yg lebih besar karena dibantu algoritma medsos.
Jadi, segmen saos SKLT bukan sekadar turunan sambal. Ia adalah jembatan antara dapur profesional dan dapur rumah. Antara pengalaman makan di luar dan konsumsi harian. Antara B2B yg sunyi dan B2C yg ramai. Dan ini baru satu segmen dr keseluruhan bisnis SKLT. Karena setelah sambal dan saos, masih ada produk yg sering diremehkan, tapi justru paling stabil, paling defensif, dan paling Indonesia, yaitu kerupuk.
Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang dunia persaosan di Indonesia. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.
Random Tag:
$ADES
$FAST
1/3



$FAST untuk harga dan volume mengalami peningkata,seharusnya bisa untuk beberapa hari ke depan ke 700an.
$FAST
Update harga per hari ini diperkuat sinyal foreign buy net +Rp32 juta dan broker summary positif, meski bandar value minor negatif tertutup akumulasi smart money. Fundamental tetap solid dengan target 1.000 gerai pada 2030 dan capex Rp300 miliar pada 2026, mendorong rekomendasi swing buy. Pantau running trade untuk frequency transaksi yang moderat (2,83K) guna konfirmasi momentum sesi 2.
$FAST KLO mau sabar hold, lihat tanggal 31 des 2025 & 2 Jan 2026, lagi banyak yg makan d KFC tuh. apalagi momen tahun baru.
maaf ga bisa datang ya pak hajii, ada jadwal ngopi sama elon musk, semoga tebe makin jaya di 2026, saya hold 1 tahun $TEBE $JARR $FAST

inget guyss tanggal 1 jangan lupa ucapin selamat ulang tahun buat Hj Isham, semoga diberi kesehatan selalu, umur panjang dan yg terpenting ritel unyu" ini diberi sedikitlhaa (Ara) buat jajan hehehe $JARR $TEBE $FAST
$FAST sperti biasanya naek seolah mau Ara...menurun stlah😁🤣...Sdh tau modelmu fast GK BS kau tipu aku lagi🤣🤣🤣
🦁 Berpikir Seperti Bandar: Mengikuti Jejak Kaki Para Penggerak Harga
Jika Anda ingin sukses di pasar saham, Anda harus mulai berhenti berpikir sebagai trader ritel yang reaktif dan mulai berpikir seperti pemain besar, atau bandar. Mereka tidak membeli saham yang sedang naik; mereka membeli saham yang akan naik, dan mereka melakukannya secara tersembunyi. Mereka tahu bahwa volume adalah jejak yang tidak bisa dihapus oleh uang besar, dan mereka berusaha keras untuk menyamarkan jejak ini agar tidak terlalu terlihat oleh mata biasa.
Trigger Smart Money adalah alat yang didesain untuk membaca pola pergerakan bandar ini di pasar saham Indonesia. Alat ini berfungsi sebagai penerjemah aktivitas pasar, mengubah noise transaksi menjadi sinyal akumulasi yang jelas. Tujuannya adalah memposisikan Anda di sisi Smart Money sebelum tren harga yang mereka ciptakan benar-benar meledak.
Kunci utama dalam menganalisis pergerakan bandar adalah Membaca Lonjakan Volume Secara Intraday. Kami tidak hanya melihat volume harian. Kami mencari titik-titik di mana volume sebuah saham melonjak secara ekstrem, mencapai 4 hingga 6 kali lipat dari rata-rata volume intraday dalam periode yang sangat singkat. Lonjakan ini adalah indikasi nyata dari power play yang terorganisir. Kemudian, untuk memastikan bandar tersebut sedang mengakumulasi, kami menerapkan Filter Arus Dana (Money Flow). Volume tinggi harus divalidasi sebagai tekanan beli yang dominan (net buying). Jika volume tinggi didorong oleh penjualan, sinyal itu dibuang sebagai distribusi. Dengan memadukan deteksi volume ekstrem yang cepat dengan konfirmasi arah aliran dana yang kuat, Trigger Smart Money memberikan Anda sinyal yang paling akurat, memungkinkan Anda untuk bergerak secepat dan seakurat para pemain besar.
$FAST $AUTO $GGRM
1/2

