Volume
Avg volume
PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek KFC dari pemilik waralaba saat ini, Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu bagian dari Yum! Restaurants International (YRI). Produk-produk Perseroa... Read More
$FAST info untuk saham kalo penurunan/kenaikan dengan bid tipis besar potensi untuk mantul cepat
$BBRI$PTRO
$FAST sebelum politik boycot pun fast food resto emang makin jarang laku belakangan ini.
semua orang sekarang cuma makan mi instan buat nabung. di luar itu sekarang brand lokal deket rumah juga banyak yang jualan cuma 7-9rb per potong.
konteksnya klo nabung buat beli rumah aja susah, makanan yg biasa kita makan tiap minggunya waktu kecil jadi cuma sesuatu yng cuma bakal kita makan tiap ulang tahun.
$UNVR $FAST $PZZA kuharap kalian semua disini tidaklah lupa & sembarangan menyalurkan dana kalian, sekalipun memang itu "uang dingin",ke kantong NAZIonis SH*ITRAEL disana...sekedar mengingatkan,mumpung ini Ramadhan & Jum'at pula 🙏🙏
1/6
FAST - PT. Fast Food Indonesia Tbk Rp 244 -4 (-2,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) mengalami penurunan sebesar 2,42% pada penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu (26/2), menyentuh level Rp242. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan aksi demonstrasi Serikat ...
idnfinancials.com
Terawangan gw yg msh remah2 rengginang ini, $FAST akan seperti $PZZA nyungsep terus tidur dan atau sisiran bertahun2. xixixi
$FAST 04 Feb 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -153,000 (-0.01%)
Current : 309,804,500 (7.76%)
Previous : 309,957,500 (7.77%)
$FAST
KFC BTC Bandung tutupkah?
Semoga rugi berubah menjadi profit.
Sebelum nonton bioskop, biasanya jajan twisty/twister(?) dulu.
$FAST
Lord Anthoni salim sebagai komut di saham FAST. saham dengan valuasi hanya 1 triyun.. dengan brand yg teramat sangat terkenal KFC... kira kira rups dateng ga yah lord kita...
$FAST 24 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -271,600 (-0.01%)
Current : 310,040,900 (7.77%)
Previous : 310,312,500 (7.78%)
$FAST Fidelity yang tidak setia. Buang Hajat terus.
Ritel teri sabar menunggu bandar budiman di harga bawah, bukan di harga atas
22 Jan 25, 10:19
$FAST 20 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -167,100 (0.00%)
Current : 310,312,500 (7.78%)
Previous : 310,479,600 (7.78%)
$FAST 20 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -167,100 (0.00%)
Current : 310,312,500 (7.78%)
Previous : 310,479,600 (7.78%)
Gencatan Senjata Israel - Palestina
Akhirnya gencatan senjata juga. Saham - saham yang kena Boikot seperti $UNVR $PZZA $FAST apakah akan terkena dampaknya?
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada Minggu pagi menjadi sorotan dunia setelah 15 bulan konflik berdarah. Perjanjian ini dianggap sebagai momen langka di tengah kehancuran, tetapi apakah itu solusi atau sekadar jeda dalam siklus kekerasan? Data menunjukkan dampak konflik yang mengerikan karena lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dan 110.000 lainnya terluka. Di Gaza, 10.000 jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan, sementara warga yang selamat kembali ke rumah-rumah yang telah hancur.
Kesepakatan ini membawa pertukaran tahanan sebagai langkah awal. Hamas membebaskan tiga sandera Israel, sementara Israel melepaskan 90 tahanan Palestina. Di permukaan, ini tampak seperti kompromi yang seimbang, tetapi banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya yang lebih diuntungkan. Israel, dengan dukungan militer dan politiknya yang kuat, berhasil memproyeksikan citra "baik hati" melalui pembebasan tahanan ini, meskipun mereka telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menghancurkan Gaza. Di sisi lain, Hamas mendapatkan waktu untuk berkonsolidasi, tetapi dengan kerusakan yang begitu besar, kekuatannya diragukan.
Gencatan senjata ini dirancang untuk bertahan selama enam minggu. Namun, pelanggaran sudah dilaporkan sejak hari pertama, memperlihatkan betapa rapuhnya perjanjian ini. Di balik kesepakatan tersebut, banyak yang merasa bahwa keseimbangan kekuasaan tetap memihak Israel, yang memiliki kendali penuh atas jalannya konflik dan pemulihan. Pertanyaannya adalah apakah ini langkah menuju perdamaian, atau hanya jeda sementara sebelum konflik kembali meletus? Bagi warga Gaza, gencatan senjata ini mungkin hanya memberi waktu untuk menarik napas sebelum badai berikutnya.
Konflik Israel-Hamas yang berkepanjangan ternyata tidak hanya menciptakan kehancuran, tapi juga menghadirkan "peluang bisnis" bagi sebagian perusahaan. Di tengah suara ledakan dan kehancuran di Gaza, beberapa sektor bisnis justru melihat grafik keuntungannya meroket. Sebaliknya, ada pula sektor yang harus gigit jari karena dampak langsung dari konflik ini. Ironis, bukan?
Mulai dari perusahaan pertahanan. Elbit Systems, perusahaan asal Israel yang memproduksi drone dan teknologi militer, kelihatannya tertawa lebar. Mereka diuntungkan oleh kebutuhan yang terus meningkat untuk senjata dan sistem pertahanan seperti Iron Dome. Saham perusahaan ini bahkan sempat naik lebih dari 20% selama konflik, karena ya, perang itu bisnis besar. Rafael Advanced Defense Systems, otak di balik Iron Dome, juga melihat peningkatan pesanan. Sementara itu, perusahaan Amerika seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman ikut kecipratan keuntungan dari sekutu Israel yang memperkuat pertahanan mereka.
Di sektor energi, nama-nama seperti Chevron dan Energean PLC ikut pesta. Ladang gas mereka di Mediterania Timur menjadi semakin strategis, terutama dengan naiknya harga energi global. Kalau gas mahal karena perang, ya siapa peduli? Selama pundi-pundi mereka bertambah, bisnis jalan terus.
Lalu ada perusahaan teknologi keamanan seperti Check Point Software dan CyberArk, yang kebanjiran permintaan akan perlindungan siber. Ya, karena ketika bom meledak, siapa yang mau ribet dengan peretasan? Mereka pun ikut untung besar.
Tapi, tentu saja, tidak semua dapat jackpot. El Al Israel Airlines, maskapai nasional Israel, harus menghadapi penurunan permintaan hingga 30% karena siapa juga yang mau wisata ke wilayah konflik? Hotel dan sektor pariwisata di Gaza? Jangan tanya. Sudah hancur, tamu juga nggak ada.
Perusahaan kecil di Gaza yang bergerak di sektor konstruksi juga sudah pasti babak belur. Mau bangun apa kalau semuanya rata dengan tanah? Belum lagi startup kecil yang mencoba bertahan di tengah akses internet yang sering mati karena serangan. Intinya, mereka hanya bisa berjuang untuk bertahan hidup.
Sementara itu, perusahaan media seperti BBC, Al Jazeera, dan CNN sibuk menghitung kenaikan pendapatan iklan karena trafik berita mereka meledak. Ironi, kan? Ketika ribuan orang kehilangan nyawa, mereka menikmati lonjakan penghasilan dari rasa penasaran dunia.
Jadi, begitulah, konflik ini adalah pengingat bahwa di balik penderitaan ada pihak-pihak yang justru mendulang untung. Apakah ini mencerminkan ketidakadilan? Tentu saja. Tapi seperti biasa, bisnis adalah bisnis. Dan perang, sayangnya, adalah salah satu bisnis paling menguntungkan di dunia.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/3