Volume
Avg volume
PT Fast Food Indonesia Tbk didirikan oleh Keluarga Gelael pada 1978. Pada 1979, Perseroan mendapatkan akuisisi waralaba dengan pembukaan gerai pertama pada bulan Oktober di Jalan Melawai di Jakarta. Pembukaan gerai pertama terbukti sukses dan diikuti dengan pembukaan gerai-gerai selanjutnya di Jakarta dan ekspansi hingga ke sejumlah kota besar lainnya di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Perseroan memperoleh hak untuk menggunakan merek KFC dari pemilik waralaba saat ini, Yum! Asia Franchise Pte Ltd, suatu bagian dari Yum! Restaurants International (YRI). Produk-produk Perseroa... Read More
$FAST 20 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -167,100 (0.00%)
Current : 310,312,500 (7.78%)
Previous : 310,479,600 (7.78%)
Gencatan Senjata Israel - Palestina
Akhirnya gencatan senjata juga. Saham - saham yang kena Boikot seperti $UNVR $PZZA $FAST apakah akan terkena dampaknya?
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai pada Minggu pagi menjadi sorotan dunia setelah 15 bulan konflik berdarah. Perjanjian ini dianggap sebagai momen langka di tengah kehancuran, tetapi apakah itu solusi atau sekadar jeda dalam siklus kekerasan? Data menunjukkan dampak konflik yang mengerikan karena lebih dari 47.000 warga Palestina tewas dan 110.000 lainnya terluka. Di Gaza, 10.000 jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan, sementara warga yang selamat kembali ke rumah-rumah yang telah hancur.
Kesepakatan ini membawa pertukaran tahanan sebagai langkah awal. Hamas membebaskan tiga sandera Israel, sementara Israel melepaskan 90 tahanan Palestina. Di permukaan, ini tampak seperti kompromi yang seimbang, tetapi banyak yang mempertanyakan siapa sebenarnya yang lebih diuntungkan. Israel, dengan dukungan militer dan politiknya yang kuat, berhasil memproyeksikan citra "baik hati" melalui pembebasan tahanan ini, meskipun mereka telah melancarkan serangan udara besar-besaran yang menghancurkan Gaza. Di sisi lain, Hamas mendapatkan waktu untuk berkonsolidasi, tetapi dengan kerusakan yang begitu besar, kekuatannya diragukan.
Gencatan senjata ini dirancang untuk bertahan selama enam minggu. Namun, pelanggaran sudah dilaporkan sejak hari pertama, memperlihatkan betapa rapuhnya perjanjian ini. Di balik kesepakatan tersebut, banyak yang merasa bahwa keseimbangan kekuasaan tetap memihak Israel, yang memiliki kendali penuh atas jalannya konflik dan pemulihan. Pertanyaannya adalah apakah ini langkah menuju perdamaian, atau hanya jeda sementara sebelum konflik kembali meletus? Bagi warga Gaza, gencatan senjata ini mungkin hanya memberi waktu untuk menarik napas sebelum badai berikutnya.
Konflik Israel-Hamas yang berkepanjangan ternyata tidak hanya menciptakan kehancuran, tapi juga menghadirkan "peluang bisnis" bagi sebagian perusahaan. Di tengah suara ledakan dan kehancuran di Gaza, beberapa sektor bisnis justru melihat grafik keuntungannya meroket. Sebaliknya, ada pula sektor yang harus gigit jari karena dampak langsung dari konflik ini. Ironis, bukan?
Mulai dari perusahaan pertahanan. Elbit Systems, perusahaan asal Israel yang memproduksi drone dan teknologi militer, kelihatannya tertawa lebar. Mereka diuntungkan oleh kebutuhan yang terus meningkat untuk senjata dan sistem pertahanan seperti Iron Dome. Saham perusahaan ini bahkan sempat naik lebih dari 20% selama konflik, karena ya, perang itu bisnis besar. Rafael Advanced Defense Systems, otak di balik Iron Dome, juga melihat peningkatan pesanan. Sementara itu, perusahaan Amerika seperti Lockheed Martin dan Northrop Grumman ikut kecipratan keuntungan dari sekutu Israel yang memperkuat pertahanan mereka.
Di sektor energi, nama-nama seperti Chevron dan Energean PLC ikut pesta. Ladang gas mereka di Mediterania Timur menjadi semakin strategis, terutama dengan naiknya harga energi global. Kalau gas mahal karena perang, ya siapa peduli? Selama pundi-pundi mereka bertambah, bisnis jalan terus.
Lalu ada perusahaan teknologi keamanan seperti Check Point Software dan CyberArk, yang kebanjiran permintaan akan perlindungan siber. Ya, karena ketika bom meledak, siapa yang mau ribet dengan peretasan? Mereka pun ikut untung besar.
Tapi, tentu saja, tidak semua dapat jackpot. El Al Israel Airlines, maskapai nasional Israel, harus menghadapi penurunan permintaan hingga 30% karena siapa juga yang mau wisata ke wilayah konflik? Hotel dan sektor pariwisata di Gaza? Jangan tanya. Sudah hancur, tamu juga nggak ada.
Perusahaan kecil di Gaza yang bergerak di sektor konstruksi juga sudah pasti babak belur. Mau bangun apa kalau semuanya rata dengan tanah? Belum lagi startup kecil yang mencoba bertahan di tengah akses internet yang sering mati karena serangan. Intinya, mereka hanya bisa berjuang untuk bertahan hidup.
Sementara itu, perusahaan media seperti BBC, Al Jazeera, dan CNN sibuk menghitung kenaikan pendapatan iklan karena trafik berita mereka meledak. Ironi, kan? Ketika ribuan orang kehilangan nyawa, mereka menikmati lonjakan penghasilan dari rasa penasaran dunia.
Jadi, begitulah, konflik ini adalah pengingat bahwa di balik penderitaan ada pihak-pihak yang justru mendulang untung. Apakah ini mencerminkan ketidakadilan? Tentu saja. Tapi seperti biasa, bisnis adalah bisnis. Dan perang, sayangnya, adalah salah satu bisnis paling menguntungkan di dunia.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/3
$FAST 09 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -389,800 (-0.01%)
Current : 310,479,600 (7.78%)
Previous : 310,869,400 (7.79%)
$FAST
08 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -649,700 (-0.02%)
Current : 310,869,400 (7.79%)
Previous : 311,519,100 (7.81%)
Bandar Ayam lagi buang hajat
$FAST 08 Jan 25
Shareholder : Fidelity Fd Sicav
Type : Foreign
Sold : -649,700 (-0.02%)
Current : 310,869,400 (7.79%)
Previous : 311,519,100 (7.81%)
Time to BUY?
Akan ada masanya rebound? $PZZA yang mendadak diakum lagi. $FAST dengan pak Salim ada dibelakangnya. $UNVR yang barang barsangnya masih kita pakai
bentar lagi $PZZA nyusul $FAST ke palung mariana, kalau tidak ada pergantian manajemen yg lebih kreatif 😁
Nanti ada manusia denial pemuja manajemennya yg nyerang saya 🤪
$FAST ya sebenrnya kenapa fast tumbang tuh emang pelit aja ke investor, memperkuat kekayaan keluarga aja 🤣
Ringkasan Diskusi tentang $PZZA
Diskusi sore ini di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138. Kebetulan tadi sempat juga cek Stream PZZA. Ternyata lumayan ada gelut Online di PZZA. https://stockbit.com/post/13223345
Saya tidak tahu apa yang menyebabkan gelut Online di saham PZZA tapi kalau dari pengalaman masa lalu, tiap kali banyak virtual war di stream Saham, itu biasanya menandakan kalau banyak investor ritel yang lagi nyangkut di fase denial atau anger.
Bisa jadi anger karena nyangkut udah dalam atau anger karena pengen serok lebih dalam. Dua anger yang saling berkonflik akhirnya menimbulkan perang online. Kalau cuma 1 atau 2 orang yang gelut mungkin itu mirip gelut rumah tangga biasa. Tapi kalau yang gelut udah tembus puluhan hingga ratusan orang, mungkin itu sudah masuk gelut jenis war.
Dulu di Stockbit war seperti ini sering terjadi. Di saham AISA, TELE, DAJK, BOSS, RODA, SRIL, PBRX JAYA WGSH dll. Tapi masa - masa itu sudah lewat. Mau gelut seperti apapun kalau posisi nyangkut ya bakal tetap nyangkut. Hanya bandar yang bisa gerakan harga saham. Gelut online tidak akan menggerakkan harga saham.
PZZA, yang mengelola waralaba Pizza Hut di Indonesia, lagi ngalamin masa-masa sulit. Di kuartal III 2024, mereka ngalamin kerugian besar, sampai hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu. Penjualan mereka juga turun signifikan, sekitar 24,7%. Beberapa alasan utamanya sih, daya beli masyarakat yang menurun, situasi geopolitik yang nggak stabil, dan bahkan ada aksi boikot terhadap merek global kayak Pizza Hut. Selain itu, mereka juga harus tutup 20 gerai dalam setahun terakhir, yang bikin jumlah gerai mereka turun dari 615 jadi 595. Karyawan juga kena dampaknya, dengan 371 orang terpaksa di-PHK. Jangan harap ada dividen https://bit.ly/3OZWjZR
Walau begitu, PZZA nggak mau diam. Mereka fokus buat efisiensi dengan menahan ekspansi gerai dan lebih fokus untuk memperbaiki yang sudah ada. Mereka berharap bisa bangkit meskipun lagi terpuruk, dengan memaksimalkan operasional gerai-gerai yang ada.
Di sisi pemegang saham, ada perubahan besar yang terjadi. Kalau dilihat dari data, pemegang saham individu lokal justru naik drastis dari 1,49% jadi 5,15%. Ada tambahan sekitar 110 juta lembar saham yang dimiliki investor ritel lokal. Mungkin mereka mulai lihat potensi PZZA meskipun sekarang lagi jatuh. Tapi, reksadana dan sektor asuransi justru malah mengurangi saham mereka. Reksadana lokal misalnya, dari 0,36% sekarang nggak punya saham PZZA sama sekali. Begitu juga sektor asuransi, yang tadinya punya 1,05%, sekarang cuma punya 0,14%. Ini mungkin karena kinerja yang belum stabil, jadi mereka lebih hati-hati.
Di sisi asing, bank-bank asing justru nambah saham mereka dari 9,61% jadi 11,12%. Sementara itu, perusahaan asing malah jual saham mereka, dari 8,59% jadi 7,05%. Investor individu asing juga mulai narik diri, dengan kepemilikan turun dari 5,62% jadi 3,79%. Jadi meskipun ada optimisme dari beberapa pemegang saham lokal dan bank asing, investor asing terlihat lebih hati-hati.
Kalau ngomongin valuasi, PZZA saat ini punya PER minus karena rugi. Tapi kalau bisa Turnaround balik ke laba masa lalu maka potensi PER bisa jadi sangat rendah. Market cap-nya sekitar 341 miliar, dan kalau kita lihat laba bersih yang pernah dicapai di tahun-tahun sebelumnya, PZZA punya potensi buat balik ke performa yang lebih baik. Misalnya aja, kalau PZZA bisa balik ke laba 200 miliar seperti tahun 2019, PER-nya cuma 1,71. Dengan laba 173 miliar di 2018, PER-nya cuma 1,97. Jadi, kalau laba mereka lebih tinggi, valuasi sahamnya bakal semakin murah dan bisa jadi peluang bagus buat investor yang percaya sama potensi pemulihan PZZA. Perlu Upgrade Skill https://bit.ly/3YGX6Dc
Kalau PZZA bisa kembali ke laba tertinggi mereka di tahun 2019, harga saham bisa naik tajam, bahkan sampai Rp330 per saham. Jadi meskipun sekarang lagi rugi, potensi untuk rebound itu sangat besar kalau mereka bisa kembali ke kinerja terbaik.
PZZA beroperasi di industri restoran cepat saji yang penuh kompetisi. KFC $FAST, misalnya, masih punya lebih banyak gerai dibandingkan PZZA, dengan 715 gerai di 2024, meskipun mereka juga mengalami penurunan gerai. McDonald’s punya 271 gerai dan lebih fokus di kota-kota besar, sementara Domino’s Pizza $MAPI juga terus memperluas jaringan dengan 194 gerai. PZZA harus lebih cerdas dalam menghadapi persaingan ini dan lebih fokus pada efisiensi gerai yang ada, karena ekspansi besar-besaran nggak lagi jadi pilihan utama mereka.
Dengan persaingan yang ketat ini, PZZA perlu meningkatkan kualitas operasional agar tetap bisa bersaing, walaupun jumlah gerainya terus menurun. Mereka harus bisa kembali menarik minat konsumen dengan menawarkan kualitas yang lebih baik dan menjaga loyalitas pelanggan.
Meskipun PZZA lagi terpuruk, mereka masih punya peluang besar untuk bangkit. Pasar Indonesia masih sangat besar, dan meskipun ada penurunan jumlah gerai, ada potensi untuk memaksimalkan keuntungan dari gerai yang ada. Kalau mereka bisa fokus pada efisiensi dan kualitas layanan, bisa jadi PZZA bisa kembali ke jalur yang benar. Semoga saja perang Israel membantai Palestina bisa cepat berakhir biar semua damai dan tidak ada lagi boikot. Bisa bagi dividen lagi. https://bit.ly/3OZWjZR
Namun, untuk itu mereka harus segera mengatasi tekanan finansial dan meningkatkan kinerja operasional mereka. Kalau berhasil, harga saham PZZA bisa kembali naik, dan mereka bisa bangkit dari kerugian yang ada. PZZA butuh strategi jangka panjang yang lebih matang agar bisa bersaing dengan pesaing-pesaing besar seperti KFC dan McDonald’s. Tapi, kalau mereka bisa bangkit dan membuktikan perbaikan, potensi jangka panjangnya cukup besar.
🔥 Kondisi Keuangan PZZA
Kerugian kuartal III 2024: Rp96,7 miliar, meningkat 148,25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan penjualan: 24,7% dibandingkan tahun lalu.
Faktor penyebab kerugian: Penurunan daya beli masyarakat, ketegangan geopolitik, dan aksi boikot terhadap merek global.
Penutupan gerai: 20 gerai, mengurangi jumlah gerai dari 615 menjadi 595.
Dampak: 371 karyawan terkena PHK.
🔥 Strategi Operasional
Fokus pada efisiensi dengan menahan ekspansi gerai.
Memperbaiki kualitas operasional gerai yang ada untuk meningkatkan performa keuangan.
🔥 Perubahan Pemegang Saham
🥩Lokal
Individu lokal: Naik dari 1,49% (2021) menjadi 5,15% (2024), dengan tambahan 110 juta lembar saham.
Reksadana lokal: Turun dari 0,36% (2021) menjadi 0% (2024).
Asuransi lokal: Turun dari 1,05% (2021) menjadi 0,14% (2024), pengurangan sekitar 27,5 juta lembar saham.
Perusahaan lokal: Naik sedikit, dari 65,42% (2021) menjadi 66,26% (2024).
🥩Asing
Bank asing: Naik dari 9,61% (2021) menjadi 11,12% (2024), tambahan 45,7 juta lembar saham.
Perusahaan asing: Turun dari 8,59% (2021) menjadi 7,05% (2024), pengurangan sekitar 46,5 juta lembar saham.
Individu asing: Turun dari 5,62% (2021) menjadi 3,79% (2024), pengurangan sekitar 54,7 juta lembar saham.
🔥 Valuasi Saham
Estimasi PER berdasarkan laba bersih di masa lalu:
Laba 200 miliar (2019): PER 1,71 → Harga saham: Rp66 - Rp330.
Laba 173 miliar (2018): PER 1,97 → Harga saham: Rp57 - Rp285.
Laba 141 miliar (2017): PER 2,42 → Harga saham: Rp47 - Rp234.
Laba 61 miliar (2021): PER 5,59 → Harga saham: Rp20 - Rp100.
🔥 Potensi Pemulihan
Jika laba kembali ke level tertinggi (200 miliar pada 2019), harga saham bisa mencapai Rp330.
Dengan laba lebih kecil (seperti 61 miliar pada 2021), harga saham akan lebih rendah, sekitar Rp20 hingga Rp100.
🔥 Persaingan Industri Restoran Cepat Saji
KFC: 715 gerai (penurunan 24 gerai dari 2023).
McDonald’s: 271 gerai (stabil, tanpa penurunan signifikan).
Domino’s Pizza: 194 gerai (terus berkembang).
PZZA perlu fokus pada efisiensi dan kualitas untuk bersaing, meskipun jumlah gerai mereka menurun.
🔥 Rencana Perbaikan
Fokus pada kualitas operasional dan pengelolaan biaya.
Mengembalikan kepercayaan investor dan konsumen dengan strategi yang lebih efisien. Kampanye boikot produk Israel susah dibendung.
Mengatasi tekanan finansial untuk mencapai pemulihan
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
1/3
$FAST sejak pandemic covid19 tahun 2020 sd sekarang EPS masih merah padahal masyarakat suka Fried chicken, ada apa gerangan ?
Waspada saham restaurant, textile
$FAST $PZZA lk nya boncos krn pelemahan daya beli (purchasing power) masyarakat bukan krn boikot. pemerintah jangan mengalihkan perhatian masyarakat dr kebijakan2 yg melemahkan daya beli masyarakat, kenaikan kurs USD, kenaikan ppn 12%, dll yg sangat merugikan masyarakat
btw, Om Salim itu orang hebat lho
KPC (Kaltim Prima Coal) dikuasai melalui $BUMI
KFC (Kentaki Fried Coal) dikuasai melalui $FAST
The real richest man in Indonesia 🤣🤣🤣
FAST - PT. Fast Food Indonesia Tbk Rp 308 -2 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola gerai makanan cepat saji, jajaki pinjaman modal kerja ke pemegang saham mayoritas mengantisipasi kekurangan modal terkait rencana ekspansi gerai KFC dan Taco Bell. ...
idnfinancials.com