


Volume
Avg volume
Perusahaan terus terlibat dalam bisnis yang berhubungan dengan jasa internet dan pengembangan perangkat lunak, melalui portal bisnis online, ogahrugi.com; dan perusahaan pengembang jaringan serat optik, FiberStar.Ogahrugi.com menyediakan pengguna dengan berbagai produk dan layanan dengan diskon menarik, sementara FiberStar menyediakan infrastruktur komunikasi dengan jaringan serat optik di seluruh Indonesia.
$UCID - Belajar Popok #2: Perang Harga, Inovasi, dan Strategi
Sebelum sy mempelajari industri popok, sy berpikir ini produk yg sederhana. Bahannya tipis, bentuknya praktis, dan rasanya tidak ada yg terlalu rumit di balik proses pembuatannya.
Tetapi setelah mempelajari cara produksinya, terlihat jelas bahwa popok modern jauh lebih teknis daripada dugaan awal. Komposisi materialnya diatur ketat, prosesnya presisi, dan setiap perubahan kecil bisa berdampak langsung ke biaya.
Perusahaan popok ternyata hidup di dunia yg kelihatannya lembut tetapi sebenarnya keras. Persaingan yg muncul di balik produk selembut ini justru penuh angka tajam dan keputusan strategis yg memotong margin secara perlahan.
Kita mulai dr pertanyaan paling dasar. Mengapa popok modern terlihat semakin tipis, semakin lembut, dan semakin ramah lingkungan?
Jawabannya tidak sesederhana promosi. Produsen itu ternyata selalu mengejar efisiensi bahan dan diferensiasi teknis. Di dalam popok itu ada SAP atau super absorbent polymer yg menyerap cairan seperti spons kecil tetapi bentuknya butiran. Ada pula non-woven fabric yg memberi lapisan lembut.
Setiap gram material punya harga, dan penurunan beberapa gram saja bisa mengubah struktur biaya dengan signifikan. Maka produsen terus mendorong inovasi agar popok terasa lebih nyaman sambil memastikan bahwa biaya bahan baku tidak lari kemana-mana.
Lalu ada cerita lain yg tidak kalah penting. Pasar di Indonesia itu sangat sensitif harga. Sekali konsumen merasa ada pilihan yg lebih murah tetapi kualitasnya cukup mendekati, mereka gampang beralih. Ini membuat promo yg besar menjadi senjata wajib. Di e-commerce, perang diskon bisa mencapai 20-40%.
Bagi konsumen, itu hadiah. Bagi produsen, itu potongan margin yang harus ditebus lewat volume. Begitu satu pemain menurunkan harga, pemain lain mengikuti. Kalau tidak ikut, berarti kehilangan tampilan di etalase digital dan kehilangan market share. Sementara kalau turun harga, itu berarti margin makin tipis. Jadi, di sinilah lingkaran kompetitif itu mulai berputar.
Jika ditarik ke struktur biaya, popok hidup dr tiga komponen utama.
- Pertama, bahan penyerap dan serat non-woven.
- Kedua, ongkos produksi yg berkaitan dengan mesin berkecepatan tinggi dan kontrol kualitas yg ketat.
- Ketiga, ongkos distribusi serta promosi.
Bahan baku bisa turun sewaktu-waktu, tetapi biaya pemasaran sering naik karena tuntutan persaingan. Konsumen melihat popok setiap hari di marketplace dan di toko. Eksposur ini mahal. Setiap promosi, bundling, atau varian khusus yg dimasukkan ke channel tertentu tentunya akan merembes ke laporan laba.
Hasilnya bisa terlihat pd perusahaan besar. COGS menurun karena efisiensi atau penurunan harga pulp. Tetapi margin tetap stagnan karena beban promosi yg menekan dr sisi lain.
Pertarungan berikutnya terjadi di sudut distribusi. Modern trade seperti minimarket $DNET dan supermarket $MPPA memiliki kekuatan negosiasi yg besar. Mereka meminta promosi, slot pajangan, dan potongan tertentu agar produk terpasang di rak yang strategis.
Tradisional trade punya dinamika beda. Volume besar tetapi marginnya tipis. Produsen harus membangun jaringan distribusi dan insentif ritel agar produk tetap mengalir ke semua kota. Perang channel ini bisa menggerus profit lebih dalam daripada yg terlihat di iklan popok yg menggemaskan.
Kemudian, di tengah semua ini, brand menjadi jangkar utama. Sekalipun popok adalah produk fungsional yg merupakan kebutuhan dasar, ternyata loyalitas masih punya tempat. Orang tua lebih nyaman memakai merek tertentu kalau merasa aman. Lansia atau keluarganya cenderung memilih merek yg sudah dikenal.
Tetapi tentu loyalitas itu tidak datang gratis. Produsen harus menanamnya lewat edukasi, kampanye kenyamanan, dan inovasi teknis yg terasa nyata. Semua itu pastinya butuh biaya juga. Itu sebabnya produsen besar bisa terlihat kuat di pasar tetapi tidak selalu kuat di margin.
Jika kita gabungkan potongan cerita tadi, gambarnya menjadi jelas. Industri popok modern adalah arena dimana inovasi digunakan untuk menjaga diferensiasi, tetapi inovasi itu sendiri perlu biaya. Harga harus dijaga agar konsumen tidak lari. Promo harus diatur agar tidak membakar margin, tetapi tidak ada pilihan selain melakukannya. Dan distribusi adalah dunia penuh negosiasi yg terus menekan biaya dr semua sisi.
Beginilah akhirnya sebuah industri sederhana berubah menjadi medan strategi tingkat lanjut. Dan inilah konteks penting sebelum kita masuk ke bagian ketiga. Di sana kita melihat bagaimana perusahaan sebesar UCID menghadapi tekanan struktur industri ini.
Apa saja sinyal yg muncul dr laporan keuangannya, dan bagaimana semua dinamika ini menjelaskan gap antara kekuatan produk dan potensi return bagi investor.
Disclaimer: Catatan ini adalah refleksi pengetahuan penulis tentang industri popok yg diperoleh dr berbagai sumber umum. Bukan info A1. Dan catatan ini jg bukan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Segala kerugian sebagai akibat penggunaan informasi pada tulisan ini bukan menjadi tanggung jawab penulis. Do your own research.
1/2


$BGTG $CITA $DNET
berikut terlampir,
āļølampiran pindah papan pencatatan & berlaku efektif 28 november 2025
āļøserta jenis jenis papan pencatatan di BEI
1/3



Momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan akan menjadi angin segar bagi emiten ritel. Aktivitas masyarakat yang meningkat pada periode tersebut membuat kebutuhan belanja ikut naik.
Tim riset Kiwoom Sekuritas menilai musim belanja Nataru akan menjadi penopang kinerja emiten-emite...

katadata.co.id
$DNET om Milas aku izin langganan ya CBN Fiber nya udah masuk nih ODP nya di tempatku. Aku mau push rank mole sampai Immortal butuh ping rendah. kemarin test punya tetangga dapat under 10 š.
Bye bye XLSatu.
1/2


JAKARTA -Ā PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), emiten ritel milik Grup Salim,Ā membukukan laba bersih sebesar Rp838,66 miliar sepanjang JanuariāSeptember 2025.
Capaian tersebut meningkat 12,56% secara tahunan atau dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp745,08 miliar.
Sejalan...

www.idnfinancials.com

$AMRT ingat postingan saya ini ada yg inbox loss,, analisa dan saran saya tenang tunggu sampai ramadan bulan februari siapa yang g kenal ALFAMART, perusahaan sepeti ini lebih sibuk ngurusi real profit stok gerai dll senggol $MPPA $DNET daripada ngurus saham, pantau harga selama tidak menembus 1800 masih ada harapan kejemput.. yg setuju tinggalkan jejak isi kantong tip ikon $ pojok kiri bawah postingan š š š

$AMRT sm $DNET knp bisa sejauh itu ya bedanyaš¤
Padahal klo gw bandingin mulai dari :
PER, PBV, Revenue per share, Cash per share, ROA, ROE, Dividend, DPR , DY, GrossProfit, EBITDA, Net Income, Cash, Total Assets, DER, sampai Total Equity semuanya yg menang AMRTā
Cuan dikit dr $IHSG buat beli makanan mewah (kangkung)š mumpung diskon.
Kangen belanja di $AMRT dan $DNET

$DNET
RSI 44, ADX 22, CCI minus, tren masih datar.
Belum ada tanda akumulasi besar, volume kecil banget.
Target terdekat 9.100
#BukanAjakanJualBeli
#DYOR
#DisclaimerOn
#TRS-13
@abdulmupit ya kita enggak tau dapurnya O!Save gmn, bisa jadi dia nego dgn supplier lebih rendah dgn syarat turn over ny cepat & efisien mendistrbusikan dbandingkan $AMRT & $DNET sehingga dpt harga jual lebih rendah dr mereka.. klo kita sbg konsumen kan sensitive sama harga.. yg penting MURAH! meskipun beda 500-2k per item..
News Update
š Sempat tembus ATH, Sesi I IHSG ditutup menguat 0,25% ke posisi 8,415.
š Pemerintah belum berikan izin pertambangan emas di Blok Wabu Papua Tengah.
š Purbaya menghidupkan kembali rencana untuk Redenominasi Rupiah.
š Istana mengungkap, $GOTO dan Grab bakal merger.
š $BJBR batalkan pengangkatan Mardigu dan Helmy Yahya sebagai komisaris perseroan.
š $DNET meraih fasilitas pinjaman sebesar Rp Rp450M dari Bank Mandiri.
š Komisaris DRMA melepas 2,5jt lembar saham perseroan di harga Rp1.100/saham.
š META berencana untuk membagikan deviden interim sebesar Rp2,63/saham.

Jakarta, CNBC Indonesia -Ā Emiten Salim pengendali gerai ritel Indomaret PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) melaporkan telah menerima fasilitas Term Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan limit maksimal Rp450 miliar. Dalam keterbukaan informasi, emiten ritel dan investasi ...

www.cnbcindonesia.com

Jakarta, CNBC Indonesia -Ā Emiten Salim pengendali gerai ritel Indomaret PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) melaporkan telah menerima fasilitas Term Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan limit maksimal Rp450 miliar. Dalam keterbukaan informasi, emiten ritel dan investasi ...

www.cnbcindonesia.com

$DNET
$DNET: Indoritel Makmur Internasional mendapatkan fasilitas term loan hingga 450 miliar rupiah dari Bank Mandiri ($BMRI), yang terdiri dari 2 tranche dengan jangka waktu 5 dan 7 tahun masingāmasing hingga 225 miliar rupiah. Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai gap/deficit cashflow dalam rangka investasi dan/atau kebutuhan umum perseroan.

IDXChannel - PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan limit maksimal sebesar Rp450 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi Jumat (7/11/2025), fasilitas pinjaman tersebut terdiri atas dua tahap (tranche), m...

www.idxchannel.com

Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3
Follow kami untuk ringkasan fundamental emiten terkini!
$DNET

JAKARTA - Emiten Grup Salim,Ā PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET), memperoleh fasilitas pinjaman (term loan) dariĀ PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)Ā dengan nilai maksimal mencapai Rp450 miliar.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat arus kas serta mendukung kebutuhan investasi pe...

www.idnfinancials.com

DNET Dapat Fasilitas Kredit hingga Rp450 M dari BMRI
Indoritel Makmur Internasional ($DNET) mendapatkan fasilitas term loan hingga 450 miliar rupiah dari Bank Mandiri ($BMRI), yang terdiri dari 2 tranche dengan jangka waktu 5 dan 7 tahun masingāmasing hingga 225 miliar rupiah. Fasilitas ini ditujukan untuk membiayai gap/deficit cashflow dalam rangka investasi dan/atau kebutuhan umum perseroan.
[Sumber: Keterbukaan Informasi]
-----
Stockbit Sekuritas
KABARBURSA.COM ā PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) kembali menambah pinjaman di tengah tekanan arus kas dan ambisi memperluas jaringan serat optik lewat anak usahanya.
Perusahaan milik Grup Salim itu resmi mendapat fasilitas pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri senilai maksimal Rp4...

www.kabarbursa.com

$DNET 04 Nov 25
Investor: HANNAWELL GROUP
Action: BUY
Shares Traded: +490,000,000 (+3.4546%)
Current: 5,581,931,400 (39.3537%)
Previous: 5,091,931,400 (35.8991%)
Broker: -
Investor Type: Foreign
Source: KSEI