106

+3

(2.91%)

Today

139.12 M

Volume

425.45 M

Avg volume

Company Background

PT Darma Henwa Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan dan energi. Lini usahanya mencakup kontrak alat berat, Kontrak aktivitas pertambangan, Kontrak pengupasan bumi, konstruksi sipil, dan pemeliharaan.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG
swing adem2 ajah.. mo liburan

$BUMI tetap semangat... mo kasih bonus lebih ,
nyusul $DEWA kayaknya..

nb :resiko tanggung masing2, bukan ajakan membeli/menjual

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA buat swinger, mulai berbalik arah ya, jangan sampai ketinggalan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG

$BUMI
$DEWA

$ BMRI
$ BBRI
$ BBNI
$ KRAS
$ WTON
$ WSBP
$ BREN
$ TPIA
$ CUAN

hari terakhir sebelum tutup lapak mau liburan...
salam sehat semua

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@alhafidofficial Cuan ya cuy $BEEF $BUMI $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA ayolah dewa ganteng

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

DEWA - PT. Darma Henwa Tbk Rp 104 +3 (+3,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA – Transaksi investor asing di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan net buy pada perdagangan Selasa (25/3). Pada perdagangan Senin (24/3) kemarin, transaksi asing membukukan net sell 101,72 juta lembar. Namun hari in...

idnfinancials.com

idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Seharusnya sih segera bangkit
TOSK

Tunggu arahan ndar $BRMS $BUMI $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$YUPI
Penjelasan lengkap emiten lainnya $DEWA $DOSS di https://cutt.ly/GrpEoS6D

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA saham gorengan para bandar MM, lihat detail PSP nya, aliran duitnya. Kalau kamu gak jago mending main di Big Bank yg pasti akan balik ke ATH nya lagi

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA
dari aset kita akan tau masa depannya..
akan kemana arah dewa mengarah..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

UPDATE LK TAHUNAN 2024 - $DEWA

Note : Indeks KOMPAS100.
Bagi yang berminat data ALL EMITEN bisa menghubungi https://cutt.ly/orpxJQQr

Berdasarkan laporan keuangan $DEWA untuk Q4 2024, berikut adalah analisis keuangan perusahaan:

1. Kinerja Keuangan Secara Keseluruhan

Pendapatan turun: Pendapatan usaha turun dari Rp7,37 triliun (2023) menjadi Rp6,03 triliun (2024), mengalami penurunan sekitar 18%.

Laba bruto juga turun: Laba bruto turun dari Rp512,5 miliar menjadi Rp400,5 miliar.

Laba bersih menurun signifikan: Laba bersih turun dari Rp35,3 miliar menjadi Rp16,3 miliar, yang menunjukkan tekanan pada profitabilitas perusahaan.

Penghasilan komprehensif lain juga turun: Dari Rp69 miliar (2023) menjadi Rp21,4 miliar (2024).

2. Efisiensi Biaya

Beban pokok penjualan menurun: Dari Rp6,86 triliun menjadi Rp5,63 triliun. Namun, penurunan ini tidak cukup untuk menutupi penurunan pendapatan.

Beban administrasi lebih efisien: Turun dari Rp282 miliar menjadi Rp233 miliar.

Beban bunga turun signifikan: Dari Rp159 miliar menjadi Rp85 miliar, yang berarti perusahaan berhasil mengurangi beban utang atau biaya pinjaman.

3. Posisi Keuangan (Neraca)

Total aset meningkat: Dari Rp8,13 triliun (2023) menjadi Rp8,80 triliun (2024), menunjukkan ekspansi aset.

Liabilitas meningkat signifikan: Dari Rp4,84 triliun menjadi Rp5,49 triliun. Ini bisa mengindikasikan peningkatan pinjaman atau kewajiban jangka panjang.

Ekuitas meningkat tipis: Dari Rp3,28 triliun menjadi Rp3,31 triliun.

4. Arus Kas

Arus kas dari operasi turun: Dari Rp1,1 triliun (2023) menjadi Rp613 miliar (2024). Ini menandakan penurunan likuiditas operasional.

Investasi besar dalam aset tetap: Perusahaan mengeluarkan Rp1,43 triliun untuk aset tetap dibandingkan Rp186 miliar tahun sebelumnya, menunjukkan ekspansi atau peremajaan aset.

Peningkatan pinjaman bank: Perusahaan mendapatkan pinjaman Rp2,04 triliun dibandingkan tahun lalu Rp1,04 triliun, yang mungkin digunakan untuk ekspansi.


KESIMPULAN

- Kinerja DEWA menurun secara profitabilitas, dengan laba bersih yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya.

- Penurunan pendapatan harus diperhatikan, meskipun efisiensi biaya terlihat di beberapa aspek.

- Beban bunga yang turun mengindikasikan pengelolaan utang yang lebih baik.

- Arus kas operasi melemah, tetapi ada investasi besar dalam aset tetap, yang bisa berarti ekspansi atau peningkatan operasional.

- Liabilitas yang meningkat perlu dicermati, karena bisa menambah risiko keuangan ke depan.

Jika ingin berinvestasi, penting untuk mempertimbangkan faktor eksternal seperti harga batu bara, permintaan industri, dan strategi perusahaan ke depan.


Tag : $DEWA $BUMI

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perspektif Lapkeu FY24 $DEWA

Yang perlu dilihat bukanlah laba rugi perusahaan, karena perusahaan masih dalam proses turnaround setelah masuknya group S. Bagaimana neraca perusahaan setelah restrukturisasi utang? Bagaimana proses pengadaan peralatan baru untuk ekspansi bisnis? Bagaimana pendanaan dari BCA dan bank lainnya?

Itu pun belum masuk dalam FY24 karena barusan selesai februari kemarin.

Laba rugi bisa jadi patokan kalo bisnis sudah mature. Kalo cuma berpatok dengan laba rugi, kalian pasti tidak dapat gambaran besar perusahaan.

*Bukan ajakan membeli, silahkan di dump. Saya beli soalnya bentar lagi terbang*

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA Lq cakep, besok reversal,otw 200😎

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Malah rungkad $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA oh dewa. mana ke indahan mu. apakah cukup sampai disini. sehingga diri ini tak bisa wujudkan masak rendang.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

$BRMS time will tell, mau asing Inflow berapa besar, market movernya bukan asing! Good luck, Cut the loss, win the chance

$BUMI $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

DEWA - PT. Darma Henwa Tbk Rp 98 +1 (+1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA - PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menempati puncak Top 10 Net Buy di pasar modal pada penutupan transaksi saham, Senin (24/3).Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), DEWA membukukan ...

idnfinancials.com

idnfinancials.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

⛏️ PERLUAS ARMADA PERALATAN BERAT, $DEWA SIAP BOUNCE BACK?

PT Darma Henwa Tbk (DEWA), kontraktor pertambangan terkemuka di Indonesia, sedang menjalani babak baru dalam perjalanan bisnisnya.

Didirikan pada 8 Oktober 1991, DEWA telah berkembang menjadi perusahaan dengan portofolio layanan komprehensif di industri pertambangan batubara dan mineral.

Setelah akuisisi mayoritas saham oleh Henry Walker Group Ltd pada 1996, DEWA semakin memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor ini.

DEWA menawarkan beragam layanan pertambangan, mulai dari persiapan lahan, pengelolaan tanah pucuk, pengeboran dan peledakan, pengupasan overburden, ekstraksi batubara, hingga pengangkutan dan pengapalan batubara.

Perusahaan ini juga mengerjakan proyek infrastruktur pertambangan seperti pembangunan jalan dan jembatan, instalasi pabrik pengolahan mineral, pekerjaan tanah, dan pengeboran eksplorasi.

Dengan keahlian yang mumpuni, DEWA telah menjadi mitra terpercaya bagi perusahaan pertambangan besar di Indonesia.

Pada tahun fiskal 2024, DEWA memulai transformasi besar dengan pergantian manajemen pada Juni 2024.

Langkah ini diikuti dengan pengamanan pinjaman sindikasi senilai Rp2,6 triliun dari BCA pada Juli 2024, yang digunakan untuk pembelian peralatan berat dan refinancing utang dengan suku bunga lebih rendah (9% vs sebelumnya 18%).

Selain itu, DEWA melakukan restrukturisasi dengan menerbitkan 18,8 miliar saham baru melalui Non-Preemptive Rights (NPR) pada Februari 2025, yang mengkonversi utang Rp1,4 triliun menjadi ekuitas.

Investor baru seperti MTN, ATP, dan AMM kini memegang 46% saham, sementara kepemilikan BUMI turun menjadi 15,5%.

DEWA berencana meningkatkan kapasitas kerja internal dengan memperluas armada peralatan berat.
Sebelumnya, hanya 40 juta bank cubic meters (Mbcm) pekerjaan di KPC yang ditangani secara internal, sementara 108 Mbcm disubkontrakkan.

Dengan pembelian peralatan baru, kapasitas internal akan meningkat menjadi 60 Mbcm pada 2025, dan targetnya mencapai 90 Mbcm pada akhir 2025.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan margin operasional melalui efisiensi biaya.

DEWA juga memiliki konsesi tambang tembaga dan emas di Aceh (GMR) yang sedang dalam fase eksplorasi.

Meskipun menjanjikan dengan potensi cadangan tembaga 0,29% dan emas 0,48g/t, lokasinya yang berdekatan dengan hutan lindung bisa menjadi tantangan.

Aset ini sebelumnya dimiliki oleh BUMI melalui Bumi Resources Investment (BRI).

Dengan transformasi yang sedang berjalan, DEWA menunjukkan komitmennya untuk menjadi perusahaan yang lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan di industri pertambangan.

$BBCA $BBRI

____
Follow & Like biar yang lain bisa dapat manfaat juga ^^

Cek link bio untuk join VIP Membership Saham Bagger. Kamu bisa dapetin akses analisa saham mingguan, dashboard data 800+ saham, Watchlist Momentum investing terbaik saat ini: https://cutt.ly/EetQOBGO

Kalo mau ebook gratis, klik link nya diatas, join newsletter analisa saham bareng ribuan subscriber lain☝🏻
___
Stockbit External Community

Saya seorang Momentum Investor yang fokus di Fundamental first lalu technical analysis secara quantitative. Mau ikutan perjalanan investasi saya?

❤️ Join External Community, masukkan kode: A39716
https://stockbit.com/community

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BRMS $BUMI $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ENRG Nama Djoni ko tidak tercatat namanya sebagai pemegan Saham Ya?, padahal pada Tanggal 19 Juli 2021 Beliau Beli 600jt lembar (5,65%)
tag $BUMI $DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA kayaknya emang mau ksini...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$DEWA

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy