Volume
Avg volume
DCI Indonesia (DCII) adalah penyedia pusat data terkemuka di Indonesia. Didirikan sebagai enabler bagi komunitas bisnis, DCII menyediakan Cloud dan Layanan Infrastruktur Data Center netral Operator yang andal, dan terkelola dengan baik di Indonesia. Menjadi pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara, DCII hadir untuk menyediakan layanan pusat data kelas dunia, memberi customer ketenangan pikiran. DCII adalah pusat data yang dibangun dengan total lahan 8.5ha. Sebagai perusahaan yang berkembang, DCII terus meningkatkan layanan dan juga menambah lebih banyak gedung dengan total daya 200 MW. DCII mengamankan dan menjaga aset berha... Read More
$TAPG cepat sekali nyampe harga Rp900, mulai melambat setelah Rp900 ke atas. Valuasinya beneran dari fundamental bisnis gak kek $PANI atau $BREN atau $DCII
Sedang bikin darvas box ke 3
Revenue, Net income dan Eps naik terus. Cuma belum banyak yang sadar aja bagusnya emiten tech ini.
$MSTI $MTDL $WIFI $DCII $GOTO
Data Feed Tidak Lagi Real Time?
Hari ini ada user Stockbit yang mengeluh tentang aplikasi RTI yang tidak lagi punya data feed real time. Solusi untuk atasi itu adalah pakai Stockbit yang sekarang datanya real time.
Jadi BEI itu selain punya bisnis IPO, mereka juga sekarang punya bisnis data feed. Itulah mengapa di tagihan bulanan Stockbit biasanya ada biaya data feed untuk transaksi bulanan yang nilainya antara 20 juta - 100 juta rupiah. Biaya data feed itu digunakan untuk bayar BEI biar bisa dapat real time. Upgrade skill juga BEI biar makin cuan https://bit.ly/3YGX6Dc
BEI kan bayar sewa server ke $ELIT atau $EDGE atau $TLKM atau $DCII. Nah gimana BEI mau bayar sewa server itu? Yang bayar ya sekuritas dan semua aplikasi yang menggunakan data feed. Ada sekuritas yang tanggung semua biaya data feed sendiri. Dan ada sekuritas yang passed on Biaya data feed ke nasabah. Untuk Stockbit, biaya data feed itu sebagian di subsidi dan sebagian di passed on ke Nasabah. Yang di passed on ke nasabah adalah transaksi bulanan antara 20 - 100 juta per bulan. Sedangkan yang disubsidi Stockbit adalah transaksi nasabah yang >100 juta per bulan.
Jadi, kalau tidak mau dapat biaya data feed di Stockbit maka ada 2 cara yang bisa dilakukan, yakni transaksi bulanan <20 juta rupiah atau transaksi >100 juta rupiah per bulan.
Jadi kalau RTI sudah tidak real-time datanya, solusinya simple aja. Tinggal switch aja ke Stockbit yang data feed nya real time. Toh data di Stockbit mirip dengan RTI. Jadi, don't rich human difficult. Don't rich people difficult. Don't wealth people difficult. Solusinya ada.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan
https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungiΒ Pintarsaham di sini Β
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$ADRO
1/2
$EDGE $DCII
Kinerja Q3 2024 ANJLOK !!!
Hasil yang kurang memuaskan untuk bottom-line EDGE di Q3 2024, meskipun terjadi peningkatan pada revenue. Namun peningkatan cost menekan bottom line.
Mari kita breakdown.
1. Overall pertumbuhan dan juga GPM tiap segment masih stabil. Hanya saja pendapatan dari Data Center melambat di Q3 2024. FYI most of segment EDGE sifatnya recurring.
2. GPM secara keseluruhan mengalami penurunan dari yang biasanya sekiar 45% turun menjadi 40-41%.
Penyebabnya adalah: Melambatnya pertumbuhan data center serta kenaikan cukup pesat dari beban penyusutan pada COGS.
Di gambar 3 adalah jawabannya !
Kenaikan beban penyusutan ini karena Aset Dalam Penyelesaian sepertinya mulai beroperasi (asetnya direklasifikasi). Aset ini dugaan saya adalah EDGE 2 yang memiliki kapasitas 3-4x dari EDGE 1 saat ini.
Beroperasinya EDGE 2 ini molor dari sebelumnya di rencanakan di Mei 2024, sepertinya baru terealisasi di Q3 2024 ini. Jadi dengan mulai beroperasinya aset ini, maka penyusutan pun di mulai.
Asumsi saya ada 2.
1. Aset ini belum bisa fully operated, sehingga utilisasinya akan lambat, mungkin akan kontirbusi di pertengahan tahun 2025.
2. Aset ini sudah fully operated, dan utilisasi akan meningkat secara bertahap. FYI Utilisasi EDGE 1 sudah mencapai 89%. Mungkin saja kontribusi revenue dari EDGE akan perlahan terlihat di 2025, tergantung pada kelihaian manajemen untuk menarik customer.
Saat ini memang revenue EDGE terlihat biasa saja dengan growth 8%, yang menarik dari sisi bottom line yang bisa double digit. Saya optimis jika EDGE 2 mulai contribute, revenue pun akan meningkat begitu pula dengan bottom line.
So, dengan valuasi saat ini, normal saja bagi saya meminta diskon lebih untuk memperbesar MOS. Terlebih EDGE masih puasa dividen.
Any input ???
Feel free to share. Cheers.
1/3
@EkoPurnomo99 $GOTO main teknikal bisa. Fundamentalnya masih perjuangan π
Kalo saya jadi dirutnya, bisa kinclong sih nih emiten wkwkwk π
related $BUKA $BELI $WIRG $DCII
Peluang ke depan dari Pemerintah Baru, mungkin bisa jadi bahan pertimbangan teman-teman.
Opportunity: AI Data Center
Opportunity & Lighthouse: Nickel Downstreaming
Opportunity & Lighthouse: Copper Downstreaming
Random $DCII $ELIT $ANTM $MDKA $INCO
1/7
$DCII menarik tpi liquiditas rendah, wlpun msk tdk bnyk tpi orderbooknya cm 1 lotβ..
Kapan beli dan jualnya.β
Tlg distocksplit dl 1:10/100 thx dar.
$IHSG
insight nyaaa positif bgt , tapi kok prediksi/ harapannya cuma ke 125 doang kirain lebih dari $EDGE atau bahkan $DCII.. berarti ada keraguan nih wkwkwk ke 1000 dong jangan nanggung mimpinya om ππ
Insight $ELIT
Kalau kita ngomongin ELIT di industri data center dan cloud services nih, ELIT tuh lagi ngedobrak banget! Dibandingin sama kompetitor kayak $DCII atau $EDGE, ELIT literally punya growth yang kayak nge-rocket. Bayangin, di 2023 revenue mereka naik 79%, dan laba bersih juga melonjak 77%. Ini tuh crazy banget, apalagi kalau dibandingin sama growth rata-rata industri yang biasanya cuma main di 20-40% doang.
Kalau DCII, mereka emang udah established banget, ya. Main di sektor-sektor gede kayak perbankan sama e-commerce. Tapi yang bikin ELIT beda adalah mereka lebih lincah. Mereka bisa move cepat, terutama buat ngasih solusi cloud ke startup atau UKM yang sekarang lagi pada naik banget. Jadi kayak, ELIT punya flexibility yang bikin mereka lebih gesit buat menangkap peluang baru.
EDGE sih, kalau dilihat global emang udah gede banget. Tapi kalau kita fokus ke Indonesia, honestly mereka masih kalah impact dibandingin sama ELIT. Nah, ELIT sendiri tuh sekarang ambisinya gede, bro, mereka mau ekspansi ke Asia Pasifik. Ini bakal jadi booster buat mereka, apalagi dengan demand cloud services yang lagi boom di seluruh kawasan.
Liat revenue dia tu kayak ELIT lagi dapet banyak engagement dari klien-klien besar yang butuh cloud dan data center services, terutama dengan trend transformasi digital yang makin hype di Indo.
Nah, mereka gak cuma main di lokal, mereka juga udah nge-expand ke regional, bahkan target masuk pasar Asia Pasifik. Dengan makin banyak perusahaan yang go digital, potensi ELIT ke depan sih bakal shine terus, apalagi industri cloud computing itu kayaknya bakal terus booming. Basically, ELIT udah siap buat jadi major player di industri ini, gak cuma di Indo tapi juga globally.
haka $ELIT
https://cutt.ly/eeSmDZmz
mencoba mengadu nasib jadi content creator
https://cutt.ly/BeSmDLWe
$TINS $MTDL $MSTI $DCII
Ada beberapa kodok yang riang gembira sebelum closing market hari ini. πΈπΈπΈ
Pertama >> $DOID di 720, walaupun tadi udah sempat jual di platform sebelah, untung aja masih punya stock hahahahβ¦
Traders live in the moment and in that moment, I win!
$RAJA $SMGR $SCMA $DCII
Matched! $CTRA hari ini gezzzz!! πππ
Profiting daily, living the trader dream! Gassskann!!!
$TPIA $TPMA $HRTA $DCII
Tahun baru , Presiden baru dan arah emiten besar IHSGpun baru. ADRO divestasi anak usaha dan diversifikasi ke EBT , TOBA juga sama dengan ADRO. Kita tau dong ADRO orangnya siapa dan TOBA orangnya siapa dan ada salah satau holding yang sedang Back door π€ sebut saja Si " HPN " back door lewat $FUTR , gw denger itu perusahaan Holding yang khusus main EBT (Grupnya Hexa Prima Energy).
Terus data centre juga bakalan rame nih... $DCII sebagai salah satu pioner data centre yang harganya fenomenal bakalan ketiban durian runtuh , mengingat Sinarmas & Microsoft sedang progress dengan data centrenya di indo (arahnya semakin....) Emiten data centre yang MC masih mini dan (Mungkin) berpeluang uniuk gigi tahun depan ada $ELIT $AREA dan ........ π€. Makan siang dulu..
#EBT #DataCentre #DYOR
$DCII harga IPO 420 2021 harga sekarang 2024 meningkat ko bisa kaya gini ngak mau bilang ke aku aku mau juga tolong π€£π€£π€£π€£
tulisan sektor Telekomunikasi
Industri Pusat Data di Indonesia: Potensi Investasi dan Risiko
Industri pusat data (data center) di Indonesia sedang berkembang pesat sebagai bagian dari tren global digitalisasi. Permintaan untuk layanan berbasis cloud, penyimpanan data, dan kecerdasan buatan (AI) telah mendorong operator pusat data dan perusahaan teknologi global untuk memperluas kapasitas mereka. Namun, dokumen terbaru menunjukkan bahwa meskipun peluang besar tersedia, industri ini juga menghadapi tantangan signifikan yang perlu dipahami oleh para investor.
* Poin Penting
Pertumbuhan pusat data di Indonesia dipicu oleh meningkatnya adopsi digital dan permintaan dari perusahaan teknologi global. Indonesia telah mengalami lonjakan dalam pembangunan kapasitas pusat data, tetapi tingkat kekosongan (vacancy rate) yang tinggi, yaitu sekitar 39%, menjadi tantangan utama. Kapasitas baru yang sedang direncanakan diperkirakan mencapai 580MW pada paruh pertama 2024, hampir dua kali lipat dari kapasitas saat ini sebesar 275MW. Peningkatan kapasitas ini berisiko menciptakan kelebihan pasokan jika permintaan tidak tumbuh secepat itu.
Sektor-sektor yang terkait dengan pembangunan pusat data, seperti properti, kabel listrik, dan utilitas energi, juga diproyeksikan akan mendapatkan keuntungan besar dari tren ini. Selain itu, perusahaan telekomunikasi besar seperti Telkom Indonesia dan DCI indonesia berada di posisi yang baik untuk meraih sebagian besar pasar pusat data ini.
* Hal yang Menguntungkan Investor
Para investor yang tertarik dengan industri pusat data Indonesia dapat menemukan peluang besar di sektor-sektor yang mendukung ekosistem pusat data, bukan hanya pada pusat data itu sendiri. Properti industri, kabel listrik, infrastruktur konektivitas, dan perusahaan utilitas energi kemungkinan akan melihat lonjakan permintaan seiring berkembangnya pusat data. Misalnya, penjualan lahan industri untuk pusat data telah meningkat menjadi 30% dari total penjualan tanah industri di Indonesia, sehingga sektor properti industri menjadi pilihan menarik bagi investor.
Selain itu, perusahaan seperti Telkom diproyeksikan akan memperoleh pertumbuhan EBITDA hingga 14% dalam tujuh tahun ke depan dari kontribusi bisnis pusat data. DCI Indonesia juga diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan yang solid berkat posisi dominannya di pasar.
* Hal yang Perlu Diwaspadai Investor
Investor perlu memperhatikan risiko kelebihan kapasitas (overbuild) di pasar pusat data Indonesia. Dengan tingkat kekosongan yang tinggi, ada kemungkinan persaingan ketat antar-operator pusat data yang bisa menurunkan margin keuntungan. Selain itu, banyaknya kapasitas yang ditujukan untuk perusahaan teknologi global dan hyperscaler yang mencari harga rendah juga dapat memengaruhi profitabilitas bisnis pusat data lokal.
Investasi langsung pada operator pusat data, terutama yang memiliki valuasi tinggi seperti DCI Indonesia, mungkin kurang menarik bagi sebagian investor karena rendahnya likuiditas saham di pasar modal.
* Perusahaan yang Bisa Dipantau
Bagi investor yang tertarik, beberapa perusahaan yang bisa dipantau:
1. Telkom Indonesia ( $TLKM ): Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang diproyeksikan akan diuntungkan dari kemitraan dengan operator pusat data global dan kapasitas besar yang mereka miliki.
2. DCI Indonesia ( $DCII ): Pemimpin pasar dalam industri pusat data, meskipun valuasi sahamnya cukup tinggi.
3. Cikarang Listrindo ( $POWR ): Penyedia utilitas yang menyediakan kapasitas energi untuk pusat data, dengan potensi pertumbuhan dari perluasan kapasitas energinya.
4. Metrodata Electronics ( $MTDL ) dan Anabatic Technologies ( $ATIC ): Perusahaan layanan terkelola (managed services) yang diharapkan mendapatkan keuntungan dari peningkatan permintaan cloud dan infrastruktur digital.