Volume
Avg volume
PT Ciputra Development Tbk adalah perusahaan properti yang bergerak di bidang pengembangan dan pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat komersil, pusat industri, dan fasilitas-fasilitas pendukungnya, termasuk restoran, pusat hiburan, dan lapangan golf. Perusahaan membagi kegiatan usahanya dalam 2 segmen, yaitu pengembangan proyek residensial, khususnya yang berskala kota (township residential) serta pengembangan dan pengelolaan properti komersial. Adapun produk residensial Perusahaan secara umum terdiri dari kavling tanah, rumah hunian, ruko, apartemen dan perkantoran strata title, sedangkan pengembangan dan pen... Read More
Scalping sore $KLBF matched jual!
Balance is key, don’t tip the scales by holding onto false hopes. Profits always win!
🪁🪁🪁
💫 #AntiCutLoss
✨ #AntiStopLoss
🔒Buy 1,255
🔓Sell 1,275
✨💫✨💫✨💫✨💫
$CTRA $SMRA
kayaknya yg mau mantul mantul dikit di IDXPROPERTY dan IDXNONCYCLICAL
goodluck everyone
ekhem $CTRA $APLN
Random tag
$BBRI
$AKRA menyala portu ku 🔥🔥🔥🔥. ternyata investasi gk tentang cepat atau lamanya masuk di emiten, awal kirain udh atl eh malah terjun lagi.
Tag sahabatnya $BBRI $CTRA
Saham $BEST
Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (Properties & Real Estate - Real Estate Management & Development)
18 Dec 2024
Opening harga : 102
High harga : 103 (0.98%)
dan Low harga : 100 (2.00%) -> ( Break Low )
Harga sekarang : 101 (-0.98%)
Saham ini kemungkinan akan melanjutkan penurunan kembali dari Low hari ini,
krn low hari ini berhasil menembus L5 : 101, L10 : 101 dan L20 : 101
ANALISA VOLUME:
Volume hari ini sebanyak 64,744 Lot(dibawah rata- rata), atau 0.81x dari rata2 Volume 20 Hari,
terdiri dari Haka : 28.04 %, dan Haki : 71.96 %
Saham ini Tidak Likuid dengan ATR sebesar 4.06 (Aggressive).
Frekuansi transaksi Hari ini sebanyak 304, dimana rata2 Frequensi 20 hari sebanyak 367
ANALISA NBSA:
Hari ini Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 74.38 Juta,
5 hari terahir Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 4.64 Juta,
10 hari terahir Asing melakukan Pembelian Sebesar Rp. 973.22 Juta,
20 hari terahir Asing melakukan Penjualan Sebesar Rp. 1.30 Milyar.
ANALISA FUNDAMENTAL :
Recor Board : Utama
Market Cap : Rp. 974.38 Milyar
Book Value : Rp. 450
Price to BV : 0.22 X Murah (✅)
EPS : Rp. 4.37
PER : Rp. 23.10 Mahal (❌)
NAV : Rp. 456 Murah (✅)
Operating Profit : -35.36 % Turun (❌)
Net Profit : -68.79 % Turun (❌)
Revenue : -23.55 % Turun (❌)
Max Buy : 781 Lot / ( Rp. 7.90Jt )
ATR : 4.06 % (Aggressive)
Likuiditas : Tidak Likuid
Buy Power : 28.04 %
Sell Power : 71.96 %
Volume : 64,744 || V20x : 0.81
STRATEGI TRADING:
1. One Shoot
Strategi one shoot ini, kita langsung beli saham dalam jumlah besar sesuai lot yang disarankan, dan apabila harga turun kita bisa menjaga modal kita dengan cara cutloss, jadi walau harga terus turun posisi modal kita sudah aman dari turunnya harga.
Buy Range : 99 - 102
Cutloss : 95 (-5.94 %)
Target 1 : 108 (6.93 %)
Target 2 : 112 (10.89 %)
Target LT : 127 (25.74 %)
2. Average Down
Strategi Average Down ini, kita membeli saham dengan cara dicicil sesuai dengan harga dan lot yang disarankan, jadi pembelian kita bertahap tidak langsung sekaligus pembelian. dan target harga bisa berubah sesuai rata-rata harga yang kita punya namun persentase target tetap.
System ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada Cutloss, sehingga apabila harga turun terus kita rawan sangkut. jadi disarankan apabila ingin menggunakan strategi ini pastikan saham yang akan kita beli memiliki Fundamental yang bagus dan Valuasi yang murah serta likuid.
Buy Range : 99 - 102 -> 40 lot, or 0.41Jt
Avg Down 1 : 96 (5.21) -> 42 lot, or 0.40Jt
Avg Down 2 : 92 (4.35) -> 78 lot, or 0.72Jt
Avg Down 3 : 88 (4.55) -> 143 lot, or 1.26Jt
Avg Down 4 : 84 (4.76) -> 253 lot, or 2.13Jt
Avg Down 5 : 80 (5.00) -> 374 lot, or 2.99Jt
👨🏻💻This Analysis created by Artificial Intelligence
#Disclaimer On (18-12-2024)
DISCLAIMER!!
1. Ini adalah Analisa berdasarkan system trading base on Artificial Intelligence yang saya buat, dan ini hanya sebuah analisa bukan ajakan membeli atau menjual, keputusan membeli dan menjual tetap ditangan Anda.
2. Gunakan system trading ONE SHOOT untuk saham valuasi mahal, Arus Kas negatif (Merugi), banyak hutang dan Management perusahaan bermasalah.
3. Gunakan system Trading AVERAGE DOWN Untuk saham Valuasi Murah, Cash Flow Positif (Untung), Hutang Kecil dan Management perusahaan Sehat.
4. Memilih Strategi trading (One Shoot or Average Down) ada di tangan anda, cek Fundamental (EPS dll) perusahaan sebelum memutuskan.
5. Lakukan analisa kembali informasi yang kami berikan sesuai analisa masing - masing.
6. Trading dan Investasi Saham memiliki potensi untung dan rugi, Manage your Own Risk.
7. Ingat tidak ada yang bisa menjamin keuntungan ataupun kerugian dalam dunia investasi atau trading saham.
8. Analisa kami bisa benar dan juga tentunya bisa salah, Ingat!! Market Always Right.
9. ingat!! Ingat!! Ingat!! apabila sebuah saham ramai NEWS POSITIF, itu artinya ada yang lagi butuh EXIT LIQUIDITY.
10. Jangan terlalu GREEDY atau terlalu FEAR dan Jangan lupa selalu bersyukur.
Random Tag $CTRA $SMRA
$CTRA
kmrnan masuk 1005
lepas 1030
hari ini masuk lagi 975
lepas 990
closing antri 965
DIKASIH🤡
https://stockbit.com/post/16780090
#19 : Laporan Posisi Keuangan (Neraca) -> Liabilitas -> Liabilitas Kontrak
Liabilitas Kontrak adalah kewajiban perusahaan untuk menyelesaikan kontrak atas uang yang sudah diterima dari pelanggan.
Jadi, liabiltas kontrak adalah utang pekerjaan, bukanlah utang yang harus dibayar dengan uang.
.........................…….….….……...
Karena uang dari pelanggan sudah diterima, namun pekerjaannya belum dipenuhi, maka perusahaan belum bisa mencatat sebagai Pendapatan, melainkan sebagai liabilitas.
Jurnal akuntansinya begini :
(Debit) Kas
(Kredit) Liabilitas Kontrak
Kalau pekerjaannya sudah terpenuhi dan sudah serah terima sesuai kesepakatan (kontrak), maka perusahaan baru bisa mencatat Pendapatan.
Jurnal akuntansinya begini :
(Debit) Liabilitas Kontrak
(Kredit) Pendapatan
.................................................
Uang sudah diterima, artinya arus kas sudah masuk.
Tapi pendapatan belum dicatat, berarti kedepannya perusahaan bakalan mencatat itu jadi pendapatan, yang menambah laba perusahaan ketika pekerjaan sudah selesai.
Selanjutnya, walaupun dicatat sebagai liabilitas, sehingga terkesan perusahaan punya utang banyak, tapi liabilitas kontrak ini hanya perlu 'dibayarkan' dengan penyelesaian pekerjaan.
Alias, bukan utang beneran.
Inilah mengapa saya anggap keberadaan liabilitas kontrak ini adalah 'hidden gem'.
.................................................
Kalau pendapatan perusahaan di periode ini turun, laba anjlok, fear bertebaran bilang kondisi emiten itu jelek.
Tapi saldo liabiltas kontrak malah menunjukkan peningkatan, atau nominal saldonya masih besar di situ.
Berarti ada potensi emiten tersebut baru akan mencatat pendapatan di periode selanjutnya. Pekerjaannya belum selesai di periode ini.
Bagi yang tau hal ini, maka tenang-tenang saja, gak termakan fear.
Pendapatan dan laba turun hanya karena pengaruh 'backlog' pekerjaan.
Dan begitu kinerjanya membaik di periode berikutnya, hal itu sudah bisa terprediksi dari jauh-jauh hari.
..........................................
Liabilitas Kontrak ini dapat dipersamakan dengan istilah Uang Muka Pelanggan, atau mirip pula mekanismenya dengan akun Pendapatan Diterima di Muka.
Semuanya sama-sama tercatat di bagian liabilitas.
Yang membedakan antara Liabilitas Kontrak dan Pendapatan Diterima di Muka, adalah pada poin 'Kontrak'.
Liabilitas Kontrak melibatkan 'kontrak' yang umumnya butuh waktu panjang (lebih dari 1 tahun) untuk penyelesaiannya.
Maka saldo ini sering kali dicatat sebagai Liabilitas Jangka Panjang.
Sementara Pendapatan Diterima di Muka biasanya tidak melibatkan pekerjaan yang butuh waktu lama untuk menyelesaikannya.
Dalam jangka pendek setelah uang diterima, sudah bisa dicatat sebagai Pendapatan ketika barang atau jasa atau pekerjaan diberikan.
Oleh karena itu, akun liabilitas kontrak ini lebih banyak ditemui pada sektor emiten yang berkutat dengan kontrak pekerjaan jangka panjang, seperti :
Properti, misal $CTRA $ASRI dkk, yang dari uang muka diterima, sampai lahan digarap, dibangun, dan selesai serah terima ke pembeli butuh waktu lama.
Konstruksi, misal $TOTL dkk, yang kontrak pembangunan suatu proyek perlu waktu panjang dan bertahap sesuai progres (termin) penyelesaiannya.
........................................
Nah karena liabilitas kontrak ini melibatkan kontrak penyelesaian pekerjaan jangka panjang dan ada jumlah uang besar dari pelanggan yang tertahan di perusahaan.
Maka secara akuntansi, nilai liabilitas kontrak tersebut menimbulkan unsur 'bunga', yang ibaratnya sebagai imbal jasa dari perusahaan sudah diperbolehkan pakai uang pelanggan, padahal kewajiban pekerjaannya belum selesai.
Istilah teknis PSAK 72 bagi perusahaan itu adalah 'komponen pembiayaan yang signifikan'.
Misalnya, jika pembeli rumah bayar Rp 1 miliar, tapi rumahnya masih belum dibangun dan belum siap serah terima.
Maka diibaratkan ada bunga Rp 100 juta yang harusnya jadi beban perusahaan kalau misalnya dana tersebut diperoleh dari bank, bukan dari pelanggan.
Jurnalnya begini :
(Debit) Kas Rp 1 miliar
(Debit) Beban Bunga Rp 100 juta
(Kredit) Liabilitas Kontrak Rp 1,1 miliar
Nah ketika, rumah selesai dibangun dan sudah terima, maka pekerjaan sudah tuntas dan bunga tersebut diibaratkan terlunasi dalam bentuk rumah yang sudah jadi tersebut. Perusahaan boleh catat jadi Pendapatan
Jurnalnya begini :
(Debit) Liabilitas Kontrak Rp 1,1 miliar
(Kredit) Pendapatan Rp 1,1 miliar
Sudah jelas ya, beban bunga yang timbul dari liabilitas kontrak itu cuma 'bunga-bungaan', yang hanya dicatat karena ketentuan akuntansi saja.
Pada akhirnya pun nilai beban tersebut akan dicatat masuk ke Pendapatan.
...........................................................
Utangnya utang-utangan, bunganya bunga-bungaan.
Maka, Liabilitas Kontrak hanyalah pendapatan yang tertunda.
Jadi proyeksi yang bisa dipakai untuk memperkirakan kinerja laba perusahaan ke depan.
Risiko tetap ada.
Misalnya kalau uang sudah terima, tapi proyek mangkrak.
Pendapatan gak kunjung tercatat, utangnya jadi utang beneran yang harus dibalikin ke customer (refund), bunga-bungaannya pun bergulung membebani laba perusahaan.
Bahkan perusahaan bisa saja digugat pailit karena liabiltas kontrak yang tidak diselesaikan pekerjaannya.
.........................................
Tiga series laporan keuangan sebelumnya:
#16 : Utang Usaha
https://stockbit.com/post/16635947
#17 : Biaya yang Masih Harus Dibayar
https://stockbit.com/post/16702751
#18 : Utang Pajak
https://stockbit.com/post/16729132
1/8