


Volume
Avg volume
PT Ciputra Development Tbk adalah perusahaan properti yang bergerak di bidang pengembangan dan pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat komersil, pusat industri, dan fasilitas-fasilitas pendukungnya, termasuk restoran, pusat hiburan, dan lapangan golf. Perusahaan membagi kegiatan usahanya dalam 2 segmen, yaitu pengembangan proyek residensial, khususnya yang berskala kota (township residential) serta pengembangan dan pengelolaan properti komersial. Adapun produk residensial Perusahaan secara umum terdiri dari kavling tanah, rumah hunian, ruko, apartemen dan perkantoran strata title, sedangkan pengembangan dan pen... Read More
$CTRA berbagau sentimen/katalis positif untuk sektor properti telah berlalu, mulai dari inject 200T ke bank himbara, diskon PPN 100% negara, tambahan inject 76T kembali, cut rate BI, cut rate US, belum juga mampu menggerakkan harga saham andalan kita ke atas. Tinggal menunggu laporan penjualan dan lapkeu Q4.
tag penuh cinta $NCKL yang holdernya sedang diuji test support 😆 bertahanlah!
@EricSaktana kalau muak gak usah baca bos, belajarlah analisis perbandingan emiten. Kumpulin tuh semua emiten properti, CTRA, SMRA, BSDE, PWON, ASRI, BKSL dll. Bandingkan laporan keuangannya, lu akan menemukan $CTRA masih unggul dalam banyak hal. Kalau harga belum naik ya bersabar atau pindah sj ke sektor yg viral, banyak tuh sentimen emas, msci, konglo. Gak usah mantengin sektor properti..Org punya style invest masing2. Di pasar saham itu uang pindah dari org yg tidak sabar ke org sabar.
Perkenalkan, saya Damarjati Aslam Subiyanto, mahasiswa Program Studi Analis Keuangan, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang.
Saat ini saya sedang melakukan mini riset dengan judul "Analisis Peran Literasi Keuangan dalam Memoderasi Pengaruh Bias Overconfidence dan Herding Behavior terhadap Kinerja Portofolio Saham LQ45 (Studi pada Investor Pemula Generasi Z)".
Untuk itu, saya membutuhkan partisipasi Anda sebagai responden dengan mengisi kuesioner penelitian ini.
Jika Anda memenuhi kriteria berikut, saya dengan sangat hormat mengundang Anda untuk berpartisipasi:
1. Berusia 18 - 25 tahun (Generasi Z).
2. Memiliki pengalaman investasi atau trading saham maksimal 3 tahun
3. Pernah atau sedang melakukan transaksi saham yang tergabung dalam indeks LQ45 dalam 6 bulan terakhir.
4. Aktif menggunakan platform atau aplikasi sekuritas untuk investasi.
Pengisian kuesioner ini memerlukan waktu sekitar 3-5 menit. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena penelitian ini bertujuan memahami persepsi dan pengalaman Anda. Seluruh data dan identitas Anda akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademik semata.
Sebagai bentuk apresiasi, akan diadakan doorprize menarik bagi beberapa responden yang beruntung! 🎁
Klik link di bawah ini untuk mengisi kuesioner:
https://cutt.ly/zto25N3G
https://cutt.ly/Gto25MTX
https://cutt.ly/fto25M8H
Terima kasih atas waktu dan kontribusi berharga Anda untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
$CTRA $GOTO $SMGR
@EricSaktana asem dikatain bocil haha 😆 memangx bocil bisa profit segini?
kalau tdk suka performa $CTRA skip saja ya dek. gak usah nimbrung

$CTRA (Ciputra Development Tbk) – The Macro Turnaround
CTRA saham turnaround dengan sentimen ekonomi makro (penurunan suku bunga).
Fundamental (Q3 2025):
Laba bersih Q3 naik 27,5% menjadi Rp 1,62 Triliun. Ini anomali positif karena banyak pesaingnya (seperti BSDE) justru pendapatannya turun.
Memiliki land bank yang luas dan proyek yang tersebar di luar Jawa (mengurangi risiko saturasi di Jabodetabek).
Probabilitas Tinggi
Suku bunga BI diprediksi turun di akhir 2025/awal 2026 -> Bunga KPR turun -> Penjualan rumah naik.
Insentif PPN DTP (Pajak Ditanggung Pemerintah) diperpanjang hingga pertengahan 2025.
Status:
Pullback in Uptrend (Koreksi wajar dalam tren naik) Sektor properti sedang wait and see menunggu realisasi penurunan suku bunga BI di akhir tahun/awal 2026. Harga CTRA sedang terkoreksi sedikit dari level tertingginya, ini kesempatan untuk masuk sebelum lari lagi.
Strategi: Accumulate on Dip (Cicil beli saat turun)
Area Entry (Beli): Rp 840 - Rp 860
Harga saat ini berada di kisaran Rp 850-860. Ini adalah area support minor yang cukup kuat.
Target Profit (TP):
TP 1 (Jangka Pendek): Rp 920 - Rp 950.
TP 2 (Jangka Menengah): Rp 1.050 - Rp 1.100 (Kembali ke harga wajar fundamental).
Stop Loss (SL): Penutupan di bawah Rp 815.
Alasan: Level 815 adalah benteng pertahanan terakhir (swing low). Jika jebol, tren jangka pendek patah dan harga bisa longsor ke Rp 700-an.
[ Harga $FILM sekarang Rp 11.000 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 10.600 – 10.900
• Area support kuat, cocok untuk entry aman karena FILM stabil dalam tren naik menengah
• Entry bertahap direkomendasikan untuk risiko lebih terukur
Zona Stoploss : < Rp 10.400
• Jika turun di bawah level ini, struktur swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam
Jika naik & breakout : > Rp 11.500 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
• Breakout 11.500 dapat memicu momentum bullish menuju target berikutnya
Target Profit:
• TP1 = Rp 11.700
• TP2 = Rp 12.000 – 12.300
Keterangan Tambahan:
• Selama harga bertahan di atas 10.600, peluang technical rebound tetap terjaga
• Volume penting saat mendekati breakout 11.500 sebagai konfirmasi
• Cocok untuk swing menengah dengan disiplin SL
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$ICBP $CTRA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
Pengalaman investasi saat boom properti 2010-2013 lalu menyisakan pelajaran yang berharga dan masih membekas. Ketika euforia terjadi dan semua orang berlomba memborong properti, saham primadona saat itu seperti ASRI, $MDLN, LPCK (harga ratusan hingga 12.000), dan $CTRA (sempat rally panjang dari harga 200an hingga 1500) sangat panas dan ada di portfolio kebanyakan investor. Namun di saat puncak, walaupun sebagian profit memang sudah diambil, saya masih terlena di atas dengan dasar saat itu bahwa PE masih murah dan secara teknikal masih bagus. Sebetulnya data makro sudah memberikan warning yang saya abaikan seperti kenaikan suku bunga, pengetatan aturan KPR, dan pertumbuhan kredit yang terlalu cepat/tidak wajar. Alhasil, ketika crash terjadi, sebagian besar profit terambil dan pengalaman pahit itu akhirnya jadi bagian pembelajaran bahwa lebih banyak bahaya ketika kita bermain dan optimis di harga yang sudah tinggi.
Berbekal wisdom di masa lalu, kita bisa melakukan inversion analysis seperti petunjuk Charlie Munger bahwa suatu saham bisa kita nilai upside dan downside. Di saat ini, semua data tertuju yang sebaliknya yaitu penurunan suku bunga, pelonggaran sektor properti dengan insentif PPN dan LTV, serta MDLN sendiri memperbaiki neraca sehingga mengurangi resiko default dan saat ini diperdagangkan dengan diskon yang sangat murah sehingga downside jauh lebih kecil apabila dibandingkan upside.
Saat ini, Jakarta Garden City (JGC) sudah masuk kategori investable buat pemain global karena IKEA dan AEON Mall sudah ada di sana dan hal ini akan membuka peluang mereka bermain di sektor data center juga sebagai penyedia lahan karena area sekitar Cakung dan Bekasi ini bisa menjadi alternatif premium yang lebih dekat ke Jakarta (low latency). DCII memiliki data center di area sekitar Cibitung dan tidak mungkin kalau Moderland tidak melihat ada potensi ini di masa depan.
Maka ketika 6-12 bulan ke depan, hasil yang cemerlang akhirnya tertuang dalam laporan keuangan, bisa saja saham-saham properti sudah naik banyak sebelum pasar menyadari bahwa sebetulnya hari ini saham-saham tersebut sangat layak beli. Ungkapan standar 'coba kalau tahu' dan 'sayang juga padahal waktu itu masih rendah' akan bergema ketika akhirnya yang murah menjadi mahal.
$PWON Sell aja,gak ada harapan saham ini..Switch ke $CTRA atau $SMRA aja lebih bagus.Sektor boleh sama tp kualitas berbeda.
YANG DI-UNTUNG-KAN SAPA ?
YANG DI-RUGI-KAN SAPA?
Ketika The Fed menurunkan suku bunga seperti pagi ini, efeknya langsung kerasa ke banyak pihak. Yang paling diuntungkan biasanya perusahaan yang punya utang besar atau butuh modal buat ekspansi karena biaya pinjaman turun, napas bisnis jadi lebih lega. Pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, juga dapat angin segar. Investor asing cenderung lebih berani masuk ke saham dan obligasi di emerging market saat bunga AS turun, jadi IHSG dan rupiah biasanya ikut dapat dorongan. Aset seperti emas, komoditas, dan obligasi jangka panjang juga sering naik karena dolar melemah dan imbal hasil turun.
Di sisi lain, ada juga pihak yang kurang beruntung. Investor yang mengandalkan bunga deposito atau instrumen berbunga pendek akan melihat return-nya makin tipis. Lembaga keuangan, terutama yang hidup dari margin bunga, bisa tertekan karena pendapatan bunga menyempit. Pemegang dolar juga biasanya kurang senang karena nilai USD cenderung melemah setelah pemangkasan suku bunga. Jadi dalam setiap penurunan suku bunga The Fed, ada yang tepuk tangan, ada juga yang harap-harap cemas semua tergantung posisi mereka di peta finansial global.
sembarang tag : $BBNI , $CTRA , $TLKM

Pemangkasan the fed masih dalam sikilus easing 2025 dan ini kali ke 3, dimana pasar global umumnya merespon bahwa puncak suku bunga sudah lewat, sementara ruang penurunan ke depan akan terbatas. (kecuali ada big krisis).
Dampak ke sektor finance $BMRI akan menjadi katalis positif, suku bunga dolar turun menyebabkan tekanan rupiah berkurang, disamping itu BI juga lebih leluasa untuk menstabilkan suku bunga kita. let see, sektor finance harus bangkit bulan ini.
Sektor proprety $CTRA saya sudah lelah kenapa dia gak jalan2 😅 sebab stimulus yang dilakukan pemerintah seperti penurunan BI Rate, insentif gratis PPN dll yang sudah dilakukan 1-2 tahun terakhir ini masih belum efektif.
SEPERTINYA MEMANG PERTUMBUHAN EKONOMI TIDAK SEJALAN DENGAN REALITA PASAR "sense of reality".
Ya, mudah2an sektor komoditi istirahat dulu hari ini, atau bisa juga sih jalan berdampingan. Dari sisi komoditas, kemungkinan besar sektor ini akan mengambil jeda setelah rally beberapa waktu terakhir. Namun tidak menutup kemungkinan rotasi antar sektor terjadi secara simultan sektor finance bangkit, sementara komoditas mempertahankan momentum dalam skala terbatas. $BUMI
$SMRA
Lagi lemah ya smra, tapi udah mulai masuk zona2 yang biasanya suka muncul pantulan pendek / dcb. Belum ada tanda reversal gede kayanya ya? jadi mindset-nya swing pendek dulu mungkin, atau kalau didatengin volume gede + candle ijo gede baru deh, gaspol kali ya..
Weekly,
Harga masih turun dalam channel, momentum lemah
Udah nempel lower BB, jadi secara big picture udah masuk area murahnya
Stochastic oversold, tapi volume belum ada buyer yg guede2 nih
Daily,
Turunnya pelan tapi konsisten, untungnya bukan yg segede2 gambreng
Semua MA nunjuk ke bawah, jadi tren pendek masih bearish
Udah oversold di beberapa indikator, jadi potensi pantulan pendek keliatan ya mdh2an
Areanya menurut ku ya,
Supp > 370-374
Dekat support + lower BB. Cocok buat nyicil dulu sambil nunggu volume ya
Avgd > 358-365
Support kuat kayanya, kalau harga turun sampai sini, kayanya bs buat nambah bekel
Resist > 385-390
target aman swing pendeknya
415 > kalau DCB nya mantep apalagi dibarengin volume
Worst-case masih bisa turunin ke 300-320, tapi ini skenario tersedih yaaa… bukan ekspektasi utama. Mudah2an aja jangan dibawa kemari ah..
Analisa lagi ya, belum tentu bener loh.. goodluck! ✌️
Randomtag: $BKSL $CTRA