860

-15

(-1.71%)

Today

13.82 M

Volume

21.33 M

Avg volume

Company Background

PT Ciputra Development Tbk adalah perusahaan properti yang bergerak di bidang pengembangan dan pembangunan kompleks perumahan, gedung perkantoran, pusat komersil, pusat industri, dan fasilitas-fasilitas pendukungnya, termasuk restoran, pusat hiburan, dan lapangan golf. Perusahaan membagi kegiatan usahanya dalam 2 segmen, yaitu pengembangan proyek residensial, khususnya yang berskala kota (township residential) serta pengembangan dan pengelolaan properti komersial. Adapun produk residensial Perusahaan secara umum terdiri dari kavling tanah, rumah hunian, ruko, apartemen dan perkantoran strata title, sedangkan pengembangan dan pen... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

buka HP tiba-tiba ada notif.. ya pesen dikit kebagian dikit jadi wajar 🤭🤭 ✌🏻🚀🚀

$SUPA ayolah gas dulu $CTRA $CBDK

colek tetangga dulu dapat berapa kah?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA bawa aku ke 500

Running trade menunjukan akum di sektor property apakah besok dapat angin segar ??

BESOK PENGUMUMAN BI RATE
Apa dampak nya terhadap saham property?

KPR lebih murah → orang lebih berani beli rumah → penjualan naik
Laba emiten membaik karena beban bunga utang turun
Saham properti naiknya terlambat (biasanya 6–12 bulan setelah rate turun)
Harga masih murah saat ini, risiko justru kalau keluar terlalu cepat

Catatan penting:
Bertahan hanya untuk emiten utang sehat & penjualan stabil
Hindari properti yang utang besar dan cash flow lemah

#BSDE #CBDK #CTRA $BSDE $CBDK $CTRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghentikan sementara atau memoratorium penerbitan izin perumahan baru di seluruh wilayah Jawa Barat. Kebijakan ini dinilai akan memberikan sentimen negatif dalam jangka pendek terhadap pergerakan saham emiten properti.
Analis PT Indo Premier Sekuritas Indri Liftian...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON
https://cutt.ly/5taqrE7p

BI Rate Diramal Tetap di 4,75%, Tapi Suara Pasar Tidak Bulat
16 December 2025 10:53

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mulai menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Desember hari ini, Selasa (16/12/2025). Besok, Rabu (17/12/2025), hasilnya akan diumumkan termasuk suku bunga acuan BI Rate.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg hingga pagi ini menghasilkan median proyeksi BI Rate di 4,75%. Artinya, BI Rate kemungkinan akan kembali ditahan.

Jika terwujud, maka BI Rate akan berada di posisi hold selama tiga bulan berturut-turut.

Salah satu ekonom yang memperkirakan BI Rate bertahan di 4,75% adalah Tamara Mast Henderson dari Bloomberg Intelligence. Dalam hemat Henderson, BI perlu menyeimbangkan antara kebutuhan stabilisasi rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi,

Namun kali ini, Henderson menilai BI akan lebih mengutamakan stabilitas nilai tukar rupiah. Sepanjang bulan ini (month-to-date), rupiah membukukan pelemahan 0,18% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“BI juga terus mendorong penurunan suku bunga yang sudah dilakukan berkali-kali sebelumnya bisa ditransmisikan ke suku bunga kredit perbankan. Dengan demikian, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Henderson.

Dalam beberapa RDG terakhir, lanjut Henderson, BI terus melempar sinyal bahwa ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka. Namun dia menilai ini sepertinya harus menunggu hingga 2026.

“Investor khawatir bahwa pemerintah bisa saja meninggalkan disiplin fiskal dan ada tanda-tanda tergerusnya independensi bank sentral. Ini bisa menyebabkan tekanan terhadap rupiah dalam jangka pendek,” ungkap Henderson.

Selisih imbal hasil antara obligasi pemerintah Indonesia dengan US Treasury, demikian Henderson, juga relatif rendah dibandingkan rerata historis. Jadi investor butuh 'pemanis' agar mau masuk ke pasar keuangan Nusantara, yang pada gilirannya akan membantu stabilitas rupiah.

Pasar Terbelah

Akan tetapi, suara pasar tidaklah bulat. Ada yang memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4,5%.

Dari 34 ekonom/analis yang terlibat dalam pembentukan konsensus versi Bloomberg, 12 di antaranya (35,29%) memperkirakan demikian. Memang minoritas, tetapi jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Salah satunya adalah Helmi Arman dari Citi. Dalam catatannya, Helmi memandang rupiah sudah dalam posisi yang relatif aman. Sebab, arus modal asing mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.

Sepanjang pekan lalu, BI mencatat investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp 1,14 miliar di pasar saham. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), terjadi net buy Rp 2,85 triliun.

“BI mungkin sekarang sudah lebih tenang, karena risiko arus modal keluar (capital outflow) sudah mereda. Posisi investor asing di SBN meningkat signifikan,” sebut riset Citi.

$CTRA $SMRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

apakah akan berdampak $APLN $CTRA $SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa dikenal KDM memperluas kebijakan penghentian sementara penerbitan izin perumahan yang berlaku di seluruh Jawa Barat. Sebelumnya penghentian sementara hanya berlaku untuk Bandung Raya.
Langkah Dedi tersebut, dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Jabar Nomo...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau biasa dikenal KDM memperluas kebijakan penghentian sementara penerbitan izin perumahan yang berlaku di seluruh Jawa Barat. Sebelumnya penghentian sementara hanya berlaku untuk Bandung Raya.
Langkah Dedi tersebut, dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Jabar Nomo...

katadata.co.id

katadata.co.id

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA

candle potensi crossing garis ema, broksum juga menarik dengan avg harga mereka 2 bulan terakhir di atas harga sekarang dan posisinya ini adalah area demand + support kuat.

ENTRY = 860 - 885
TP 1 = 905 (+3,77%)
TP 2 = 925 (+6,26%)
TP 3 = 950 (+9,14%)
TP BONUS = 975 (+12,16%)
StopLoss = 840 (-2,32%)

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

#24
Sen, 15 Des 2025

$ASRI Closing 169: Waktu Beli Value Stock Properti Alam Sutera yang PBV 0.29x Lagi Diskon Gila?


ASRI lagi naik ~3% closing Rp169 hari ini (15/12) gara-gara volume tinggi & sentimen properti recover pasca-suku bunga stabil.
Fundamental value kuat: Marketing sales 9M2025 improve, laba bersih TTM Rp50.57 miliar (EPS Rp2.57), meski Q3 turun tipis YoY.
Valuasi PBV 0.29x & PE 63.81x termasuk murah banget dibanding peer properti (rata-rata PBV >1x).

Prediksi: Bisa rebound ke 190-200an kalau sales Q4 closing kuat & inflow asing balik ke sektor real estate.


- Harga closing hari ini: Rp169 (naik dari open 165, high 171, low 162).
- Volume: 63.061 juta lembar (naik signifikan WoW) tanda minat ritel tinggi.
- Laba bersih TTM: Rp50.57 miliar, EPS Rp2.57.
- Valuasi: PBV 0.29x, PE 63.81x; Market Cap Rp3.223T.


Kesimpulan & Prediksi:
Hold atau akumulasi di level ini kalau kamu long-term value player target upside 15-25% Q1 2026 dari katalis properti boost & dividen potensial.

Risiko: Delay sales atau suku bunga naik bisa test support 160 lagi.



Disclaimer: Ini opini pribadi berdasarkan data publik, bukan rekomendasi beli/jual. DYOR & konsultasi advisor ya!
#ValueInvesting #SahamProperti $CTRA $PWON

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA kurlab 3 bulan otw kesini 1150 ??

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA
semoga minggu ini dikasih 855 an lg ya..sebelum terbang😁😁
mau nambah muatan..sibuk banget sm cdia dan kkgi jadi terlewatkan emitent kesayangan gua ini.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Udah dibilang jangan mendewakan $DEWA



$CTRA$BRIS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@marendrayanastri itu mah lu 😂 malah tuduh orang jangan balikin fakta bosku, kalo duit lu banyak mah ga berisik ngapain coba komen $CTRA lawak berati kan lu pake duit panas 😂 semoga masih bisa makan ya besok

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA lawak

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA

wkwkwkkw 😂😂🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Perjalanan Panjang $PWON 2006 vs 2025

Investor PWON di 2006 vs 2025 akan melihat PWON sebagai mahluk yang sangat berbeda. Di 2006, PWON itu masih seperti raja lokal Surabaya yang hidup dari satu ekosistem inti, Tunjungan Plaza dan geliat Pakuwon City. Di 2025, PWON sudah berubah jadi mesin properti multi-kota yang lebih mirip holding operasional, bukan sekadar developer. Di 2006, orang bisa bilang PWON itu perusahaan Surabaya yang kebetulan besar. Di 2025, justru Surabaya terasa seperti fondasi, sementara pertumbuhan dan diversifikasi datang dari Jakarta, Bekasi, Jawa Tengah, Bali, bahkan merayap ke rencana Batam dan IKN. Di 2006, investor melihat PWON bertarung dengan fase pasca-restrukturisasi, aset dijaminkan, dan cerita utang masih menempel. Di 2025, PWON justru tampil jauh lebih percaya diri, sampai bisa bilang tidak ada aset grup yang dijadikan jaminan utang. Di 2006, narasinya fokus membangun. Di 2025, narasinya fokus mengunci ekosistem, mengamankan land bank, memperbesar recurring income, sambil tetap jualan real estat sebagai turbo. External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau mulai dari data cadangan lahan mentah PWON, yaitu Tanah Belum Dimatangkan, naik luasnya dari 2.565.066 meter, setara 256,51 hektar, di 2006 menjadi 3.890.826 meter, setara 389,08 hektar, per 30 September 2025. Ini kenaikan sekitar 51,68%. Kelihatannya cuma 51,68%, tapi nilai tercatatnya meledak dari Rp 184,533 miliar menjadi Rp 3,222 triliun, atau naik sekitar 17,46 kali lipat. Artinya ada dua hal yang terjadi bersamaan. PWON bukan cuma nambah tanah, tapi nambah tanah yang rata-rata harganya jauh lebih mahal, alias bergeser ke lokasi yang lebih premium dan lebih mahal untuk diamankan.

Buktinya kelihatan dari nilai per meter persegi cadangan lahan mentah itu. Di 2006, nilai tercatatnya sekitar Rp 71.949 per meter. Di 2025, melonjak menjadi sekitar Rp 828.172 per meter, atau naik sekitar 11,51 kali lipat. Ini penting karena ini bukan harga jual ke konsumen, ini harga perolehan rata-rata yang nyangkut di buku untuk land bank mentah. Jadi kalau angka per meter naik 11,51 kali lipat, artinya strategi akuisisi PWON sudah naik kelas. Di 2006, land bank itu Surabaya sentris. Di 2025, land bank itu sudah nyentuh Jakarta, yang secara struktur biaya tanah memang beda dunia dibanding Surabaya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu coba cek Persediaan Real Estat Lancar, yaitu stok tanah matang, proyek berjalan, dan yang siap dijual. Nilainya naik dari Rp 144,337 miliar di 2006 menjadi Rp 4,327 triliun di 9M 2025, atau naik sekitar 29,97 kali lipat. Ini sinyal bahwa PWON 2025 bukan cuma operator mall yang makan sewa. PWON juga mesin produksi real estat yang volumenya jauh lebih besar dibanding era 2006. Di sinilah banyak investor sering salah paham. Mereka mengira PWON hanya cerita rental dan mall. Padahal real estatnya sudah jadi motor pertumbuhan yang makin besar kontribusinya.

Uang Muka Pembelian Tanah juga bicara banyak. Dari Rp 13,850 miliar di 2006 naik menjadi Rp 143,153 miliar di 9M 2025, atau naik sekitar 10,33 kali lipat. Ini semacam antrian amunisi PWON untuk ekspansi berikutnya. Yang menarik, lokasi uang muka ini juga berubah. Di 2006 ada penyebutan Bali. Di 2025 sudah melebar, Batam, Kota Kasablanka dan Gandaria di Jakarta, lalu Pakuwon City dan Grand Pakuwon di Surabaya. Jadi bukan cuma nambah, tapi makin terarah ke titik-titik ekonomi yang memang punya daya beli dan traffic.

Ada satu angka yang tampak kontradiktif tapi justru membuka cara baca yang lebih dewasa, nilai tanah di Aset Tetap. Di 2006 nilainya Rp 386,999 miliar, lalu di 2025 turun menjadi Rp 313,587 miliar, turun sekitar 18,99%. Kalau dibaca mentah, orang bisa salah menyimpulkan PWON mengecil. Padahal konteksnya beda. Di 2006, nilai tanah ini mencakup efek penilaian kembali, ada revaluasi yang membuat angka buku terlihat lebih tinggi. Di 2025, besar kemungkinan perlakuannya lebih dekat ke biaya perolehan historis tanpa revaluasi besar seperti dulu. Jadi turun nominal di pos ini tidak otomatis berarti asetnya hilang atau bisnisnya mundur, lebih masuk akal dibaca sebagai perbedaan perlakuan akuntansi dan komposisi aset yang makin bergeser ke properti investasi, persediaan, dan land bank. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau masuk ke P&L, perubahan skalanya makin telanjang. Penjualan atau pendapatan dari Rp 392,123 miliar pada tahun penuh 2006 menjadi Rp 5,118 triliun pada 9M 2025. Ini naik sekitar 13,05 kali, padahal 2025 baru 9 bulan. Laba kotor dari Rp 194,846 miliar menjadi Rp 2,838 triliun, naik sekitar 14,56 kali. Ini memberi kesan bahwa secara struktur margin kotor dan kemampuan menghasilkan value dari aset, PWON tetap kuat walaupun skala bisnisnya membesar drastis.

Tapi bagian yang bikin PWON 2025 terasa seperti mahluk lain itu ada di bawah garis operasional. Pendapatan bunga naik dari Rp 24,020 miliar di 2006 menjadi Rp 446,731 miliar di 9M 2025, naik sekitar 18,60 kali. Ini biasanya terjadi kalau perusahaan punya likuiditas besar dan cash management-nya aktif. Di saat yang sama, beban bunga naik dari Rp 24,530 miliar menjadi Rp 269,488 miliar, naik sekitar 11,00 kali. Jadi PWON makin besar, makin kompleks, tapi juga makin mampu mengelola likuiditas. Namun ada harga yang harus dibayar, risiko kurs. Di 2006, PWON mencatat keuntungan kurs Rp 67,248 miliar. Di 9M 2025, berbalik menjadi rugi kurs Rp 157,049 miliar. Ini sinyal PWON 2025 sudah lebih terekspos kewajiban valuta asing, dan ketika Rupiah melemah, efeknya langsung menggerus laba di bawah garis. Jadi pertumbuhan PWON 2025 bukan tanpa risiko. Skalanya naik, tapi sensitivitasnya ke kurs juga naik.

Laba bersihnya menjelaskan hasil akhirnya. Tahun penuh 2006 laba bersih Rp 218,736 miliar. Di 9M 2025 laba bersih Rp 2,125 triliun, naik sekitar 9,71 kali, lagi-lagi ini 2025 baru 9 bulan. Tapi ada detail yang wajib dicatat. Pendapatan dan laba kotor tumbuh lebih dari 13 kali, sementara laba sebelum pajak tumbuh sekitar 8,44 kali. Artinya, mesin bisnis membesar, tapi friksi biaya operasional dan risiko non-operasional ikut membesar juga. Beban usaha di 9M 2025 Rp 671,243 miliar, jauh di atas Rp 28,491 miliar di 2006. Ini wajar karena skala portofolio multi-kota butuh organisasi yang lebih mahal. Yang jadi pertanyaan investor bukan kok beban naik, tapi apakah beban itu menghasilkan dominasi ekosistem. Dari data ekspansi mall, hotel, dan diversifikasi kota, jawabannya jelas iya 1100%. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau bedah per segmen, perubahan wataknya makin kelihatan. Di 2006, pendapatan O/SC/SA aliasn recurring income sekitar Rp 291,621 miliar aja dan kontribusinya 74,37% dari total pendapatan. Real estat cuma Rp 15,130 miliar, kontribusi 3,86%. Hotel Rp 80,958 miliar, kontribusi 20,65%. Di 9M 2025, pendapatan O/SC/SA menjadi Rp 3,187 triliun dan kontribusinya 62,28%. Real estat melonjak ke Rp 1,021 triliun dan kontribusinya naik ke 19,94%. Hotel menjadi Rp 910,058 miliar dan kontribusinya 17,78%. Ini perubahan psikologi bisnis. PWON 2006 itu operator pusat belanja dan perkantoran yang dominan, dengan real estat sekadar pelengkap kecil. PWON 2025 itu tetap ditopang recurring income, tapi real estatnya sudah jadi mesin kedua yang nyata. Dan hotelnya berubah dari satu hotel inti menjadi portofolio nasional yang membuat pendapatan segmen hotel naik lebih dari 11 kali lipat.

Aset segmen juga membuktikan PWON 2025 lebih berotot. Total aktiva segmen dari Rp 2,721 triliun di 2006 menjadi Rp 33,832 triliun di 9M 2025. Segmen O/SC/SA sendiri dari Rp 795,791 miliar menjadi Rp 20,566 triliun. Itu kenaikan lebih dari 25 kali lipat. Segmen real estat dari Rp 499,356 miliar menjadi Rp 11,818 triliun. Ini bukan pertumbuhan organik kecil-kecilan, ini ekspansi skala yang mengubah peta permainan. Dan ada satu perubahan yang sangat terasa dampaknya ke risk profile. Di 2006, aset seperti Tunjungan Plaza dan Sheraton Surabaya dijadikan jaminan utang. Di 2025, dinyatakan tidak ada aset grup yang dijadikan jaminan utang. Ini bukan sekadar catatan teknis, ini perubahan posisi tawar. Perusahaan yang tidak menggadaikan aset inti untuk utang biasanya punya akses pendanaan yang lebih rapi, struktur yang lebih bersih, dan fleksibilitas yang lebih besar. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu, yang membuat investor merasa PWON 2006 dan PWON 2025 seperti dua spesies berbeda adalah pergeseran geografis. Tahun 2006, hampir seluruh cerita ada di Surabaya, Surabaya Timur, Surabaya Utara, Surabaya Barat, Embong Malang, Kaliasin, Kedungdoro. Tahun 2025, cerita itu melebar, Jakarta, Bekasi, Jawa Tengah, Bali, plus pipeline Semarang, Yogyakarta, Batam, dan rencana IKN lewat perjanjian hotel. Ini bukan sekadar ekspansi lokasi, ini strategi mengurangi ketergantungan pada satu kota, sekaligus mengejar kota-kota dengan daya beli tinggi dan traffic yang bisa menghidupi mall skala besar.

Jadi kalau dulu PWON 2006 adalah perusahaan yang hanya kuat di Surabaya dengan fondasi aset ikonik, tapi masih terlihat seperti pemain regional yang baru selesai beres-beres struktur pendanaan. PWON di 2025 adalah mesin properti multi-regional yang mengunci land bank lebih besar, mendorong real estat menjadi turbo, mempertahankan recurring income sebagai jangkar, dan menerima risiko baru berupa eksposur kurs yang lebih nyata. Investor yang menilai PWON hari ini dengan kacamata 2006 akan salah membaca. Karena yang berubah bukan cuma angkanya, tapi cara PWON menciptakan uang, cara PWON menyebar risiko, dan cara PWON mengunci masa depan lewat tanah, ekosistem, dan portofolio yang jauh lebih luas.

🧬 Perubahan PWON Tiap Zaman
🏙️ 2006 fokus Surabaya, basis Tunjungan Plaza dan Pakuwon City
🌐 2025 mesin multi-kota, Surabaya fondasi, diversifikasi Jakarta, Bekasi, Jawa Tengah, Bali, opsi Batam dan IKN

🛡️ Risk profile
🔗 2006 aset inti dijaminkan utang
🛡️ 2025 tidak ada aset grup dijadikan jaminan utang

🧱 Land bank mentah
📏 Luas
📌 2006 2.565.066 m2
📌 2025 3.890.826 m2
📈 Naik 51,68%
💰 Nilai tercatat
📌 2006 Rp 184,533 miliar
📌 2025 Rp 3,222 triliun
🚀 Naik 17,46 kali
🏷️ Nilai per m2
📌 2006 Rp 71.949
📌 2025 Rp 828.172
📈 Naik 11,51 kali
Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

🏗️ Persediaan real estat lancar
📌 2006 Rp 144,337 miliar
📌 2025 Rp 4,327 triliun
🚀 Naik 29,97 kali

🔋 Uang muka pembelian tanah
📌 2006 Rp 13,850 miliar
📌 2025 Rp 143,153 miliar
🚀 Naik 10,33 kali
🧭 Lokasi makin terarah, Surabaya, Jakarta, Batam, plus jejak Bali

🏢 Tanah dalam aset tetap
📌 2006 Rp 386,999 miliar
📌 2025 Rp 313,587 miliar
📉 Turun 18,99%
🧾 Lebih konsisten dibaca sebagai beda perlakuan akuntansi dan pergeseran komposisi aset

📈 Skala kinerja
💵 Revenue
📌 2006 Rp 392,123 miliar
📌 2025 9M Rp 5,118 triliun
🚀 Naik 13,05 kali
🧮 Laba kotor
📌 2006 Rp 194,846 miliar
📌 2025 9M Rp 2,838 triliun
🚀 Naik 14,56 kali
🏁 Laba bersih
📌 2006 Rp 218,736 miliar
📌 2025 9M Rp 2,125 triliun
🚀 Naik 9,71 kali
Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

🏦 Bawah garis dan risiko
💰 Pendapatan bunga
📌 2006 Rp 24,020 miliar
📌 2025 9M Rp 446,731 miliar
🚀 Naik 18,60 kali
💸 Beban bunga
📌 2006 Rp 24,530 miliar
📌 2025 9M Rp 269,488 miliar
🚀 Naik 11,00 kali
💱 Kurs
🟢 2006 untung Rp 67,248 miliar
🔴 2025 9M rugi Rp 157,049 miliar

🧩 Pergeseran komposisi segmen
🏬 O SC SA
📌 2006 74,37%
📌 2025 62,28%
🏘️ Real estat
📌 2006 3,86%
📌 2025 19,94%
🏨 Hotel
📌 2006 20,65%
📌 2025 17,78%
Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

💪 Skala aset segmen
📦 Total aktiva segmen
📌 2006 Rp 2,721 triliun
📌 2025 9M Rp 33,832 triliun
🚀 Naik 12,43 kali

🎯 PWON di 2006 = developer Surabaya dengan leverage dan aset dijaminkan
🚀 PWPON di 2025 = operator ekosistem multi-kota, land bank lebih premium, real estat jadi turbo, tapi eksposur kurs lebih terasa

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BKSL $CTRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Superblock $PWON di IKN

Request salah satu user Stockbit bukan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

PWON masuk ke IKN itu sebenarnya lebih cocok disebut terpaksa karena desakan pemerintah karena di sana ada apa? Hantu? Mungkin rasa tidak enak saja itu PWON sama pemerintah saat itu. Yang katanya investor berbondong-bondong antri di IKN itu hanya hoax aja. Zero evidence sampai sekarang. Tapi justru karena narasi publiknya sering lebay, investor perlu memisahkan mana yang benar-benar konkret dan mana yang cuma headline. Fakta paling pentingnya sederhana, PWON memang masuk IKN, tapi proyeknya belum operasional dan timeline-nya sengaja ditaruh jauh. Itu sendiri sudah jadi sinyal bahwa PWON paham risikonya, ekosistem IKN masih tipis. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari sisi proyek, PWON menggarap Pakuwon Nusantara Superblock di KIPP dengan luas lahan sekitar 7,2 hektare. Konsepnya mixed-use, ada mall, apartemen, hotel, dan ruang publik. Untuk mall-nya, nett leasable area sekitar 55.733 m2, dengan nilai tahap pengembangan yang sering disebut sekitar Rp13,1 triliun. Jadwal mulai konstruksi besar juga muncul sekitar Maret 2026. Ini bukan pola developer yang yakin kota itu sudah hidup sekarang. Kalau yakin footfall sudah ada, biasanya gas lebih cepat, bukan menunggu sampai 2026.

Kenapa PWON tetap pasang bendera di tempat yang masih sepi. Karena DNA bisnis PWON itu recurring income. Mereka hidup dari sewa mall, hotel, dan properti komersial yang umurnya belasan sampai puluhan tahun. Jadi logikanya bukan cari ramai tahun ini, tapi ambil posisi lahan prime dulu, lalu tunggu kota bertumbuh. Ini strategi opsi. Kalau IKN benar-benar jadi pusat politik dan ekosistemnya kebentuk, pemain awal pegang keunggulan lahan yang sulit ditiru. Kalau IKN seret, asetnya bisa jadi cantik tapi berdarah pelan lewat okupansi yang tidak sesuai harapan. Trade-off ini terlihat disadari PWON, makanya langkahnya pakai rem, bukan ngebut. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalahnya, ekosistem awal IKN memang masih jauh dari kata mapan. Target pemindahan ASN yang sering disebut ada di rentang 1.700 sampai 4.100 orang dengan narasi IKN menuju ibu kota politik 2028. Angka segitu untuk bikin kota benar-benar hidup masih kecil, apalagi untuk menopang mall besar. Mall butuh traffic harian yang stabil, bukan gelombang event atau kunjungan seremonial. Jadi kalau investor berharap mall langsung rame seperti Pakuwon Mall Surabaya, itu mimpi.

Soal klaim investor antri, di atas kertas memang banyak komitmen. Tapi di lapangan, realisasi jauh lebih lambat. Ada batas waktu pembangunan yang ditegaskan, namun yang benar-benar tuntas dan operasional jumlahnya masih sangat sedikit dibanding daftar komitmen. Ini poin krusial. Kota hidup bukan dari MoU, tapi dari bangunan jadi, bisnis buka, orang tinggal, dan uang berputar. Selama itu belum terjadi, cerita keramaian masih bersifat naratif. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Pemerintah juga sering mengangkat angka komitmen investasi yang besar, ratusan triliun Rupiah. Angka ini tidak otomatis salah, tapi harus dibaca sebagai niat, bukan arus kas. Komitmen itu janji. Realisasi itu alat berat masuk, tiang pancang berdiri, tenant tanda tangan, dan operasional jalan. Investor yang keliru biasanya menyamakan dua hal ini.

Jadi buat apa PWON bangun di IKN yang katanya isinya hantu? Bisa jadi karena PWON ndak enak sama rezim saat itu dan mereka mungkin sedang membeli posisi masa depan, bukan membeli keramaian hari ini. Kalau skenario optimis terjadi dan IKN benar-benar jadi pusat pemerintahan yang hidup, PWON ingin jadi pemilik aset komersial paling strategis di titik awal. Tapi kalau skenario pesimis yang terjadi, pemindahan melambat dan populasi tidak terbentuk, proyek ini bisa jadi contoh mahal kota yang dibangun lebih cepat daripada warganya. PWON bukan tidak tahu risikonya, mereka cuma memilih pasang kaki di pintu sambil menunggu apakah pintu itu benar-benar dibuka atau cuma jadi pajangan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BSDE $CTRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA masa sih ke 700an aja ngga bisa 🤔

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@aldirizqie saham bagus murah ya beli donk say, $BBRI $SMRA $CTRA , sukses slalu 😇

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PWON $BSDE $CTRA 🤔🤔

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA GTTB? WnS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BKSL, $CITY, $CTRA dkk
Awal 2026 saham property akan bangkit gaes krn pemerintah sdh membuka Free PPN buat para pembeli, jadi para investor sdh beli besar2an untuk pump nilai saham mereka masing-masing di saat harga turun

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🥇 Keunggulan Generasi Baru: Melampaui RSI, MACD, dan Indikator Lama
Jika Anda hanya mengandalkan indikator teknikal konvensional seperti RSI, MACD, atau Moving Average untuk mencari sinyal beli, Anda secara inheren akan selalu terlambat. Indikator ini adalah turunan dari harga yang sudah terjadi. Mereka hanya menunjukkan reaksi pasar. Sementara itu, peluang besar diciptakan oleh Smart Money yang bergerak secara tersembunyi sebelum indikator-indikator tersebut memberikan sinyal.

Trigger Smart Money adalah alat analisis generasi baru yang fokus pada penyebab pergerakan harga—yaitu, akumulasi dana besar. Alat ini dirancang khusus untuk pasar saham Indonesia, memantau microstructure transaksi untuk menemukan jejak uang cerdas di titik masuknya.

Keunggulan kami terletak pada deteksi Volume yang Jauh di Luar Kebiasaan Intraday. Kami mengabaikan volume yang biasa dan hanya tertarik pada lonjakan volume yang mencapai tingkat ekstrem (misalnya, lebih dari 500% dari volume intraday normal). Lonjakan ini adalah indikator paling andal dari intervensi institusional. Perbedaan krusial kami adalah penambahan Filter Dominasi Aliran Dana. Kami tidak hanya memberi tahu ada volume besar; kami memverifikasi bahwa volume besar itu didominasi oleh net buying. Dengan memisahkan akumulasi nyata dari distribusi terselubung, alat ini menyediakan sinyal yang jauh lebih kuat dan dapat diandalkan daripada kombinasi indikator konvensional. Kami memberi Anda kesempatan untuk bertindak bersama Smart Money, bukan hanya mengikuti ekornya.
$CTRA $MGRO $NIKL

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@BMS008 $CTRA saham keong 🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Trio siput $BSDE $SMRA $CTRA harus banget dimention dulu sama anak menteri baru mau gerak ?
sekalian dong ajak si PWON 😋

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

pola double bottom pada emiten $NCKL baru kelihatan at least 2-3 hari ke depan.
Begitupun dgn $CTRA.
Sementara jadi penonton dulu emiten lain pada cuan.
Kamu percaya keduanya akan naik dalam waktu dekat?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG merah namun $CTRA hijau 🤭
bagi yg paham aja 😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CTRA kiw kiw

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy