Volume
Avg volume
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang berbasis agribisnis di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan perusahaan yang utama bergerak dalam industri makanan ternak, pembibitan dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi termasuk unit-unit cold storage, menjual makanan ternak, makanan, daging ayam & sapi dan bahan-bahan asal hewan yang diperdagangkan di wilayah Indonesia maupun ke luar negeri. Pabrik pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk terletak di Banten, Jawa Timur, Sumatra Utara, dan Jawa Tengah dan beberapa produk yang sudah terkenal adalah Fi... Read More
$LPPF
Daily chart.
R 2080.
S 1715.
Yukkk bantu follow akun ini untuk analisis saham selanjutnya š
Random tag: $BTPS $CPIN
@arthab Harga sekarang sudah mulai mahal tapi belum overvalued. Karakter $JPFA cukup defensif di sektor konsumsi dan mencoba merebut hegemoni $CPIN. Overall bagus untuk investasi jangka panjang karena fundamental kuat dan stabil, rutin bagi dividen, growth aset dan laba yang baik, kinerja manajemen solid.
$CPIN $JPFA $MAIN
Sepertinya penurunan sektor poultry hari ini termanifestasi dari rilisnya IHK BPS bulan April 2025...š„²
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
Emiten sektor poultry telah rilis LK Q1-nya dan hasilnya sepertinya related dengan laporan BPS IHK bulan Pebruari sslahsatunya adalah tekanan deflasi pada komoditas utama salah satunya daging ayam ras dan telur ayam ras, masing-masing -0,06% dan -0,02%. Sementara bulan puasa maret tidak mampu mengangkat penjualan sektor poultry kemungkinan karena serapan program MBG tidak maksimal karena bulan puasa.
Semoga utk Q2 di bulan april, mei, dan juni tidak akan terjadi lagi deflasi begitu pula dikuartal berikutnya.
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
random tag $CPIN $JPFA $MAIN
1/4
Perkembangan produksi beras dan jagung Indonesia, proyeksi sampai Juni 2025 oleh BPS
* BERAS *
ā Luas Panen
Apr-Jun -8,56% yoy
Jan-Jun +11,90% yoy
ā Produksi Padi / Gabah
Apr-Jun -9,33% yoy
Jan-Jun +11,17% yoy
ā Produksi Beras
Apr-Jun -9,29% yoy
Jan-Jun +11,17% yoy
* JAGUNG *
ā Luas Panen
Apr-Jun -12,52% yoy
Jan-Jun +11,64% yoy
ā Produksi Jagung
Apr-Jun -10,88% yoy
Jan-Jun +12,88% yoy
Produksi beras dan jagung Indonesia dalam periode Apr-Jun diperkirakan bakal mengalami penurunan secara tahunan.
Namun secara kumulatif ytd Jan-Jun, produksi diproyeksi masih meningkat signifikan secara tahunan.
Penurunan produksi Apr-Jun lebih dikarenakan pergeseran musim tanam dan musim panen yang terjadi tahun 2024 lalu akibat El Nino, yang mana tahun 2025 cuaca sudah lebih kondusif.
Sehingga produktivitas beras dan jagung tahun 2025 secara keseluruhan akan meningkat.
Hal ini baik dalam mendukung ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan impor, dan menstabilkan harga pangan serta inflasi.
$CPIN $MAIN $BISI
Pembahasan lengkap $CPIN $SILO $NINE di https://cutt.ly/mrkap55t
$CPIN $JPFA $MAIN
Disclaimer On
Bukan ajakan buy/sell/hold
#self reminder atas dasar pengalaman, pengamatan dan "riset kecil".
salam cuan, salam silent investor
1/3
Harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) hari ini, Jumat 2 Mei 2025 pukul 12:35 WIB, adalah Rp 4.730. Harga ini naik sebesar 6,53% dibandingkan harga penutupan sebelumnya.
Untuk melakukan analisis teknikal yang lebih mendalam, kita perlu melihat grafik harga dan indikator-indikator teknikal lainnya. Namun, berdasarkan informasi yang tersedia, berikut adalah poin-poin penting:
Support dan Resistance:
Beberapa analis menyebutkan area support di sekitar Rp 4.760 dan resistance terdekat di Rp 4.900 dan Rp 5.200.
Level support dan resistance dapat berbalik fungsi. Resistance yang berhasil ditembus dapat menjadi support, dan sebaliknya.
Semakin sering suatu level diuji dan tidak ditembus, semakin kuat level support atau resistance tersebut.
Indikator Teknikal:
TradingView memberikan rating teknikal "Beli" untuk CPIN hari ini, berdasarkan kombinasi beberapa indikator teknikal seperti Moving Averages, Oscillators, dan Pivots. Namun, rating 1 minggu menunjukkan tren "Beli" dan rating 1 bulan menunjukkan sinyal "Jual".
Indikator seperti RSI dan MACD dapat digunakan untuk mengkonfirmasi level support dan resistance.
Prediksi:
Analis memiliki target harga yang bervariasi untuk CPIN dalam 1 tahun ke depan, dengan perkiraan tertinggi di Rp 6.800 dan terendah di Rp 4.900. Target harga rata-rata adalah Rp 5.744.
Trading Economics memproyeksikan harga CPIN akan berada di sekitar Rp 4.315,25 pada akhir kuartal ini dan Rp 4.015,65 dalam satu tahun.
Beberapa analisis teknikal jangka pendek melihat potensi rebound ke area Rp 5.700 jika CPIN berkonsolidasi di atas area support kuat.
Penting untuk diingat:
Analisis teknikal bukanlah ilmu pasti dan harga dapat bergerak di luar perkiraan.
Kondisi pasar secara keseluruhan dan sentimen investor juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.
Disclaimer selalu berlaku dan informasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham.
$CPIN
$MAIN Apakah Memang Hanya Mainan?
Request salah satu member External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Kalau kita bedah laporan keuangan PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) di kuartal pertama 2025, hasilnya bisa dibilang ābernapas tapi ngos-ngosanā. Pendapatan turun tipis 2,4% jadi Rp3,17 Triliun, sementara beban pokok penjualan cuma turun 0,7%. Alhasil, margin kotor makin tergerus dari 11,9% ke 10,3%. Laba bruto ikut nyusut 15% ke Rp328 Miliar, dan margin bersih anjlok dari 2,7% jadi 2,0%ālaba bersihnya tinggal Rp62,9 Miliar alias turun 28,2% dibanding tahun lalu. Yang agak mending, arus kas operasi justru naik tajam ke Rp177 Miliar, bahkan jauh lebih besar dari labanya sendiri. Ini menunjukkan laba MAIN benar-benar didukung cash nyata, bukan cuma angka di laporan. Free cash flow-nya positif Rp147 Miliar, jadi perusahaan masih punya nafas panjang meski margin tipis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi struktur, total aset tercatat Rp5,35 Triliun dan liabilitas Rp2,26 Triliun, di mana 82%-nya jangka pendek. Pinjaman jangka pendek naik 12% ke Rp860 Miliar, dan utang ke pihak berelasi juga naik signifikan. Walau begitu, cadangan kas Rp352 Miliar cukup buat bayar bunga dan sebagian cicilan. Utang berbunga total Rp1,25 Triliun, tapi rasio DER masih wajar di 0,84x. Segmen usaha paling kuat tetap feedmill (pakan ternak), nyumbang Rp1,49 Triliun penjualan dan Rp144 Miliar laba usaha. Sementara lini lain kayak DOC, broiler, dan olahan makanan justru rugi. Artinya, bisnis utamanya masih ngebul, tapi beban dari unit-unit lain bikin performa keseluruhan jadi berat sebelah.
Valuasinya sendiri terbilang murah. Dengan harga saham Rp785, PBV MAIN hanya 0,65x dan PER-nya 6,98x. EV/FCF ada di 4,5x artinya kalau kamu beli seluruh perusahaan hari ini, kamu bayar setara 4,5 tahun free cash flow mereka. NCA-nya masih positif Rp583 Miliar, tapi NNWC-nya negatif jadi ini bukan saham cigar butt klasik, tapi masih punya buffer likuiditas. Risiko terbesar datang dari fluktuasi harga jagung dan bahan pakan yang menyumbang 91,5% dari COGS. Kalau harga bahan baku naik, margin langsung ketekuk. Di sisi lain, eksposur valas MAIN justru positif, karena mereka pegang kas USD Rp240 Miliar sementara liabilitas USD-nya cuma Rp2 Miliar.
MAIN bukan perusahaan dengan pertumbuhan eksplosif, tapi mereka juga bukan yang bakal tumbang besok. Ini tipe perusahaan yang sedang fokus bertahan, bukan ekspansi. Mereka irit capex, jaga cashflow, dan andalkan satu lini bisnis utama buat menopang semuanya. Jadi kalau kamu tipe investor yang sabar dan suka beli perusahaan diskon tapi masih sehat secara operasional, MAIN ini layak dilirik. Tapi kalau kamu cari pertumbuhan tinggi dan cerita ekspansi agresif, mungkin ini belum waktunya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Potensi utama MAIN terletak pada kekuatan bisnis intinya: feedmill alias pakan ternak. Di tengah tekanan margin dan bisnis DOC serta broiler yang lagi megap-megap, segmen pakan justru masih konsisten menyumbang laba usaha yang signifikan Rp144,88 Miliar hanya dari lini itu di Q1 2025. Ini ibarat dapur utama yang tetap ngebul meskipun anggota keluarga lain lagi banyak utang. Dengan total kontribusi hampir setengah dari penjualan dan lebih dari 100% laba usaha, jelas bahwa efisiensi di lini feedmill adalah penopang utama perusahaan. Potensi ke depan? Kalau harga bahan baku bisa ditekan lebih lanjut misalnya lewat kontrak pasokan jangka panjang atau importir besar maka margin segmen ini bisa naik dan langsung memperbaiki profitabilitas keseluruhan.
Yang juga jadi potensi besar adalah cashflow yang sehat. Meskipun laba bersih turun, arus kas operasional naik 120% yoy jadi Rp177 Miliar, lebih besar dari laba itu sendiri. Artinya, kegiatan operasionalnya benar-benar menghasilkan uang tunai, bukan cuma untung di atas kertas. Dengan capex rendah dan utang jangka panjang yang stabil, free cash flow MAIN tembus Rp147 Miliar. Nah, di sinilah peluang unlock value terbuka lebar. Perusahaan bisa mulai menyalurkan kelebihan kas ini untuk bayar utang lebih cepat, bagi dividen, atau bahkan melakukan buyback saham di harga diskon (PBV 0,65x). Belum lagi valuasi EV/FCF hanya 4,5x terlalu murah kalau dibandingkan dengan potensi kas yang dihasilkan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Jika arus kas operasional dan belanja modal stabil seperti di Q1 2025, maka MAIN butuh sekitar 2,1 tahun untuk melunasi seluruh utang berbunga hanya dengan menggunakan free cash flow tanpa perlu ambil utang baru atau terbitkan saham tambahan. Ini tergolong singkat dan sehat secara struktur modal.
Selain itu, potensi katalis datang dari perbaikan segmen yang masih rugi. Kalau harga DOC dan broiler naik sedikit saja (karena siklus atau pemulihan permintaan), segmen-segmen yang tadinya beban ini bisa mulai netral atau bahkan kasih kontribusi laba. Ditambah lagi, perusahaan masih punya aset tersebar di empat pulau besarāyang secara logistik bisa bantu tekan biaya distribusi, apalagi kalau pemerintah dorong ekspor daging ayam olahan. Jadi kalau MAIN bisa optimalkan utilisasi pabrik makanan olahan dan memperluas pasar luar negeri, itu bisa jadi game changer. Intinya, perusahaan ini bukan tanpa masalah, tapi juga bukan tanpa harapan. Dengan katalis operasional yang membaik, strategi efisiensi jalan terus, dan valuasi masih murah, tinggal tunggu momen untuk value-nya benar-benar "di-unlock".
Kalau bicara ancaman buat MAIN, laporan keuangan Q1 2025 sudah kasih sinyal yang cukup jelas: margin makin tipis, beban operasional naik, dan struktur utangnya condong ke jangka pendek. Mulai dari sisi profitabilitas, margin kotor turun ke 10,3% dari 11,9%, dan margin bersih susut ke 2,0%. Beban umum dan administrasi naik 19,5% dalam satu kuartal, jadi Rp104,9 Miliarānaiknya gaji, asuransi, sampai jamuan, padahal revenue-nya turun. Artinya, perusahaan sedang kehilangan kelincahan biaya. Sementara itu, laba bersih turun 28%, dan EPS tinggal Rp22 dari sebelumnya Rp39. Ini bikin investor skeptis soal prospek jangka pendek, apalagi kalau tekanan biaya ini gak segera diredam.
Risiko kedua datang dari struktur utang. Total liabilitas naik ke Rp2,26 Triliun dan 82% di antaranya jangka pendek. Pinjaman jangka pendek melonjak 12,3% jadi Rp860 Miliar, yang bikin tekanan likuiditas makin nyata. Kas perusahaan memang naik ke Rp352 Miliar, tapi itu hanya cukup buat nutup 19% dari liabilitas jangka pendek. Dengan cashflow dari operasi sekitar Rp177 Miliar per kuartal, MAIN butuh waktu lebih dari lima kuartal cuma untuk nutup utang berbunga jangka pendek, tanpa hitung kebutuhan operasional lain. Jadi kalau terjadi gangguan cashflow entah karena harga jagung naik, piutang nyangkut, atau penjualan lesu posisi keuangan bisa langsung seret.
Ancaman lainnya datang dari ketergantungan bahan baku dan fluktuasi harga komoditas. Bahan baku menyumbang 91,5% dari COGS artinya harga jagung, bungkil kedelai, atau pakan lain naik 10%, margin bisa langsung digerogoti. Dan saat ini, MAIN tidak punya strategi hedging bahan baku yang eksplisit dalam laporan. Jadi bisa dibilang mereka ibarat berlayar tanpa pelampung dalam pasar komoditas global. Belum lagi nilai wajar ayam hidup turun Rp23 Miliar hanya karena asumsi biaya pakan naik, yang otomatis menyakiti laba bruto lewat pos penyesuaian non-kas.
Dari sisi manajemen risiko kredit, piutang usaha bruto Rp835 Miliar, dan yang sudah disisihkan untuk potensi macet Rp124 Miliarāalias 14,9% dari total. Itu angka yang cukup besar. Ditambah, Rp258 Miliar piutang sudah lewat jatuh tempo tapi belum diturunkan nilainya. Kalau ini mulai gagal bayar, arus kas langsung tertekan. Sementara itu, ketergantungan terhadap entitas grup juga naik utang usaha ke pihak berelasi naik jadi Rp324 Miliar. Ini memang fleksibel, tapi juga rawan jadi jebakan koordinasi dan efisiensi internal yang bias.
MAIN punya banyak potensi tapi juga dikepung oleh risiko yang nyata dan tidak ringan. Likuiditas yang makin sempit, margin yang makin mepet, beban operasional yang membengkak, dan volatilitas bahan baku adalah kombinasi yang bisa bikin unlock value tertunda lama kalau tidak segera dibereskan. Unlock value hanya mungkin kalau manajemen mulai disiplin potong biaya, tata ulang struktur utang, dan lindungi margin dari fluktuasi harga. Tanpa itu, harga saham bisa murah terus bukan karena undervalued, tapi karena investor tahu risikonya berat. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau kamu seorang value investor, saham seperti MAIN itu ibarat warung lawas di pinggir jalan, gak heboh, tapi masih jalan, masih punya pelanggan tetap, dan harganya lagi diskon. Dengan PBV cuma 0,65x, PER 6,98x, dan EV/FCF 4,5x, valuasinya jelas masuk kriteria undervalued. Ditambah lagi, arus kas operasional jauh lebih besar dari laba bersih, jadi keuntungannya bukan cuma ālaba kertasā. Tapi, sebagai value investor, kamu harus siap sabar, karena katalis buat unlock value-nya belum tentu muncul cepat. Kamu beli saham ini bukan buat dapet cuan minggu depan, tapi buat nikmatin hasil saat manajemen beresin margin, lunasin utang jangka pendek, dan segmen rugi mulai ngerem pemborosan. Yang penting, selama balance sheet-nya masih aman dan core business (feedmill) tetap nyetor laba, MAIN layak ditahan buat jangka menengah sampai panjang.
Beda cerita kalau kamu seorang growth investor. Kamu butuh cerita pertumbuhan, ekspansi, atau setidaknya margin yang naik terus tiap kuartal. Dan sayangnya, itu gak ada di MAIN saat ini. Revenue-nya turun, margin makin tipis, dan segmen DOC, broiler, bahkan makanan olahan semuanya masih rugi. Bahkan capex-nya pun cuma Rp30 Miliar itu tandanya perusahaan lagi tahan ekspansi, bukan dorong pertumbuhan. Gak ada pipeline pabrik baru, gak ada sinyal ekspor digas, dan market-nya masih 95% lokal. Buat kamu yang cari cerita ānext big thingā, MAIN bukan kuda pacu yang kamu cari. Ini lebih cocok ditinggal dulu, sampai ada sinyal perubahan arah strategi atau perbaikan kinerja di lini non-feedmill.
Nah, kalau kamu tipe spekulan, MAIN justru menarik karena dua hal: valuasinya murah, dan posisi teknikalnya biasanya mantul dari support kalau ada katalis kecil. Misalnya, harga jagung global tiba-tiba anjlok, atau harga ayam hidup mendadak naik karena musim. Spekulan gak butuh cerita fundamental yang mulus, yang penting ada momentum buat cuan cepat. Tapi tetap, kamu harus disiplin cut loss dan jangan nikah sama sahamnya. Karena kalau ternyata tekanan margin makin parah dan investor institusi makin buang posisi, harga bisa makin loyo. Spekulasi di MAIN itu seperti numpang angkot pas kosong bisa cepat nyampe tujuan, tapi harus waspada kalau angkotnya ngerem mendadak.
Intinya, posisi kamu sebagai investor menentukan cara kamu memperlakukan saham ini. MAIN bukan saham segala cuaca, tapi buat investor yang sabar, disiplin, dan tahu apa yang dicari, saham ini bisa kasih hasil yang memuaskan asal gak keburu panik di tengah jalan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$JPFA $CPIN
1/3
Selamat malam, teman-teman pengguna Stockbit.
Perkenalkan, saya Artanti Kuswandini, mahasiswa Magister Manajemen Business Management di BINUS University (NIM: 2502441254). Saat ini, saya tengah melakukan penelitian untuk keperluan tesis yang bertujuan untuk menganalisis loyalitas pengguna aplikasi investasi seperti Stockbit, IPOT, Ajaib, dan sejenisnya.
Saya mengundang teman-teman yang memenuhi kriteria berikut untuk berpartisipasi dalam kuesioner penelitian ini:
- Generasi Milenial (kelahiran 1981ā1996) atau Generasi Z (kelahiran 1997ā2012).
- Aktif menggunakan aplikasi investasi minimal selama 6 bulan terakhir.
Partisipasi teman-teman sangat berarti bagi kelancaran penelitian ini. Kuesioner dapat diakses melalui tautan berikut: https://bit.ly/ArtaThesis
Sebagai bentuk apresiasi, saya akan memberikan e-money dengan total Rp1.000.000 kepada 5 orang beruntung yang telah mengisi kuesioner. Pengumuman akan dilakukan setelah penelitian selesai.
Atas perhatian dan kesediaan teman-teman, saya ucapkan terima kasih.
Salam,
Artanti Kuswandini
2502441254
_
Tag: $CPIN $HEAL $CTRA
Update Panel Harga Bapanas untuk komoditas terkait emiten ayam-ayaman
(harga rata-rata nasional)
https://cutt.ly/Prkt6YVA
Memasuki bulan kedua di Q2 2025, harga daging ayam mulai terbatasi penurunannya dan kini sudah lebih stabil.
Harga telur ayam juga mulai pulih.
Di sisi lain, harga bahan baku pakan yakni jagung dan kedelai juga masih terjaga relatif rendah.
Risiko penurunan kinerja pendapatan dan laba bagi emiten ayam-ayaman di Q2 sepertinya mulai terlihat tanda-tanda dapat dibatasi, tidak terlalu parah.
TINGKAT PRODUSEN
- Jagung Pipilan Kering
Harga Acuan Pembelian -> Rp 5.500/kg
20/8 = Rp 4.220/kg
31/8 = Rp 4.470/kg
2/9 = Rp 4.460/kg
15/9 = Rp 4.500/kg
30/9 = Rp 4.590/kg
2/10 = Rp 4.540/kg
14/10 = Rp 4.520/kg
28/10 = Rp 4.500/kg
4/11 = Rp 4.450/kg
11/11 = Rp 4.430/kg
20/11 = Rp 4.410/kg
30/11 = Rp 4.460/kg
19/12 = Rp 4.640/kg
29/12 = Rp 4.600/kg
15/1 = Rp 4.733/kg
30/1 = Rp 4.715/kg
12/2 = Rp 4.693/kg
26/2 = Rp 4.816/kg
7/3 = Rp 4.830/kg
16/3 = Rp 4.869/kg
29/3 = Rp 4.861/kg
21/4 = Rp 4.816/kg
25/4 = Rp 4.782/kg
1/5 = Rp 4.769/kg (āstabil rendah)
- Kedelai Biji Kering (Lokal)
Harga Acuan Pembelian -> Rp 10.775/kg
20/8 = Rp 9.100/kg
31/8 = Rp 9.740/kg
2/9 = Rp 10.600/kg
15/9 = Rp 9.290/kg
30/9 = Rp 9.270/kg
2/10 = Rp 9.430/kg
18/10 = Rp 9.620/kg
28/10 = Rp 9.190/kg
4/11 = Rp 9.150/kg
11/11 = Rp 9.270/kg
20/11 = Rp 9.070/kg
30/11 = Rp 9.090/kg
19/12 = Rp 8.830/kg
29/12 = Rp 8.900/kg
15/1 = Rp 8.840/kg
30/1 = Rp 10.081/kg
12/2 = Rp 9.725/kg
26/2 = Rp 10.254/kg
7/3 = Rp 10.067/kg
16/3 = Rp 10.123/kg
29/3 = Rp 9.150/kg
21/4 = Rp 8.466/kg
25/4 = Rp 9.245/kg
1/5 = Rp 8.781/kg (āstabil rendah)
- Ayam Ras Pedaging (Hidup)
Harga Acuan Pembelian -> Rp 25.000/kg
20/8 = Rp 20.780/kg
31/8 = Rp 20.840/kg
2/9 = Rp 20.740/kg
15/9 = Rp 20.670/kg
30/9 = Rp 20.590/kg
2/10 = Rp 20.360/kg
18/10 = Rp 21.280/kg
28/10 = Rp 21.910/kg
4/11 = Rp 21.800/kg
11/11 = Rp 22.010/kg
20/11 = Rp 21.970/kg
30/11 = Rp 21.840/kg
19/12 = Rp 22.370/kg
29/12 = Rp 22.790/kg
15/1 = Rp 22.688/kg
30/1 = Rp 22.433/kg
12/2 = Rp 21.715/kg
26/2 = Rp 22.139/kg
7/3 = Rp 22.186/kg
16/3 = Rp 21.816/kg
29/3 = Rp 21.586/kg
21/4 = Rp 19.768/kg
25/4 = Rp 19.212/kg
1/5 = Rp 19.738/kg (ā turun)
- Telur Ayam Ras
Harga Acuan Pembelian -> Rp 26.500/kg
20/8 = Rp 23.080/kg
31/8 = Rp 23.190/kg
2/9 = Rp 23.080/kg
15/9 = Rp 23.500/kg
30/9 = Rp 23.840/kg
2/10 = Rp 23.840/kg
18/10 = Rp 23.870/kg
28/10 = Rp 23.800/kg
4/11 = Rp 23.650/kg
11/11 = Rp 23.560/kg
20/11 = Rp 23.510/kg
30/11 = Rp 23.520/kg
19/12 = Rp 26.030/kg
29/12 = Rp 26.290/kg
15/1 = Rp 24.823/kg
30/1 = Rp 24.046/kg
12/2 = Rp 24.444/kg
26/2 = Rp 26.287/kg
7/3 = Rp 26.020/kg
16/3 = Rp 24.855/kg
29/3 = Rp 24.770/kg
21/4 = Rp 23.941/kg
25/4 = Rp 24.301/kg
1/5 = Rp 24.625/kg (āsedikit turun)
TINGKAT PEDAGANG GROSIR
-Jagung Tk Peternak
Harga Acuan Penjualan -> Rp 5.800/kg.
20/8 = Rp 5.730/kg
31/8 = Rp 5.710/kg
2/9 = Rp 5.530/kg
15/9 = Rp 5.990/kg
30/9 = Rp 6.090/kg
2/10 = Rp 6.090/kg
14/10 = Rp 5.980/kg
28/10 = Rp 5.890/kg
4/11 = Rp 6.170/kg
11/11 = Rp 6.070/kg
20/11 = Rp 6.110/kg
30/11 = Rp 6.110/kg
19/12 = Rp 6.160/kg
29/12 = Rp 5.880/kg
15/1 = Rp 6.418/kg
30/1 = Rp 6.501/kg
12/2 = Rp 6.424/kg
26/2 = Rp 6.059/kg
7/3 = Rp 6.136/kg
16/3 = Rp 6.181/kg
29/3 = Rp 6.253/kg
21/4 = Rp 6.219/kg
25/4 = Rp 6.209/kg
1/5 = Rp 6.190/kg (āstabil)
- Kedelai Biji Kering Impor
Harga Acuan Penjualan -> Rp 12.000/kg.
19/12 = Rp 10.540/kg
29/12 = Rp 10.450/kg
15/1 = Rp 10.229/kg
30/1 = Rp 10.409/kg
12/2 = Rp 10.520/kg
26/2 = Rp 10.563/kg
7/3 = Rp 10.593/kg
16/3 = Rp 10.593/kg
29/3 = Rp 10.610/kg
21/4 = Rp 10.785/kg
25/4 = Rp 10.766/kg
1/5 = Rp 10.790/kg (āstabil rendah)
TINGKAT KONSUMEN
- Daging Ayam Ras
Harga Acuan Penjualan -> Rp 40.000/kg
20/8 = Rp 35.610/kg
31/8 = Rp 34.820/kg
2/9 = Rp 34.600/kg
15/9 = Rp 34.500/kg
30/9 = Rp 34.530/kg
18/10 = Rp 35.810/kg
28/10 = Rp 36.550/kg
4/11 = Rp 36.270/kg
11/11 = Rp 36.240/kg
20/11 = Rp 36.190/kg
30/11 = Rp 36.430/kg
19/12 = Rp 37.080/kg
29/12 = Rp 37.770/kg
15/1 = Rp 37.659/kg
30/1 = Rp 36.847
12/2 = Rp 35.597/kg
26/2 = Rp 36.402/kg
7/3 = Rp 36.647/kg
16/3 = Rp 36.171/kg
29/3 = Rp 37.347/kg
21/4 = Rp 34.363/kg
25/4 = Rp 34.342/kg
1/5 = Rp 34.299/kg (ā turun)
- Telur Ayam Ras
Harga Acuan Penjualan -> Rp 30.000/kg
20/8 = Rp 29.370/kg
31/8 = Rp 28.410/kg
2/9 = Rp 28.160/kg
15/9 = Rp 28.260/kg
30/9 = Rp 28.490/kg
14/10 = Rp 28.570/kg
28/10 = Rp 28.560/kg
4/11 = Rp 28.510/kg
11/11 = Rp 28.480/kg
20/11 = Rp 28.320/kg
30/11 = Rp 28.320/kg
19/12 = Rp 30.380/kg
29/12 = Rp 30.900/kg
15/1 = Rp 30.049/kg
30/1 = Rp 29.369/kg
12/2 = Rp 29.232/kg
26/2 = Rp 29.835/kg
7/3 = Rp 29.820/kg
16/3 = Rp 29.522/kg
29/3 = Rp 29.521/kg
21/4 = Rp 28.891/kg
25/4 = Rp 29.067/kg
1/5 = Rp 29.242/kg (āsedikit turun)
$JPFA $CPIN $MAIN
$CPIN kenapa lompat??
$SIDO makin hijau ššš
Semoga menular ke yang lain, yang lain merah merona semua.
$BJBR kena ādividend trapā, semakin merahhhh š„š„š„
$CPRO Tabungan Non Dividen Turn Around Stock.
ThAnk Me Later āŗļøšš½ -DYOR-
In Jiravanon We Trust
$CPIN $BISI
$MAIN, $CPIN, $JPFA
LK MAIN yg baru saja liris hasil agak mengecewakan, lesunya pemudik lebaran bulan lalu, lemah daya beli masyarakat, dan kondisi oversupply ayam yg masih terjadi menyebabkan harga ayam dan telur turun signifikan dibandingkan lebaran tahun lalu.
Di sisi lain, program MBG masih belum masif, shg belum bisa menyerap over supply pasokan ayam. Sampai 29 April penerima manfaat MBG baru sbsr 3,2 jt penerima manfaat dan dgn dana yg terealisasi baru sbsr 2,3 triliun, masih jauh dari target pemerintah yakni 82,9jt penerima manfaat dan anggaran sbsr 171 triliun.
Minggu ini Mentan berjanji akan berusaha untuk menstabilkan harga ayam. We Well see, mudah-mudah di bulan mei akan ada perbaikan harga ayam. Sedangkan utk MBG sejauh ini tiap bulannya ada penambahan SPPG dan kenaikan penerima manfaat, tapi sepertinya baru akan masif penerima manfaatnya setelah Agustus. Skenario terburuk ya emiten unggas baru akan manggu menjelang akhir tahun depan.
https://cutt.ly/frj1AELV
https://cutt.ly/krj1AEDl
1/2
UPDATE LK Q1 2025 - $CPIN
Note : Indeks KOMPAS100.
Bagi yang berminat data ALL EMITEN bisa menghubungi https://cutt.ly/krj1Q3jZ
"$AMRT $BNII $CPIN
Jumat, 02 Mei 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Beli = -(MauLossRp)/[(SL - E) * 100]"
1/3
$CPRO LK Q1 2025: Laba Naik Tapi Cashflow Tidak Cukup Untuk Bayar Capex
Request dari salah satu user Stockbit. Sebenarnya saya sudah bahas tentang CPRO di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
Laporan keuangan CPRO Q1 2025 menunjukkan wajah ganda: di satu sisi ada perbaikan laba bersih 62% YoY ke Rp160 Miliar, gross margin membaik ke 21,1%, dan operating margin mencapai 10,4%. Revenue tumbuh stabil 4,6% YoY ke Rp2,40 Triliun, ditopang oleh kinerja segmen pakan yang masih menjadi tulang punggung bisnis. CFO tetap positif Rp60 Miliar, menunjukkan operasional masih menghasilkan uang meskipun tekanan tetap ada. Tapi di sisi lain, kas tinggal Rp58 Miliar, utang jangka pendek Rp1,24 Triliun, dan FCF negatif Rp27,8 Miliar menunjukkan bahwa tekanan likuiditas belum benar-benar hilang. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Aset perusahaan besar: total Rp6,81 Triliun, naik tipis dari akhir 2024. Yang paling mencolok adalah tanah senilai Rp2,69 Triliun yang berasal dari revaluasi, bukan harga perolehan. Ini memang memperkuat ekuitas di atas kertas dan menjadi jaminan utama ke bank, tapi tidak menghasilkan kas dan tidak bisa dicairkan cepat. Properti investasi Rp251 Miliar juga idle, serta ada aset tetap tidak terpakai senilai Rp97 Miliar. Di sisi lain, ada proyek konstruksi dalam penyelesaian Rp144,5 Miliar yang bisa menambah kapasitas produksi jika selesai tepat waktuāini sisi positifnya.
Segmen pakan menyumbang 82% revenue dengan margin 12,1%. Segmen lain-lain seperti probiotik dan benur mencetak margin tinggi (24,5%) meskipun volumenya kecil. Segmen makanan masih rugi Rp2,5 Miliar, tapi ekspor tumbuh 22,7% YoY menjadi Rp260 Miliar, memberikan sinyal positif terhadap upaya diversifikasi pasar. Pasar domestik masih dominan di 89%, tapi kenaikan ekspor layak diapresiasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi struktur biaya, COGS hanya naik 1,1% dibanding revenue yang naik 4,6%, sehingga gross profit naik 20,3% YoY. Ini menunjukkan efisiensi bahan baku dan pengendalian biaya produksi. SGA juga tumbuh moderat; beban penjualan naik 6,4% dan administrasi naik 10,6%. Laba usaha naik signifikan ke Rp249,6 Miliar, sedangkan beban bunga turun 14,3% ke Rp36,7 Miliar. Rugi kurs juga turun drastis dari Rp11 Miliar menjadi Rp1,5 Miliar.
Tapi dari sisi modal kerja, problem utama belum selesai. Piutang usaha bruto Rp1,01 Triliun, dan 21% di antaranya macet lebih dari 120 hari. Persediaan naik menjadi Rp1,41 Triliun, 45% di antaranya adalah barang jadiārisiko obsolete cukup besar. DSO memang pendek (38 hari), tapi kualitas piutangnya buruk. DI 67 hari, CCC sekitar 60 hari, sedangkan kas yang tersisa hanya cukup untuk 5% dari utang bank jangka pendek. Ini sinyal bahaya.
Liabilitas total Rp3,08 Triliun, 76% di antaranya jangka pendek. Utang pihak berelasi Rp300 Miliar (utama dari CP Group) memberi fleksibilitas karena tanpa bunga eksplisit, tapi tetap harus dicermati. Beban akrual Rp112 Miliar dan imbalan kerja jangka pendek Rp87 Miliar juga beban tetap yang tidak bisa ditunda. Meski tidak ada gagal bayar, situasi ini sangat tergantung pada rolling loan dan dukungan grup. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dari sisi valuasi, saham CPRO memang terlihat murah: PER 5,02x, PBV 0,86x, dan EV/EBITDA 3,5x. Tapi EV/CFO mencapai 20,3x, yang berarti kas jauh lebih kecil dari laba akuntansi. ROE 17,2% dan ROA 9,4% (annualized) terlihat menarik, tapi basisnya hanya dari satu kuartal. Investor harus waspada bahwa rasio-rasio ini bisa berubah drastis jika margin tertekan.
CPRO juga terpapar risiko kurs: utang USD bersih Rp500 Miliar, tanpa lindung nilai. Sensitivitas kurs: kenaikan 1% USD = potensi penurunan laba sebelum pajak Rp4,9 Miliar. Jika terjadi penguatan USD 10% + kenaikan harga bahan baku, laba bisa anjlok lebih dari 30%.
Dari sisi SDM, beban gaji per kuartal Rp95,5 Miliar untuk 1.756 karyawan, rata-rata Rp18 juta/bulan. Angka ini naik 14% YoY dan cukup tinggi untuk sektor agribisnis. Liabilitas imbalan kerja total Rp290 Miliar. Jumlah karyawan stabil, artinya manajemen SDM cukup disiplin, tapi struktur gaji tetap berat.
Anak usaha seperti CPB dan Marindolab justru menyumbang rugi, dengan total kerugian Rp143 Miliar sebelum pajak. Laba konsolidasian hampir seluruhnya datang dari induk. Ini menunjukkan ketergantungan grup pada satu entitas operasional, dan memperkuat risiko konsentrasi.
Keunggulan lain: aset tetap diasuransikan cukup lengkap, nilai tanggungan lebih dari Rp3,6 Triliun. Aset biologis Rp30 Miliar dihitung dengan pendekatan pasar, dan sebagian besar persediaan dijaminkan ke bank. Jadi struktur perlindungan aset cukup memadai.
Bank masih percaya sama CPRO karena kombinasi revaluasi aset besar dijadikan jaminan mirip case $BSBK. Dukungan CP Group $CPIN sebagai entitas berpengaruh. Arus kas operasi masih positif. Bisnis riil masih jalan dengan revenue lebih dari Rp2,3 Triliun per kuartal. Tidak ada default, tidak ada derivatif atau litigasi besar
Jadi CPRO ini bukan zombie, tapi juga belum sehat. Ia hidup dari kombinasi kebaikan hati bank, reputasi grup, dan aset besar yang sudah diagunkan. Laba naik, ekspor tumbuh, dan SGA terkendaliāitu poin positif. Tapi kas menipis, utang pendek terlalu besar, dan kualitas piutang buruk.
CPRO masih punya waktu untuk recovery, tapi harus mulai monetisasi aset idle, perpanjang tenor utang, dan kurangi ketergantungan ke pihak afiliasi. Kalau tidak, tiap kuartal hanya jadi siklus menambal lubangāsampai tidak bisa ditambal lagi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau ditanya apakah CPRO masih punya harapan, jawabannya: iya, masih ada. Tapi harapan itu bukan dalam bentuk mukjizat atau sentimen pasar yang tiba-tiba meledak. Harapan CPRO datang dari potensi nyatanya sebagai perusahaan agribisnis yang masih menghasilkan revenue lebih dari Rp2,4 Triliun per kuartal, dengan bisnis utama di segmen pakan yang punya margin sehat dan stabil. Ini bukan perusahaan fiktif atau zombie yang cuma hidup dari utang; ini perusahaan sungguhan yang masih punya basis operasional aktif, pelanggan, dan jalur distribusi yang berjalan. Segmen pakan menyumbang 82% dari total pendapatan dan mencetak laba usaha Rp237 Miliar, dengan margin sekitar 12%. Bahkan ekspor yang dulunya kecil, sekarang tumbuh 22,7% YoY ke Rp260 Miliar. Artinya, secara bisnis inti, CPRO belum matiāmasih ada denyut.
Tapi harapan itu nggak datang gratis. Masalah utamanya tetap berat: kas akhir kuartal tinggal Rp58 Miliar, sementara utang bank jangka pendek mencapai Rp1,24 Triliun. Free cash flow juga masih negatif Rp27,8 Miliar akibat belanja capex Rp88 Miliar yang belum memberi imbal balik langsung ke kas. Struktur aset besar tapi enggak likuidāRp2,69 Triliun nilai tanah hasil revaluasi yang nggak bisa dipakai buat bayar utang. Jadi kuncinya di sini bukan ekspansi, tapi disiplin. Kalau CPRO bisa mulai jual sebagian aset idle (Rp97 M idle asset + Rp251 M properti investasi), negosiasi perpanjangan tenor utang ke bank, dan memperbaiki manajemen piutangāyang sekarang 21% sudah macet lebih dari 120 hariāmaka peluang bertahan terbuka lebar. Apalagi mereka punya privilege yang nggak dimiliki banyak perusahaan lain: backup dari CP Group dan kepercayaan dari bank-bank besar kayak BRI, BNI, dan DBS.
Dengan valuasi saham yang masih murahāPER 5,02x dan PBV 0,86xāsebenarnya pasar belum menutup pintu. Tapi tetap realistis: valuasi diskon itu bukan undangan beli, tapi refleksi dari risiko likuiditas dan struktur utang yang miring. Kalau manajemen berhasil perbaiki sisi likuiditas, monetisasi aset nganggur, dan jaga margin agar tetap di atas 10%, CPRO bisa keluar dari fase bertahan menuju fase tumbuh. Jadi, selama perusahaan ini masih bisa rolling utang, servis bunga, dan jaga revenue tetap muter, masih ada jalan. Ini bukan cerita tentang perusahaan yang āgagalā, tapi lebih ke perusahaan yang lagi nahan napas sambil berjuang berenang ke tepian. Kalau ngeluarin tenaga di arah yang tepat, dia masih bisa sampai ke daratan. Tapi kalau salah gaya, ya⦠bisa tenggelam juga. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/3