318

-2

(-0.62%)

Today

1.8 M

Volume

2.6 M

Avg volume

Company Background

PT Clipan Finance Indonesia Tbk. atau CFIN memiliki kegiatan usaha Pembiayaan Konsumen, Sewa Pembiayaan, dan Anjak Piutang. Saat ini kegiatan usaha Perseroan lebih difokuskan pada pembiayaan konsumen otomotif retail yang portfolionya telah mencapai 53% dari seluruh total portfolio kegiatan usaha Perseroan. Ruang lingkup kegiatan utama Perseroan meliputi usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna. Selain kegiatan usaha utama Perseroan dapat melakukan sewa operasi. Pembiayaan dilakukan untuk kendaraan, baik mobil bekas maupun mobil baru, pembiayaan alat berat, pembiayaan anjak piutang, pembiayaan kepe... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN bisa yok 400

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CUAN,$ANTM,$CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MYOH $ABMM $CFIN belanja pagi ini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

mending $CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CPRO $CFIN $BBCA

$CFIN tunggu jebol 326 baru ayem

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

GO $CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN menarik kalau di atas 350,lebih menarik lagi kalau berhasil tutup gap

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN cicak berharap jadi naga dalam 10 tahun malah jadi telor cicak 😂

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

CIE - Cuan Inside Exchange

$CFIN
ke 396 dalam tiga tahun? atau LEBIH TINGGI bahkan LEBIH CEPAT??

aku beli pake UANG DINGIN & IKHLAS jika DELISTING.
target TP udah ada. ... nah kalo dibeli terus ternyata turun lagi tau harus bagaimana. .. ga bakal bingung apalagi CL 🥴

⚠️ WARNING ⚠️
* ini BUKAN REKOMENDASI wajib beli
random tags$IHSG$BBRI
tips trading utk pemula, setuju? https://stockbit.com/post/20680521
disclaimer : catatan pribadi ini hanyalah celoteh / prediksi nubitol, bukan ajakan beli atau jual.. . yuk mari kita sama2 mandiri 💞
(boleh diSHARE semoga bermanfaat)

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Bedah cepat: $CFIN (Clipan Finance) — Q3-2025 vs Q2-2025

Saya sudah tarik laporan dan ringkasan resmi (laporan interim 30-Sep-2025, rilis pasar, dan ringkasan media). Di bawah ini ringkasan analitis terfokus: laporan keuangan (inti), valuation, solvency, management effectiveness, cerita / catatan GCG, dan perbandingan Q3 vs Q2.

1) Ringkasan angka inti & perbandingan Q3 vs Q2

•Laba bersih per 30 Sep 2025 (Q3 / per September 2025): Rp 135,65 miliar. Ini reported figure yang dilaporkan untuk kuartal III / per 9M25 tergantung laporan ringkasan; sumber berita resmi menulis Rp135,65–135,7 miliar.

•Laba bersih Q2-2025 (sebelumnya): Rp 80,5 miliar (Q2-2025).
→ Perbandingan QoQ (Q3 vs Q2): naik dari Rp80,5 miliar → Rp135,7 miliar → +68.5% QoQ (perhitungan: (135.7−80.5)/80.5). (Sumber angka: Q2 & Q3 di atas).

•Pendapatan / posisi aset (ringkasan): sampai Sep-2025 pendapatan kumulatif dilaporkan ~Rp1,22 triliun; total aset dilaporkan ~Rp9,74 triliun, liabilitas ~Rp4,04 triliun, ekuitas ~Rp5,70 triliun.

Catatan: beberapa media/portal menyajikan angka sedikit berbeda karena format (Q3-only vs 9M). Saya pakai angka yang dipublikasikan pada laporan/interim di IDX dan ringkasan media tepercaya.

2) Valuation (market metrics)

•Market cap ≈ IDR 1.24–1.26 triliun (per data pasar akhir Okt 2025). Trailing P/E ≈ 7.4–7.6x. (fungsi valuasi: P/E rendah relatif sektor multifinance; price level ~IDR 310–320 range akhir Okt 2025).

Interpretasi singkat: P/E ~7–8x menandakan valuasi murah dibandingkan rata-rata pasar jika profit stabil, tetapi perlu periksa kualitas laba (one-offs, keuntungan penjualan aset, provisi).

3) Solvency / leverage & likuiditas ringkas

•Debt / Equity ≈ 0.71 (liabilities Rp4,04T / equity Rp5,70T) — menggambarkan leverage moderat untuk multifinance. (Perhitungan dari angka liabilitas & ekuitas di laporan).

•Total aset ≈ Rp9,74T → ROA (kasar) = Net income / Assets = 135.65 / 9,740 ≈ 1.39%.

•ROE (kasar) = Net income / Equity = 135.65 / 5,700 ≈ 2.38%.

Interpretasi: ROA/ROE masih relatif rendah — laba terhadap aset/ekuitas belum tinggi. Untuk multifinance dengan aset pembiayaan jangka panjang, ROA/ROE sering modest; yang perlu dicermati adalah tren (yoy, provisioning) dan kualitas aset.

(Sumber angka: laporan & ringkasan media).

4) Management effectiveness (operating / profit quality)

•Pendapatan menurun YoY/QoQ isu: beberapa laporan menyebut penurunan laba YoY (~-15.6% YoY dari Rp160.66 miliar → Rp135.65 miliar) dan penurunan pendapatan (disebut di beberapa ringkasan). Ada indikasi pendapatan dari penjualan aset tetap / sewa operasi turun yang memengaruhi top line.

•Efisiensi biaya: perusahaan melaporkan penurunan beban di 9M25 dibanding tahun sebelumnya (beberapa sumber menyebut beban turun sehingga menahan tekanan laba). Namun margin bersih menurun YoY.

Interpretasi: manajemen terlihat melakukan efisiensi biaya, dan fokus pada peningkatan performa pembiayaan (per pernyataan manajemen). Namun penurunan pendapatan non-operasional (jual aset) menekan laba. Lihat tren 3-6-9 bulan untuk menilai konsistensi perbaikan.


5) Story / katalis & riwayat GCG (Q3-2025)

•Story bisnis: CFIN adalah multifinance yang fokus pada finance lease, consumer financing, dan penjualan aset sewa. Management menyatakan strategi: fokus perbaikan performa pembiayaan dan efisiensi operasional untuk menambah profit ke akhir 2025.

•GCG / governance: tidak ada temuan besar atau sanksi regulator (OJK/IDX) yang muncul di berita utama Q3-2025. Perusahaan rutin menggelar RUPST dan merilis laporan interim; tidak ada catatan pelanggaran serius yang terpublikasi pada periode Q3-2025 (pengecualian: investor harus cek pengumuman resmi IDX/laporan audit jika butuh detail).

6) Risiko & poin perhatian

•Kualitas aset / tenor panjang: banyak piutang pembiayaan tenor >3–4 tahun → likuiditas mismatch (sebagian besar arus kas masuk jangka menengah-panjang). Perlu pantau funding cost & refinancing risk.

•Pendapatan non-operasional turun: penurunan keuntungan dari penjualan aset dan sewa operasi menekan top line; waspadai hasil yang kurang bisa diulang.

•Dividen & yield tinggi: beberapa sumber menampilkan yield tinggi (dividend yield tercatat besar) — ini bisa menarik, tapi cek sustainability dividen terhadap laba dan free cash flow.

•Valuasi murah (P/E rendah) — bisa mencerminkan peluang atau risiko (fundamental menurun). Selisih antara valuasi murah dan profit quality harus dianalisis lebih jauh.

7) Kesimpulan singkat (berapa poin utama)

•Kinerja Q3 vs Q2: laba tercatat naik kuat QoQ (≈+68.5% dari Q2 → Q3 per angka publik), namun secara YoY laba turun ≈-15.6% dibanding periode sama tahun lalu (Rp160.66 miliar → Rp135.65 miliar). Jadi perbaikan QoQ tetapi masih di bawah YoY.

•Solvabilitas moderat (Debt/Equity ≈0.7) — tidak overleveraged, tetapi ROA/ROE masih rendah.

•Valuation terlihat murah (P/E ~7–8x; market cap ≈ IDR1.24T) — potensi kesempatan tetapi kualitas laba dan sustainability dividen perlu diverifikasi.


$CFIN $IHSG

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN $IHSG #dyor

target terdekat ada di range harga 330. long term ada di 350.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN 🤑

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3

$CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pembiayaan PT Clipan Finance (CFIN) pada kuartal III-2025 melaporkan kinerja labanya mencapai Rp135,65 miliar. Nilai tersebut turun 15,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp160,66 miliar.
Dengan hasil tersebut, laba per saham juga ikut turun menj...

www.cnbcindonesia.com

www.cnbcindonesia.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

EmitenNews.com - Clipan Finance (CFIN) per 30 September 2025 mengemas laba Rp135,65 miliar. Melorot 15,56 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp160,66 miliar. Dengan hasil tersebut, laba per saham ikut merosot menjadi Rp34,05 dari sebelumnya Rp40,32.
Total pendapatan Rp1,22 triliun, turun tip...

www.emitennews.com

www.emitennews.com

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

semoga penjualan kendaraan membaik di tahun 2026 sehingga bisa membuat laba $CFIN naik

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN LK Q3 2025: Maturity Mismatch Mengintai di Balik Spread yang Masih Seksi

Dalam bisnis daur ulang utang, investor perlu tahu tentang tenor utang dan umur piutang CFIN. Mengapa? Karena kalau uang yang masuk lambat tetapi uang yang harus keluar lebih cepat, perusahaan bisa ngos-ngosan memenuhi kewajiban. Sebaliknya kalau aset jatuh tempo lebih lama sementara utang jatuh tempo lebih pendek, likuiditas bisa ketarik oleh pemilik dana. Jadi analisis umur aset dan umur utang ini bukan sekadar angka di catatan akuntansi tetapi kunci bertahan hidup di industri pembiayaan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lanjutan dari diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau melihat LK Q3 2025, aset keuangan CFIN banyak yang baru akan cair dalam jangka menengah panjang. Mayoritas piutang pembiayaan konsumen punya tenor 4 tahun. Sewa pembiayaan berkisar 3 tahun. Properti investasi dan aset tetap bahkan punya umur ekonomi sampai 2030 sampai 2045. Dari sisi pendapatan bunga memang stabil karena angsuran panjang memberi potensi yield lebih lama. Tapi dari sisi likuiditas ini menciptakan jarak waktu antara uang yang diterima dan kewajiban yang harus dibayar.

Sebaliknya liabilitas finansial terutama utang bank punya jatuh tempo maksimal sampai 2030. Bahkan porsi utang jangka pendek masih ada sekitar 40 miliar Rupiah yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Ketika seluruh kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun dijumlahkan angkanya sekitar 1,94 Triliun Rupiah. Sementara aset yang cair dalam waktu sama hanya sekitar 1,29 Triliun Rupiah. Artinya ada defisit likuiditas jangka pendek sekitar 651,26 miliar Rupiah yang harus ditutup dengan fasilitas rollover atau pinjaman baru. Ini jelas menunjukkan maturity mismatch jangka pendek.

Menariknya dalam tenor jangka menengah lebih dari 1 tahun sampai 5 tahun posisi aset jauh lebih kuat. Ada 2,66 Triliun Rupiah arus kas masuk dari angsuran piutang masa depan terhadap 1,91 Triliun Rupiah kewajiban yang harus dibayar. Surplus ini sekitar 750,54 miliar Rupiah. Bahkan untuk tenor lebih dari 5 tahun CFIN punya lebih dari 5 Triliun Rupiah aset yang tanpa kewajiban pasangan. Jadi secara solvabilitas perusahaan ini kokoh. Masalahnya bukan solvabilitas tetapi likuiditas temporal. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Struktur pendanaan yang menopang semua itu datang dari utang bank dan ekuitas. Ekuitas 5,70 Triliun Rupiah menunjukkan bantalan modal kuat yang melebihi total liabilitas 4,04 Triliun Rupiah. Saldo laba menyumbang lebih dari 75% ekuitas ini artinya manajemen selama ini tidak jor-joran membagi dividen tetapi menahan laba untuk memperkuat modal sendiri. Tetapi bisnis pembiayaan bukan hanya soal tebalnya modal internal. Kuncinya ada pada kemampuan memutar utang bank.

Total utang bank masih 3,77 Triliun Rupiah. Menariknya porsi utang dari Bank Panin sebagai pihak berelasi turun dalam 7,51%. Sebaliknya utang pihak ketiga naik tipis 2,29% menjadi 3 Triliun Rupiah. Perubahan komposisi kreditur ini menegaskan bahwa keberlanjutan likuiditas CFIN sangat tergantung kepercayaan bank bank lain di luar grup Panin. Dan tidak semua bank punya pandangan sama. Ada yang agresif seperti BCA yang menaikkan eksposur hampir 200% dan Maybank yang naik 39,46%. Ada juga yang justru mengurangi seperti Danamon turun 34,55% dan BJB turun 19,32%. Sikap bank adalah cermin penilaian risiko terhadap kualitas aset CFIN.

Beban bunga ikut mencerminkan dinamika pendanaan ini. Beban bunga pihak ketiga turun 6,43 miliar Rupiah. Total beban bunga turun 8,74% menjadi 213,77 miliar Rupiah. Penurunan ini sejalan dengan total utang bank yang menciut. Jadi manajemen memilih mengurangi leverage saat kualitas kredit sedang tidak prima. Di satu sisi ini langkah hati hati. Di sisi lain leverage rendah di bisnis pembiayaan bisa menghambat pertumbuhan pendapatan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau bicara bunga pinjaman biaya dana jangka panjang sekitar 7,19% dan jangka pendek sekitar 5,97%. Namun bunga yang CFIN dapat dari konsumen jauh lebih tinggi. Pembiayaan konsumen menghasilkan 17,44%. Jual dan sewa balikan sekitar 13,50%. Sewa pembiayaan sekitar 12,34%. Anjak piutang bahkan 20%. Spread antara bunga modal dan bunga piutang yang bisa dinikmati CFIN masih tinggi. Spread pembiayaan konsumen sekitar 10,25%. Spread anjak piutang 12,81%. Ini modal cuan yang sehat asalkan risiko kredit tidak menggigit.

Masalah muncul ketika memeriksa kualitas piutang. Kerugian penurunan nilai naik 8,68% menjadi sekitar 403,91 miliar Rupiah. Pembersihan piutang macet lewat write off ratusan miliar menurunkan rasio NPF menjadi 1,40% tetapi tidak memperbaiki kualitas kredit secara organik. Dan ketika piutang tumbuh lambat atau bahkan menyusut sementara impairment makin tebal maka spread yang besar itu cepat habis sebelum jadi laba.

Karena itu analisis tenor utang dan umur piutang jadi penting. CFIN sedang berada di antara rasa aman modal sendiri dan ketidaknyamanan likuiditas jangka pendek. Mereka punya aset jangka panjang yang bernilai. Tetapi butuh kepercayaan kreditur untuk terus me-roll utang jangka pendek agar operasional tetap cair. Selama bank bank besar masih percaya dan fasilitas rollover tersedia maturitas bisa disulap menjadi setara kas. Tapi kalau kepercayaan itu goyah mismatch yang sekarang hanya 651,26 miliar Rupiah bisa membesar menjadi badai likuiditas. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Investor publik harus jeli menilai bukan hanya angka laba atau rasio NPF tetapi juga umur uang masuk dan umur uang keluar. Karena pada akhirnya bisnis pembiayaan tidak hanya tentang menghasilkan bunga tinggi tetapi memastikan modal tetap berputar tanpa tersendat di tengah jalan.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN LK Q3 2025: Bisnis Daur Ulang Utang

Ini CFIN, bisnisnya daur ulang utang. Mereka minjam uang murah dari bank, lalu menjualnya kembali ke masyarakat dalam bentuk cicilan kendaraan, alat berat, pembiayaan modal kerja, dan sejenisnya dengan bunga lebih mahal. Mereka memperdagangkan waktu, memperdagangkan ekspektasi bahwa orang akan tetap sanggup bayar selama tiga sampai lima tahun ke depan. Margin bunga yang jadi selisihnya adalah sumber kehidupan mereka. Tetapi LK Q3 2025 membuka pertanyaan yang jauh lebih tajam. Sebenarnya siapa yang masih percaya memberikan modal ke CFIN untuk terus mendaur ulang utang ini? Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lanjutan dari diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau melihat struktur pendanaan, modal eksternal dari utang bank adalah urat nadi. Total utang pihak ketiga mendekati 3,00 triliun Rupiah atau sekitar 79,70% dari total utang bank. Angka ini malah naik sekitar 67,2 miliar Rupiah dibanding akhir 2024. Sebaliknya porsi pinjaman dari Bank Panin $PNBN sebagai pihak berelasi turun 32,79% menjadi hanya sekitar 765 miliar Rupiah. Pemegang saham pengendali tampak memilih mengecilkan eksposur langsung ke anak usahanya sendiri. Apakah ini bentuk kehati-hatian? Atau penegasan bahwa risiko kredit harus dibagi ke luar grup?

Menariknya CFIN sekarang semakin tergantung pada dukungan bank-bank besar lain. $BBCA melonjakkan kredit jangka panjang ke CFIN sampai hampir 200% menjadi 433,59 miliar Rupiah. Maybank juga agresif, menambah pendanaan jangka panjang lebih dari 39%. Tapi di sisi berlainan ada bank-bank yang justru mengurangi pendanaan secara signifikan seperti Danamon minus sekitar 35% dan BJB minus 19%. Bank bank ini memberi sinyal yang tidak seragam. Ada yang percaya sampai ingin tambah eksposur. Ada yang justru menarik diri. Dalam dunia kredit, perilaku bank lain adalah indikator kepercayaan terhadap kualitas portofolio CFIN yang sebenarnya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Utang dari pihak berelasi makin kecil, utang dari pihak ketiga naik, tapi yang paling menarik adalah beban bunganya justru turun. Beban bunga pihak ketiga turun sekitar 6,43 miliar Rupiah. Total beban bunga pun turun 8,74%. Ada dua kemungkinan interpretasi. Pertama manajemen berhasil menekan biaya dana. Kedua bank memberi pendanaan dengan syarat bunga lebih rendah karena CFIN dianggap aman dalam covenant. Namun ingat aman itu bersyarat. Mereka wajib menjaga rasio gearing antara 8 sampai 10 kali tapi faktanya mereka hanya 0,66 kali. Artinya CFIN sebenarnya *tidak berani* memakai utang lebih besar. Padahal bisnis pembiayaan itu maraton menggunakan leverage. Jika leverage terlalu rendah, kemampuan bertumbuh tercekik. Kalau leverage tinggi, risiko kredit bisa bunuh pelan-pelan. Ekuitas CFIN sekitar 5,70 triliun Rupiah. Lebih tebal daripada seluruh utangnya. Tapi apresiasi investor publik tidak mengikuti. Dengan ROE annualized hanya sekitar 3,16%, modal besar itu seperti uang yang tidur, bukan uang yang bekerja.

Di atas kertas spread CFIN menggiurkan. Rata rata bunga pembiayaan konsumen 17,44%. Sewa pembiayaan 12,34%. Anjak piutang mencapai 20%. Cost of fund dari utang bank hanya sekitar 7,19% untuk tenor panjang. Spread lebih dari 10% di konsumen. Spread lebih dari 12% di anjak piutang. Semua terdengar seperti mesin laba raksasa. Tapi spread itu terus terkikis oleh satu iblis dalam neraca pembiayaan yaitu impairment. Kerugian penurunan nilai aset keuangan mencapai 403,91 miliar Rupiah dalam sembilan bulan. Ini naik hampir 9% meski NPF secara regulasi turun menjadi 1,40%.

Di sinilah kosmetika akuntansi menipu mata. NPF turun bukan karena konsumen bayar tepat waktu. Tetapi karena kredit macet dihapus buku mencapai 421 miliar Rupiah. Itu bukan perbaikan, itu amputasi. Rasio boleh terlihat cantik tetapi kualitas aset sebenarnya sedang sakit. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Portofolio pinjaman juga menyusut. Piutang pembiayaan konsumen turun hampir 7%. Total piutang bruto turun 5,47%. Aset turun. Pendapatan turun hampir 92 miliar Rupiah. Laba bersih amblas 15,56%. Ini bukan gambaran perusahaan pembiayaan yang agresif menangkap peluang kredit masyarakat. Ini lebih terlihat seperti perusahaan yang panik pada kualitas kredit sehingga memilih mengecilkan bisnis agar risiko tidak membesar.

CFIN meminjam dari bank luar lebih banyak, tapi tidak menggunakan dana itu secara ekspansif. Mereka menjaga rasio NPF tetap rendah tapi dengan mengorbankan piutang yang gagal bayar melalui write off masif. Mereka menikmati spread tinggi tapi ROE nya tetap kecil seperti perusahaan yang tidak menggunakan leverage dengan optimal. Mereka punya aset besar tapi pasar hanya menghargai 21,6% dari nilai buku itu. Setiap angka tersebut adalah kritik keras dari pasar bahwa nilai tercatat piutang belum tentu bisa kembali menjadi kas.

Akhirnya kita bertemu pada pertanyaan terbesar. Apakah CFIN masih percaya pada bisnis daur ulang utang ini? Dan apakah pasar masih percaya? Spread besar tanpa pertumbuhan kredit adalah ilusi. Kredit tumbuh tanpa kontrol kualitas adalah bencana. CFIN sekarang berada di tengah tengah. Tidak tumbuh kencang. Tidak pula menunjukkan kualitas kredit yang membaik secara organik. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau mereka berani berakselerasi lagi, risiko bisa menggigit. Kalau mereka tetap pelan pelan seperti ini, earning power mereka makin diremehkan. CFIN harus memilih, karena pasar sedang menekan mereka untuk menjawab. Siapa yang masih mau memberi mereka modal untuk memperdagangkan waktu di masa depan? Dan apakah waktu masih berpihak pada mereka?

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN LK Q3 2025: Apakah Susah Cari Nasabah?

Cukup mengherankan melihat laba CFIN yang anjlok. Hal ini menjadi bahan diskusi di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau lihat LK Q3 2025 CFIN, maka terlihat jelas kalau mereka lagi susah cari nasabah. Apakah karena makin banyak saingan pinjol? Dulu masyarakat kalau mau beli motor cicilan pasti larinya ke multifinance. Sekarang aplikasi HP tinggal klik langsung cair. Agresivitas pinjol mungkin bikin CFIN harus berebut kue pembiayaan yang makin tipis. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bisnis inti CFIN adalah menyalurkan pembiayaan dan dari situlah mereka hidup. Mayoritas aset adalah piutang. Sampai akhir September 2025 total piutang bruto CFIN sekitar 10,96 Triliun Rupiah. Dari angka ini 91% adalah pembiayaan konsumen. Artinya ketergantungan CFIN pada segmen ini sangat besar seperti rumah yang hanya punya satu tiang utama untuk menopang atap. Masalahnya tiang utama itu justru lagi rapuh. Piutang pembiayaan konsumen turun hampir 7% dari posisi akhir tahun lalu yang masih 10,74 Triliun Rupiah. Dampaknya total aset juga ikut turun dari 10,12 Triliun Rupiah menjadi 9,75 Triliun Rupiah.

Yang menarik segmen lain sebenarnya tumbuh. Sewa pembiayaan naik sekitar 15% dan jual sewa balik naik sekitar 8%. Ini sinyal bahwa sektor pembiayaan alat berat atau investment goods sedikit menggeliat. Tapi kontribusinya kecil. Jadi meski naik tidak akan mampu mendorong pertumbuhan keseluruhan. Analoginya toko yang andalkan penjualan nasi goreng tetap tidak bisa selamat kalau yang terjual justru es teh manis saja. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Penurunan portofolio ini desain atau karena kalah saing? Bisa jadi keduanya. Karena kalau permintaan tinggi dan risiko bisa dikontrol perusahaan pasti pilih tumbuh. Fakta bahwa CFIN justru mengecilkan portofolio konsumen mengisyaratkan kehati-hatian atau ketidakmampuan menyalurkan kredit berkualitas. Dan ini nyambung langsung ke masalah kualitas kredit.

Kualitas kredit terlihat lebih memprihatinkan daripada sekadar kontraksi portofolio. Selama sembilan bulan pertama 2025 CFIN terpaksa menghapus piutang bermasalah di segmen konsumen sebesar 421,48 miliar Rupiah. Ini angka besar yang menunjukkan nasabah gagal bayar tidak sedikit. Karena itu walaupun cadangan kerugian kredit di neraca turun menjadi 182,73 miliar Rupiah dari 215,89 miliar Rupiah penurunan itu bukan karena kredit membaik tapi karena kredit buruk sudah dibersihkan lewat write off.

Secara rasio NPF membaik dari 1,87% menjadi 1,40%. Di atas kertas terlihat keren. Tapi ini bisa menipu. NPF itu seperti menurunkan angka pasien di ruang rawat inap dengan memulangkan pasien yang sudah kritis. Kredit yang benar-benar parah dikeluarkan dari kamar hitung sehingga rasio kelihatan sehat. Namun masalah justru memukul laba lewat beban impairment yang naik menjadi 403,91 miliar Rupiah atau meningkat 8,68%. Inilah biaya masa depan yang semakin berat. Apalagi piutang restrukturisasi masih 157,44 miliar Rupiah yang berarti potensi gagal bayar lanjutan masih menunggu giliran. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Laba bersih ikut kena getahnya. CFIN hanya menghasilkan 135,66 miliar Rupiah dalam sembilan bulan atau turun 15,56% dari tahun sebelumnya yang 160,66 miliar Rupiah. Padahal perusahaan sudah memangkas habis biaya operasional bahkan jumlah karyawan juga menyusut. Jadi jelas akar masalah bukan efisiensi tetapi melemahnya mesin pendapatan dan risiko kredit yang makin kusut.

Yang membuat menarik adalah arus kas operasi justru kuat. Ini semacam cerita dua wajah. Secara laba mencemaskan tapi secara kas meyakinkan. Mungkin karena banyak pelunasan dan penagihan berjalan baik. Likuiditas aman. Pembayaran utang bank juga tertib. Bahkan Dividen masih dibagikan. Ini menunjukkan CFIN belum sekarat. Mereka masih bisa bernapas panjang sambil menata ulang strategi.

Sekarang kita lihat valuasinya. Harga saham sekitar 310 Rupiah per lembar dengan nilai buku 1.431 Rupiah per lembar berarti PBV hanya 0,22 kali. Bayangkan membeli rumah senilai 1 Miliar tapi cukup bayar 220 juta. Secara angka sangat menggiurkan. PER juga cuma sekitar 6,83 kali. Di atas kertas ini seperti hidden gem yang terabaikan. Tapi pasar pintar. Mereka tidak mau membayar mahal kalau modal 5,70 Triliun Rupiah yang dimiliki perusahaan hanya menghasilkan ROE sekitar 3,16%. Investor berpikir kenapa harus beli perusahaan yang profitabilitasnya lemah serta risikonya tinggi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Penjelasan yang paling logis saat ini CFIN sedang menjalani fase defensif. Mereka mengecilkan portofolio demi menjaga kualitas. Namun kualitas itu sendiri belum betul-betul pulih karena impairment masih naik. Laba turun karena bisnis inti tidak lagi sekuat dulu. Valuasi sangat rendah karena pasar ragu apakah piutang yang tercatat benar-benar bernilai atau malah berpotensi menjadi sumber kerugian tambahan.

Titik terang masih ada. Arus kas operasi kuat. Utang bank menurun. Biaya operasional ramping. Jika ekonomi membaik dan pembiayaan konsumen kembali bergairah CFIN punya leverage untuk pulih cepat karena fondasi likuiditasnya masih aman. Namun selama persaingan dengan pinjol makin sengit dan manajemen belum menemukan formula pertumbuhan yang sehat saham ini masih akan diperdagangkan murahan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

CFIN bukan tanpa harapan tapi butuh katalis nyata. Pasar tidak mau lagi memberi nilai pada masa lalu. Yang ditunggu sekarang hanya satu pertanyaan besar yang harus terjawab Apakah bisnis pembiayaan konsumen CFIN bisa kembali kencang atau justru disalip permanen oleh kompetitor digital. Jika jawabannya positif saham dengan PBV 0,22 kali ini bisa jadi salah satu re rating terbesar di sektor pembiayaan. Jika tidak diskon besar ini bisa menjadi jebakan nilai atau value trap yang sempurna.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BFIN $ADMF

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Setuju, memang penurunan laba $CFIN di Q3 2025 cukup mengejutkan meski tetap ada pembagian dividen; hal ini menunjukkan masih ada potensi ke depan, sehingga menarik untuk terus dicermati bagaimana strategi bisnis pembiayaan mereka akan menopang kinerja berikutnya.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN wiii. bgs juga q3

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN LK Q3 2025: Laba Anjlok, Tapi Harapan Itu Ada

CFIN adalah salah satu perusahaan favorit LKH karena ada aroma Panin yang kental di dalamnya. Entah kenapa LKH selalu jatuh hati pada saham-saham Panin Group seperti $PNLF $PNBN dkk. Sayangnya ketika membaca Laporan Keuangan Q3 2025, mood langsung turun karena laba bersih CFIN ikut anjlok. Pertanyaannya sederhana. Ada apa yang terjadi pada bisnis pembiayaan ini kok bisa laba menyusut cukup dalam padahal masih bagi dividen.

Lanjutan dari External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

CFIN masih menjalankan model bisnis pembiayaan konsumen sebagai mesin uang utama. Dari total pendapatan sembilan bulan pertama tahun 2025, pendapatan pembiayaan konsumen menyumbang Rp 896,12 miliar. Di posisi kedua ada pendapatan lainnya sebesar Rp 265,02 miliar yang isinya cukup menarik. Ada penerimaan kembali piutang yang sebelumnya sudah dihapus buku mencapai Rp 83,13 miliar. Artinya tim penagihan sedang kerja keras menghidupkan kembali kredit macet lama menjadi kas. Pendapatan finance lease hanya Rp 53,89 miliar sedangkan jual dan sewa balik hanya menyumbang Rp 8,19 miliar. Jadi benar. CFIN sepenuhnya masih bergantung pada pembiayaan kendaraan dan konsumtif. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jumlah karyawan kini sekitar 2.413 orang turun dari 2.695 orang. Ini bagian dari strategi efisiensi biaya. Bahkan efisiensi ini terasa jelas dalam angka beban operasional. Beban tenaga kerja turun dari Rp 290,7 miliar menjadi Rp 237,5 miliar dan beban umum administrasi turun dari Rp 179,9 miliar menjadi Rp 136,2 miliar. Hemat sana sini benar-benar dilakukan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun masalah tetap muncul dari sisi pendapatan. Total pendapatan turun hampir 10% dari Rp 1,361 triliun menjadi Rp 1,228 triliun. Sumber penurunan terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yang turun Rp 91,7 miliar serta pendapatan administrasi yang turun Rp 47,2 miliar. Beban penurunan nilai aset keuangan alias impairment juga naik 8,68% menjadi Rp 403,9 miliar. Jadi bukan hanya pendapatan yang menyusut tetapi kualitas kredit juga lagi loyo sehingga butuh banyak cadangan kerugian kredit.

Laba bersih akhirnya jatuh dari Rp 160,66 miliar menjadi Rp 135,66 miliar atau turun 15,56%. Rasio profitabilitas pun ikut tertekan. ROE hanya sekitar 2,37% dan ROA sekitar 1,36%. NPM turun menjadi 11,05% dari sebelumnya 11,80%. Angka-angka ini memperlihatkan bisnis inti sedang tidak maksimal.

Kalau melihat neraca, total aset menyusut jadi Rp 9,75 triliun dari Rp 10,12 triliun. Hampir semuanya masih didominasi piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 8,11 triliun sekitar 83% total aset. Piutang pembiayaan konsumen bruto turun 6,96%. Artinya CFIN sedang menahan ekspansi kredit. Bahkan aset tetap bersih turun hampir 12%. Sementara agunan yang diambil alih masih tinggi sebesar Rp 191,3 miliar yang menandakan masalah kredit lama belum tuntas.

Dari sisi pendanaan ada kabar baik. Liabilitas turun 7,10%. Utang bank turun cukup banyak dari Rp 4,07 triliun menjadi Rp 3,77 triliun atau turun 7,51%. Penurunan utang ini otomatis membuat beban bunga juga turun 9,30%. Rasio liabilitas terhadap ekuitas sekitar 70,95% sehingga dari sudut pandang leverage masih sangat sehat. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagian paling menenangkan dari semua data ini ada di arus kas. CFO atau arus kas dari operasi berbalik drastis dari minus Rp 189 miliar pada tahun sebelumnya menjadi positif Rp 531,7 miliar di tahun ini. Kenaikan ini 720 miliar lebih baik dari posisi sebelumnya. Ini bukti bahwa piutang yang ada berhasil dikonversi menjadi uang tunai nyata. Walaupun laba bersih turun tetapi uang masuk ke kas justru meningkat besar. Di sisi lain, CFF atau arus kas pendanaan negatif Rp 516,1 miliar karena perusahaan fokus bayar utang bank dan tetap bagi dividen tunai Rp 199,1 miliar kepada pemegang saham.

Jadi bisnis CFIN masih menghasilkan uang. Kas masih mengalir deras. Utang malah berkurang. Biaya operasional ditekan habis-habisan. Namun ketika penjualan atau pembiayaan baru melemah dan kualitas kredit sedang tidak baik-baik saja, maka laba pasti ikut jatuh. CFIN sedang berada pada fase kontraksi. Tidak ekspansif. Menjaga napas dan kesehatan neraca di tengah permintaan kredit yang sedang lesu. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kondisi ekonomi dan pasar pembiayaan kendaraan nanti membaik, portofolio berkualitas bisa tumbuh lagi, impairment mengecil, maka laba CFIN bisa balik naik cukup kuat karena struktur biaya sudah ramping dan likuiditas sangat sehat. Untuk saat ini, investor hanya diminta sabar menghadapi siklus bawah pembiayaan. CFIN lagi ngos-ngosan sebentar. Tetapi tidak tampak seperti perusahaan yang kehilangan arah. Ini hanya menunggu waktu untuk kembali gaspol ketika pasar kredit pulih lagi.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Update LK Q3 2025 $CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[ Harga $BRMS saat ini Rp 895 ]
|
Apakah harga terkoreksi / turun mendekati zona akumulasi Rp 820 – 880?
/ \
Ya Tidak
| |
Entry sebagian + SL < Rp 760 – 800 Tunggu breakout > Rp 940 – 980
|
Apakah harga tembus resistensi Rp 940 – 980 dengan volume kuat?
/ \
Ya Tidak
| |
Target TP1 = Rp 1.020 – 1.080 Hold / exit sebagian jika tekanan jual muncul
|
Target TP2 = Rp 1.150 – 1.250+

📊 KETERANGAN TAMBAHAN:
- 🎯 Tipe Strategi: Swing Trader (gaya moderate)
- 📉 Tujuan Entry: Akumulasi di area 820–880 sebagai support kuat sebelum potensi reversal.
- 📈 Konfirmasi Volume: Breakout valid bila volume menembus rata-rata 20 hari dengan peningkatan signifikan.
- 🧠 Manajemen Risiko: Stop loss disiplin di bawah 800 (maksimal risiko ±8–10%).
- 💡 Catatan: BRMS memiliki karakter spekulatif di sektor tambang emas, cocok untuk swing jangka pendek-menengah dengan disiplin cut loss.
- Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik boss.

Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti $ABMM $CFIN ,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!

Support like agar terus update!!!

Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend

Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CFIN kapan ya ni saham bisa ke 400 an, biar lepas

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy