Volume
Avg volume
Selama 40 tahun berdiri, Perseroan telah berkembang menjadi sebuah perusahaan induk sekaligus operating company dengan bidang usaha yang mencakup Engineering, Procurement, Construction, Energi dan Investasi. Produk-produk peralatan jalan produksi PT. Bukaka Teknik Utama Tbk telah tersebar diseluruh Indonesia dengan pelanggan utamanya adalah Departemen Pekerjaan Umum dan beberapa perusahaan Swasta Nasional yang bergerak di bidang Konstruksi Jalan Raya.
@Iwojima Benar.. sudah pasti bukan $BUKK dan $KEEN.. Segera jual kedua saham tersebut mumpung skr hari Jumat.. Biar berkah..
@candraahmadi8 Itu hanya tebakan dariku loh bukan dari yang membuat hidden gems, salah msuk emiten seperti saat hidden gems TOBA banyak yang salah pilih auto pada CutLoss. $BUKK itu PER nya 4 koma sedangkan clue nya ada di 3 koma
@kurniawanmuh jawabannya $BUKK. Diresmikan pertengahan juni. merupakan bagian dari group Kalla. bergerak di Konstruksi, EBT, dll
$BUKK LK Q1 2025: Keluarga JK
Request salah satu user Stockbit bukan di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) adalah perusahaan dengan warisan tua tapi cerita bisnisnya sangat kontemporer, campuran antara proyek baja, ekspansi energi, dan manuver korporasi yang rasanya seperti perpaduan warung bakso legendaris milik Pak Toto dan koperasi investasi spekulatif ala Pak BudiDolDol bin Judd Old. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sejak didirikan tahun 1978 dan mulai komersial di 1981, Bukaka sudah merangkai perjalanan naik-turun yang dramatis. IPO tahun 1994 dengan harga Rp3.200, sempat bersinar, tapi terpaksa delisting tahun 2006 karena masalah ekuitas yang ambles. Namun, bak phoenix dari abu, Bukaka relisting tahun 2015 setelah menjalani quasi-reorganisasi, memotong nilai nominal saham dari Rp500 ke Rp338. Pemilik dan pengendali masih tetap satu yaitu keluarga Kalla. Nama-nama seperti Suhaeli Kalla, Solihin Jusuf Kalla, dan Achmad Kalla bertengger di daftar komisaris dan ultimate shareholder, menjadikan BUKK sebagai contoh klasik perusahaan privately state-linked, tidak 100% BUMN, tapi juga tidak sepenuhnya swasta biasa karena patron politik.
Model bisnisnya seperti jaring laba-laba industri berat. Di hulu, mereka membeli bahan mentah seperti baja profil, plat, hingga komponen elektro-mekanik dari berbagai vendor lokal dan impor (dalam USD, JPY, dan MYR). Lalu, proses manufaktur terjadi di dua lokasi utama yakni pabrik besar di kawasan industri Bukaka Cileungsi dan workshop strategis di Balikpapan. Dari sana lahir berbagai produk seperti jembatan rangka baja, passenger boarding bridge (PBB), tiang menara transmisi, komponen mini-hydro, dan alat transportasi bandara. Produk ini ditujukan ke pelanggan institusi besar, terutama PLN dan KemenPUPR, dengan kontrak berbasis termin alias progress billing. Jadi kalau proyek jalan, mereka bisa akui pendapatan lebih dulu. Tapi duitnya baru nyangkut di neraca. Seperti Pak Toto yang nerima pesanan bakso dari 30 tetangga komplek untuk arisan, tapi baru dibayar setelah arisannya kelar dan dokumentasi diterima RT. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Revenue kuartal I 2025 mencapai Rp916 miliar, naik 58% YoY, dan laba bersih Rp172 miliar (NPM 19,8%). Ini bukan margin sembarangan, bahkan sekelas bisnis digital pun bakal iri. Tapi kalau lihat ke bawah, cash flow dari operasi cuma Rp121 miliar. Artinya, hanya 74% dari laba bersih yang benar-benar berubah jadi kas. Sisa uangnya mengendap di tagihan proyek. Retensi proyek dan uang muka pelanggan (Rp108 miliar) bikin uang jalan lambat. Lebih buruk lagi, capex buat proyek PLTM sebesar Rp182 miliar bikin free cash flow negatif Rp61 miliar. Solusinya? Tarik utang ke Bank Mandiri $BMRI Rp250 miliar. DSCR masih aman 1,4x, tapi kalau PLTM delay atau termin tak cair, DSCR bisa turun drastis.
Total aset per 31 Maret 2025 tercatat Rp7,71 triliun. Tapi jangan buru-buru kagum. Aset terbesar bukan pabrik baja, tapi justru di investasi pada entitas asosiasi senilai Rp4,71 triliun alias 61% dari total aset. Artinya, aset operasional inti mereka (mesin, bangunan, workshop) hanya 12% dari total. Ini seperti koperasi Pak BudiDolDol yang mengklaim punya aset besar, tapi semua masih berbentuk tanah kapling sabung ghoib yang belum produktif.
Strateginya jelas, proyek energi seperti PLTM disimpan dalam entitas terpisah (SPV) agar bisa dibiayai dengan skema non-recourse. Secara pajak lebih hemat, tapi membuat investor harus kerja ekstra memahami apa sebenarnya yang dikendalikan Bukaka langsung.
Aset tetap sebesar Rp890 miliar dijaminkan ke bank. Tapi yang bikin seram, asuransi atas aset ini cuma Rp634 miliar, alias hanya 32% dari nilai perolehan. Kalau terjadi kebakaran atau force majeure lain, perusahaan bisa lebih banyak rugi daripada diasuransikan. Ibarat warung bakso Pak Toto yang cuma asuransi gerobaknya, tapi lupa sama dapur, gas LPG, dan motor kirimannya.
Struktur liabilitas didominasi utang bank Rp2,40 triliun, naik 14% dari Desember 2024. Sementara utang usaha justru turun 18% jadi Rp450 miliar, kemungkinan karena penurunan volume pembelian bahan atau pembayaran tagihan lama. Yang menarik, beban masih harus dibayar Rp560 miliar juga menurun. Tapi jangan buru-buru lega, karena porsi pinjaman berbunga (terutama ke Bank Mandiri) kini mendominasi struktur liabilitas. Utangnya rata-rata berbunga variabel 7,25–8% dan 68% dari total utang itu rentan kena risiko suku bunga. Tambah 100 basis poin, laba bisa terpangkas Rp3,3 miliar setahun. Upgrade skill https://cutt.ly/ge3LaGFx
Di sisi ekuitas, modal naik 5,7% ke Rp5,25 triliun karena akumulasi laba ditahan dan surplus kurs. ROE annualized 12,9%, tergolong sehat, tapi balik lagi, kas-nya belum optimal. Struktur pendanaan Bukaka saat ini masih sehat, debt-to-equity ratio 0,57x, interest coverage ratio 4,2x. Tapi modal kerja terperangkap di piutang proyek dan capex agresif. Bukan tidak sehat, tapi sangat tergantung pada kebaikan pelanggan besar, terutama PLN. Kalau PLN telat bayar, seperti arisan RT yang dana cairnya digeser terus, operasional bisa terganggu. Sementara bank tetap menagih cicilan tanpa peduli uang proyek cair atau tidak.
Dari sisi segmen usaha, pendapatan terbesar dari Infrastruktur (57% revenue), lalu Transportasi (27%), Energi (17%), dan Concession (4%). Tapi dari sisi profitabilitas, segmen Energi adalah juaranya. Dengan hanya 17% kontribusi revenue, Energi menyumbang 66% laba segmen. Artinya, proyek PLTM dan mini-hydro punya margin sangat tinggi, apalagi dengan kontrak PPA 20 tahun. Ini alasan manajemen mati-matian dorong ekspansi ke sektor energi. Tapi ini juga proyek padat modal, dengan siklus kas sangat panjang dan penuh risiko teknis. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Soal pihak berelasi, nilai total transaksi Rp274 miliar tergolong kecil (hanya 5% dari ekuitas), tapi tetap relevan. Yang bikin garuk-garuk kepala adalah nihilnya pengungkapan gaji direksi dan komisaris. Beban gaji yang muncul sebesar Rp433,5 miliar untuk 477 pegawai artinya rerata gaji per pegawai lebih dari Rp300 juta per kuartal. Mustahil kalau tidak ada borongan, outsourcing, atau klasifikasi abu-abu. Kemungkinan besar biaya proyek diselipkan ke dalam COGS sebagai "gaji", bukan "jasa luar", agar terlihat lebih efisien. Tapi ini menciptakan noise di pembacaan margin riil operasional.
Dari sisi risiko, eksposur mata uang kecil. Bahkan net asset valas positif Rp0,5 miliar. Tapi risiko suku bunga cukup signifikan, seperti dijelaskan di atas. Risiko komoditas terutama pada harga baja dan plat logam yang sulit diprediksi. Risiko operasional datang dari keterlambatan proyek, sedangkan risiko hukum minim, tidak ada gugatan besar yang tercatat, tapi komitmen kontrak EPC Rp1 triliun tetap menyimpan potensi liabilitas kontinjensi.
Jadi laporan keuangan Bukaka itu ibarat bakso Pak Toto yang dagangan laku keras, dapur ngebul, dan omzet tercatat gede. Tapi uangnya nyangkut semua di pelanggan yang belum bayar. Plus, manajemen agak malu-malu untuk transparan soal gaji, dan ada gap serius antara profit akrual dan kas nyata. Proyek energi mereka menjanjikan margin tebal dan arus kas jangka panjang. Tapi semua tergantung, apakah PLTM bisa COD tepat waktu, apakah tagihan cair tepat waktu, dan apakah bank sabar. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kalau semua skenario ideal terpenuhi seperti retensi cair, cashflow lancar, proyek PLTM moncer, maka saham ini punya potensi bagger. Dengan PBV hanya 0,16× dan ROE di atas 12%, valuasi bisa naik 2–3 kali dalam 2 tahun. Tapi kalau skenario terburuk terjadi, seperti PLTM molor, tagihan telat, dan arus kas tercekik maka kemungkinan kita sedang menonton koperasi merah ijo yang SHU-nya bagus, tapi tiap bulan pinjam uang buat bayar anggota.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$TOBA
1/10
$TOBA yakin beli lagi dong apalagi bisa noceng saceng
Saya yang sangkut karena tes lot menghargai orangtua yang promosi aja santuy aja mau adu lama nahan barang siap saja
Tuh $BUKK kalau ga percaya semua PLT saya pelajari mau PLT Panas bumi PGEO $BREN juga
1/2
$BUKK mantan direkturnya pernah ketangkap korupsi. dan korupsi ga pernah dilakukan sendiri apalagi di level direktur.
Dongeng Si Rusa dan Hutan Proyek
Di sebuah hutan tropis yang ramai, tinggallah seekor rusa muda bernama Rusaldo. Ia baru saja diangkat jadi Penjaga Hutan Proyek oleh Raja Hutan, Singa Agung.
Satu hari, Rusaldo dipanggil ke istana.
“Rusaldo,” kata Sang Raja, “Bangunlah jembatan kayu melintasi rawa! Itu penting untuk kemajuan hutan kita!”
Rusaldo menurut, tapi ia penasaran. Ia pun berkonsultasi pada Burung Hantu, penasihat bijak.
“Rawa itu berlumpur dalam, tak cocok dibangun jembatan. Nanti jembatannya ambruk.”
Namun Raja bersikeras. Bahkan kontraktor yang akan membangun jembatan sudah ditentukan: seekor buaya tua bernama Pak Gigi.
“Kamu tinggal tanda tangan saja,” kata Raja. “Nanti semua beres.”
Hari demi hari, jembatan dibangun. Tapi bukan dari kayu ulin seperti rencana, melainkan ranting-ranting rapuh dan tali bekas perangkap monyet. Anehnya, pakaiannya Pak Gigi makin bagus, sementara gubuk Rusaldo tetap bocor kalau hujan.
Suatu pagi, jembatan ambruk. Seekor landak tua terjatuh dan tercebur ke lumpur. Kabar pun menyebar, dan KPK — Komisi Pengawas Kaki — datang menyelidiki.
Rusaldo pun ditangkap.
“Kamu yang teken dokumen ini?”
“Iya, tapi saya disuruh…”
“Ada bukti?”
“Enggak, cuma lewat lisan…”
Pak Gigi? Sudah kabur ke hutan seberang.
Singa Agung? Tak tersentuh, karena katanya: “Aku hanya memberi arahan, bukan perintah.”
Rusaldo meringkuk di dalam gua besi, menatap kosong.
⸻
Pesan Dongeng:
“Di hutan yang kacau, yang tumbang bukan pohon paling tinggi, tapi yang tak punya payung hukum.”
Random tag
$BUKK $JSMR $META
mending tulisannya di tulis di sosial media nya $BUKK, instagram,etc, ato pengendali nya spt suhaeli kalla.. kali bisa di dengar😅
$BUKK ini punya siapa koq egois dan mikirkan perut sendiri ? tidak pernah bagi dividen harga di bawak turun. Kalau jadi pejabat negara gawat ini yang punya tidak mikirin rakyat.
$BUKK aduh ternyata bukk singkatan dari PT BUbuKK, owner udah witdraw deviden dengan skema beli lahan sendiri, pintar amat