5,500

+50

(0.92%)

Today

10 M

Volume

25.22 M

Avg volume

Company Background

PT Barito Renewables Energy Tbk (selanjutnya disebut “Barito Renewables” atau “Perseroan”) adalah perusahaan holding yang berbasis di Indonesia, dan merupakan bagian dari Grup Barito Pacific. Barito Renewables berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi yang lebih rendah dan mendukung target Indonesia untuk transisi menuju Net Zero Emission (NZE). Barito Renewables memulai operasional melalui salah satu entitas anak yaitu Star Energy Geothermal Group, produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka. Saat ini Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Bar... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bursa terakhir masih downtrend semoga aja ada tanda tanda rebound tgl 8 nanti
$BREN$BBRI$BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Karena ente senggol2 pake kalimat ga perlu bayar kelas, yang punya kelas apalagi kelas berbayar pasti akan tersungging, jadi bisa dibilang yg komen hate and nyinyir kemungkinan buka kelas berbayar 🤣

$GOTO $BBRI $BREN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BREN $PTRO klo gk msuk msci ya siap” arb berjilid ☠️

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BREN
Kecuali ada kbr baik dari MSCI $IHSG

biasa, orang kaya gitu itu nanti kalau di rasisin balik minta merdeka/playing victim minoritas 😂😂, "aKu mAh mInOrItAs ..... bIsA aPa dI nEgRi iNi" 😂😂

$BBRI $BREN $ITMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@zainix lawan $BREN bukan cuma asing.. tapi pemerintah. Danantara tidak suka emiten kayak BREN $PTRO $PANI .. karena emiten2 yg di goreng gini akan buat duit ritel kbaur dari BUMN. sedangkan BUMN perlu dibuat naik utuk kepercayaan kepada Danantara..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Terima kasih @StockbitNews 😍 😍

Aku sudah gabung Komunitas Belajar Saham Buat Pemula ---> 13llionaires

Link Grup Cek Profil @SriMulyani13 💎

$DCII $BREN $BRIS

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah Ini Skenario $OKAS Agar Bisa Ngemplang Utang Abadi?

Lanjutan dari diskusi sebelumnya di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

OKAS, si emiten tambang yang dulu sering lupa bayar utang, sekarang malah tampil kinclong. Gak cuma kinclong di laporan keuangan, tapi juga di panggung skema korporat. Laba bersih 2024 naik 3 kali lipat jadi USD 25,95 juta, utang berbunga turun dari USD 74 juta ke USD 58 juta, dan rasio profitabilitas cetar: ROE tembus 66%, ROIC 25%, EV/EBIT 1,8x, dan PER 1,7x. Di atas kertas, ini bukan sekadar sehat—ini udah masuk kategori glowing. Tapi sebentar, kita belum masuk ke babak utama: bagaimana caranya perusahaan yang baru aja gagal bayar bisa tiba-tiba bagi-bagi saham ke kreditur baru dengan harga premium. Ini bukan restrukturisasi, ini seni instalasi keuangan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kreditur barunya? Oliva Vera Dome Holding Ltd. Bukan grup bank, bukan investor strategis, bukan institusi publik. Cuma entitas off-shore yang kebetulan pegang utang OKAS senilai USD 19,3 juta, yang terdiri dari pokok USD 8 juta dan bunga USD 11,3 juta. Gagal bayar? Sudah. Wanprestasi? Jelas. Tapi PKPU? Jauh dari niat. Yang dilakukan malah lebih revolusioner: utangnya dikonversi jadi saham lewat PMTHMETD, di harga Rp197 per lembar, padahal harga pasar saat itu cuma Rp113. Nambah 84 rupiah per lembar, cuma modal klik setuju. Kreditur lain mungkin ngamuk kalau diperlakukan begini, tapi Oliva Vera? Lembut, sabar, dan penuh kasih. Ini bukan kreditur, ini soulmate.

Konversinya diterbitkan tanggal 22 Mei 2025 sebanyak 656.324.873 saham baru. Satu klik, satu hari, selesai. Kreditur langsung dapet 21,66% saham OKAS tanpa keluar uang tunai sepeserpun. Yang disetor cuma utang macet yang udah berpindah tangan sejak 2011, dari Standard Bank ke Indies Investments, ke Rosewood, lalu ke Oliva Vera. Jadi bayangkan: utang yang mungkin udah dibeli dengan diskon 70% kini dikonversi jadi saham di valuasi premium. Kalau ini bukan the art of leverage, nggak tahu lagi mau nyebut apa. Utang abadi yang tak lunas - lunas dari 2011 - 2025 = 14 tahun. Akhirnya dibayar pakai lembar saham. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Valuasi Rp197 per saham katanya hasil kerja keras KJPP Sugianto Prasodjo dan Rekan. Metodenya pakai adjusted book value, nilai total equity USD 29 juta, dibagi jumlah saham, ketemulah Rp197. Ada juga KJPP Suwendho Rinaldy dan Rekan yang nyatakan harga ini wajar. Wajar menurut siapa? Menurut laporan keuangan yang cantik, pastinya. Tapi pasar punya opini beda: saham cuma dihargai Rp113. Artinya, valuasi KJPP premium 74% di atas harga pasar. Kreditur masuk pakai utang, keluar nanti tinggal jual saham di harga digoreng, lalu ngilang ke offshore. Yang nanggung risiko? Investor retail yang FOMO dan ngerasa nemu hidden gem.

Skenario ini lebih dari sekadar konversi. Ini pelajaran tentang bagaimana utang bisa jadi alat untuk ambil alih perusahaan, atau minimal ngeruk cuan dari volatilitas. Kas perusahaan tinggal USD 3,4 juta. CFO tetap positif USD 23 juta, tapi arus kas bersih minus USD 5,3 juta. Karena apa? Karena bayar utang sambil ambil utang baru. Uangnya gak pernah ngendap, muter aja. Piutang usaha naik ke USD 37 juta, piutang macet naik ke USD 13,2 juta, tapi cadangan kerugian malah dipotong dari USD 14,4 juta ke USD 9,1 juta. Di dunia nyata, ini red flag. Di laporan keuangan OKAS, ini “optimisme masa depan”. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jumlah karyawan naik dari 916 jadi 1.245 orang, tapi revenue malah turun tipis ke USD 182 juta. Artinya, produktivitas per orang jeblok dari USD 202 ribu ke USD 146 ribu. Tapi beban gaji pasti naik. Jadi perusahaan ini secara efisiensi udah mulai jalan di atas treadmill: bergerak banyak, maju nggak. Tapi siapa peduli, yang penting beban umum dan administrasi turun 16,5%, dan COGS ditekan 5,5%. Gross margin naik ke 30,4%, OPM 21,8%, NPM 14,2%. Semua angka di dashboard nyala hijau. Investor lihatnya happy. Cuma yang baca catatan kaki tahu bahwa 60% laba dinikmati oleh kepentingan nonpengendali. Saham boleh punya, tapi kue dibagi sama keluarga sebelah.

Setelah aksi konversi, struktur saham juga ikut direvisi. Gita Wirjawan lewat Multi Berkat Energi terdilusi dari 38,69% ke 30,31%. Publik dari 21,58% turun jadi 16,9%. Oliva Vera langsung lompat ke posisi top 3 pemegang saham. Dan semua ini dilakukan tanpa rights issue, tanpa RUPS luar biasa yang bikin ribet, cukup lewat mekanisme PMTHMETD. Karena peraturan memperbolehkan, dan sistem mendukung. Yang penting “wajar” menurut KJPP, urusan valuasi versus harga pasar itu masalah selera.

Satu-satunya pertanyaan yang tersisa: apakah bakal digoreng? Entahlah. Tapi apa iya kreditur yang udah dapet saham di harga 197 rela jual rugi di 113? Satu-satunya jalan cuan mereka adalah harga naik. Dan untuk harga naik, cerita bagus harus disebar. Laporan keuangan sudah, valuasi sudah, aksi korporasi sudah. Tinggal panggil pemain retail dan kasih trigger teknikal. Bisa lewat volume, bisa lewat candle hijau, bisa lewat rumor masuk investor strategis. Apapun bisa dipakai selama akhirnya harga tembus Rp197. Di atas itu? Semua senyum. Di bawah itu? Kreditur nyangkut, tapi masih bisa sabar karena obligasinya baru jatuh tempo 2034.

OKAS bukan sekadar perusahaan tambang. Ini blueprint untuk skema restrukturisasi modern. Gagal bayar bukan akhir dunia, itu justru tiket masuk panggung. Kreditur bukan sekadar penagih, tapi mitra konversi. Valuasi bukan cermin pasar, tapi narasi untuk menjustifikasi aksi. Dan investor publik bukan pemilik, tapi penonton yang bisa ikut tepuk tangan… atau jadi liquidity exit di harga pucuk. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau harga saham ini tiba-tiba meledak nanti, jangan tanya kenapa naik. Tanyakan siapa yang siap jual.

Pertanyaan utamanya bandar nya kere atau tidak? Kalau bandarnya kere bin miskin, ya wassalam. Kalau bandarnya kaya, ya bisa cuan. Saya pun tidak kenal siapa bandarnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$PANI $BREN

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BREN barusan dapet bad news (entah bener apa gak) di isukan bahwa $BREN tidak masuk Index MSCI.
semoga ini cuma kabar HOAX

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Terima kasih @StockbitNews2 😍 😍

Aku sudah gabung Komunitas Belajar Saham Buat Pemula ---> MlCHAEI_ YEOH

Link Grup Cek Profil kak @DinulKamal 💎

$DCII $BREN $PTRO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BREN vs $PGEO: Sama - Sama Green Energy Tapi Beda Nasib

Dalam dunia yang ideal, pasar saham adalah cerminan logika. Perusahaan dengan laba besar, kas banyak, utang kecil, dan valuasi masuk akal akan diganjar harga saham tinggi dan cinta investor. Tapi kita semua tahu, kita hidup di dunia yang agak... berbeda. Di dunia yang penuh euforia, FOMO, dan “saham trending”, kadang perusahaan yang rajin kerja malah kalah pamor dari yang rajin cuap-cuap. Dan itulah panggung utama yang sedang diperebutkan oleh dua pemain energi panas bumi: PGEO dan BREN. Satu jago eksekusi, satu jago narasi. Tebak yang mana yang lebih disukai pasar? Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

PGEO (Pertamina Geothermal Energy) adalah pemain senior dalam industri panas bumi, dengan 13 Wilayah Kerja Panas Bumi dan rekam jejak operasional yang panjang. Tahun 2024, mereka mencetak revenue USD 407 juta, laba bersih USD 160 juta, dan free cash flow USD 154 juta. Mereka juga punya kas segar USD 655 juta, dan utang berbunga hanya USD 741 juta. Dari laporan keuangan, bisa dilihat bahwa PGEO bisa lunasi seluruh utang berbunga hanya dalam 4,8 tahun dari FCF, atau 2,9 tahun dari CFO. Bahkan total liabilitasnya yang sebesar USD 988 juta bisa dibereskan dalam 6,4 tahun dengan FCF. Sebuah perusahaan yang sehat, konservatif, dan bikin investor tidur nyenyak. Tapi... harga sahamnya? Gak kemana-mana.

Sementara itu, BREN (Barito Renewables) tampil seperti selebgram di tengah konferensi ilmiah. Penampilannya bersinar: revenue 2024 naik jadi USD 596 juta, laba bersih USD 122 juta, dan free cash flow USD 206 juta. Tapi tunggu dulu—utang berbunganya tembus USD 2,1 miliar, dan total liabilitasnya nyaris USD 3,1 miliar. Untuk menutup semua itu, BREN butuh lebih dari 10 tahun dari FCF, atau 7,8 tahun dari CFO. Kasnya? Cuma USD 162 juta. Jadi, ini seperti orang dengan penghasilan tinggi tapi cicilan KPR, cicilan mobil, dan tagihan kartu kredit semua menumpuk. Tapi, karena bajunya bagus dan followers-nya banyak, semua orang tetap kagum.

Sekarang kita lihat dari sisi profitabilitas dan efisiensi. PGEO punya GPM 59,5%, OPM 51,6%, NPM 39,4%, dan FCF margin 38%. Sangat efisien, sangat tebal. ROIC-nya 9,9%, ROE 8%, ROA 5,35%. BREN memang lebih tinggi di ROE dan ROIC, masing-masing 23,6% dan 11,8%, tapi sebagian besar karena leverage besar—yang bisa jadi pedang bermata dua. Margin bersih BREN “cuma” 20,5%, artinya dari setiap dolar penjualan, hanya 20 sen yang bisa disimpan, separuh dari efisiensi PGEO. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bagaimana dengan valuasi? Nah, ini bagian paling extreme nya. PGEO diperdagangkan di PER 12,7x, PBV 1,02x, dan P/FCF 13,2x. Angka-angka ini biasanya bikin investor fundamental langsung beli tanpa pikir dua kali. Tapi tidak di sini. Di negeri kita tercinta, saham “terlalu murah” malah dicurigai. Sementara BREN dibanderol dengan PER 368x, PBV 61x, P/FCF 217x, dan EV/Net Income 383x—angka-angka yang bahkan Amazon pun akan bilang, “Waduh.” Tapi siapa yang lebih digandrungi pasar? Ya BREN, tentu saja. Karena yang penting bukan isi neraca, tapi isi Instagram.

Lalu kita tanya: kenapa orang-orang lebih suka BREN, padahal PGEO juga sama-sama energi hijau, bahkan lebih dulu dan lebih mapan?

Pertama, karena BREN jago narasi. Dia nongol dengan cerita besar: ekspansi, transisi energi, geothermal champion, akan jadi pemain regional. Kata “akan” jadi mantra. Sementara PGEO? Sibuk kerja, diam-diam setor listrik ke PLN, bagi dividen rutin, tapi gak punya buzzer. Dan pasar hari ini lebih suka janji manis daripada laporan kering. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kedua, karena struktur saham BREN mendukung bandarmologi. Dengan free float kecil dan kepemilikan yang terkonsentrasi, BREN gampang digoreng. Satu tarikan dana besar bisa bikin harga melesat. PGEO? Sahamnya dimiliki oleh institusi, tersebar, dan terlalu berat untuk digoreng cepat. Maka jadilah PGEO seperti batu karang di pantai—kuat, tapi gak bisa loncat.

Ketiga, karena investor kita gak suka baca laporan keuangan. Gak percaya? Coba tanya berapa banyak yang tahu utang berbunga BREN tembus USD 2,1 miliar? Atau bahwa PGEO bisa lunasi semua utangnya dalam waktu setengahnya? Yang penting grafiknya naik, candlestick hijau, lalu masuk grup “saham masa depan”.

Keempat, karena di pasar modal Indonesia, hype lebih mahal dari fundamental. PGEO punya rasio keuangan yang masuk akal dan kuat. Tapi BREN punya narasi yang bisa dijual terus-menerus. Dan sayangnya, pasar lebih doyan narasi daripada angka. PGEO seperti warung makan rumahan yang makanannya enak, bersih, dan murah. BREN seperti kafe Instagramable yang makanannya biasa aja, tapi lighting-nya bagus buat selfie.

Dari sisi rasional, PGEO menang telak. Lebih efisien, lebih murah, lebih sehat, dan lebih stabil.

Dari sisi tren pasar, BREN adalah raja. Valuasi gak penting, yang penting bisa naik 10% dalam sehari dan disebut “saham masa depan”.

Dan pada akhirnya, kamu sebagai investor harus pilih: mau jadi penumpang roller coaster BREN yang bisa bikin mual atau euforia tergantung harinya, atau penumpang kereta eksekutif PGEO yang mungkin lambat, tapi sampai tujuan tanpa drama. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Bandar adalah kunci.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CPRO vs $BSBK: Sama - Sama Revaluasi Aset, Sama - Sama Gocap Tapi Beda Efek

Diskusi hari ini tentang revaluasi aset BSBK dan CPRO di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Sekilas, keduanya sama-sama gocap. Yang satu tiba-tiba tekor di Q4, padahal Q3 masih cengar-cengir, dan yang satu lagi tiba-tiba tajir dengan lonjakan laba sampai 783%. Tapi seperti biasa, laporan keuangan itu kayak trailer film: kelihatannya seru, padahal kenyataannya bisa plot twist banget. Begitu kita bongkar dalamnya, ternyata dua perusahaan ini sama-sama main “revaluasi,” tapi ending-nya beda nasib—satu jujur ngaku turun nilai, satu lagi tampil kinclong karena revaluasi bikinan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kita mulai dari CPRO dulu, karena kisahnya lebih down to earth. Sampai Q3, perusahaan ini udah ngantongin laba bersih Rp342,6 miliar, dengan arus kas yang juga sehat. Tapi pas laporan tahunan keluar, eh kok malah labanya turun jadi Rp320,2 miliar. Artinya di Q4, perusahaan rugi sekitar Rp22,4 miliar. Padahal revenue kuartal itu naik, malah jadi yang tertinggi sepanjang tahun: Rp2,39 triliun. Jadi masalahnya bukan di jualan yang seret. Ternyata sumber tekornya datang dari pos sakti bernama "beban operasi lain", yang mendadak bengkak kayak harga cabai pas Lebaran.

Gimana enggak? Di Q3, beban ini baru Rp61,6 miliar, masih dalam batas wajar. Tapi saat tahun ditutup, pos ini naik jadi Rp255 miliar. Artinya, cuma dalam 3 bulan terakhir, beban ini nambah Rp194 miliar. Isinya? Ya impairment aset tetap, write-off barang yang udah gak ada nilainya, dan penyisihan piutang yang kemungkinan besar udah dicoret dari WhatsApp. Tapi semua ini sifatnya non-kas alias nggak bikin duit keluar. Jadi meskipun laba bersih turun, arus kas tetap kuat. CFO malah naik ke Rp766 miliar, dan FCF jadi Rp466 miliar. Total utang berbunga juga turun dari Rp1,9 triliun ke Rp1,7 triliun. Dalam bahasa warung kopi: rugi di laporan, tapi dompet tetap tebal. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Nah, sekarang kita lompat ke BSBK, yang kisahnya lebih mirip sinetron kejar tayang. Laba bersih tahun 2024 tercatat Rp349,58 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang cuma Rp39,6 miliar. Kenaikannya? Bukan 100%, bukan 200%, tapi 783%. Terdengar seperti perusahaan nemu tambang emas di halaman belakang. Tapi setelah dibongkar, ternyata Rp270,58 miliar dari laba itu berasal dari revaluasi properti investasi. Jadi kalau itu dikeluarin, laba bersih real-nya cuma Rp79 miliar—angka yang jauh lebih wajar untuk bisnis properti.

Ini revaluasi bukan yang ditaruh diam-diam di penghasilan komprehensif lain kayak yang dilakukan CPRO. Nggak, ini revaluasi yang langsung masuk ke laporan laba rugi. Jadi otomatis mendongkrak profit. Properti yang sebelumnya dinilai sekian ratus miliar, tiba-tiba disulap naik nilainya jadi Rp1,97 triliun. Sah secara akuntansi? Iya. Tapi apakah itu menambah kas? Sayangnya, enggak. Ini semacam nambahin saldo rekening dengan tulisan tangan—kelihatan lebih kaya, padahal duitnya belum masuk. Revaluasi ini memang sesuai PSAK 13 dan PSAK 16, tapi dampaknya bisa bikin investor salah sangka, apalagi kalau mereka cuma baca headline laba tanpa nyentuh catatan kaki.

Masalahnya makin menarik ketika kita lihat kondisi kas dan utangnya. CFO BSBK sebesar Rp105,26 miliar, dan FCF-nya Rp63,86 miliar. Sementara itu, total liabilitas Rp775,59 miliar, dengan utang jangka pendek Rp156,58 miliar. Tapi kas hanya Rp18,70 miliar. Kalau dianalogikan, ini seperti punya utang Rp100 juta tapi isi rekening cuma Rp2,4 juta. Bahkan kalau seluruh CFO ditambahkan ke kas, totalnya tetap nggak cukup untuk bayar semua utang jangka pendek. Ya, mesti cari uang tambahan.

Lalu kenapa repot-repot revaluasi properti? Ternyata BSBK punya pinjaman ke BPD Kaltim Kaltara sebesar Rp372,08 miliar, yang dijamin dengan properti dan piutang senilai Rp490 miliar. Nah, dengan properti yang nilainya “naik” lewat revaluasi, perusahaan bisa terlihat lebih “bankable.” Ini strategi umum di dunia properti: kalau nilai agunan naik, bank jadi tenang, kredit tetap lancar. Tapi kalau properti itu suatu hari harus dijual dan cuma laku setengah dari nilai buku, ya tinggal nunggu timing untuk drama berikutnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi, balik ke pertanyaan utama, apakah sama-sama revaluasi? Iya.
Tapi yang satu revaluasi turun dan dicatat diam-diam di ekuitas, satu lagi revaluasi naik dan langsung bikin laba meledak.
CPRO tampil jujur walau bikin labanya turun, sedangkan BSBK tampil kinclong walau 77% labanya non-kas.

CPRO itu kayak orang yang bilang: "Ini aset saya nilainya turun, saya catat apa adanya."

BSBK itu kayak orang yang bilang: "Ini rumah saya harganya naik dua kali lipat, jadi saya anggap saya kaya."
Dua-duanya legal, dua-duanya akuntabel. Tapi yang satu kelihatan kalem, yang satu lagi seperti baru dapet warisan digital.

Sebagai investor, penting banget untuk paham: nggak semua laba itu bisa dipakai bayar utang, dan nggak semua rugi berarti cash bocor. Kalau laporan keuangan itu panggung, maka revaluasi adalah pencahayaan. Tergantung dari mana kamu melihat, perusahaan bisa kelihatan terang… atau justru terlalu silau untuk dilihat dengan jernih.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BREN

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AMMN

Nothing to worry

all that resume in pubex is so clear
not to trade in short term

Learn to wait in long term 3-10years

Halah karna sangkut aja ini 🤣🤫

Avg 5935

Avg d : 4870)3600 if goes down

Avg u : 7550)8700 if there’s a chance

Kita belajar setiap hari
3 jam aja deh per hari

1 jam analisa makro yg di hold
1 jam analisa LK pubex korelasi ke thn sebelumnya
1 jam pelajari chart buat entry price, plan or exit


Kalau dilakuin ga mungkin kopong 🤣

No minta atau mental pengemis hny utk saham di naikkan
Belajarlah menjadi lebih baik melalui pola pikir.

Tag yg di hold
$MEDC $BREN TPIA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

suhu2 disini minta saran apakah $BREN ok untuk di keep? karena masih belum menunjukkan progressnya 😅

semoga gk aneh aneh semisal invest ke $BREN , aneh aja invest ke perusahaan 100 m setahun cuman dapet 100 juta, investasi bodong

@robertgunawankeren tag tersangka nya nih $ADRO $BREN $PGEO

Bursa libur ni berasa ada yang kurang hari-hari gak ada yang dicek berkala 🤣 $BREN $WIFI $PANI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Berita terkini tentang PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menunjukkan sejumlah perkembangan penting:
Penjualan Saham Logistik: Pada 28 Maret 2025, beredar kabar bahwa BRPT akan melepas seluruh sahamnya di PT Barito Investa Prima, bisnis logistik yang merupakan perusahaan patungan dengan SCG dan telah tumbuh pesat sejak 2022.

Program Buyback Saham: BRPT memulai pembelian kembali saham senilai Rp500 miliar pada 24 Maret 2025, sejalan dengan aturan baru yang mempermudah buyback tanpa persetujuan RUPS. Langkah ini juga dilakukan oleh emiten lain di Grup Barito milik Prajogo Pangestu.

Kinerja Keuangan 2024: BRPT mencatat lonjakan laba bersih 116,28%, meskipun pendapatan turun dari US$2,76 miliar menjadi US$2,38 miliar. EBITDA tetap kuat di US$570 juta.

Ekspansi Energi Terbarukan: Anak usaha BRPT, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menambah kapasitas 15,5 MW di unit panas bumi Salak, menunjukkan pertumbuhan di sektor energi hijau.

$BRPT $BREN $TPIA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG berkah lebaran

Stock us merah merona
btc merah merona

kalau saja IHSG buka pasti trading halt 😁

$BBRI $BREN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@hedi2an Tidak ada etika di medan pertempuran. Saham itu zero sum game. gw untung, lu rugi. gw rugi, lu untung. gw untung, lu untung orang lain pasti rugi. Kita semua ini bertempur di $IHSG dengan kepentingan masing2. Paham ya dut? $BREN $BBRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

lagi nunggu kabar buyback $PANI

$CBDK $BREN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$CBDK

Buyback menggunakan cash internal perusahaan bukan katalis positif bagi gue.

Berbeda dengan buyback yang dilakukan dengan menggunakan cash holding company nya atau cash langsung individu ownernya.

diperhatikan aja kedepan CBDK realisasi nya berapa dari rencana buyback tersebut dan diharga berapa mereka mau nampung.

Kalo saya holder nya sih berharap realisasi buybacknya 0, tapi nantinya ritel merasa kena prank ngga yah 😁

$PANI $BREN

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MINE $BREN $IHSG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

namanya juga bursa saham, disini tempat perkumpulan orang" pandai ngomong, mau ngomong nya beneran apa bohongan, tergantung pembaca 😂🤣
tag
$WIFI $PANI $BREN yang sering di hujat 😂.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

📢 Bank Mandiri Bagikan Dividen Rp 43,51 Triliun!

PT Bank Mandiri (BMRI) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 43,51 triliun.

💰 Pemegang saham akan menerima Rp 466 per lembar saham.

📅 Jadwal pembagian:
📌 Cum Date: 11 April 2025
📌 Ex Date: 14 April 2025
📌 Recording Date: 15 April 2025
📌 Pembayaran: 24 April 2025

📎 Cek detail: https://cutt.ly/TrawlypS

$PANI $PTRO $BREN

$MINE $BREN $IHSG

Carilah Saham yang NPM di Atas 5%

Di dunia saham itu ada dua tipe investor: yang pinter nyari duit dan yang pinter nyari alasan kenapa rugi.

Yang pertama bakal cek fundamental, yang kedua sibuk nyalahin bandar.

Nah, buat kita yang masih suka nyangkut di saham gorengan, saya kasih satu petunjuk: cari saham yang NPM di atas 5%

Kenapa 5%? Karena di bawah itu biasanya perusahaan cuma hidup segan, mati tak mau.

Bisa aja mereka tetap jalan, tapi cuannya tipis banget, gampang kepleset kalau ada angin dikit

Kita mau invest di bisnis yang keuntungannya lebih tipis dari kripik kentang?

Kenapa NPM Penting?


1.Cerminan Efisiensi. Kalau perusahaan punya NPM tinggi, artinya mereka bisa ngatur bisnisnya dengan baik. Cuan yang masuk lebih banyak daripada yang keluar.

Kalau NPM-nya kecil? Wah, itu ibarat restoran yang jualan banyak tapi untungnya cuma recehan, ujung-ujungnya ngarep tips dari pelanggan.


2. Gak Gampang Digoyang Krisis. Perusahaan dengan NPM tebel lebih tahan banting kalau ada badai ekonomi. Kalau margin-nya tipis, begitu ada kenaikan harga bahan baku atau sedikit tekanan, mereka langsung megap-megap kayak ikan di darat.


3. Lebih Menarik Buat Investor Jangka Panjang. Kamu pikir Warren Buffett mau pegang saham yang NPM-nya nyaris 0%?

Gak mungkin. Dia cari perusahaan yang bisa bertahan dan tumbuh, bukan yang hidupnya dari utang atau keberuntungan.


Jadi, Gimana Cara Nyari Saham dengan NPM Bagus?


• Cek laporan keuangan. Jangan cuma dengerin rekomendasi “saham bakal terbang” dari grup WA. Lihat sendiri berapa NPM-nya.

• Bandingin sama kompetitor. Kalau ada dua perusahaan di sektor yang sama, pilih yang NPM-nya lebih gede. Itu tanda mereka lebih efisien.

• Lihat trennya. Jangan cuma lihat angka terbaru. Kalau NPM-nya turun terus, bisa jadi ada masalah di dalam perusahaan.



Cari saham itu kayak cari pasangan. Kalau mau yang sehat dan bertahan lama, pilih yang punya pondasi kuat. Kalau kita terus-terusan beli saham yang NPM-nya tipis, itu sama aja kayak pacaran sama orang yang tiap bulan minjem duit buat bayar kontrakan. Ujung-ujungnya, kita yang capek sendiri. 😜

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Analisa saham apa ya buat lewatin lebaran....

tentunya selain big bank ya

$IHSG $BMRI $BREN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AADI $IHSG $BREN
Hari ini bursa asia banyak yang merah, apakah suatu keuntungan untuk bursa indo karena lagi libur.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham dengan daily average value tinggi >100m/ hari . YTD - sampai dengan Q1/2025

$BBRI - Value: 1,197,835,212,069
BBCA - Value: 1,133,757,022,284
BMRI - Value: 1,008,441,325,974
PTRO - Value: 363,898,357,483
BBNI - Value: 320,492,810,276
GOTO - Value: 303,320,675,098
TLKM - Value: 274,193,068,810
PANI - Value: 218,803,644,138
BRMS - Value: 217,870,885,034
$BREN - Value: 197,036,762,569
$WIFI - Value: 195,856,350,009
CBDK - Value: 182,834,194,892
RAJA - Value: 171,176,671,250
ASII - Value: 162,545,983,233
AADI - Value: 147,746,006,897
CUAN - Value: 145,664,760,603
TPIA - Value: 141,872,768,578
ADRO - Value: 124,217,758,043
DSSA - Value: 121,925,176,853
MDKA - Value: 117,551,121,078
AMMN - Value: 111,073,085,517

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy