202

+8

(4.12%)

Today

2.27 M

Volume

1.09 M

Avg volume

Company Background

PT Bank Maybank Indonesia dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk. atau BNII merupakan salah satu bank swasta di Indonesia dengan bidang usaha bank umum. Segmen bisnis perseroan diantaranya Business Banking, Retail Banking, Global Banking, dan Syariah Banking. pada tahun 2018 Total kantor cabang 417 kantor, dan jaringan ATM+CDM berkembang menjadi 1.524 unit. Perseroan memiliki dua entitas anak yaitu WOM Finance Tbk dan Bii Finance Center.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Apakah Anda puas dengan pergerakan saham hari ini?
$HATM $BNII $SMRA

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII wiii ayo terbang my bank aku setia stiap hari buy serok Inves tiap hari jgka panjang

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII $AMAR benar2 underrated and undervalued. Dua saham murah, full potensi dan berkinerja baik.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII setiap hari tambah muatan mumpung murah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII divinisi hold saham murah ibarat kan beli mobil mercy harga bajai hhh

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII kejar demand

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII klo naik d harga 1.300 d masa yg akan datang sugih sugih hhhh

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII saya antri 190 188 GK dpt dpt hhhhhh

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII serok hhhh

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII d tunggu GK dapat dapat hhuhu

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Ketika market koreksi, kita dilarang untuk melawan arus agar supaya jangan sampai hanyut terlalu jauh dalam Floating Loss bahkan berujung Cut Loss yang bisa sangat merugikan kita sendiri.

Jika tak bisa melawan market, pesan aja nasi kebuli dan ikut kemana arus membawa kita 🫡

$BMRI $BBNI $BNII

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII yuu back to 207

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII bertahan apa sell?

Aku pribadi lebih suka kenaikan harga saham2 ku bertahap dan santuy, tapi pasti.

Justru kalau tiba2 naik bgt, aku ga suka. Kenapa? Karena secara psikologis aku ingin jual, karena merasa “easy money”. Padahal targetku jauh lebih tinggi daripada cuan itu. Dan umumnya saham2 yang instan itu, yah pasti karena kerjaan bandar. Aku benci kalau saham ku digoreng. Sangat tidak organik.

Aku memilih saham selalu karena analisis mendalam. Bukan fomo atau teknikal aja. Jadi kalau emang tujuannya mau instan (marah2 ga jelas karena sahamnya lelet), mending beli saham gorengan aja, dan siap2 jadi tumbal bandar. 😇🤣

My chosen ones of the week are : $EMTK $HUMI RALS $BNII dan ACES

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII = BCA nya orang Malysia Tp cuma jago kandang 🤭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@mohyusuf555 $BBNI kali .. kalo $BNII punya datuk sebelah

hah?
$BNII ini bukannya milik negara sebelah?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII saham ini masih sangat terjangkau untuk di cicil..untuk jangka panjang bagus.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

lebih boring $BNII & $BBNI ngga si om 🤣 udh 1 bulan sideways

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII bisa di lirik PBV 0.5 masih murah meriah

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

bro ga paham kalau bris anaknya 3 bank bunm😂😂😂 $BNII $BBRI $BMRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PBRX: Apakah Piutang Pihak Berelasi Mencurigakan?

Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang PBRX di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau ada satu bagian Laporan Keuangan PBRX yang diam-diam menyimpan potensi bom waktu maka itu adalah piutang pihak berelasi. Ini bukan piutang biasa ke pelanggan global seperti Uniqlo atau Adidas, tapi justru ke anak usaha dan orang-orang dalam grup sendiri. Dan parahnya, nilainya besar, mandek, dan tidak ada kejelasan pemulihan. Kalau ini tidak dibedah dengan jujur, investor dan kreditur bisa terjebak dalam ilusi neraca sehat yang padahal sebenarnya keropos. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Total piutang pihak berelasi PBRX mencapai USD 32,24 juta, setara Rp525,4 miliar dengan kurs Rp16.300 per dolar. Angka ini terdiri dari dua kelompok:

1. Piutang usaha pihak berelasi sebesar USD 7,31 juta

2. Piutang lain-lain pihak berelasi sebesar USD 24,93 juta

Dan siapa saja penerimanya? Ini dia daftarnya:

⏩PT Teodore Pan Garmindo: USD 23.153.365 atau Rp377,4 miliar

⏩PT Victory Pan Multitex: USD 6.836.021 atau Rp111,4 miliar

⏩Handy Ciswa Wijaya: USD 1.083.103 atau Rp17,6 miliar

⏩Eugene Budiman Hadiprojo: USD 1.086.063 atau Rp17,7 miliar

⏩Karyawan PBRX: USD 34.947 atau Rp569 juta

Yang bikin situasi ini makin rawan adalah fakta bahwa tidak ada satu rupiah pun dari piutang ini yang bergerak dibanding tahun sebelumnya. Tidak ada pelunasan, tidak ada pencadangan piutang ragu-ragu, dan tidak ada penjelasan rinci apakah ini akan ditagih atau dianggap hangus. Semua hanya duduk manis sebagai “aset”, seolah-olah itu kas yang siap dipakai. Padahal tidak. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita lihat neraca PBRX, total aset USD 255 juta, artinya piutang pihak berelasi ini menyumbang sekitar 12,6% dari seluruh aset. Ini angka yang besar, dan ironisnya, tidak produktif sama sekali. Sementara di sisi liabilitas, utang ke vendor, bank, dan beban gaji tetap berjalan. Arus kas operasional (CFO) pun defisit parah USD -8,47 juta, sedangkan kas tersisa hanya USD 8,95 juta. Artinya, secara real, PBRX sedang kehabisan uang buat operasional, tapi ada lebih dari setengah triliun rupiah yang parkir di kantong afiliasi sendiri. Kalau ini uang bisa ditarik, perusahaan bisa bernapas. Tapi karena tidak cair, perusahaan megap-megap sambil menunggu piutang yang entah kapan cair. Apakah itu piutang real atau piutang fiktif? Hanya sekedar bertanya 🙏

Dalam laporan keuangan laba rugi, piutang ini juga mempercantik angka. Karena masih dicatat sebagai aset lancar, maka ekuitas perusahaan terlihat lebih besar dari kenyataan. Dan ini membuat investor atau kreditur baru bisa terkecoh karena seolah perusahaan punya buffer keuangan, padahal uangnya tidak bisa digunakan. Belum lagi soal moral hazard karena ada dua individu yang menerima dana masing-masing lebih dari USD 1 juta adalah orang dalam. Ini rawan konflik kepentingan dan indikasi governance yang buruk, meski belum tentu melanggar hukum.

Apakah ini potensi bahaya? Jelas iya, ini potensi bahaya. Karena:

1. Piutang ini stuck, ini tidak menghasilkan kas baru dalam bentuk bunga

2. Tidak ada kejelasan kapan (atau apakah) akan ditagih

3. Jumlahnya besar (Rp525 miliar) dan stagnan

4. Disalurkan ke pihak-pihak yang seharusnya paling mudah dikendalikan

5. Membuat laporan keuangan terlihat lebih sehat dari kenyataan

5. Menurunkan trust dari kreditur dan investor profesional. Untungnya $BNII dan $BNGA masih percaya dan rela konversi utang PBRX jadi saham.

Jadi, piutang pihak berelasi PBRX adalah titik paling keropos dalam struktur neracanya. Bukan karena jumlahnya saja, tapi karena tidak ada progres, tidak transparan, dan tidak punya dampak positif pada arus kas. Ini seperti menyimpan lubang besar di bawah karpet yang tak terlihat dari luar, tapi siap menjatuhkan siapa saja yang menginjaknya tanpa waspada. Dalam kondisi perusahaan yang sedang bertahan hidup, uang Rp525 miliar itu bisa jadi penolong. Tapi kalau dibiarkan begitu saja, piutang ini akan berubah dari “aset” menjadi beban moral dan risiko keuangan yang terus membayangi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PBRX Q1 2025: Mengapa Bisa Cetak Laba Gede?

Lanjutan dari diskusi sebelumnya tentang PBRX di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Kalau baca laporan keuangan Q1 2025 milik PT Pan Brothers Tbk (PBRX), kita bisa lihat angka yang menggiurkan di bagian paling bawah karena laba bersih tembus USD 94,74 juta. Sekilas, ini kayak sinyal kebangkitan dari perusahaan yang sempat sekarat. Tapi begitu diselisik lebih dalam, kita akan sadar kalau ini bukan kebangkitan operasional, ini cuma efek dari sulap akuntansi hasil restrukturisasi utang. Jadi jangan buru-buru euforia. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Laba jumbo ini 98% berasal dari satu pos yang jarang dibahas orang awam yaitu gain from modification of financial liabilities sebesar USD 92,6 juta. Artinya, laba ini datang bukan karena PBRX banyak jualan atau karena operasionalnya efisien, tapi karena mereka berhasil merayu kreditur seperti $BNII Bank Maybank dan $BNLI Bank Permata untuk memotong sebagian utang, mengonversinya jadi obligasi wajib konversi (OWK), dan memperpanjang tenor tanpa bunga. Selisih antara nilai utang lama dan utang baru itulah yang dicatat sebagai laba. Secara kas? Nggak ada duit masuk. Tapi di laporan? Angka laba langsung melonjak. Ini murni akrobat keuangan.

Secara operasional, kondisinya justru makin parah. Revenue total Q1 2025 hanya USD 51,8 juta, turun dari USD 92 juta pada periode yang sama tahun lalu alias turun 43,8%. Margin kotor ikut menipis, dari 11,6% tinggal 7,9%, sedangkan beban penjualan dan administrasi (SGA) justru naik +11,7% YoY jadi USD 5,95 juta. Jadi walau penjualan turun, PBRX malah makin boros, terutama buat jasa konsultan hukum dan keuangan pasca-PKPU. Secara operasional murni, mereka rugi karena laba usaha minus USD -1,86 juta. Ini artinya, kalau tidak ada sulap dari restrukturisasi utang, angka di bawah laporan itu mestinya warna merah, bukan hitam.

Di sisi pelanggan, sebenarnya masih ada titik terang karena Revenue dari Uniqlo naik 32% YoY jadi kontributor terbesar dengan USD 16,38 juta atau 31,6% dari total revenue. Tapi jangan cepat senang. Meskipun Uniqlo loyal, margin-nya tipis, karena perusahaan pasti harus kasih diskon besar demi mempertahankan kontrak. Bahkan setelah dikurangi biaya produksi (COGS) dan alokasi SGA, penjualan ke Uniqlo tetap tidak cukup menghasilkan laba operasional. Kontribusinya cuma menyumbang volume, bukan keuntungan. Sementara pelanggan besar lain, Adidas, justru potong order sampai 41%, tinggal USD 5,6 juta. Ini sinyal jelas bahwa reputasi pasca-PKPU bikin buyer global mulai mundur perlahan.

Lebih parah lagi, kalau kita lihat pelanggan lain di luar Uniqlo dan Adidas yang menyumbang 57% revenue (USD 29,8 juta), ternyata malah bikin rugi. Dengan gross margin sekitar 7,9% dan alokasi SGA proporsional, operating margin-nya minus 3,6%. Artinya, pelanggan kecil hanya memperbanyak kerjaan di pabrik tanpa menyumbang laba. Produksi jalan, gaji tetap dibayar, listrik tetap nyala, tapi duitnya nggak balik. Ini dibuktikan dengan CFO defisit USD -8,47 juta, walau kas dari pelanggan masuk USD 53 juta. Uangnya mampir, tapi langsung habis buat bayar beban tetap dan cicilan vendor. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau kita lihat neracanya, situasinya juga nggak lucu. Piutang usaha masih tinggi (USD 29,2 juta), piutang >90 hari mencapai 20%, persediaan numpuk USD 127 juta, nyaris 2,5 kali pendapatan kuartalan. Itu tandanya barang di gudang nggak muter, banyak stok nganggur, dan pelanggan lama belum bayar. Sementara itu, OWK yang dikonversi dari utang jumlahnya bukan main mencapai USD 156 juta, dengan harga konversi Rp97. Kalau dikonversi penuh, akan terbit 26,3 miliar saham baru, yang bisa mendilusi kepemilikan publik lebih dari 50%. Lebih gawat lagi, harga saham sekarang cuma Rp25. Artinya? Pemegang OWK nyangkut jauh, dan konversi makin tidak masuk akal kecuali sahamnya digoreng rame-rame sama-sama bandar. Tinggal tanya saja bandar mana yang mau sukarela goreng?

Jadi apakah laba besar ini sustainable? Jawaban pendeknya, tidak sama sekali karena ini labanya bukan hasil bisnis sehat, tapi hasil dari buku catatan yang dirapikan setelah negosiasi utang. Ke depan, jika revenue tetap rendah, margin tetap tipis, SGA tidak dipangkas, dan buyer global terus mundur, maka tidak akan ada lagi “gain from restructuring” lagi yang bisa menyelamatkan. Dan kalau OWK tidak dikonversi, utangnya bisa balik lagi membebani. Laba 2025 ini seperti melihat rumah terbakar dari luar lalu bilang, "bagus ya, cat temboknya masih kinclong". Padahal di dalamnya tinggal kerangka. Jadi hati-hati, ini bukan pemulihan, ini cuma jeda napas.

Semua tergantung apakah ada bandar yang mau goreng saham PBRX ke harga 97 rupiah sesuai harga OWK. Kalau untuk bank mungkin jual berapapun mereka tidak masalah yang penting cashflow balik. Toh mereka sudah balik modal sebagian dari bunga dan ini pinjaman macet PBRX pasti sudah masuk CKPN. Jadi jual di 50 rupiah pun sebenarnya mereka non problem aja yang penting cashflow ndak macet, toh itu duit nasabah, bukan duit direkturnya. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/10

testestestestestestestestestes

$BNII lebih baik / bagus compare dengan $BBYB , masih dapat dividen & PBV masih 0.5 untuk BNII serta laba BNII masih menang jauh dibanding BBYB

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII, $BNGA, $NCKL
tok tok, ketok palu gan.. BI rate turun 25 bps 👍😁 cendol gan.. sundul gan.. up up up 🔥🚀💪🤲😇

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BNII dengan peningkatan revenue & net income $BNII akan to the moon.

Hari ini saya sudah masuk 1000 lot, besok dan seterusnya akan masuk 1000 bahkan lebih jika saham ini belum naik .. Good luck Dyor

$IHSG

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy