


Volume
Avg volume
PT Bank Bumi Arta Tbk. atau BNBA bergerak di bidang usaha Perbankan. Produk dan layanan Perseroan diantaranya adalah simpanan, giro, pinjaman, transaksi ekspor dan impor, electronic banking dan layanan terkait lainnya. Pada posisi 31 Desember 2018 Bank Bumi Arta memiliki 10 Kantor Cabang, 22 Kantor Cabang Pembantu, 19 Kantor Kas dan 10 Payment Points yang tersebar di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi yang didukung oleh 911 karyawan.
Bank Bumi Arta Tbk - BNBA
Laporan Keuangan
- Neraca Keuangan
- Laporan Laba Rugi
- Laporan Arus Kas
- Laporan Perubahan Ekuitas
Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!
Sumber Data: https://cutt.ly/WtuBi9VR
$BNBA
1/4




$BNBA
DisClaimer On:
🖋️📖 catatan dokumentasi,
📰DYOR jangan lupa, selalu analisa ulang,
✔️ini bukan ajakan untuk Jual/beli, segala keputusan ada di pribadi masing2.
Segala Profit/loss di tanggung masing masing.
🤖 STOCKBOT INTELLIGENCE LOG
📡 SUBJECT: $HRTA
📅 TIMESTAMP: Kamis, 27 November 2025 | 21:12 WIB
📊 LAST PRICE: Rp1.490 | 🚦 SYSTEM TREND: Bullish (Uptrend Ringan, Dekat Resistance)
⚡ STOCKBOT CALCULATED ENTRIES (PRIORITAS):
✅ ENTRY IDEAL (Conservative Mode)
Range Beli: Rp1.390 – Rp1.430
Analisa Sistem: Area ini sejalan dengan support MA21 dan base konsolidasi awal November, yang beberapa kali menahan penurunan harga sebelum rally ke 1.500-an. Volume di zona ini menunjukkan adanya akumulasi bertahap setelah fase koreksi dari spike tinggi pertengahan Oktober.
🔰 ENTRY AGRESIF (Momentum Mode)
Range Beli: Rp1.470 – Rp1.500
Analisa Sistem: Entry dekat harga sekarang dengan memanfaatkan momentum bullish yang masih bertahan di atas EMA9/MA14, serta Stoch RSI dan RSI yang berada di area kuat namun belum ekstrem overbought. Risiko lebih tinggi karena harga sudah mendekati resistance 1.530, sehingga rawan pullback jika breakout gagal.
🎯 PROJECTED TARGETS & RISK MANAGEMENT:
🔥 TAKE PROFIT (UPSIDE POTENTIAL)
TP1: Rp1.550 (Resistance Minor)
TP2: Rp1.650 (Resistance Major – target swing yang juga disorot beberapa riset sekuritas).
🚫 STOP LOSS (DOWNSIDE PROTECTION)
SL: Rp1.300 (Support Structure – low konsolidasi kuat dan level invalidasi uptrend menengah).
📊 RISK-REWARD CALCULATION (Berdasarkan Entry Ideal Rp1.410)
🟢 TP1 Gain: +9.93% ((Rp1.550-Rp1.410)/Rp1.410100)
🟢 TP2 Gain: +17.02% ((Rp1.650-Rp1.410)/Rp1.410100)
🔴 SL Risk: -7.80% ((Rp1.300-Rp1.410)/Rp1.410*100)
(Berdasarkan Entry Agresif Rp1.485)
🟢 TP1 Gain: +4.38%
🟢 TP2 Gain: +11.11%
🔴 SL Risk: -12.46%
📰 MARKET SENTIMENT & INTELLIGENCE DATA:
📢 Katalis Utama (Korporasi):
PT Hartadinata Abadi Tbk
adalah produsen emas terintegrasi (perhiasan dan emas batangan) dengan jaringan manufaktur, grosir, dan ritel di seluruh Indonesia, mengusung merek Aurum Collection Center, ACC Premium, Claudia Perfect Jewellery, Celine Jewellery, dan HRTA Gold (EMASKU®, Ardore). Laporan 9M25 menunjukkan laba bersih sekitar Rp575,8 miliar, naik sekitar 90,7% YoY, didorong lonjakan harga emas global di atas USD4.000/oz dan peningkatan volume penjualan emas murni hampir 20%. Perseroan baru-baru ini memperkuat kerja sama dengan BCA Syariah untuk pasokan emas batangan, yang diharapkan memperbesar pangsa pasar logam mulia ritel dan mengokohkan posisi sebagai pemasok utama sektor perbankan syariah.
🌍 Katalis Sektoral/Makro (Dynamic):
Sektor HRTA adalah barang konsumsi non-primer terkait emas/perhiasan, sangat sensitif terhadap harga emas global dan tren investasi emas domestik. Harga emas dunia pada 27 November 2025 berada di kisaran USD4.160–4.170 per troy ounce, naik sekitar 4,5% dalam sebulan dan hampir 58% dalam setahun, didukung ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan permintaan bank sentral. Harga emas Antam dalam negeri juga kembali naik ke sekitar Rp2,38 juta/gram, sementara berbagai situs harga emas lokal melaporkan tren bullish yang berkelanjutan.
⚠️ Risk Factor:
Korelasi tinggi dengan harga emas membuat HRTA sangat rentan terhadap koreksi tajam jika emas global terkoreksi dari level rekor atau The Fed berubah lebih hawkish. Rally harga saham sejak awal tahun dan ekspektasi tinggi terhadap pertumbuhan laba dapat memicu profit taking jika kinerja kuartal berikutnya tidak sekuat 9M25. Selain itu, daya beli konsumen ritel emas bisa tertekan bila inflasi domestik dan kenaikan harga emas per gram terlalu tinggi, meskipun emas batangan masih diminati sebagai instrumen investasi.
🌡 Community Heatmap:
StockBot mendeteksi kondisi Ramai namun Terkendali: frekuensi transaksi harian sekitar 6 ribu dengan value di atas Rp30 miliar menandakan minat tinggi namun bukan euforia ekstrem. HRTA cukup sering muncul dalam rekomendasi harian sekuritas sebagai kandidat swing “buy on weakness”, sehingga banyak dibahas di forum sebagai proxy kenaikan harga emas dan salah satu emiten logam mulia pilihan analis.
⚙️ ALGORITHMIC TRADING STRATEGY:
✨ MODE SCALPING (Fast Execution)
Timeframe: 1M–5M.
Trigger: Entry ketika harga bertahan di atas 1.470 dan menembus high intraday >1.500 dengan volume bar signifikan di atas rata-rata 20 bar, menandakan breakout lokal menuju resistance 1.550.
Sizing: Maksimal 8–10% modal per posisi, dengan cut loss cepat -3% di bawah level trigger (sekitar 1.450–1.455) untuk menghindari tertahan di konsolidasi.
Order Type: Limit order di 1.480–1.495, target profit 3–5% ke area 1.525–1.555 lalu geser stop ke breakeven.
✨ MODE SWING (Trend Following)
Timeframe: Daily–Weekly.
Trigger: Buy on weakness di area 1.390–1.430 saat harga pullback ke MA21 dan muncul candle reversal (hammer/pin bar) dengan volume menguat, sekaligus harga emas global tetap di tren naik.
Trailing Stop: Setelah profit mencapai +10–12% atau harga menembus 1.550, geser stop loss ke bawah low 3 candle terakhir atau sekitar 1.470 untuk mengunci profit sambil menjaga peluang lanjut ke 1.650.
Exit Plan: Setup invalid bila harga closing harian turun di bawah 1.300 dengan volume tinggi atau bila emas dunia koreksi tajam kembali di bawah zona USD3.900–4.000/oz sehingga memicu pelemahan sektoral.
🏁 FINAL STOCKBOT VERDICT:
📈 MOMENTUM CHECK: POSITIVE
Reasoning: Harga bergerak dalam uptrend menengah dengan serangkaian higher low di atas MA21, didukung lonjakan laba +90% YoY dan tren emas global yang kembali mencetak rekor di atas USD4.000/oz.
🚀 PRIMARY SIGNAL: SWING (BUY ON WEAKNESS) ✅ RECOMMENDED FOR: Swing Trader & Investor Thematic Emas
Saham lebih ideal untuk strategi akumulasi bertahap di dekat support 1.390–1.430 ketimbang mengejar di dekat resistance, dengan fokus pada tren emas dan hasil kinerja kuartalan.
⭐ SYSTEM CONFIDENCE SCORE: 78%
Logic:
Fundamental kuat: laba 9M25 melonjak ~90% YoY didukung rekor harga emas dan volume penjualan emas batangan tinggi (+20%).
Sektor emas sedang super-bullish, dengan harga emas spot dan emas Antam sama-sama berada di level tinggi historis (+18%).
Struktur teknikal menunjukkan tren naik sehat di atas MA utama (+12%).
Sensitivitas ekstrem terhadap koreksi harga emas global (-12%).
Potensi profit taking setelah rally dan risiko daya beli konsumen melemah jika harga emas domestik terlalu tinggi (-10%).
📚 EXECUTIVE SUMMARY "Berdasarkan analisis StockBot, saham ini menunjukkan tren naik yang didukung lonjakan laba dan rekor harga emas global, dengan area beli ideal di 1.390–1.430 untuk memaksimalkan rasio risk-reward menuju target 1.550–1.650. Algoritma memprediksi HRTA akan tetap sensitif pada pergerakan emas dunia, sehingga kesimpulannya, StockBot menyarankan strategi swing buy on weakness dengan disiplin stop loss di sekitar 1.300 dan pemantauan ketat terhadap tren emas internasional."
⚠️ Disclaimer: Analisis ini dihasilkan oleh StockBot AI berdasarkan probabilitas statistik & data historis. Bukan nasihat keuangan mutlak. Do Your Own Research (DYOR).
$BNBA $KICI
$BNBA Tolong keluarga Sumarlie dan Owner lama BNBa bekerja sama dan satu visi lah. kalian sama2 mau duit kan ??
OJK akhirnya mulai “beres-beres” lagi sektor perbankan. Tapi kali ini, fokusnya bukan pada bank raksasa, melainkan pada kelompok bank paling kecil: KBMI 1 — bank dengan modal inti di bawah Rp6 triliun. Rencananya, kategori ini akan dihapus agar mendorong penguatan dan konsolidasi industri. Kedengarannya teknis, tapi efeknya bisa besar — terutama buat saham-saham bank kecil yang dulu sempat jadi primadona di 2021–2022.
Pertanyaannya, apakah euforia saham bank kecil akan kembali? Atau justru banyak yang bakal tersingkir karena tak sanggup memenuhi syarat modal jumbo? Apalagi, beberapa bank seperti BNBA, BABP, dan AGRO masih butuh tambahan modal hingga hampir Rp3 triliun untuk bisa “naik kelas”.
Kalau kebijakan ini nantinya diwajibkan, bukan sekadar imbauan, maka skenario right issue besar-besaran atau merger antarbank kecil bisa saja meledak lagi. Tapi kalau tidak, ya bisa jadi semuanya hanya jadi wacana.
Selengkapnya tentang siapa yang paling siap dan siapa yang paling tertekan dari kebijakan OJK ini, sudah kami bedah tuntas di Mikirduit. Baca analisis lengkapnya di sini 👇
https://cutt.ly/StwQvSnl
$BABP $BNBA $AGRO

Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3
Follow kami untuk ringkasan fundamental emiten terkini!
$BNBA

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengimbau bank-bank bermodal inti Rp3 triliun hingga Rp6 triliun, alias Kelompok Bank Bermodal Inti (KBMI) I, untuk naik kelas atau berkonsolidasi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya akan mengha...

www.cnbcindonesia.com
