


Volume
Avg volume
PT Graha Layar Prima Tbk didirikan pada tanggal 3 Februari 2004. Perseroan memulai kegiatan usahanya dengan pembukaan bioskop Blitzmegaplex Paris Van Java, Bandung pada 18 Oktober 2006. Selain itu, pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan juga mengadakan kerjasama dengan beberapa pemilik mal dan membuka Blitztheater. Perseroan senantiasa melakukan berbagai inovasi demi meningkatkan daya saing dan positioning Perseroan. Inovasi dan terobosan terbaru adalah dengan melakukan rebranding yang mengubah brand Perseroan dari CGV Blitz menjadi CGV Cinemas pada 10 Januari 2017. Hingga 31 Desember 2020, Perseroan telah mengoperas... Read More
@nzrandy17 lagian bos,warner ,Disney ,DC dan marvel dan sebagai nya IP tsb udah resmi masuk Indonesia,ujung produksi nya pasti film,gini ente mau nonton transformer terbaru kemana?? bioskop bos, Netflix ada?? ada tapi setelah beberapa bulan.coba nonton transformer pas adegan laga Optimus dan Decepticon berantem,sound nya dapet gak ? greget nya?? di Netflix?? hanya di $CNMA dan $BLTZ bos...akhir tahun ,dan lahir ajaran semester,rekreasi termurah dan teraman dengan keadaan cuaca yang tak menentu ada refreshing di Indonesia indoor,bukan outdoor bener gak?? salah satu nya mall yang ada bioskop/ bioskop stand alone.gedung sendiri. CMIIW musim ujan,apa mau camping ke pegunungan pas anak2 mau liburan?? no..pasti mall, impact ke bioskop
nonton di bioskop itu beda bos,ketawa rame-rame apalagi film terbaru , emang di Netflix ada ,lagian nonton avatar serie terbaru nunggu 5 bulan nonton di TV/laptop ,sound system beda ,ketawa sendiri beda experience kalau di $CNMA
https://cutt.ly/ltoP6T4o
🤑 , gengsi nya itu loh sob...lagian yang akuisisi Warner Netflix,rumah produksi bukan bioskop.lagian film Warner juga masuk bioskop.
BTW saya kalau Netflix cuma nonton film yang di produksi Netflix aja,kalau film box office terbaru ya bioskop lah $BLTZ dan XX1.hehhe
MALAM MINGGU BERUBAH KETIKA ADA NETFLIX
Akuisisi Netflix terhadap Warner Bros walaupun belum sepenuhnya selesai sudah cukup mengguncang industri hiburan dunia karena dinilai akan mengubah arah distribusi film secara global. Netflix mendorong pemangkasan theatrical window atau jarak antara rilis bioskop dan tayang streaming menjadi hanya beberapa minggu. Langkah ini membuat model bisnis bioskop semakin tertekan karena eksklusivitas penayangan yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan semakin pendek. Studio film lain pun berpotensi mengikuti pola yang sama sehingga posisi bioskop tradisional semakin sulit dalam beberapa tahun ke depan.
Di Eropa banyak regulator dan pelaku industri menggunakan nada yang menunjukkan kekhawatiran bahkan rasa takut terhadap skala baru Netflix setelah akuisisi ini. Mereka waspada karena Netflix berpotensi menjadi perusahaan super dominan yang menggabungkan kekuatan streaming, studio film besar, dan katalog konten raksasa dalam satu ekosistem. Uni Eropa memiliki rekam jejak sangat ketat terhadap monopoli sehingga muncul opini bahwa langkah Netflix dapat mengancam keragaman budaya, menggerus industri film lokal, dan melemahkan posisi televisi serta studio nasional. Kekhawatiran ini semakin kuat karena Netflix nantinya bisa mengendalikan standar distribusi film, harga lisensi, dan daya tawar pasar global.
Di Indonesia perubahan ini terasa lebih keras karena budaya spoiler, potongan adegan yang beredar cepat, dan maraknya pembajakan membuat eksklusivitas bioskop semakin lemah. Begitu sebuah film tayang potongan adegan langsung tersebar di TikTok, YouTube, dan media sosial lain sementara versi bajakan sering muncul dalam hitungan jam. Akibatnya banyak penonton memilih menunggu film masuk ke platform streaming daripada pergi ke bioskop terutama untuk film kelas menengah. Kondisi ini memberi tekanan jangka panjang bagi emiten bioskop seperti $BLTZ dan $CNMA karena trafik penonton menjadi semakin bergantung pada film blockbuster dan pengalaman premium. Bioskop dengan konsep reguler atau yang mengandalkan volume tayang dapat kehilangan sebagian pendapatan sedangkan pemain yang mampu menawarkan pengalaman premium dan manajemen layar yang efisien masih memiliki ruang untuk bertahan. Industri tidak hilang tetapi mengecil dan menyisakan pemain yang adaptif serta kuat modal.
sembarang tag : $EMTK

@SucyWulandhari
$CNMA (Cinema XXI) adalah jaringan bioskop di Indonesia. Baru-baru ini mereka mengalami penurunan jumlah penonton, penjualan tiket turun, sehingga laba mereka melemah atau bahkan rugi di beberapa periode.
Di kuartal Q1 2025, tiket dan penjualan makanan-minuman mereka turun signifikan — ini karena faktor musiman (misalnya Ramadan) serta berkurangnya minat nonton bioskop.
Manajemen CNMA sendiri menyebut penurunan audiens sebagai salah satu faktor utama slide kinerja.
Itu klue lain dari artikel di mbah google barusan saya search beres shalat dhuha.....
saran saya , coba cek netflix bakal gimana di indo.....$BLTZ ja mpe.....
saran saya kedua, coba cek di daerah jabodetabek ada bioskop murah loh, namanya .........
selain sabar, liat ke lapangan ya kaka.....
masih banyak saham yang bagus di 2026
✅ Bioskop ramai tanda ekonomi membaik.
Masyarakat makin berani belanja (pengeluaran diskresioner).
Didukung pula dengan penjualan mobil (kebutuhan sekunder-tersier) yang berangsur pulih di November.
https://stockbit.com/post/24429658
Jadi tidak berkutat di kebutuhan primer lagi.
Keyakinan konsumen diperkirakan makin meningkat di akhir tahun 2025.
Efeknya bisa mendorong naik pertumbuhan ekonomi.
Jangan lupakan pula efek galang donasi besar-besaran untuk membantu bencana banjir Sumatera.
Ini menjadi bukti daya ekonomi yang besar untuk mendukung percepatan pemulihan.
$CNMA $BLTZ $IHSG

Tante S : mas mau nanya, kalo yang di upload itu ada kolom notasi dan fca itu apa ya? fungsinya buat saya apa ya?
Saya :
FCA adalah mekanisme perdagangan khusus di mana suatu saham tidak lagi diperdagangkan secara normal, tetapi hanya melalui lelang (auction) pada jam tertentu.
Tujuan FCA:
Untuk melindungi investor ketika saham dianggap berisiko, tidak likuid, atau punya masalah tertentu.
Notasi Khusus adalah label peringatan yang diberikan BEI kepada saham tertentu untuk memberi tahu kondisi perusahaan. Notasi tidak membatasi perdagangan, hanya memberi informasi risiko.
FCA dan notasi berbeda, dan keduanya punya fungsi yang tidak saling menggantikan. Karena itulah, satu saham di IDX bisa mendapatkan FCA sekaligus Notasi Khusus (seperti X, M, L, dan lainnya) pada waktu yang sama. Kenapa bisa muncul keduanya sekaligus?
Karena fungsinya berbeda:
FCA mengatur cara saham diperdagangkan.
Notasi menginformasikan kondisi perusahaan.
1️⃣ FCA (Full Call Auction)
FCA = Mekanisme perdagangan khusus, bukan “peringatan” informasi.
Tujuannya mengatur cara saham diperdagangkan saat dianggap berisiko atau perlu pengawasan.
Ciri FCA:
Saham tidak bisa diperdagangkan normal (continuous market).
Perdagangan hanya lewat lelang (auction) di jam tertentu.
Biasanya diberikan karena harga terlalu rendah, volatilitas ekstrem, atau indikator risiko tertentu.
Contoh alasan FCA:
Harga saham < Rp 50.
Laporan keuangan bermasalah.
Perusahaan kena sanksi.
Perusahaan punya indikasi masalah going concern.
dll (tergantung regulasi FCA 01–FCA 11).
Jadi FCA = pembatasan cara trading.
2️⃣ Notasi Khusus (Notasi X, Y, L, M, S, dll.)
Notasi = Label informasi risiko, bukan pembatasan perdagangan.
Fungsinya: memberi peringatan ke investor bahwa perusahaan sedang mengalami sesuatu.
Contoh notasi:
L = Late / terlambat laporan
X = Tidak punya pendapatan usaha signifikan
S = Tidak bayar bunga utang
M = Pailit (PKPU)
E = Ekuitas negatif
Y = Laporan keuangan tidak wajar
Q = Tidak ada operasional
dll.
Dengan notasi, investor bisa tahu kondisi perusahaan, tetapi cara trading-nya tetap normal (kecuali juga kena FCA).
Jadi Notasi = peringatan kondisi perusahaan.
Kenapa bisa ada FCA + Notasi sekaligus?
Karena:
FCA = aturan perdagangan,
Notasi = status perusahaan.
Contoh:
👉 Saham punya ekuitas negatif → dapat Notasi E.
👉 Harga turun < Rp 50 → masuk kategori FCA.
Hasilnya saham punya dua indikator:
⚠️ Notasi E (ekuitas negatif)
🔒 FCA (hanya bisa diperdagangkan dengan auction)
sembarang tag : $BBCA , $BLTZ , $BUVA

$CNMA
Pendapat Tom Cruise (saat menerima piala oskar) bahwa "sensasi menonton bioskop tidak akan pernah tergantikan" adalah argumen yang sangat valid, tetapi di era modern ini, pendapat tersebut memiliki nuansa "benar, namun bersyarat".
Berikut adalah analisis saya mengenai pendapat tersebut, melihat dari dua sisi: idealisme Cruise vs. realitas penonton saat ini.
1. Di Mana Tom Cruise 100% Benar (Faktor "The Event")
Tom Cruise adalah salah satu dari sedikit "penjaga gerbang" terakhir untuk old-school cinema. Argumen utamanya terbukti benar lewat kesuksesan Top Gun: Maverick. Film itu ditahan selama pandemi demi rilis bioskop, dan hasilnya memecahkan rekor.
Cruise benar karena tiga faktor psikologis yang tidak bisa ditiru Netflix/streaming:
* Fokus yang Tidak Terpecah: Di rumah, Anda bisa menekan pause, main HP, atau pergi ke toilet. Di bioskop, Anda "dipaksa" menyerahkan kontrol dan tenggelam dalam cerita selama 2 jam penuh. Ini menciptakan ikatan emosional yang lebih dalam dengan film.
* Communal Experience (Pengalaman Sosial): Mendengar ratusan orang menahan napas, tertawa, atau bertepuk tangan bersamaan menciptakan energi kolektif yang magis. Ini adalah ritual sosial yang hilang saat streaming sendirian di kamar.
* Skala Audiovisual: Adegan jet tempur di Top Gun atau ledakan di Oppenheimer dirancang untuk layar setinggi gedung, bukan layar iPad. Secara teknis, sensasi fisiknya memang tidak tergantikan.
2. Di Mana Realitas Berkata Lain (Pergeseran Perilaku Penonton)
Meskipun Cruise benar soal "kualitas pengalaman", dia mungkin terlalu idealis soal "kebiasaan konsumen". Data industri 2024-2025 menunjukkan realitas yang agak pahit:
* Bioskop Menjadi "Barang Mewah": Karena tiket makin mahal, penonton sekarang sangat selektif. Mereka hanya ke bioskop untuk film "Event" (seperti Mission: Impossible, Avatar, atau film Marvel). Film drama, komedi romantis, atau thriller skala kecil sering kali flop di bioskop tapi justru meledak saat masuk streaming.
* Kenyamanan vs. Kualitas: Bagi banyak orang (terutama keluarga), kenyamanan streaming (murah, tidak perlu parkir, bisa ditonton kapan saja) mengalahkan kualitas visual bioskop. Untuk film yang tidak butuh layar raksasa (misalnya drama percakapan), streaming sering dianggap "cukup bagus".
Kesimpulan
Saya setuju dengan semangat argumen Tom Cruise, tapi dengan catatan.
Pendapat Cruise benar bahwa bioskop adalah bentuk tertinggi untuk menikmati film sebagaimana ia diciptakan. Tidak ada home theater yang bisa meniru perasaan "keluar dari bioskop dengan perasaan takjub".
Namun, streaming telah berhasil menggantikan bioskop untuk konsumsi konten sehari-hari. Bioskop tidak akan mati, tetapi fungsinya telah bergeser: dari tempat nonton film apa saja, menjadi tempat khusus untuk film-film spektakuler (blockbuster).
Jadi, Tom Cruise benar: sensasinya tidak tergantikan. Tapi apakah semua film harus ditonton di bioskop untuk dinikmati? Pasar menjawab "tidak". Hanya film-film yang dibuat dengan dedikasi seperti film Tom Cruise-lah yang masih membuat orang rela meninggalkan sofa rumah mereka.
Meskipun demikian, fakta bahwa penonton bioskop yg terus meningkat paska pandemi (bahkan sebelum pandemi) membuat industri bioskop seperti $CNMA, $BLTZ masih menjanjikan untuk saat ini. Apalagi bila makin banyak film2 spesial dengan kualitas yg spesial yg memang dirancang untuk tontonan di bioskop..
Disc.on.. DYOR.
$CNMA PBV $BLTZ Versus PBV $CNMA hampir 1 banding 3.. harganya? jauh sekali 1 banding 20 lebih, dan cnma justru sdh bagi dividen 4x sejak listing, tpi memang bgitulah terkadang saham fundamental bagus justru tidak bisa dibandingkan dengan PBV saham yg sejenis tp dari Dividen yg diberikan
PT Graha Layar Prima Tbk. (CGV Cinemas) mencatat bahwa konten alternatif seperti konser dan pertandingan sepak bola di layar lebar menjadi kontributor signifikan bagi peningkatan pendapatan. Menurut Chief Marketing Officer Kim Sun-cheol, minat tinggi dari komunitas penggemar, terutama generasi muda dan kelas menengah Indonesia, membuat tiket konten alternatif terjual lebih mahal namun tetap memiliki okupansi yang tinggi. Fenomena “fandom” di kalangan generasi MZ turut memperkuat permintaan ini.
Untuk menangkap peluang tersebut, CGV menambah berbagai aktivitas hiburan baru, termasuk karaoke bertema K-pop dan teknologi ScreenX dengan layar 270 derajat yang memberikan pengalaman menonton lebih imersif. Kim menyampaikan bahwa kontribusi konten alternatif sudah mencapai lebih dari 10% pendapatan dan perusahaan berencana menambah lebih banyak program serupa pada 2026.
Secara kinerja keuangan hingga 30 September 2025, CGV membukukan pendapatan bersih Rp922,25 miliar atau naik 3,16% yoy, dengan pendapatan bioskop tetap menjadi penopang utama. Pendapatan makanan-minuman serta iklan juga meningkat, sementara laba bersih melonjak signifikan hingga 149,82% yoy menjadi Rp28,73 miliar. Total aset perseroan mencapai Rp1,84 triliun dengan ekuitas yang tumbuh 7,41% sejak awal tahun.
Sumber: Bisniscom
$BLTZ

emng perlu kesabaran om, tapi kalo saya lihat $FILM memang sudah di cicil beli sejak 2024 oleh Morgan Stanley artinya memang industri ini menarik.
harusnya $CNMA bisa mengikuti harga sahamnya di 1000an hehe kalo mengikuti FILM $BLTZ, insider CNMA juga ada dari luar Singapura Salween Investmen 20%.
tinggal menunggu aksi korporasi lanjutan dari manajemen CNMA
1. BUYBACK
2. DEVIDEN
3. xxx
4.xxxd
oh berita terbaru Pak Prabowo minta Kemenparekraf dan Danantara untuk focus bisnis Bioskop di daerah kabupaten dan kota.
kita lihat kedepannya.
✅ Perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di dalam negeri masih meningkat di Okt 2025
https://cutt.ly/Qty0UbRi
$CNMA $BLTZ $PWON

Generasi ketiga Grup Lippo, Brian Riady, menyerah di bisnis bioskop. Cinepolis beli seluruh saham tersisa.
Lippo Jual Kendali Cinemaxx kepada Cinepolis
Sumber: https://cutt.ly/3tyCiHqd
pertarungan bisnis bioskop akan meningkat $CNMA $BLTZ $FILM
Agak Laen 2, 1 juta penonton dalam 3 hari
Berapa potensi laba $CNMA $BLTZ dari film ini?
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Baru Tayang Hari Ke-2 (Kamis dan Jumat) Film Agak Laen : Menyala Pantiku sudah ditonton 605.280 kali
FIX, weekend ini kayaknya bisa Breakout resisten 1 di 1 Juta Penonton!!!
$CNMA $BLTZ $IHSG

Gokiiill 💥
Baru selesai nonton.
$FILM Agak Laen : Menyala Pantiku BAGUS BANGET NGET NGET NGET.
Paarah bagus banget asli 💯
Segera agendakan guys, sangat sangat worth it 😂😭🤣😂😭😂🤣😭🤣🤣🤣
$CNMA $BLTZ

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) mengungkapkan, Perseroan menandatangani perjanjian perubahan ketiga atas fasilitas pinjaman senilai Rp90 miliar Bank KB Indonesia Tbk (BBKP) pada 21 November 2025. Adapun perubahan perjanjian atas pinjaman kedua pada 22 November 2024.
Sekr...

stockwatch.id
EBuzz – PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) memperpanjang utang jatuh tempo PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) atau CGV Blitz senilai Rp120 miliar sampai 5 Desember 2026.
Corporate Secretary BLTZ, Rozaksan Rinota I menyatakan, berdasarkan perjanjian perubahan kedua pada 21 November 2025, bahwa manajemen KB...

economixbuzz.com
Jakarta, CNBC Indonesia — PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) atau CGV Indonesia melaporkan perubahan fasilitas pinjaman dari PT Bank KB Indonesia Tbk. (BBKP). Operator jaringan bioskop CGV itu mengajukan pengurangan plafon pinjaman sekaligus memperpanjang tenor jatuh tempo kredit.
Dalam keterbukaa...

www.cnbcindonesia.com

[LIST SEMUA SAHAM : 954 EMITEN - MAKS 30 GAP UP & DOWN]
Rabu, 19 November 2025 15:54
Saham potensial gap-up/down di CLOSING market, diurut berdasarkan nilai persentase:
(cukup pantau baris paling atas dan paling bawah untuk cek gap terbesar):
-------------------------------------
GAP UP:
🔼 $BLTZ gap up ke 2910 (+500 / +20.75%) dari 2410
🔼 $STAR gap up ke 80 (+5 / +6.67%) dari 75
🔼 TAMA gap up ke 34 (+2 / +6.25%) dari 32
🔼 POLA gap up ke 35 (+2 / +6.06%) dari 33
🔼 TRON gap up ke 100 (+5 / +5.26%) dari 95
🔼 HRME gap up ke 40 (+2 / +5.26%) dari 38
🔼 ASGR gap up ke 1340 (+60 / +4.69%) dari 1280
🔼 BABY gap up ke 378 (+10 / +2.72%) dari 368
🔼 IKAN gap up ke 117 (+3 / +2.63%) dari 114
🔼 MKAP gap up ke 340 (+8 / +2.41%) dari 332
🔼 TCPI gap up ke 7775 (+175 / +2.3%) dari 7600
🔼 EDGE gap up ke 4480 (+100 / +2.28%) dari 4380
🔼 PURI gap up ke 700 (+15 / +2.19%) dari 685
🔼 ACST gap up ke 143 (+3 / +2.14%) dari 140
🔼 BTON gap up ke 388 (+8 / +2.11%) dari 380
🔼 NRCA gap up ke 1220 (+25 / +2.09%) dari 1195
🔼 AMMN gap up ke 6500 (+125 / +1.96%) dari 6375
🔼 CSMI gap up ke 316 (+6 / +1.94%) dari 310
🔼 UNIQ gap up ke 428 (+8 / +1.9%) dari 420
🔼 BOGA gap up ke 535 (+10 / +1.9%) dari 525
🔼 SCNP gap up ke 163 (+3 / +1.88%) dari 160
🔼 WIRG gap up ke 109 (+2 / +1.87%) dari 107
🔼 MINA gap up ke 218 (+4 / +1.87%) dari 214
🔼 PZZA gap up ke 236 (+4 / +1.72%) dari 232
🔼 HUMI gap up ke 128 (+2 / +1.59%) dari 126
🔼 BEEF gap up ke 645 (+10 / +1.57%) dari 635
🔼 NICL gap up ke 1000 (+15 / +1.52%) dari 985
🔼 PTIS gap up ke 416 (+6 / +1.46%) dari 410
🔼 BUAH gap up ke 700 (+10 / +1.45%) dari 690
🔼 AXIO gap up ke 150 (+2 / +1.35%) dari 148
-------------------------------------
GAP DOWN:
🔽 ARKO gap down ke 2200 (-30 / -1.35%) dari 2230
🔽 SHIP gap down ke 5275 (-75 / -1.4%) dari 5350
🔽 ELPI gap down ke 690 (-10 / -1.43%) dari 700
🔽 KLAS gap down ke 132 (-2 / -1.49%) dari 134
🔽 MDKI gap down ke 197 (-3 / -1.5%) dari 200
🔽 TMPO gap down ke 175 (-3 / -1.69%) dari 178
🔽 ESIP gap down ke 113 (-2 / -1.74%) dari 115
🔽 MBMA gap down ke 560 (-10 / -1.75%) dari 570
🔽 INTD gap down ke 214 (-4 / -1.83%) dari 218
🔽 OPMS gap down ke 107 (-2 / -1.83%) dari 109
🔽 AHAP gap down ke 100 (-2 / -1.96%) dari 102
🔽 FWCT gap down ke 148 (-3 / -1.99%) dari 151
🔽 VTNY gap down ke 94 (-2 / -2.08%) dari 96
🔽 SOSS gap down ke 940 (-20 / -2.08%) dari 960
🔽 PEGE gap down ke 185 (-4 / -2.12%) dari 189
🔽 KDSI gap down ke 452 (-10 / -2.16%) dari 462
🔽 ENAK gap down ke 670 (-15 / -2.19%) dari 685
🔽 SPMA gap down ke 262 (-6 / -2.24%) dari 268
🔽 PART gap down ke 128 (-3 / -2.29%) dari 131
🔽 PJHB gap down ke 635 (-15 / -2.31%) dari 650
🔽 MASB gap down ke 3040 (-80 / -2.56%) dari 3120
🔽 GIAA gap down ke 105 (-3 / -2.78%) dari 108
🔽 REAL gap down ke 68 (-2 / -2.86%) dari 70
🔽 GOTO gap down ke 59 (-2 / -3.28%) dari 61
🔽 DEWI gap down ke 145 (-5 / -3.33%) dari 150
🔽 SDMU gap down ke 60 (-3 / -4.76%) dari 63
🔽 GWSA gap down ke 155 (-8 / -4.91%) dari 163
🔽 DSSA gap down ke 94800 (-4925 / -4.94%) dari 99725
🔽 MPIX gap down ke 68 (-4 / -5.56%) dari 72
🔽 $BAIK gap down ke 94 (-8 / -7.84%) dari 102
Cek ulang semuanya dan IEP bisa berubah smp menit terakhir. Salam Cuan.
EBuzz – PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ), operator jaringan bioskop CGV, kembali memperluas jangkauan bisnisnya dengan membuka gerai bioskop terbaru di Grand Mall Lampung pada 15 November 2025. Ekspansi ini menjadi langkah lanjutan perseroan dalam memperbesar penetrasi pasar hiburan di berbagai ko...

economixbuzz.com