Volume
Avg volume
PT Graha Layar Prima Tbk didirikan pada tanggal 3 Februari 2004. Perseroan memulai kegiatan usahanya dengan pembukaan bioskop Blitzmegaplex Paris Van Java, Bandung pada 18 Oktober 2006. Selain itu, pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan juga mengadakan kerjasama dengan beberapa pemilik mal dan membuka Blitztheater. Perseroan senantiasa melakukan berbagai inovasi demi meningkatkan daya saing dan positioning Perseroan. Inovasi dan terobosan terbaru adalah dengan melakukan rebranding yang mengubah brand Perseroan dari CGV Blitz menjadi CGV Cinemas pada 10 Januari 2017. Hingga 31 Desember 2020, Perseroan telah mengoperas... Read More
$CNMA $BLTZ $FILM
Kementerian Kebudayaan mengupayakan pemerataan jumlah layar bioskop di seluruh wilayah Indonesia. Hal itu supaya sarana dan akses menonton di layar lebar tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar.
Ia menyoroti layar bioskop di Indonesia tergolong sedikit dibandingkan jumlah penduduk, dan terkonsentrasi di perkotaan, terutama Pulau Jawa.
$BLTZ KASUS Thomas Trikasih Lembong
Ex Menteri Perdagangan (Mendag) periode 2016-2019
Ex Kepala badan koordinasi penanaman modal (BKPM) & Investasi periode 2016-2019
Thomas Lembong merupakan salah satu Pendiri Perusahaan Tbk sekaligus menjabat sebagai direktur utama $BLTZ (Blitz Megaplex)
2024 Kejagung Menetapkan Thomas Lengkong resmi sbg TERSANGKA kasus korupsi impor gula di saat indonesia surplus gula serta adanya KONG X KONG upaya memonopoli harga gula sehingga menyebabkan harga gula di pasaran melonjak cukup tinggi yang berujung merugikan khayalak masyarakat indonesia astagaa wkwkwkwk
https://cutt.ly/MeFRHJFS
241029 Bisnis Indonesia | CGV Cinemas (BLTZ) Berbalik Laba Rp11,5 miliar Kuartal III/2024
Pengelola jaringan bioskop CGV Cinemas, PT Graha Layar Prima Tbk. ($BLTZ) berbalik mengantongi laba bersih pada 9 bulan 2024 didorong oleh kenaikan pendapatan.
setuju, sebagai perbandingan dengan emiten yg sama $BLTZ harganya masih d atasnya jauh. pbv nya juga fair. pendapatan bakal naik juga karena banyak buka di kota2 kabupaten.
Vendor $CNMA
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk memiliki beberapa vendor penting yang terlibat dalam transaksi utang usaha dan beban operasional hingga 30 Juni 2024. Vendor-vendor ini mencakup entitas yang memiliki hubungan sepengendali, seperti PT Megatech Engineering yang menyediakan peralatan bioskop dan sewa gedung senilai Rp 18,8 miliar ✅. Selain itu, PT Multi Interbuana Teknindo bertanggung jawab atas pemeliharaan peralatan bioskop dengan nilai transaksi Rp 10,7 miliar ✅, dan PT Delta Raya Sejahtera yang mengelola operasional makanan dan minuman senilai Rp 9,8 miliar ✅. PT Delta Raya Sentosa juga memasok material makanan dan minuman dengan nilai Rp 6,8 miliar ✅, serta PT Citrabersama Mututama yang menyediakan sewa gedung dan mobil senilai Rp 1,6 miliar ✅. https://bit.ly/45FDAJu
Selain entitas sepengendali, CNMA juga bertransaksi dengan sejumlah pihak ketiga dalam pembelian film dan layanan lainnya. PT MD Pictures Tbk, dengan nilai transaksi Rp 34,5 miliar ✅, merupakan salah satu vendor film utama. Diikuti oleh PT Omega Film dengan transaksi Rp 33,4 miliar ✅, dan PT Tripar Multivision Plus sebesar Rp 6,8 miliar ✅. PT Falcon juga berkontribusi dengan transaksi pembelian film sebesar Rp 4,3 miliar ✅, sementara PT Sinema Horison Internasional terlibat dalam transaksi serupa senilai Rp 3,4 miliar ✅.
Selain film, CNMA juga membeli layanan dari pihak ketiga lainnya seperti PT Cinemaxx Global Pasifik yang menyumbang Rp 3,1 miliar ✅ dan PT Jakarta Intiland sebesar Rp 2,6 miliar ✅. Beberapa vendor lain seperti PT Prima Cinema Multimedia dengan Rp 2,5 miliar ✅ dan PT Graha Layar Prima Tbk dengan Rp 2,4 miliar ✅, juga memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan layanan. PT Athali Sukses Makmur dan PT Kharisma Starvision Plus, masing-masing dengan nilai Rp 2,0 miliar ✅ dan Rp 1,7 miliar ✅, melengkapi daftar vendor utama yang mendukung operasi CNMA selama periode ini. https://bit.ly/3YGX6Dc
1. PT Megatech Engineering:
- Hubungan: Entitas sepengendali
- Sifat Transaksi: Pembelian peralatan bioskop, sewa gedung, dan ruang arcade game
- Nilai: Rp 18,8 Miliar
2. PT Multi Interbuana Teknindo:
- Hubungan: Entitas sepengendali
- Sifat Transaksi: Pemeliharaan peralatan bioskop
- Nilai: Rp 10,7 Miliar
3. PT Delta Raya Sejahtera:
- Hubungan: Entitas sepengendali
- Sifat Transaksi: Manajemen operasional makanan dan minuman serta pasokan material
- Nilai: Rp 9,8 Miliar
4. PT Delta Raya Sentosa:
- Hubungan: Entitas sepengendali
- Sifat Transaksi: Pembelian material makanan dan minuman
- Nilai: Rp 6,8 Miliar
5. PT Citrabersama Mututama:
- Hubungan: Entitas sepengendali
- Sifat Transaksi: Sewa gedung dan mobil
- Nilai: Rp 1,6 Miliar
https://bit.ly/3YGX6Dc
6. PT MD Pictures Tbk $FILM:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 34,5 Miliar
7. PT Omega Film:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 33,4 Miliar
8. PT Tripar Multivision Plus $RAAM:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 6,8 Miliar
9. PT Falcon:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 4,3 Miliar
10. PT Sinema Horison Internasional:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 3,4 Miliar
11. PT Cinemaxx Global Pasifik:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian layanan
- Nilai: Rp 3,1 Miliar
12. PT Jakarta Intiland:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian layanan
- Nilai: Rp 2,6 Miliar
13. PT Prima Cinema Multimedia:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian layanan
- Nilai: Rp 2,5 Miliar
https://bit.ly/3YGX6Dc
14. PT Graha Layar Prima Tbk $BLTZ
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian layanan
- Nilai: Rp 2,4 Miliar
15. PT Athali Sukses Makmur:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian layanan
- Nilai: Rp 2,0 Miliar
16. PT Kharisma Starvision Plus:
- Hubungan: Pihak ketiga
- Sifat Transaksi: Pembelian film
- Nilai: Rp 1,7 Miliar.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan
https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini Â
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
@WNH2022 nikmati saja bro.. di beri deviden sebagai apresiasi perusahaan terhadap stockholder nya ya terima kasih.. artinya laba nya beneran ada..
gak kasi deviden,kadang timbul tanda tanya, apakah beneran laba nya? seperti saham satu lagi yang saya hold..🤣🤣 alasannya laba nya habis untuk gaji & tunjangan dewan direksi nya..
saya pribadi sih, berharap $JAYA tetap konsisten membagikan deviden.. toh secara kinerjanya,saya menilai sudah pada jalur nya dan Pak Darmawan Suryadi pintar dalam mengelola bisnis.. apalagi jika Pak Darmawan Suryadi adalah juga seorang CEO Perusahaan yang bergerak di bidang Industri perfilman.. mana tau kedepannya akuisisi salah satu,baik itu $RAAM $BLTZ $FILM $CNMA untuk menjadi anak perusahaan JAYA..🤣🤣
MASUK FCA
$ATAP $BKDP $BLTZ MAPB $META POLI $MSIN
btw si ATAP kan sudah tidak 50 pada penutupan tanggal 29 Agustus kemarin bahkan ARA, lalu kenapa masuk kriteria 1? Hayoloh?
Jadi yang dihitung itu avg rata" <51 + liquiditas harian rendah < 5 juta + volume harian < 10 ribu lot selama 3 bulan terakhir.
Paham ya?