Volume
Avg volume
Didirikan tahun 2011, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital. BELI mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka. Selain itu, BELI juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman... Read More
@Ubaidilah23 logika pinter gw jg, ngapain ekspansi dan bikin usaha dari hulu - hilir kalo Bapak Hartono bersaudara udah kaya dari Rokok Djarum? $BELI
logika pinter gw aja nih, ga main yg bodoh2. Karena kalo bodoh bisa dibodohi orang 🤪 $PANI $CBDK
Kenapa Kebanyakan Startup Rugi?
Halo, para pejuang startup dan pemimpi unicorn! Pasti banyak dari kalian yang pernah (atau sering) bertanya-tanya: kenapa, sih, banyak startup yang rugi? Padahal, jika lihat berita, startup A dapat pendanaan miliaran dolar, startup B ekspansi ke lima negara, tapi kenapa banyak yang ujung-ujungnya tutup? Di sini, gue bakal bahas akar masalahnya, serta trik buat bikin startup lo bisa cuan tanpa bikin pelanggan atau mitra merasa “dikerjain” atau diperas.
1. Kenapa Startup Banyak yang Rugi?
Sebelum lo mulai berpikir tentang cara supaya startup lo sukses, ada baiknya kita bahas dulu kenapa banyak startup yang gagal meskipun mereka punya dana besar dan strategi canggih. Kuncinya ada pada dua masalah besar: kurangnya perhatian terhadap pelanggan dan mitra. Mari kita lihat lebih dalam.
1.1 Bakar Uang Demi "Mendominasi Pasar"
Startup sering banget mengandalkan strategi bakar uang. Maksudnya, mereka habisin dana investor buat ngasih promo gila-gilaan, diskon nggak masuk akal, bahkan layanan gratis, dengan harapan bisa menguasai market share. Namun, masalahnya adalah begitu dana habis dan promo dihentikan, pelanggan bisa kabur ke kompetitor yang kasih promo lebih gede. Ujung-ujungnya, startup malah kehilangan identitas. Bukannya dikenal karena kualitas, tapi karena murahnya harga.
Yang lebih parah, pelanggan yang datang hanya karena promo sering nggak bakal loyal. Begitu harga dinaikin atau diskon dikurangi, mereka kabur. Dan begitu mereka pergi, nggak gampang buat mereka balik lagi meskipun lo nawarin nilai lebih. Pada akhirnya, strategi ini bisa bikin lo kehabisan dana sebelum lo mencapai titik profit.
1.2 Overestimasi Pertumbuhan
Banyak startup yang mikir, "Kalau kita dapet 10 juta pengguna dalam 2 tahun, kita bakal sukses!" Padahal, mendatangkan 10 juta pengguna itu nggak murah. Kalau setiap pelanggan baru malah bikin rugi karena subsidi promo, lo malah memperbesar kerugian. Selain itu, nggak semua pengguna itu loyal. Dari 10 juta, mungkin cuma 1 juta yang tetap setia tanpa adanya diskon gila-gilaan. Sisanya? Mereka bakal pergi kalau ada tempat lain yang kasih promo lebih besar.
Hal ini juga berlaku buat mitra lo. Mitra yang lo tarik dengan janji keuntungan gede bisa jadi merasa terjebak jika mereka merasa lo cuma fokus ke angka dan bukan menciptakan nilai yang berkelanjutan. Mereka bisa merasa nggak dihargai, dan akhirnya beralih ke kompetitor yang lebih fair dan bisa memberikan keuntungan lebih.
1.3 Fokus pada "Growth," Lupa Cuan (dan Mitra)
Banyak startup yang punya filosofi: grow first, profit later. Jadi, semua energi difokuskan buat nambah jumlah pengguna atau pelanggan. Tapi masalahnya, kadang-kadang "later" itu nggak pernah datang. Lo bisa aja nambah banyak pengguna, tapi kalau mereka nggak loyal dan hanya datang karena diskon, bisnis lo malah susah buat mencapai profit.
Misalnya, beberapa platform yang awalnya memberi keuntungan besar buat mitra (misalnya restoran atau toko online). Tapi, begitu mereka mulai cari profit, malah motong margin mitra atau naikin biaya admin sembarangan. Hal ini kayak ngajak orang nikah karena cinta, lalu setelah nikah, semua beban ditaruh ke pasangan. Akhirnya, mitra yang dulunya mendukung malah merasa diperas, dan bisa jadi mereka kabur ke kompetitor yang lebih fair.
2. Startup Cepat Profit Tanpa Bikin Pelanggan Kabur dan Mitra Sejahtera
Sekarang kita masuk ke bagian penting: gimana caranya bikin startup lo profit tanpa bikin pelanggan atau mitra ilfeel? Ini dia beberapa tips yang bisa lo terapkan:
2.1 Jangan Lupa, Mitra Itu Partner
Sebelum ngomongin cara profit, coba tanya ke diri lo, "Apa mitra gue benar-benar diuntungkan dari kerja sama ini?" Jangan sampai lo lupa kalau mereka itu roda penggerak bisnis lo. Kalau mitra merasa cuma diambil untungnya aja, bisnis lo bakal jalan pincang—atau bahkan berhenti total.
Contohnya? Jangan tiba-tiba potong margin mitra dengan alasan "optimasi biaya operasional," apalagi kalau lo baru beli kantor mewah atau iklan besar yang nggak ngasih manfaat langsung ke mereka. Jangan sampai mitra lo ngerasa lo cuma mau cari untung semata.
2.2 Transparansi Itu Penting, Jangan Main Sembunyi
Mitra nggak suka kejutan nggak enak. Kalau lo mau naikin biaya admin, kasih tahu alasannya dengan jelas. Misalnya, "Kami menyesuaikan biaya karena ada peningkatan fitur yang membantu mitra," bukan cuma bilang "biaya baru untuk mendukung operasional." Komunikasi yang jelas bisa membantu menghindari ketegangan dan menunjukkan bahwa lo menghargai kerja sama mereka.
2.3 Jadilah Partner yang Bener-Bener Mendukung
Banyak startup yang lupa kalau mereka seharusnya jadi solusi, bukan beban. Lo nggak cuma harus fokus ke pelanggan dan lupa mitra. Contohnya, bantu mereka naikin penjualan dengan promosi bersama, bukan malah bikin kompetisi antar-mitra. Lo juga bisa kasih tools yang bener-bener berguna buat operasional mereka, bukan cuma fitur yang wah tapi nggak kepake.
2.4 Jangan Jadi Kompetitor Tersembunyi
Jangan sampe lo malah bersaing dengan mitra lo sendiri. Misalnya, platform yang awalnya kasih ruang buat UMKM jualan, tapi kemudian buka toko sendiri di platform yang sama dan ngasih promo yang nggak bisa disaingin mitra. Kalau lo ambil jalur ini, lo bakal ngajak mitra lo perang dingin, dan biasanya yang kalah itu mitra, tapi reputasi platform lo juga bakal hancur.
2.5 Fokus ke Win-Win Solution
Mitra lo harus merasa mereka untung dari kerja sama ini, sama kayak lo yang dapet profit dari mereka. Kalau lo terus ngambil keuntungan sepihak, nggak lama pasti mitra lo bakal pergi. Jangan cuma mikirin cuan jangka pendek—kalau lo kasih keuntungan lebih besar ke mitra, mereka bakal lebih loyal, dan bisnis lo pun akan lebih stabil dalam jangka panjang.
2.6 Dapat Pelanggan Baru Tanpa Bikin Pelanggan Lama Kabur
Dapetin pelanggan baru itu penting, tapi lo juga nggak boleh lupa sama pelanggan lama. Kalau lo cuma fokus bikin promo gede buat tarik pelanggan baru, pelanggan lama bisa ngerasa diabaikan dan akhirnya pergi. Jadi, gimana caranya supaya lo bisa dapet pelanggan baru tanpa ninggalin pelanggan lama?
Salah satu cara yang efektif adalah dengan menjaga kualitas dan konsistensi. Pelanggan lama bakal tetap balik kalau mereka ngerasa puas dengan layanan lo, bukan cuma karena diskon. Selain itu, lo bisa bikin program referral yang memberikan insentif baik buat pelanggan lama maupun baru. Misalnya, lo kasih reward buat pelanggan lama yang ngajak temannya bergabung—dan pastikan reward ini terasa seimbang dan menguntungkan kedua pihak.
Jaga hubungan baik dengan pelanggan lama dengan terus berkomunikasi dan memberikan mereka nilai tambah, seperti akses eksklusif, promo loyalitas, atau informasi produk yang relevan. Jangan biarkan mereka merasa mereka sudah tidak penting, karena loyalitas itu nggak datang hanya karena harga murah.
2.7 Menciptakan Pengalaman yang Tak Terlupakan untuk Pelanggan
Kunci untuk menjaga pelanggan tetap loyal dan bahkan mendatangkan pelanggan baru adalah menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Fokus pada kualitas produk atau layanan yang lo tawarkan, serta memberikan nilai lebih daripada yang diharapkan pelanggan. Misalnya, berikan pelayanan pelanggan yang responsif dan ramah, atau ciptakan interaksi yang menyenangkan di setiap titik sentuh (touchpoint) dengan pelanggan.
Pelanggan yang merasa dihargai dan diberikan perhatian lebih cenderung tidak hanya bertahan, tapi juga merekomendasikan produk atau layanan lo ke orang lain. Untuk mendapatkan pelanggan baru, lo bisa memanfaatkan testimoni dan referral dari pelanggan yang puas, serta aktif di media sosial untuk menunjukkan keberhasilan dan kisah sukses pelanggan lainnya. Kuncinya adalah memberikan pengalaman positif yang membuat pelanggan merasa “lebih dari sekadar pelanggan.”
3. Startup yang Gagal Meski Udah Lakukan Segalanya
Sekarang, mari realistis. Ada kalanya meskipun lo udah melakukan semuanya dengan benar, startup tetap bisa gagal. Kenapa?
A. Pasar nggak butuh produk/layanan lo (meskipun lo pikir mereka butuh).
B. Kompetitor lebih cepat, lebih murah, atau lebih inovatif.
C. Pendanaan habis sebelum sempat profit.
Tapi, jangan takut. Banyak pengusaha sukses yang bangkit dari kegagalan pertama mereka. Jadi, kalau startup lo gagal, jadikan itu pelajaran buat mencoba lagi dengan pendekatan yang lebih baik.
Terakhir
Kalau lo mau startup lo sukses, fokuslah pada keseimbangan:
A. Pertumbuhan vs Profit
B. Harga vs Nilai yang Dirasakan Pelanggan
C. Dukungan untuk Mitra vs Efisiensi Operasional
Dan yang paling penting: jangan jadi startup yang cuma cari cuan dari mitra, tapi nggak peduli sama kesejahteraan mereka. Jangan bikin mereka merasa diperas atau dikhianati.
Ingat, mitra itu tulang punggung bisnis lo. Kalau mereka runtuh, lo juga bakal jatuh. Jadi, pastikan lo benar-benar jadi partner yang mendukung, bukan sekadar "bos yang ambil potongan." Pelanggan juga harus merasa dihargai dan diberi nilai lebih, bukan cuma dimanfaatkan saat ada diskon atau promo.
Dengan pendekatan yang adil, transparan, dan berfokus pada hubungan jangka panjang—baik dengan pelanggan maupun mitra—lo bisa menciptakan startup yang bukan hanya cuan, tapi juga berdampak positif dan berkelanjutan. Semangat berjuang, pejuang startup! Jangan lupa, kegagalan itu bukan akhir, tapi awal dari langkah yang lebih bijak ke depan.
$BELI $GOTO $BUKA
$BUKA Sebuah perusahaan yang penuh dilema... di satu sisi ada baiknya bisnis e-commerce dilepas karena kompetisi yang berat untuk melawan TikTokShop+Tokopedia dan Shopee tapi di sisi lain arah perusahaan tidak jelas mau kemana. Saya pikir argumen menjual layanan digital seperti pulsa adalah omong kosong karena pada dasarnya provider juga sudah ada app sendiri dan kemungkinan besar Bukalapak akan menjadi seperti $SRTG dengan uang cashnya yang triliunan untuk diinvestasikan, tapi yang menjadi pertanyaan disini adalah:
1. Apakah manajemen Bukalapak yang sekarang memiliki skill dalam berinvestasi dan menghasilkan return yang signifikan untuk pemegang saham?
2. Apa kriteria perusahaan dan sektor yang ingin diinvestasikan Bukalapak?
Selama Bukalapak tidak bisa memberi penjelasan mengenai dua hal ini, perusahaan ini tidak layak diinvestasikan ibaratnya kalian naik diatas pesawat yang tidak ada destinasi akhir2nya tinggal menunggu waktu sampai avturnya abis.. dan ini juga menjadi pelajaran untuk para investor Bukalapak yang saya jamin sekitar 99% tidak pernah memakai Bukalapak dan tidak pernah melihat orang sekitarnya memakai Bukalapak tapi masih aja mau beli sahamnya karena cashnya yang banyak (alasan yang sangat bodoh karena sebanyak2nya cash kalau tidak bisa digunakan sama aja boong).
Untuk investor $BELI kalian juga harus mulai bertanya berapa banyak sih orang yang beli barang di Blibli? Dan sampai kapan Blibli mampu membakar uang untuk melawan TikTokShop+Tokopedia dan Shopee? Sekalipun Blibli didukung oleh Djarum, jangan lupa Bytedance dan Sea Limited bukan musuh yang kecil, mereka perusahaan raksasa dengan valuasi miliaran dollar yang tidak kalah dengan grup Djarum (bahkan valuasi Bytedance sudah menyentuh 300 miliar dollar = sekitar 4 kuadriliun rupiah). Anggap saja Blibli nanti akan menyerah seperti Bukalapak, kemana arah Blibli? Apakah dia akan transisi menjadi perusahaan investasi juga? Atau mungkin pindah usaha? Kalian harus bisa menjawab pertanyaan ini.
📢 Kemitraan Mendag & Bukalapak: Langkah besar menuju digitalisasi UMKM! 🤝💻
UMKM kini punya peluang lebih besar untuk go digital berkat kolaborasi strategis Mendag & Bukalapak. Transformasi ini diyakini akan memperluas pasar dan mempercepat adopsi teknologi. Apakah ini awal era baru untuk UMKM Indonesia? 🔍
👉 Baca selengkapnya di sini:
https://cutt.ly/Pe99Mi1y
$BUKA $BELI $GOTO
Masih aja ngomongin e-commerce.
Tapi, seriusan. Selalu ada hal yang menarik dari platform digital yang paling banyak duitnya, tapi paling banyak “bakar duitnya” juga. Termasuk, saat kemarin Bukalapak (BUKA) menutup sebagian besar bisnis e-commercenya. Ceritanya, konten ini muncul karena adanya opini dari salah satu peneliti lembaga ekonomi CELIOS, yang menyebut bahwa ongkos kirim menjadi faktor utama e-commerce untuk bersaing.
Ongkos kirim (ongkir) adalah komponen yang sejak awal menjadi tantangan bagi e-commerce, karena ini bisa menjadi salah satu faktor yang menghambat (atau mendorong) orang untuk berbelanja. Apalagi buat orang Indonesia yang masih price oriented (berfokus di harga), sehingga tambahan biaya ongkir 10 rb - padahal sesama Jakarta - rasanya seperti ngeluarin duit 50 rb atau 100 rb. Belum lagi kalau ada kondisi dimana harga barang ngga seimbang dengan ongkir, dimana bisa jadi lebih mahal ongkir daripada harga barang.
Kali ini, dengan sedikit modus curhat sebagai penjual onlen (wkwkwkwk), saya akan membahas soal si ongkir ini dan apa iya memang sengaruh itu?
Dengarkan hanya di Spotify dan Noice Cerita Dibalik Duit.
$BUKA $BELI $GOTO
1/2
Ba$PACK sudah banyak plopit dan TP
oleh karena itu $PACK-W Sedikit goyang kasih kesempatan **tel untuk $BELI harga pucuk
$BBRI selama bandar XL masih akum rakjat ketjil berpotensi dapat $CUAN untuk $BELI rendang dan bagi² makan bergizi gratis 🔥🔥
🌐 Persaingan E-Commerce Semakin Ketat, Konsolidasi Jadi Solusi?
Industri e-commerce Indonesia menghadapi tantangan berat: perubahan perilaku konsumen, ekonomi global, dan teknologi baru. 🔍 Konsolidasi jadi kunci bagi pemain besar seperti Shopee dan Tokopedia-TikTok untuk bertahan. 💡 Namun, siapa yang akan menang di era digital ini? Baca ulasan lengkapnya di sini:
https://cutt.ly/Xe27gpAZ
$BUKA $BELI $GOTO
PERAMPOKAN LEGAL di KONOHA
Kalau ada yg tanya apakah "merampok" diperbolehkan di negeri ini? Jawabannya iya.
Lihat saja BUKA dan GOTO, maka kita akan punya contoh bagaimana duit retail "dirampok" secara legal. Masih segar di ingatan, rutin diadakan webinar, zoom, clubhouse dgn influencer2 untuk mempom2 saham2 tsb sblm IPO, prospek super bagus, tidak ada strategi exit investor awal, bla bla bla.
Fakta membutkikan per besok, 13 Januari 2025,
$BUKA sudah listing selama 1256 hari, penurunan harga -86.59% (dari 850 ke 114)
$GOTO sudah listing selama 1008 hari, penurunan harga -76.04% (dari 338 ke 81)
--------------------------------
Kalau retail sudah "dirampok" spt ini, jawabnya gampang.. semua resiko sudah tertulis di prospektus. Padahal dari awal IPO, sy mensinyalir sudah ada niat tidak baik dari investor awal dan emiten.
Ya begitulah saham, ada resikonya. Kl mau aman, deposito aja bro.
Lalu bagaimana dgn BELI ? Walau ecommerce-nya sepi tapi per besok, 13 Januari 2025,
$BELI yg sudah listing selama 797 hari, penurunan harganya 0% (harga sekarang sama dengan harga IPO di Rp 450)
Tapi memang sih.. uang adalah yg nomor 1 di dunia yg serba kapitalisme ini, sehingga semua cara dihalalkan untuk memperolehnya bahkan dengan mengorbankan integritas diri.
Ga heran, RI-1 melabeli saham = judi bagi rakyat kecil, karena yg paling mudah kena pom2 dan "dirampok" ya rakyat kecil yg tidak teredukasi ini.
Lebih baik akur seperti keluarga djarum supaya bisa expand terus ke $BBCA $RANC $BELI dll toh masih saudara soal uang kecil ngalah saja kecuali kalo anak tetangga minta jatah bisnis keluarga nah kita tuntut habis2 kalo perlu sewa petrus, just joke🤭🤭🤭
Baru juga awal tahun, beritanya kok negatif semua yes?
Keluar dari antusiasme sejumlah IPO yang baru digelar di awal tahun ini, seperti Raharja Energi Cepu (RATU) dan rencana IPO dalam waktu dekat anak usaha PIK 2 (PANI), Bangun Kosambi Sukses (CBDK), lagi lagi muncul kabar yang kurang enak dari emiten di lantai bursa.
Bukalapak (BUKA) mengumumkan penutupan bisnis e-commercenya secara utuh dalam waktu dekat. Meski sebenernya sudah dapat diprediksi, bahkan sejak awal IPO, namun penutupan ini dan rencana mereka untuk berfokus “jualan pulsa” - seperti headline banyak media saat membahas rencana ini - tentu menunjukkan bahwa lanskap bisnis mereka memang sekeras itu.
Keluar dari kenyataan bahwa bisnis e-commercenya BUKA sebenernya sudah ngga bergigi (ngga jadi fokus) sejak beberapa tahun ini dan mereka tidak lagi menjadi pemain utama di sektor ini, namun apakah hal ini bisa semakin menunjukkan bahwa situasi pasar sektor konsumer di Indonesia tidak baik baik saja? Kita bahas lengkap kisahnya BUKA ini di episode kali ini.
Dengarkan hanya di Spotify dan Noice Cerita Dibalik Duit.
$BUKA $GOTO $BELI
1/2
tuh Pak Anthony... disarankan Pak @theinvestorid...
Jadi penting banget buat kita memahami fundamental perusahaannya sebelum membeli saham biar gak nyangkut!
$EMTK $BELI $BUKA buat apa??
$TOWR Dwimuria Average Down
Efek tender offer nyangkut di harga >1000
Wajar kalau sekarang mereka average down.
Hajar terus Dwi. Jangan kasi ampun. Jangan mau kalah sama Peter Parker. Si Peter Parker udah jadi orang paling kaya di Asia Tenggara lagi Dwi. Masa kalah Dwi. Target orang terkaya sedunia lah Dwi. Bosen lihat Elon Musk sama Bezos di atas melulu.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138 (caranya cek gambar terakhir) Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Jangan lupa kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://bit.ly/44osZSV
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBCA $BELI
1/3
🔍Katanya $BUKA lapak Bangkrut tp kok BEI Ungkap Strategi Baru Bukalapak! Bukalapak fokus pada produk non-fisik untuk tingkatkan profitabilitas. Apakah ini langkah tepat di tengah persaingan e-commerce? Simak analisis lengkapnya disini!
https://cutt.ly/Ke2ufPzI
$GOTO $BELI
RIP $BUKA
Bukalapak tutup lapak barang fisik (contoh: baju, sepatu, buku, gadget), bakal fokus ke barang digital (contoh: pulsa, token listrik, bpjs). Efektif per 9 Februari 2025.
$BELI $GOTO