


Volume
Avg volume
Didirikan tahun 2011, PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital. BELI mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka. Selain itu, BELI juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman... Read More
Bos Djarum Victor Hartono, Anak Orang Terkaya RI Dicekal, Ini Kasusnya :
https://cutt.ly/Ptrl3zwO
$BBCA $TOWR $BELI
Guys kalo kamu sudah KAYA pake BANGET mending kerjaannya Nge juice sehat aja di di Nusa dua atau minum kelapa di maldives.
Om lihat pak Victor baru saja 3 bulan mulai sering muncul di publik sudah di ciduk aja.

Momen libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) diperkirakan akan menjadi angin segar bagi emiten ritel. Aktivitas masyarakat yang meningkat pada periode tersebut membuat kebutuhan belanja ikut naik.
Tim riset Kiwoom Sekuritas menilai musim belanja Nataru akan menjadi penopang kinerja emiten-emite...

katadata.co.id
KABARBURSA.COM โ Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada perdagangan hari ini setelah ditutup di level 8.407,94, naik 46,01 poin atau setara 0,55 persen pada Rabu, 18 November 2025.
Sepanjang sesi, IHSG bergerak dinamis dan sempat menyentuh level tertinggi di 8.426,63 sebelum terk...

www.kabarbursa.com

$GSMF $BELI $BBKP
Ciri saham lagi diakumulasi bandar itu simpel: harganya diem-diem bae, gerak tipis tapi volume makin deras, terus keliatan broker gede nyicil beli pelan tapi pasti. Setiap harga turun langsung diangkat lagi, bid tebal, offer tipis. Pokoknya sahamnya keliatan strong banget walau market merah. Biasanya setelah fase ini, harga mulai naik halus, sebelum akhirnya dipump kenceng.
bandar nyicil, kita juga nyicil biar ga ketinggalan..
bukan ajakan membeli. DYOR
$BELI
โก bandar akumulasi
โก Struktur teknikal bullish
โก Orderbook & flow mendukung kenaikan
โก Besok (Rabu) peluang besar: โก Naik bertahap atau retest dulu baru naik
Potensi arah: Bullish, tetapi rawan profit taking ringan.
Skenario terbaik: Buy on pullback.
Skenario agresif: Buy on breakout 474โ478.
Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3
Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamental emiten!
$BELI

Tiga nama besar di ekosistem teknologi Indonesia โ GOTO, BUKA, dan BELI โ sedang dalam fase refleksi kinerja keuangan hingga September 2025, dan hasilnya menunjukkan pola yang beragam.
GOTO berhasil memperkecil kerugian secara signifikan, didorong oleh kontribusi dari segmen layanan on-demand dan fintech, tetapi tekanan dari penurunan take rate masih membekap.
Sementara itu, BUKA mencetak keuntungan, tetapi mayoritas berasal dari portofolio investasinya, bukan dari operasional inti, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan arus kas. Di sisi lain, BELI menunjukkan peningkatan pendapatan dan efisiensi yang mendorong perbaikan margin, namun likuiditas menipis karena beban utang jangka pendek meningkat.
Ketika ketiga pemain ini memperbaiki pijakannya, isu fundamental juga tak bisa diabaikan: GOTO harus memperkuat monetisasi dari ekosistemnya, BUKA perlu mengoptimalkan penggunaan kas besar untuk ekspansi operasional, dan BELI menghadapi dilema likuiditas yang bisa menghambat pertumbuhan jangka panjang. Semuanya tergantung pada bagaimana mereka beradaptasi dengan dinamika ekonomi riil โ seperti permintaan konsumen, stabilitas suku bunga, dan tren pemulihan konsumsi digital.
Jika kamu penasaran siapa di antara ketiganya yang paling potensial untuk jangka menengah โ dan risiko apa saja yang masih mengintai โ baca analisis lengkapnya: https://cutt.ly/7teONTes
$GOTO $BUKA $BELI

KABARBURSA.COM โ Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 13 November 2025, turun 16,57 poin atau 0,20 persen ke level 8.372. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 8.418 sebelum terkoreksi hingga level terendah di 8.354.
Total volume transaksi...

www.kabarbursa.com

Menilik Kinerja Indeks Saham Sektoral di Bursa, Siapa Paling Unggul?
Mayoritas kinerja indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat sejak awal tahun 2025.
Berdasarkan data BEI tanggal 12 November 2025, dari 11 indeks saham sektoral, mayoritas mengalami penguatan dua digit hingga tiga digit. Hanya satu indeks sektoral yang kenaikannya satu digit, yakni IDX Financials yang naik 4,74% sejak awal tahun alias year to date (YTD).
Penguatan terbesar dialami IDX Technology yang menguat 161,82% ke level 10.467,24 pada penutupan pasar Rabu (12/11/2025).
Lalu, disusul IDX Industrials yang naik 71,06% YTD dan IDX Basic Materials 60,73% YTD.
Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto melihat, kinerja sektor IDX Technology naik lantaran kinerja saham emiten konstituennya tengah naik pesat.
Ini karena kinerja saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) yang tahun ini berkinerja sangat baik," ujarnya kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).
Valuasi saham emiten sektor teknologi juga sudah sangat tinggi. Saham DCII misalnya, sudah naik 523,63% YTD dengan price to earning ratio (PER) 568,97x dan rasio price to book value (PBV) 168,19x.
Saham Teknologi
Head of Research KISI Sekuritas Muhammad Wafi melihat, sektor-sektor yang naik tinggi ditopang euforia saham digital dan manufaktur, serta longgarnya likuiditas global.
"Sementara yang relatif tertahan karena tekanan margin, penurunan net interest margin (NIM) bank, dan rotasi dana ke sektor siklikal," ujarnya kepada Kontan, Rabu (12/11).
Menurut Wafi, kenaikan IDXTech didorong pemulihan emiten-emiten seperti DCII, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk $GOTO PT https://cutt.ly/KtwFU80V Tbk $BUKA dan PT Global Digital Niaga Tbk $BELI lantaran ada efek restrukturisasi serta efisiensi operasional.
IDX Industrials naik karena sektor logistik, konstruksi, dan manufaktur ekspor. Sementara, IDX Basic Materials ditopang komoditas logam.
"Sebagian (kenaikan) spekulatif, tapi fundamental beberapa emiten juga membaik," kata Wafi.
Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Chory Agung Ramdhani mengatakan, sentimen pemberat untuk IDX Finance berasal dari ketidakpastian global dan potensi perlambatan ekonomi global, meskipun ekonomi Indonesia sendiri masih tumbuh 5,04% secara year-on-year (YoY) pada kuartal III 2025.
"Lalu, masih adanya bayang-bayang ketidakpastian global dapat menjadi sentimen pemberat," ujarnya kepada Kontan, Rabu (12/11/2025).
Di sisi lain, kenaikan IDX Technology secara umum berasal dari sentimen antusiasme investor yang tinggi terhadap emiten digital dan startup.
Namun, kenaikan yang drastis pada IDX Technology lebih banyak didorong oleh sentimen dan spekulasi ekspektasi pertumbuhan masa depan dan pergerakan emiten dengan bobot besar.
Untuk IDX Industrials, kenaikan pada sektor ini terkait dengan pemulihan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum, terutama pada sektor manufaktur, peralatan berat, dan infrastruktur.
"Kinerja positif perusahaan industri akan terlihat dari peningkatan pesanan dan utilisasi kapasitas," tuturnya.
Lalu, kenaikan IDX Basic Materials didorong oleh kenaikan harga komoditas global, seperti emas, serta ekspektasi permintaan yang tinggi dari sektor hilirisasi dalam negeri dan pemulihan ekonomi global.
Prospek dan Rekomendasi
Rully bilang, ada kemungkinan rotasi sektoral di akhir tahun 2025 atau di tahun 2026. Harapannya, rotasi sektoral bisa lebih fokus pada kinerja fundamental para emiten.
Sektor yang masih bisa diperhatikan ke depan lantaran masih berfundamental baik adalah sektor keuangan, telekomunikasi, konsumer, dan pakan ternak.
Wafi melihat, rotasi sektoral bisa muncul di akhir Desember 2025 atau di awal tahun 2026 lantaran ada aksi window dressing dan evaluasi portofolio para investor.
Sektor yang berpotensi berkinerja baik ke depan ada consumer cyclical, telco, dan perbankan. "Ini didorong perbaikan konsumsi, suku bunga rendah, serta arus masuk dana asing," ungkapnya.
Senada, Chory berpandangan, rotasi kinerja sektoral sangat mungkin terjadi dalam pasar saham, terutama menjelang akhir tahun dan memasuki tahun baru.
Sisa sebulan terakhir biasanya cenderung menjadi periode yang diwarnai oleh beragam aksi para pelaku pasar. Seperti, window dressing, reaksi pasar terhadap kinerja kuartal III dan IV, serta awal siklus kebijakan makroekonomi di tahun berikutnya.
Berdasarkan sentimen tersebut, sektor-sektor yang kemungkinan besar akan menjadi jawara atau kembali diminati adalah IDX Financials (keuangan), IDX Property & Real Estate (properti), dan IDX Consumer Cyclicals (barang konsumsi primer dan sekunder).
IDX Financials terdorong sentimen siklus penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia (BI), yang mendorong pertumbuhan kredit, mengurangi beban biaya dana bank, dan membuat pertumbuhan ekonomi domestik stabil.
IDX Property & Real Estate terdorong siklus penurunan suku bunga yang menurunkan suku bunga KPR/KPA, memicu permintaan properti, dan mendorong peningkatan marketing sales emiten.
Lalu, IDX Consumer Cyclicals terdorong stabilitas inflasi dan daya beli masyarakat pulih.
"Program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi meningkatkan permintaan barang konsumsi tertentu, khususnya pangan," katanya.
Chory pun merekomendasikan beli untuk BBCA, TLKM, ASII, dan BRMS dengan target harga masing-masing Rp 11.900 per saham, Rp 4.000 per saham, Rp 6.700 per saham, dan Rp 1.080 per saham.

bagi yang masih nyangkut portofolio merah saya bantu kasih insight tutorial invest yg baik dan benar, daging semua isinya bisa cek profil saya ya biar gada lagi porto yang merah๐
$BELI $BUKA $CMRY

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten E-Commerce PT Global Digital Niaga Tbk , atau Blibli melaporkan telah melakukan penyesuaian organisasi. Hal ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja 270 karyawan.
Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 10/11/2025) berikut ini.

www.cnbcindonesia.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten e-commerce PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli melaporkan telah melakukan penyesuaian organisasi. Hal ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) 270 karyawan. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi efisiensi perusahaan untuk memperkuat fundame...

www.cnbcindonesia.com

$GOTO
Bro, ini chart-nya seru banget. Ini bukan lagi cerita soal saham yang turun terus. Kalo lu liat data-nya, ini jelas banget cerita soal upaya balik arah (reversal).
Gini cerita-nya.
Kita mulai dari fundamental-nya dulu. Revenue (pendapatan) Q3 naik (4.7T vs 3.9T tahun lalu). Tapi yang paling penting adalah Net Income.
Liat angka rugi-nya di Q3 2025 cuma (196 Miliar). Coba bandingin sama Q3 2024 yang rugi-nya (1.614 Miliar). Artinya, perusahaan ini berhasil nahan pendarahan-nya drastis banget.
Cerita "bakar duit"-nya mulai berubah.
Nah, market mencium ini.
Kenapa Chart-nya Mulai Menarik?
Pertama, berita-nya valid dan bagus. Gue googling barusan biar yakin.
Berita sentimen positif banget keluar tanggal 30 Oktober 2025.
Di Kontan, judul-nya: "Rugi GoTo (GOTO) Susut 87% Jadi Rp 196 Miliar di Kuartal III 2025".
Di CNBC Indonesia headline-nya: "GOTO Cetak Adjusted EBITDA Positif Rp 516 M...".
Ini poin penting-nya: mereka akhirnya bisa cetak Adjusted EBITDA Positif buat pertama kalinya. Ini yang ditunggu-tunggu investor.
Kedua, liat garis kuning (Smart Money). Pas harga masih di bawah (area Okt), Smart Money udah mulai ngasih sinyal. Mereka udah mulai nampung diem-diem. Dan liat sekarang, pas harga-nya mulai naik, garis kuning-nya ikut melengkung ke atas.
Jadi, Situasi Chart-nya Sekarang Gimana?
Oke, fundamental-nya membaik, Smart Money-nya mulai masuk. Sekarang kita liat teknikal-nya.
* Tren Jangka Pendek: Harga (61) udah berhasil naik dan ditutup di atas EMA 50 (garis biru @ 58). Ini sinyal bullish jangka pendek pertama. Lantai-nya udah dapetin support baru.
* Volume: Kenaikan beberapa hari terakhir ini disertai volume yang oke (3.8B, di atas rata-rata 3.2B). Artinya kenaikan-nya ada tenaga-nya.
* Tembok Penghalang: TAPI... perjuangan-nya belum selesai. Di depan mata ada tembok gede, yaitu EMA 200 (garis oranye @ 64). Ini resistance jangka panjang yang harus ditembus.
Trading Plan-nya?
Bro, ini setup "Speculative Buy" yang menarik banget karena didorong perubahan fundamental. Kita $BELI karena cerita-nya berubah.
* Entry: Masuk sekarang di 61 agak nanggung. Lebih aman kalo dikasih turun dikit (pullback) buat ngetes support baru-nya. Area ideal buat nyicil masuk itu di 58 - 60.
* Stop Loss: Wajib disiplin. Kalo dia balik lagi ke bawah support EMA 50, mending keluar dulu. Taroh SL di bawah ayunan terakhir di 55.
* Take Profit: Target pertama jelas nembus tembok EMA 200 (64). Kalo itu tembus, target selanjutnya bisa ke resistance lama di ~70.
* RRR: Itungan kasar (masuk 59, SL 55, TP 70), risk-nya 4 poin, reward-nya 11 poin. Dapet banget ~1 : 2.75. Sangat layak diambil.
Gimana view lu? Kalo ada pandangan lain atau mau request saham lain, tulis aja di kolom comment ya!
Disclaimer: Ini murni analisis dan ide trading ya, bro. Selalu lakukan riset lu sendiri (DYOR) dan atur money management dengan baik ya bro kalo mau $BUKA posisi baru
