Volume
Avg volume
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN merupakan perusahaan BUMN. Saat ini, fokus bisnis Bank BTN dikonsentrasikan pada tiga sektor, yakni KPR dan Perbankan Konsumer (KPR bersubsidi, KPR Non Subsidi, Kredit perumahan lainnya dan kredit konsumer, simpanan giro, simpanan tabungan dan deposito), Perumahan dan Perbankan Komersial (Kredit konstruksi, Kredit Mikro dan Usaha Kecil Menengah, serta Kredit Korporasi lainnya, simpanan giro dan deposito), serta Perbankan Syariah (pembiayaan konsumer syariah dan pembiayaan komersial syariah, giro syariah, tabungan syariah dan deposito syariah). Pada tahun 2018 Bank BTN memiliki tot... Read More
Dirjen Pajak yang Tidak Berprestasi dan Bikin Penerimaan Pajak Negara Januari - Februari 2025 Anjlok kok Bisa Jadi Komisaris?
Bayangin kamu telat lapor SPT tiga hari. Langsung denda Rp100.000. Sistem error? Itu urusan kamu. Tapi sekarang bayangin pejabat tertinggi di Direktorat Jenderal Pajak—yang seharusnya jadi simbol integritas fiskal—nggak cuma gagal bikin sistem Coretax jalan mulus, tapi juga gagal menjaga penerimaan pajak negara yang jeblok di awal tahun, eh malah dikasih jabatan baru yang lebih empuk sebagai Komisaris Utama $BBTN. Gajinya? Tenang, miliaran rupiah per tahun. Katanya negara butuh ASN berprestasi, tapi kalau prestasinya bikin frustrasi nasional lewat Coretax, ya tetap naik pangkat. Biasa aja, bro. Upgrade skill dodol https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Awal 2025, DJP menghadapi kenyataan pahit: penerimaan pajak Januari–Februari anjlok. Bukan cuma lebih rendah dari target, tapi juga lebih buruk dari periode sama tahun lalu. Padahal kebutuhan fiskal negara makin tinggi, dan rakyat makin dicekik beban. Alih-alih introspeksi, evaluasi, atau reshuffle, yang terjadi malah promosi: Suryo Utomo, Dirjen Pajak, dilantik jadi Komisaris Utama BTN tanggal 26 Maret 2025 lewat RUPS. Bank Tabungan Negara, lembaga keuangan milik negara yang juga termasuk wajib pajak besar, sekarang punya dewan komisaris yang dipimpin langsung oleh pengawas perpajakannya sendiri. Ibarat guru yang juga jadi murid di kelas yang sama—cuma di dunia nyata, ini bukan kekonyolan fiksi, ini realitas birokrasi Indonesia.
Dan mari kita bicara soal Coretax—proyek ambisius DJP yang digelontorkan dengan dana Rp1,3 triliun, katanya sih buat memodernisasi layanan pajak. Tapi yang diterima rakyat? Sistem penuh bug, server sering down, dan antarmuka digital yang lebih mirip uji kesabaran daripada alat bantu. Banyak pelaku usaha kecil dan profesional harus bolak-balik ke kantor pajak gara-gara sistem error. Tapi lucunya, di tengah kerusakan sistem yang bikin seluruh negeri mengeluh, Dirjen-nya nggak dituntut bertanggung jawab. Malah dapat promosi. Ironis? Nggak juga. Ini udah lazim kok di negeri ini: yang gagal itu biasanya justru yang dilestarikan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
IWPI (Ikatan Wajib Pajak Indonesia) sampai ngomong blak-blakan: ini bukan sekadar persoalan etika, tapi sudah menyentuh pelanggaran hukum terang-terangan. Setidaknya enam aturan besar dilanggar sekaligus:
UU No. 25/2009: ASN dilarang rangkap jabatan di perusahaan.
UU No. 20/2023: ASN wajib bebas konflik kepentingan.
UU No. 30/2014: larang abuse of power demi kepentingan pribadi.
UU No. 19/2003: komisaris BUMN wajib independen.
Putusan MK No. 80/PUU-XVII/2019: larang rangkap jabatan pejabat negara.
Pasal 28D Ayat (1) UUD 1945: jaminan perlakuan hukum setara.
Tapi ya itu tadi, kalau kamu rakyat biasa dan telat bayar pajak, hukum langsung tajam. Tapi kalau kamu pejabat tinggi dan melanggar enam undang-undang sekaligus? Tenang, malah dikasih ruang kerja baru dengan AC dingin dan ruang rapat fancy.
Masalah tambah konyol ketika kita ingat bahwa BTN bukan institusi sembarangan. Ini bank negara dengan puluhan triliun portofolio pembiayaan, ratusan ribu transaksi pajak, dan beban kepatuhan yang besar. Sekarang pengawas pajaknya jadi komisaris di sana. Kalau ada pelanggaran pajak, siapa yang bakal periksa? Dirjen? Tapi dia juga komisaris. Jadinya kayak maling ngasih hukuman buat dirinya sendiri—bedanya, ini malingnya digaji dua kali.
IWPI juga bilang, ini bukan cuma rusak di permukaan, tapi udah keropos di akar. Rakyat disuruh taat pajak demi pembangunan. Tapi pembangunan siapa? Kalau sistemnya sendiri diserahkan ke orang yang gagal bikin aplikasi dan gagal capai target, lalu dia malah dikasih bonus jabatan, kepercayaan publik akan ambruk. Bukan karena rakyat nggak mau bayar pajak, tapi karena mereka sadar: pajak bukan lagi kontribusi mulia, tapi alat pemerasan dari negara yang gagal membedakan pengawas dan pemain. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Kesimpulannya? Nggak ada. Karena sistem ini emang nggak butuh kesimpulan. Yang penting jaga jabatan, jaga gengsi, dan pastikan rakyat tetap bayar pajak meski disuguhi aplikasi error, aturan tumpang tindih, dan pejabat rangkap jabatan dengan gaji miliaran. Kalau semua itu dianggap biasa, mungkin kita juga harus mulai biasain nyumbang pajak sambil pasang senyum sarkas: “Selamat menikmati fasilitas negara, Pak. Dari pajak kami yang disetor pakai sistem error bikinan Bapak sendiri.”
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BBRI $BBCA
1/10
Bikin badan baru dgn embel2 superholding, sekali masuk dpt 59T
https://cutt.ly/yrapv06w
semoga yg di dalam DNTR amanah ya, semoga hutang2 NKRI bisa dilunasi dulu sebelum ada issue KORUPSI... S E M O G A 🙏
$BMRI $BBRI $BBTN
### Rangkuman Kinerja dan Prospek Bank Tabungan Negara ($BBTN) Berdasarkan Hasil FY24
#### Kinerja FY24: Di Bawah Ekspektasi
- Laba Bersih
- Laba bersih turun 14% YoY menjadi Rp3,0 triliun.
- Di bawah estimasi BRI Danareksa (93% dari FY24F) dan konsensus (95%).
- Pendapatan Bunga Bersih (NIM)
- NIM turun 79 bps YoY menjadi 2,7%.
- Dipengaruhi oleh kenaikan biaya dana (CoD) menjadi 4,1% dari 3,9% pada akhir 2024.
- Beban Operasional dan Efisiensi
- Beban operasional naik 12% YoY.
- Cost-to-Income Ratio (CIR) meningkat ke 64% dari 52% di FY23.
- Pendapatan Pemulihan (Recovery Income)
- Naik 40% YoY menjadi Rp4,6 triliun, membantu mengimbangi tekanan laba.
- Kredit Bermasalah (NPL) dan Biaya Kredit (CoC)
- NPL naik menjadi 3,2% dari 3,0%, dengan coverage ratio melemah ke 115%.
- CoC tetap rendah di 0,6%, turun dari 1,2% di FY23.
- Pertumbuhan Kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK)
- Kredit tumbuh 7,3% YoY menjadi Rp357 triliun.
- DPK naik 9% YoY, menurunkan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) menjadi 94% dari 96% di 3Q24.
#### Faktor-Faktor Pengaruh dan Tantangan
- Tekanan Biaya Dana
- Reliance pada deposito berjangka (TD) meningkatkan biaya dana, menekan NIM.
- Kualitas Aset
- Penjualan aset bermasalah Rp1,3 triliun mengurangi NPL sebesar 28 bps.
- Tanpa penjualan ini, NPL bisa mencapai 3,4%.
- Beban Operasional Tinggi
- CIR mencapai 64%, jauh di atas target 52-54% untuk FY25.
#### Prospek FY25 dan Strategi
- Target Kinerja FY25
- Pertumbuhan kredit: 7-8%, sejalan dengan FY24.
- NIM ditargetkan naik ke 3,2-3,4% dari 2,7%.
- CoC diperkirakan meningkat ke 1,0-1,1%.
- NPL ditargetkan turun di bawah 3,0% dengan penjualan aset bermasalah Rp1,1 triliun.
- CIR diproyeksikan turun ke 52-54%.
- Inisiatif Strategis
- Pemisahan unit usaha syariah (spin-off) yang dijadwalkan operasional pada Oktober 2025.
- Kepastian skema FLPP yang menjadi pendorong utama kredit perumahan.
#### Valuasi dan Rekomendasi Investasi
- Rekomendasi Saham
- BRI Danareksa mempertahankan rating Buy dengan target harga turun ke Rp1.100 dari Rp1.400.
- Target harga mencerminkan upside 17% dari harga terakhir Rp940 per 14 Februari 2025.
- Metode Valuasi
- Menggunakan Gordon Growth Model (GGM) dengan CoE 15,6% dan ROAE 8,7% untuk FY25.
- PBV target di 0,5x, mencerminkan valuasi historis dan prospek profitabilitas yang lebih rendah.
- Risiko Utama
- Kemampuan menaikkan suku bunga kredit FLPP.
- Pengelolaan biaya dana agar mendukung pemulihan NIM.
- Kualitas kredit di tengah pertumbuhan yang lebih tinggi.
#### Kesimpulan
Bank Tabungan Negara ($BBTN) menghadapi tahun yang sulit pada FY24, dengan tekanan pada margin bunga dan beban operasional tinggi yang menekan laba bersih. Meskipun demikian, pendapatan pemulihan yang kuat dan strategi penjualan aset bermasalah membantu menjaga stabilitas keuangan. Prospek FY25 menunjukkan pemulihan bertahap dengan perbaikan NIM dan efisiensi operasional, didukung oleh spin-off unit syariah dan skema FLPP. Namun, tantangan dalam pengelolaan biaya dana dan kualitas kredit masih menjadi perhatian utama. Dengan valuasi saat ini, saham BBTN menawarkan potensi keuntungan bagi investor jangka panjang yang bersedia menghadapi volatilitas dalam jangka pendek.
lebaran idul Fitri siapa yg ga silaturahmi ke saudara dekat nya hayooo, padahal sudah di tolong pas susah,minta tolong minjam duit
awas kualat loe , ini daftar saudara elu bang gw tulis biar lu ga lupa
bank $BBRI
bank $BMRI
bank $BBTN
adakami
akulaku
kredivo
dll
BBNI - PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 4.240 -10 (0%) Info Selengkapnya! JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menunjuk tiga pejabat setingkat asisten gubernur BI menjadi anggota komisaris di tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Kepala Depart...
idnfinancials.com
BBTN - PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Rp 885 -10 (-1,00%) Info Selengkapnya! JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), bank BUMN yang berfokus pada pembiayaan perumahan, umumkan rencana distribusi dividen tunai sebesar Rp53,6 per saham untuk tahun buku 2024, atau tota...
idnfinancials.com
Di mana-mana perilaku ritel itu sama 😅
Diskon, serok... Diskon, serok...
Eh, makin dalem...
Pes.. apes..
Random $BBRI $BBTN $PANI
BI copot Jabatan 3 Asisten Gubernur BI seusai ditunjuk menjadi Komisari Bank BUMN.
Sementara diketahui Dirjen Pajak Suryo Utomo, barusan juga ditunjuk menjadi Komisaris Utama $BBTN.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Mayarakat DJP, Dwi Astuti mengatakan setiap abdi negara harus siap menerima penugasan apapun, termasuk Suryo Utomo yang ditunjuk sebagai Komisaris Utama BTN.
"Sebagai abdi negara, tentunya harus siap menerima penugasan apapun dan menjalankannya dengan penuh tanggung jawab," kata Dwi kepada detikcom, Kamis (27/3/2025).
Jadi apa ini sinyal?
tag random acha
$BBRI $BMRI
1/3
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) semakin memperkuat komitmennya dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh aktivitas bisnisnya. Untuk mendukung implementasi ESG secara menyeluruh, BTN telah menyusun framework, inisiatif, dan roadmap ESG untuk periode...
kontan.co.id
$BBTN close nya kurang enak ini tapi wajar sih tarikan kemarin tidak biasanya membuat ada sedikit tekanan jual disini, harapan nya ke 905-940 area konsol lanjutan kalau sampai gagal berarti tutup gap bawah 830-845
$BBTN minal aidzin wal faidzin para investor 😇🙏🏻 selamat berlibur, sampai jumpa di kemudian hari 😎 -salam cuan
$IHSG $BBRI $BBTN Cukup memuaskan melihat flow market minggu ini walau BBTN masih minus dalam.
selamat libur panjang. saatnya istirahat dari mantengin Chart. sampai jumpa bulan depan 8 April.. 😁
$BBTN spertinya kenaikannya terlalu tinggi mungkin sementara aja. Biasanya beberapa hari kemudian turun dulu. Siapkan aja dana cadangan, Turun beli naik jualll.. SEMANGKAA
Apakah sekarang waktunya beli saham? *sebenarnya konten ini dibuat sebelum IHSG naik tinggi karena dividen himbara ya*
Sejak Juni 2024 hingga saat ini, kita beberapa kali mendapatkan kejutan penurunan di pasar saham. Seperti, penurunan tajam pada Juni 2024, mini crash satu hari di 5 Agustus 2024, koreksi market dari Oktober - Desember 2024, koreksi market di Februari 2025, dan trading halt di Maret 2025.
Dari situ, akan ada satu penyesalan yang terungkap: "Ah coba beli pas lagi turun kemarin, sekarang sudah cuan"
Namun, saat penurunan terjadi, kita juga panik takut dunia kiamat.Namun, itu semua wajar karena volatilitas pasar saham memang mempengaruhi psikologis kita dalam membuat action. Dan ini sangat berlaku bagi trader maupun investor yang mantauin harga sahamnya setiap hari.
Di sisi lain, sebagai investor ritel, kita tidak bisa 100% tepat masuk saat di bottom bawah dan jual saat dipucuk. Kenapa? ya modal kita kecil sehingga tidak bisa membentuk harga. Beda dengan modal besar, saat beli akan diikuti yang lain sehingga harganya langsung naik, serta pas jual juga akan menciptakan tekanan jual sehingga diikuti yang lain dan harga langsung turun.
Untuk itu, aku mengulas waktu beli terbaik saat market turun dan penjelasan secara detail + spill saham yang masih murah: https://cutt.ly/TrpZtPRF
$TOWR $BBTN $TBLA