


Volume
Avg volume
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI merupakan bank BUMN bidang usaha perbankan. BNI kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah anak perusahaan, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities, BNI Life Insurance, dan BNI Remittance. Jaringan layanan BNI tersebar di seluruh Indonesia melalui ke-1.766 outlet domestik dan di luar negeri melalui cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka. BNI memiliki 72 outlet we... Read More
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan menempatkan Rp 200 triliun likuiditas ke lima bank BUMN yang menjadi katalis penguatan likuiditas bank-bank BUMN, yang bisa mendukung ekspansi kredit ke segmen produktif (UMKM, korporasi), serta menjaga basis modal / dana murah.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi lebih optimistis setelah suntikan likuiditas, Menteri Keuangan menyatakan target pertumbuhan ekonomi bisa naik. Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate), yang bisa menurunkan biaya pendanaan bank dan memperkuat margin bunga bersih (net interest income), terutama jika bank mampu mengelola funding dengan baik.
Jika ekonomi tumbuh lebih cepat, permintaan kredit di berbagai segmen (korporasi, UMKM, konsumsi) bisa meningkat, memberi ruang bagi bank BUMN untuk menyalurkan kredit.
Dengan fundamental BUMN yang kuat — efisiensi operasional, kualitas aset yang baik, pertumbuhan kredit, serta dukungan likuiditas pemerintah — saat ini adalah momentum yang sangat menarik untuk mempertimbangkan alokasi ke saham big bank BUMN. Mereka bisa menjadi motor intermediasi kredit di ekonomi Indonesia yang diproyeksikan tumbuh, dan potensi upside harga saham masih terbuka jika kinerja operasional dan ekspansi kredit dikelola dengan baik.
$BMRI $BBRI $BBNI
@FarrelAbrar Haduh Gusti...
Sampeyan marah-marah, capslock, maki-maki… padahal yang saya pakai cuma data BI, BPS, dan laporan bank sendiri.
Kalau angka resmi saja bikin sampeyan ngamuk, berarti ada satu kemungkinan:
Sampeyan opo lagi dadi sangkuters di saham bank dan lagi nggak siap menghadapi kenyataan ya
Saya ulangi pelan-pelan ya:
→ Kredit seret
→ NPL naik
→ Likuiditas ketat
→ BI rate bertahan tinggi
→ Inflasi inti naik perlahan
→ Konsumsi melemah
Kombinasi ini bukan tanda ‘bank rebound’, tapi tanda puncak siklus sudah lewat.
2026 itu bukan masa emas perbankan.
Itu masa ketika sektor bank mulai bayar harga dari ekonomi yang melambat.
Jadi kalau sampeyan tetap yakin laba bank masih akan loncat, ya silakan…
Tapi jangan marah ke data hanya karena portofolio sampeyan lagi merah. DYOR
$BBCA $BBRI $BBNI
NERACA
Jakarta- Danai refinancing, PT Sawit Sumbermas Sarana tbk (SSMS) memperoleh kredit sindikasi perbankan senilai Rp5,2 triliun pada 18 November 2025. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin,
Sindikasi dipimpin oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) denga...

www.neraca.co.id

$BMRI masih berada dalam tren naik setelah breakout dari fase konsolidasi di area 4.800–4.880. Candle terakhir ditutup menguat di 4.950, menunjukkan buyers masih dominan. Harga konsisten berada di atas EMA10–EMA20 sebagai tanda uptrend sehat.
Stoch RSI masih berada di area bullish, MACD melebar ke atas dengan histogram positif—momentum naik masih kuat. Broker summary menunjukkan accumulation kecil, cukup mendukung lanjutan penguatan.
Selama harga bertahan di atas support 4.880–4.820, peluang menuju level resistance berikutnya tetap terbuka.
Trading Plan BMRI
Buy: 4.880–4.950
Stop Loss: < 4.820
Take Profit 1: 5.050
Take Profit 2: 5.150
Jika BMRI mampu breakout 5.050 dengan volume besar, potensi menuju 5.250 sangat terbuka.
Random Tag $BBNI $BBCA

Dana pemerintah pusat Rp 1 triliun yang ditempatkan di Bank Jakarta sudah terserap 100% menjadi kredit untuk BUMD lainnya dan UMKM.
https://cutt.ly/otrPZASC
Bank Jakarta sudah minta tambahan penempatan dana hingga Rp 10 triliun ke Kemenkeu.
$BJTM $BBNI $BBTN

The Fed itu bank sentralnya Amerika. Mereka selama beberapa tahun kemarin melakukan kebijakan yang namanya Quantitative Tightening (QT).
Artinya apa?
Mereka ngurangin uang yang beredar di sistem keuangan. Caranya: aset-aset yang mereka punya (kayak obligasi) dibiarkan habis masa berlakunya tanpa dibeli lagi. Ini bikin likuiditas dunia sedikit seret.
Nah, sekarang mereka memutuskan menghentikan proses pengurangan itu lebih cepat dari jadwal. Tadinya dipikir bakal berakhir sekitar awal 2026, tapi ternyata mau stop sejak Desember 2025.
Kenapa tiba-tiba dipercepat?
Karena kelihatan tanda-tanda bahwa:
Uang yang beredar di pasar sudah mulai mepet, bukan longgar seperti dulu.
Pasar uang di Amerika mulai terasa “ketat”, suku bunga antarbank agak naik, dan itu tanda kalau jangan terlalu banyak narik uang lagi.
Jadi The Fed mikir:
“Oke, cukup. Jangan dikurangin lagi, nanti malah bikin pasar stres.”
Kenapa ini penting buat kita?
Karena kalau The Fed berhenti mengurangi likuiditas, dunia keuangan biasanya:
- Uangnya lebih longgar
- Investor lebih berani ambil risiko
- Pasar saham global bisa jadi lebih stabil atau bahkan naik
Termasuk IHSG dan saham Indonesia bisa kecipratan efek positif kalau aliran dana asing masuk lagi.
Tapi tentu saja semua tetap tergantung kondisi lain seperti ekonomi global, geopolitik, dan kebijakan suku bunga ke depan.
sembarang tag : $BBCA , $BBRI , $BBNI

𝐁𝐁𝐍𝐈 : 𝐁𝐢𝐬𝐚 𝐧𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚? | 𝐄𝐥𝐥𝐢𝐨𝐭𝐭 𝐖𝐚𝐯𝐞 𝐀𝐧𝐚𝐥𝐲𝐬𝐢𝐬
Harga saham #BBNI terlihat mulai bergerak naik lagi pada perdagangan kemarin setelah bergerak dalam range konsolidasi saja dari mingu sebelumnya
Bisa naik sampai berapa dan apakah sinyal perlawanan naik ini bisa menjadi sinyal dari sudah selesainya tren turun harga saham $BBNI yang sudah berjalan dari tahun lalu?
Pembahasan selengkapnya bisa dibaca di sini https://cutt.ly/ttrYqLkE

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis pada perdagangan hari ini, Jumat (21/11/2025). IHSG melemah 5,56 poin atau turun 0,07% ke level 8.414,35 pada akhir perdagangan sesi kedua.
Sebanyak 352 saham turun, 274 naik, dan 187 tidak bergerak. Nilai transaksi ha...

www.cnbcindonesia.com

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup turun tipis 0,07% atau 5,56 poin ke level 8.414 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (21/11). Saham-saham emiten jaringan telekomunikasi ditutup loyo.
Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) turun 3,85% atau 140 poin ke level 3.500, PT XLSMART T...

katadata.co.id
$BBRI Kredit Banyak yang Macet ,Tambah Kredit Fiktif ..
$BBNI udah mulai ikutan gaya pertamina kasih contoh Ke $BMRI sama BBRI Buat Maen Bakar²an ..
Emang GG ini Himbara ..🤣
$BBRI $BMRI $BBNI yaelah dana kelolaan 800T aja dibilang sudah terlalu besar🫣 alasan yang dicari cari saja pak😅 heran pejabat suka sekali yang bau2 luar negri😪
[ Harga $HRTA sekarang Rp 1.380 ]
Zona Area Beli Aman : Rp 1.310 – 1.345
— Area support pendek, entry di sini lebih aman untuk swing karena risk-reward masih ideal Boss
Zona Stoploss : < Rp 1.260
— Jika turun ke bawah level ini, struktur bullish swing melemah dan rawan koreksi lebih dalam
Jika naik & breakout : > Rp 1.430 → ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)
Target Profit:
• TP1 = Rp 1.480
• TP2 = Rp 1.540 – 1.600
Keterangan Tambahan:
- HRTA masih dalam trend pemulihan, mengikuti pergerakan harga emas global
- Breakout 1.430 bisa membuka ruang penguatan menuju 1.500+
- Hindari kejar harga terlalu dekat resistance supaya posisi Boss tetap aman
Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.
Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$BBNI $SOLA
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!
Support like agar terus update!!!
Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend
Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar 💲 di bawah ya. Terima kasih banyak 🙏
STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Jumat (21/11/2025). Prediksi ini disampaikan CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.
“IHSG berpotensi melemah terbatas hari ini.,” ujarny...

stockwatch.id
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat (21/11/2025). IHSG melemah 20,58 poin atau turun 0,24% ke level 8.399,34 pada akhir perdagangan sesi pertama.
Sebanyak 336 saham turun, 264 naik, dan 205 tidak bergerak. Nilai transaksi hingg...

www.cnbcindonesia.com

@ivanrizqu96 wah harus extra sabar itu tambah muatan aja kak kalau ada uang dingin mah
beli nya di pucuk banget kak aku udah CL di $BBNI Alhamdulillah kemarin ke jemput🤭