


Volume
Avg volume
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI merupakan bank BUMN bidang usaha perbankan. BNI kini tercatat sebagai bank nasional terbesar ke-4 di Indonesia, dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. Dalam memberikan layanan finansial secara terpadu, BNI didukung oleh sejumlah anak perusahaan, yakni Bank BNI Syariah, BNI Multi Finance, BNI Securities, BNI Life Insurance, dan BNI Remittance. Jaringan layanan BNI tersebar di seluruh Indonesia melalui ke-1.766 outlet domestik dan di luar negeri melalui cabang-cabang di New York, London, Tokyo, Hong Kong, Singapura dan Osaka. BNI memiliki 72 outlet we... Read More
Perang Purbaya Melawan Saham Gorengan = Perang yang Mustahil Bisa Dimenangkan karena Sejak Dunia Saham Tercipta, Pelaku Saham Gorengan Akan Selalu Menang
Purbaya ingin pelaku gorengan saham dipenjara, tapi ekosistem penegakannya masih seperti lampu sein kiri yang nyala tapi mobilnya belok kanan. Di ruang publik, investor disuguhi narasi tegas soal bersih-bersih pasar, sementara di belakang layar ada kasus suap proses IPO yang ujungnya seperti kabut. Agustus 2024, BEI mengakui ada pelanggaran etika dan memutus hubungan kerja terhadap 5 karyawan, artinya problemnya riil, bukan rumor warung kopi. Tetapi ketika investor bertanya siapa oknum dan siapa emiten pemberi gratifikasi, jawabannya justru mengambang dan identitasnya disimpan rapat. Waktu berjalan, publik tidak melihat nama, tidak melihat putusan, dan tidak melihat ringkasan penindakan yang bisa diverifikasi. Ada kabar aparat penegak hukum ikut mengusut, tetapi hasil akhirnya tidak pernah benar-benar hadir di ruang publik. Di titik ini, wajar bila investor menilai gap-nya bukan kecil, melainkan jurang yang bikin sinis. Kalau pasar hidup dari kepercayaan, ketidakjelasan seperti ini adalah racun pelan yang menetes setiap hari.
Kalau dipakai kacamata Adam Smith, pasar modal yang ideal bukan pasar yang bebas tanpa batas sampai manipulasi dibiarkan. Pasar yang sehat adalah arena kompetisi yang fair, tempat harga terbentuk dari informasi yang relatif setara, aturan main ditegakkan, dan pelanggaran dihukum konsisten. Smith sejak awal mengkritik praktik stock-jobbing, spekulasi dan rekayasa harga yang menjauhkan pasar dari fungsi ekonomi riil. Ia juga sangat realistis soal tata-kelola, terutama pada bentuk joint stock company, karena ketika pengelola mengurus uang orang lain, risiko kelalaian dan pemborosan akan muncul bila pengawasan lemah. Jadi pasar ideal versi Smith itu bukan slogan efisiensi, melainkan kombinasi insentif kompetisi dan rule of law yang nyata.
Tarik ke kasus gratifikasi IPO 2024. Fakta dasarnya sederhana. Ada pengakuan pelanggaran etika dan ada sanksi internal terhadap 5 karyawan. Pertanyaan publik juga sangat sederhana. Siapa yang disanksi, emiten mana yang menyuap, dan apa konsekuensi ke emiten yang sudah terlanjur lolos ke bursa. Masalahnya, identitas itu tidak dibuka. Dari sudut pandang investor, ini bukan gosip murahan. IPO adalah gerbang masuk pasar modal. Kalau gerbangnya bisa dibantu lewat amplop, maka kualitas barang yang masuk ke bursa otomatis menjadi tanda tanya besar. Investor tidak butuh drama, investor butuh kepastian bahwa pintu pasar tidak bocor.
Di sinilah konflik narasi yang investor tangkap dari pernyataan Purbaya. Di satu sisi, ada dorongan keras agar pelaku gorengan saham ditangkap dan dipenjara. Secara moral, pesan ini terasa memihak keadilan investor ritel. Namun pesan itu kehilangan gigi ketika contoh paling dekat, yaitu kasus gratifikasi di jantung proses IPO, tidak ditutup dengan transparansi yang memadai. Bukan berarti semua harus diumbar tanpa proses hukum, tetapi minimal ada akuntabilitas yang bisa diukur. Status perkara, timeline, pasal yang dikenakan, dan hasil akhirnya. Tanpa itu, persepsi yang terbentuk sangat sederhana. Kalau gorengan di pasar sekunder diancam penjara, maka praktik kotor di gerbang pasar primer juga seharusnya mendapat konsekuensi yang terlihat, bukan sekadar kabar internal.
Dari sisi institusi, mudah ditebak ada tarik-menarik kepentingan. Menjaga citra pasar, menjaga kepercayaan jangka pendek, menjaga pipeline IPO, dan menjaga stabilitas. Namun di titik tertentu, upaya menutup informasi justru berbalik memukul kepercayaan itu sendiri. Investor membaca sinyal bahwa pelanggaran bisa selesai diam-diam. Ini bukan soal satu kasus, tetapi soal preseden. Begitu preseden terbentuk, kalkulasi pelaku berubah. Risiko ditangkap terasa kecil, sementara potensi untung terasa besar. Di situlah gorengan tumbuh subur, bukan karena pasar bodoh, tetapi karena sistem memberi ruang.
Kalau John Maynard Keynes masih hidup, ia mungkin akan tersenyum melihat BEI dan OJK. Dalam situasi penegakan hukum abu-abu, pasar berubah menjadi beauty contest. Harga tidak lagi merefleksikan nilai, melainkan tebakan atas perilaku orang lain. Investor yang awalnya rasional dan jangka panjang perlahan berubah menjadi pemburu momentum pendek. Bukan karena ingin, tetapi karena sistem mendorong ke sana. Kerusakannya tidak terjadi sekali, melainkan menumpuk lewat perubahan perilaku kolektif selama bertahun-tahun.
Kalau ingin benar-benar menyelaraskan keinginan Purbaya dengan praktik Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan, kuncinya ada pada tiga hal yang terdengar teknis tetapi dampaknya besar. Pertama, transparansi berbasis proses, bukan transparansi berbasis gosip, sehingga publik tahu posisi dan hasil tanpa harus menebak-nebak. Kedua, konsekuensi yang simetris. Tidak hanya pegawai yang dihukum, tetapi juga pemberi, perantara, dan pihak yang diuntungkan, karena rantai ini tidak mungkin satu arah. Ketiga, konsistensi penegakan. Gorengan hidup bukan cuma karena niat pelaku, tetapi karena keyakinan bahwa peluang lolos lebih besar daripada peluang kena.
Di titik ini, pertanyaan apakah ini sekadar wacana forever dan omon-omon menjadi wajar. Bukan karena investor anti-otoritas, tetapi karena investor membaca data dan pola. Pasar modal yang ideal ala Adam Smith tidak butuh pidato keras setiap bulan. Pasar itu butuh contoh penegakan yang konsisten, terbuka, dan bisa diverifikasi. Tanpa itu, narasi keras hanya akan terdengar seperti suara klakson di jalan macet, nyaring, tapi tidak menggerakkan apa pun.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$ADRO $BBRI $BBNI
1/2


$BBNI Analisis Harga Wajar BBNI -> Januari 2026 versi youtube "BY creator" https://cutt.ly/otdXVtKe
jika benar ini terjadi apakah dampaknya akan baik?
follow akun saya untuk informasi penting
$BBRI $BBNI $BMRI

Pencatatan Luas Lahan JIIPE yang Misterius di $AKRA
Pertanyaan salah satu user Stockbit bukan di External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345
JIIPE di Laporan Keuangan AKRA ini dicatat dengan cara yang membingungkan. Manajemen AKRA tidak mau disclose semua informasi di Laporan Keuangan padahal itu esensial. Investor dikasih angka luas JIIPE hanya 273,9 hektar untuk akun properti investasi dengan nilai wajar Rp2,62 triliun, tapi untuk lahan JIIPE di akun persediaan tanah kawasan industri senilai Rp6,11 triliun justru tidak dikasih angka luas hektarnya. Sedangkan lahan JIIPE di akun Pelabuhan laut dalam seluas 400 hektar malah duduk di entitas asosiasi, jadi dari kacamata laporan konsolidasian, bagian paling strategisnya tidak tampil utuh sebagai aset yang bisa dipetakan. Akibatnya, JIIPE tampak seperti proyek yang hanya segitu luasnya, padahal angka-angka besar justru berada di keranjang yang tidak memberi tahu investor tentang peta luas JIIPE yang sebenarnya. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Ada kapitalisasi bunga Rp277,5 miliar dengan tingkat 8,23% yang menambah nilai persediaan, tetapi tanpa informasi luas dan fase, investor sulit menilai apakah ini investasi produktif atau sekadar numpuk biaya. Kalau tujuan investor adalah menilai valuasi kawasan, transparansi luas lahan per kategori itu kunci, karena seluruh cerita Rp per m2 dan kapasitas jual masa depan bertumpu di sana. Dengan disclosure yang setengah-setengah begini, investor dipaksa menebak, dan tebak-tebakan adalah resep paling cepat bikin market salah harga. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Secara bisnis, JIIPE sebenarnya punya story yang sangat kuat. Ini kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang menggabungkan pelabuhan laut dalam, kawasan industri, dan residensial di Gresik, Jawa Timur. Pengelolanya adalah PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS) yang menjadi anak usaha, dan statusnya sudah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) lewat Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun 2021. Status KEK itu bukan kosmetik, insentif dan kemudahan operasional biasanya jadi magnet untuk tenant besar, terutama yang sensitif biaya logistik dan energi.
Struktur kepemilikannya juga menjelaskan kenapa laporan terasa seperti puzzle. Kawasan industri dioperasikan BKMS dengan kepemilikan AKRA 60% melalui entitas anak UEPN, sedangkan 40% dimiliki anak usaha Pelindo. Pelabuhan laut dalam dioperasikan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) yang statusnya entitas asosiasi dengan porsi AKRA 40%, dan pelabuhannya mencakup 400 hektar di Selat Madura. Di atas kertas, ini terlihat cantik. Tapi di laporan keuangan, ini malah bikin pembaca awam sering salah tangkap, karena BKMS dikonsolidasi penuh sedangkan BMS tidak, padahal pelabuhan adalah faktor pembeda utama JIIPE dibanding kawasan industri lain.
Sumber kebingungan terbesar tetap di cara AKRA memecah lahan menjadi dua dunia akuntansi. Dunia pertama adalah properti investasi seluas 273,9 hektar, dengan 193,5 hektar sudah disewakan ke anchor tenant dan 80,4 hektar jadi cadangan. Total nilai wajarnya Rp2.625.637.708.000 atau Rp2,62 triliun. Dari sini investor bisa hitung harga rata-rata implisit sekitar Rp958.611 per m2, yang ekuivalen sekitar Rp9,59 miliar per hektar. Ini angka yang enak dibaca dan terasa seperti harga pasar. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Dunia kedua adalah persediaan tanah kawasan industri. Nilainya Rp4,53 triliun sebagai aset lancar dan Rp1,58 triliun sebagai aset tidak lancar, total Rp6,11 triliun. Tetapi luas hektarnya tidak disebutkan secara eksplisit. Ini masalah besar, karena Rp6,11 triliun tanpa hektar itu seperti investor dikasih harga gudang tanpa dikasih tahu luas gudangnya. Di titik ini, investor wajar curiga, karena informasi luas landbank adalah elemen paling esensial untuk menilai runway penjualan lahan dan potensi recurring income utilitas.
Untungnya, dari angka yang tersedia, investor masih bisa bikin estimasi kasar untuk membongkar apa yang tidak disajikan. Nilai buku properti investasi disebut Rp1.816.567.520.000, luasnya 2.739.000 m2, sehingga harga perolehan rata-rata sekitar Rp663.223 per m2. Kalau investor pakai asumsi harga perolehan per m2 yang sama untuk persediaan tanah, maka Rp6.117.466.931.000 dibagi Rp663.223 per m2 menghasilkan sekitar 9.223.848 m2, atau sekitar 922,4 hektar. Ini bukan angka kecil, ini lebih dari 3 kali luas properti investasi 273,9 hektar. Dan ini baru keranjang persediaan, belum memasukkan pelabuhan 400 hektar yang ada di asosiasi. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di sini kelihatan betapa besar gap persepsi yang diciptakan oleh cara penyajian. Kalau investor hanya melihat properti investasi 273,9 hektar, JIIPE terasa sangat mungil. Tapi kalau estimasi persediaan sekitar 922,4 hektar itu mendekati kenyataan, maka yang terjadi adalah sebaliknya, mayoritas runway lahan ada di akun persediaan. Catatan pentingnya, estimasi ini bisa meleset karena persediaan tanah juga mengandung biaya pengembangan dan kapitalisasi bunga Rp277,5 miliar, jadi nilai per m2 persediaan bisa lebih tinggi dari Rp663.223 per m2. Tetapi justru karena ada komponen biaya seperti itu, manajemen seharusnya makin punya alasan untuk disclose luas dan fase pengembangan, supaya investor bisa memisahkan mana biaya tanah, mana biaya pembangunan, dan mana biaya dana bunga utang.
Kalau investor mau lebih kreatif lagi, ada permainan valuasi yang terlihat jelas dari dua angka per m2 tadi. Harga perolehan properti investasi sekitar Rp663.223 per m2, sedangkan nilai wajarnya sekitar Rp958.611 per m2, selisihnya sekitar Rp295.388 per m2 atau sekitar 44,54% lebih tinggi dari biaya perolehan. Kalau investor iseng mengalikan nilai wajar Rp958.611 per m2 ke estimasi luas persediaan 9.223.848 m2, maka nilai pasar kasarnya bisa sekitar Rp8,84 triliun. Bandingkan dengan nilai buku persediaan Rp6,11 triliun, ada potensi uplift sekitar Rp2,72 triliun secara sangat kasar. Ini bukan klaim nilai wajar resmi untuk persediaan, ini hanya menunjukkan bahwa menyembunyikan angka hektar membuat investor sulit menangkap besarnya optionality yang mungkin ada. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Sekarang lihat performanya, karena ini yang membuktikan JIIPE bukan sekadar cerita landbank. Pada 9M 2025, pendapatan penjualan tanah Rp589,7 miliar. Pendapatan listrik dan utilitas Rp525,6 miliar, melonjak dari Rp175,7 miliar pada 9M 2024, naik sekitar 199,15%. Pendapatan sewa Rp149,4 miliar. Total tiga mesin pendapatan ini Rp1,26 triliun, dan recurring income dari utilitas plus sewa sudah sekitar 53,37% dari total tersebut. Ini titik balik, karena investor biasanya menilai kawasan industri sebagai bisnis jual tanah yang siklusnya tidak stabil, sementara JIIPE sedang berubah menjadi bisnis tagihan bulanan yang skalanya bisa tumbuh eksponensial seiring bertambahnya tenant dan naiknya aktivitas produksi.
Laba segmennya ikut menegaskan. Kontribusi laba operasional segmen kawasan industri Rp391,8 miliar pada 9M 2025, naik dari Rp322,2 miliar pada 9M 2024, naik sekitar 21,60%. Nilai aset segmen kawasan industri Rp13,18 triliun. Kalau investor hitung kasar, laba operasional 9 bulan Rp391,8 miliar dibanding aset segmen Rp13,18 triliun menghasilkan sekitar 2,97% untuk periode 9 bulan. Angka ini bukan rasio resmi, tetapi cukup menunjukkan bahwa aset besar sedang diubah menjadi mesin laba yang makin lama makin berbasis recurring income, bukan cuma one-off. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Bagian strategi ke depan juga tidak main-main. Ada Letter of Intent dengan Sichuan Hebang Biotechnology untuk pabrik kimia di lahan 67 hektar dengan estimasi investasi US$800 juta. Tenant seperti ini biasanya tidak cuma beli tanah, tetapi menjadi sumber beban utilitas yang besar dan stabil, sehingga mempertebal recurring income. BKMS juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) seluas 1,6 hektar sebagai jantung energi kawasan, dan aset ini dipakai sebagai jaminan pendanaan syariah di Bank Permata. Ini menguatkan narasi bahwa JIIPE adalah kota industri yang punya perusahaan utilitas sendiri, bukan sekadar developer kavling.
Sisi pendanaan dan struktur aset juga perlu dibaca tanpa ilusi. Pengembangan dibiayai lewat fasilitas perbankan, termasuk struktur syariah Bank Permata $BNLI dengan model Musyarakah Mutanaqisah (MMQ) dan Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT) untuk fasilitas limbah, air bersih, dan gedung kantor. BKMS juga punya fasilitas dari $BBNI dengan total penarikan lebih dari Rp3,1 triliun untuk refinancing pinjaman pemegang saham dan pihak ketiga, dijamin dengan lahan kawasan dan pengalihan piutang. Ini bukan masalah, ini konsekuensi proyek besar. Masalahnya muncul ketika disclosure tentang luas persediaan, fase, dan pricing tidak cukup, sehingga investor tidak bisa mengukur apakah leverage dan biaya dana tersebut dikompensasi oleh runway lahan dan pertumbuhan recurring income yang memadai. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf
Di luar JIIPE, AKRA memang punya jaringan tanah dan hak atas tanah yang mendukung distribusi, mulai dari terminal tangki dan kantor di Medan, Palembang, Lampung, Ciwandan, Bandung, Semarang, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Stagen, Muara Teweh, Manado, Morowali, dan Bali, dengan kantor cabang utama di Surabaya. Ada juga sewa jangka panjang lahan pelabuhan seperti Tanjung Priok sampai 2034, Tanjung Perak sampai Agustus 2030, serta perjanjian sewa tanah jangka panjang sampai 2038 di Jakarta dan Surabaya. Nilai biaya perolehan hak atas tanah konsolidasian Rp702,87 miliar, dan sekitar 2,22% luas tanah masih proses balik nama. Semua ini memperjelas, AKRA tidak miskin aset fisik, hanya saja cara penyajiannya membuat investor harus kerja ekstra untuk menyatukan peta.
Jadi JIIPE adalah aset strategis yang sedang berevolusi dari jual tanah menjadi recurring income, dan angka 9M 2025 sudah menunjukkan perubahan itu lewat utilitas Rp525,6 miliar yang hampir menempel penjualan tanah Rp589,7 miliar. Tetapi cara disclosure lahan, terutama tidak adanya angka luas hektar untuk persediaan Rp6,11 triliun, membuat investor susah menilai seberapa panjang runway sebenarnya. Estimasi kasar yang memakai harga perolehan properti investasi menghasilkan indikasi sekitar 922,4 hektar persediaan, yang kalau benar, berarti JIIPE jauh lebih besar daripada yang terlihat di ringkasan. Jadi persoalannya bukan apakah JIIPE bagus atau tidak, persoalannya apakah laporan memberi investor bahan yang cukup untuk menilai JIIPE tanpa harus menebak-nebak.
Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx
Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
1/2


baru tau kalo MACD itu nggak akurat utk chart di bawah weekly. ilmu dr mana lg nih,,
$BULL $BBNI $AMRT
@jerry2191
basic nya dulu ja ya dari ojk. Mie rebus ja biar enak di rebus dulu kan.
link nya :
https://cutt.ly/ztdPI8Xq
sembarang tag : $BBNI, $TLKM, $PGAS
$BMRI $BBRI $BBNI investor asing menikmati hasil investasi jangka panjangnya, sedangkan ritel teri sibuk berjudi di saham PER VOC dan PER FIR'AUN. 🤣🤣🤣

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda perumahan nasional dengan memperluas penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dukungan ini m...

www.cnbcindonesia.com

$BBNI ga ada deviden interm kah?
kapan bakal nyentuh harga stoksplit nya 😭😭
Komisaris sama Direksi nya kaga ada rencana buyback apa?
$BBNI. ok mksh cuannya, mau pindah dl ke saham Inet, pas lg Momentum RI nya di setujui OJK, dan mumpung msh murah bnr, ijin tag $BBYB

3 SKENARIO ENTRY SAHAM $BBNI (Swing Trader Plan)
Harga sekarang: 4.290
1) SKENARIO ENTRY SEKARANG (Moderate Entry)
- Entry: 4.250 – 4.350
- Stoploss: < 4.100
- TP1: 4.450
- TP2: 4.550 – 4.700
Alasan: Harga masih bergerak di area konsolidasi atas, Boss. Selama 4.100 bertahan, struktur swing BBNI masih mendukung peluang lanjut naik.
2) SKENARIO ENTRY PULLBACK (Conservative – Paling Aman)
- Entry: 4.100 – 4.180
- Stoploss: < 3.980
- TP1: 4.290
- TP2: 4.450 – 4.550
Alasan: Area demand kuat, Boss. Cocok buat swing trader yang nunggu retrace sehat dengan risk/reward lebih ideal.
3) SKENARIO ENTRY AGRESIF (Buy on Breakout)
- Entry: Buy kalau breakout > 4.450 dengan volume besar
- Stoploss: < 4.290
- TP1: 4.550
- TP2: 4.700 – 4.850
Alasan: Breakout 4.450 berpotensi mengonfirmasi momentum bullish lanjutan. BBNI biasanya cukup solid kalau resistance kunci ditembus, Boss.
Alasan Buy:
• Struktur uptrend masih terjaga
• Area demand relatif kuat
• Breakout 4.450 bisa jadi trigger rally lanjutan
Risiko:
• Kalau 4.100 / 3.980 jebol = potensi koreksi lebih dalam
• Breakout tanpa volume rawan fake breakout
• Stoploss wajib buat proteksi modal Boss
Analisa ini panduan ya Boss, eksekusi tetap kembali ke gaya trading Boss.
Ketik nama sahamnya Boss, contohnya $CTRA $ADMR. Biar saya buatkan skenarionya.
CIE - Cuan Inside Exchange
$KKES
ke 38 dalam tiga tahun? atau LEBIH TINGGI bahkan LEBIH CEPAT??
aku beli pake UANG DINGIN & IKHLAS jika DELISTING.
target TP udah ada. ... nah kalo dibeli terus ternyata turun lagi tau harus bagaimana. .. ga bakal bingung apalagi CL 🥴
⚠️ WARNING ⚠️
* ini BUKAN REKOMENDASI wajib beli
random tags$IHSG$BBNI
tips trading utk pemula, setuju? https://stockbit.com/post/20680521
disclaimer : catatan pribadi ini hanyalah celoteh / prediksi nubitol, bukan ajakan beli atau jual.. . yuk mari kita sama2 mandiri 💞
(boleh diSHARE semoga bermanfaat)

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengalokasikan uang tunai sebesar Rp19,51 triliun guna menjaga kelancaran transaksi masyarakat selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Alokasi tersebut disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas transa...

stockwatch.id
dogma di pagi hari .
$BBRI$BBNI
Ketika kita merpok bank kita di sebut KRIMINAL
TAPI
ketika bank merampok rakyat mereka di bilang PAHLAWAN . begitulah bandit kira kira
🏦 BBRI Bank Only Nov–2025: Kredit Terakselerasi, Provisioning Tinggi
Bank Rakyat Indonesia ($BBRI) mencatatkan laba bersih bank only sebesar Rp4,4 T pada November 2025 (+3% YoY, -1% MoM). Hasil ini membuat laba bersih bank only selama 11M25 mencapai Rp45,4 T (-9% YoY), setara 81% estimasi 2025F konsolidasi konsensus (vs. 11M24: 83% realisasi konsolidasi 2024). Kinerja dalam 2 bulan terakhir (Oktober–November 2025) menunjukkan perbaikan dari sisi Net Interest Income (NII) seiring penurunan beban pendanaan, tetapi terkompensasi opex yang kembali meningkat dan beban provisi yang masih tinggi.
• Tren NII Membaik Seiring Pelonggaran Likuiditas
Pertumbuhan NII sudah kembali ke teritori positif dengan naik +3% YoY selama 11M25, dibandingkan 9M25 yang masih turun tipis -1% YoY. Perbaikan ini utamanya didorong oleh biaya pendanaan yang turun akibat likuiditas yang meningkat. Time Deposit dikurangi, sehingga mencatatkan pertumbuhan negatif -6% YoY per November 2025, dibandingkan +7% YoY per Agustus 2025 saat sebelum pemerintah melakukan injeksi likuiditas. Pengurangan dana mahal ini mendorong beban bunga (interest expense) turun -13% YoY selama 2 bulan terakhir. Pertumbuhan kredit sendiri meningkat ke level +7% YoY per November 2025 (vs. Agustus 2025: +6% YoY, September 2025: +5% YoY).
• Provisioning Masih Tinggi, Opex Kembali Naik
Beban provisi pada November 2025 mencapai Rp4,3 T (+10% YoY, +37% MoM). Beban provisi selama 2 bulan terakhir lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Oktober–November 2024), tetapi secara rasio Cost of Credit (CoC) levelnya masih tertolong tinggi. Secara rata–rata, CoC dalam 2 bulan terakhir berada di level 3,5%, dibandingkan 3,3% selama 9M25. Masih tingginya level provisioning ini sejalan proyeksi manajemen BBRI bahwa posisi CoC secara konsolidasi pada akhir 2025 akan berada sedikit di atas rentang guidance 2025 di kisaran 3,2–3,3%. Sementara itu, opex kembali meningkat dengan tumbuh +7% YoY selama 11M25, dibandingkan kenaikan +1% YoY selama 9M25.
🔑 Key Takeaway
Dari aspek likuiditas dan biaya pendanaan, kinerja BBRI di atas relatif sejalan dengan yang terlihat pada anggota himpunan bank milik negara (Himbara) lainnya, seperti Bank Mandiri ($BMRI) dan Bank Negara Indonesia ($BBNI). Namun, perbedaan fokus/portofolio kredit — di mana BBRI lebih berfokus pada segmen UMKM, sementara BMRI dan BBNI lebih condong ke segmen korporasi — berpotensi menjelaskan perbedaan tren beban provisi antara BBRI vs. BMRI dan BBNI belakangan ini, mengingat belum meratanya kondisi antar–segmen.
Stockbit Snips 23 Desember 2025:
https://cutt.ly/itdrJ4VC

Di pasar saham, emosi sering mengalahkan logika.
📉 Panik saat harga turun.
📈 Serakah saat harga naik.
👥 Ikut-ikutan beli karena FOMO.
🧠 Takut rugi, tapi juga takut ketinggalan.
Memahami psikologi pasar adalah kunci untuk:
1. Menghindari keputusan impulsif
2. Mengelola risiko dengan tenang
3. Menjadi investor yang disiplin dan konsisten
▶️Ingin ilmu GRATIS?? Follow & Cek postingan lainnya di profile saya.
Random tag $BUMI $BRIS $BBNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Mega Syariah menandatangani akad pembiayaan sindikasi dengan PT Pandega Citra Niaga sebesar Rp 870 miliar yang dilakukan bersama PT Bank Mega Tbk. (MEGA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Pembiayaan sindikasi ini diberikan untuk mendukung pembiayaan i...

www.cnbcindonesia.com

Apa Itu Saham?
Banyak orang masuk ke pasar saham dengan satu tujuan: ingin cepat untung.
Padahal, saham bukan lotre maupun kupon undian, melainkan bukti kepemilikan atas suatu bisnis.
👉 Saham = bukti kepemilikan perusahaan
Ketika kamu membeli saham, kamu bukan sekadar membeli kertas kosong, tetapi ikut memiliki sebagian dari bisnis tersebut—sekecil apa pun porsinya.
Contoh:
Kamu membeli saham $BBCA sebanyak 1 lot (100 lembar). Artinya, kamu adalah pemilik Bank BCA, meskipun porsinya sangat kecil (misalnya ±0,00000000001% dari keseluruhan perusahaan).
Kecil sekali? Iya.
Tapi statusnya tetap sama: pemilik bisnis.
Dari Mana Keuntungan Saham Berasal?
Secara umum, keuntungan saham datang dari dua sumber:
Capital Gain dan Dividen
1) Capital Gain
Capital gain adalah selisih antara harga jual dan harga beli saham.
Contoh:
Kita membeli saham $BBCA di harga 7.200 dengan modal Rp1 miliar.
Beberapa waktu kemudian, saham tersebut dijual di harga 8.600.
Selisih harga = 1.400
Return = 1.400 / 7.200 ≈ 19,44%
Jika dirupiahkan, keuntungan ≈ Rp194 juta.
2) Dividen
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham, biasanya dibagikan setahun sekali (atau sesuai kebijakan perusahaan).
Dividen hanya dibagikan jika perusahaan mencetak laba, dan besar kecilnya ditentukan melalui RUPS.
Contoh perhitungan dividen:
Perusahaan membagikan dividen Rp300 per lembar saham. Kamu memiliki 1.000 lembar saham (10 lot)
Maka dividen yang kamu terima:
Rp 300 × 1.000 = Rp300.000 (kotor)
Belum dipotong pajak dividen 10%.
Dividen ini akan otomatis masuk ke RDN, tanpa perlu jual sahamnya.
Inilah keunggulan dividen:
👉 saham tetap dimiliki, uang tetap mengalir.
Lalu, Kenapa Harga Saham Bisa Naik Turun?
Dalam praktiknya,
"Harga saham bergerak karena persepsi.
Persepsi menggerakkan manusia, dan manusia membentuk supply & demand."
Nilai saham bertahan karena fundamental.
Persepsi bisa berubah setiap hari.
Fundamental biasanya berubah dalam hitungan tahun.
Di sinilah banyak investor salah fokus:
➡️ "Terlalu sibuk menebak harga, lupa memahami bisnis."
Saham Bukan Sekadar Grafik
Saham bukan sekadar grafik naik turun.
Grafik hanyalah akibat, bukan sebab.
Sebelum melihat chart, tanyakan dulu:
- Apakah bisnisnya menghasilkan laba?
- Apakah labanya berulang dan bertumbuh?
- Apakah manajemennya bisa dipercaya?
- Apakah harganya masuk akal berdasarkan valuasi saat ini?
Kalau pertanyaan-pertanyaan ini belum terjawab, grafik secantik apa pun tidak akan menyelamatkan kita.
Mindset Penting untuk Pemula
Kalau kamu baru mulai, simpan satu prinsip ini:
“Saya bukan trader harian, saya adalah pemilik bisnis.”
Dengan mindset ini:
- Kamu tidak panik saat market merah
- Kamu tidak FOMO saat saham naik
- Kamu fokus pada proses, bukan sensasi
Pasar saham bukan tempat untuk orang yang ingin cepat kaya, tetapi untuk mereka yang paling sabar dan paling paham.
Kalau konten seperti ini relevan buat kamu,
ada beberapa topik lanjutan yang bisa kita bahas lebih dalam:
➡️ Cara memilih saham pertama (1)
➡️ Perbedaan investor vs spekulan (2)
➡️ Kesalahan fatal pemula di tahun-tahun awal investasi saham (3)
Tinggal tulis di komentar, mau bahas yang mana. 🙌🏻
$BBNI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) kini resmi menjadi bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (22/12/2025), yang terdiri dari dua mata acara.
Dalam mata acara pertama, para pemegang saham sep...

www.cnbcindonesia.com

EBuzz – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp19,51 triliun untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan transaksi masyarakat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Dana tersebut dialokasikan untuk periode 22 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
Langkah...

economixbuzz.com