123

-1

(-0.81%)

Today

14.9 M

Volume

36.95 M

Avg volume

Company Background

PT Alam Sutera Realty Tbk merupakan perusahaan pengembang properti terintegrasi dengan fokus kegiatan usaha pada pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersial, kawasan industrial, dan pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi serta perhotelan. Proyeknya antara lain Alam Sutera di serpong, Tangerang, dan proyek Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana di Bali.Hingga akhir 2017, Perusahaan telah membangun 37 cluster perumahan dan 2 apartemen di kawasan Alam Sutera. Setiap cluster terdiri dari 150300 unit rumah dan didukung oleh berbagai fasilitas premium, seperti pendidikan, hiburan, kesehatan, serta pusat perbelanjaan ya... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Paten ga nih analisanya? $ASRI

Berikut analisanya : https://stockbit.com/post/17433889

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Program 3 juta rumah kupikir ditujukan untuk kelas menengah bawah yg belum punya rumah, jadi gak ngefek ke emiten2 properti pangsa pasar elite macam $BKSL $ASRI $APLN dll

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI exit dulu

@ipsusila saya mau cutloss dulu $ASRI karena melihat $IHSG drop lagi tiba2. tapi kembali lagi keputusan di you

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Penyemangat untuk yang lagi nyangkut di $BBRI, $PTRO (saya juga), kalau beli yang $ASRI, bisa kayak gini juga, dan masih potensi turun🤢🤢🤢

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$SMRA sabar ya deket lagi kok 😁 $ASRI $PANI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI ada apa dengan program2 prabowo? ihsg, msci, semua saham pergi turun

@mirzaalfaqih untuk $ASRI low kemarin adalah support sekarang. JIka tembus, maka bisa support selanjutnya 118.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@Rinnorei pastinya gk tau. Kita tinggal lihat titik2 support $ASRI saja.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

ini charting saya untuk $ASRI. saya ada barang di sini.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI 125lot ☺️🤣🥲😂🥹😭

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI jebol support, alamat ke 110an. apeees🤢

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI nyampe juga ke 125, tapi time framenya salah. How low can you go?🤐

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AADI nitip sendal, kapan ke 10K? $ASRI slow, $ATLA bangunin ntar kalau om dar dah balik dari laut. Koleksi saham AAA😅

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG jadi playmaker lagi nih kayak nya 🤦‍♂️

Random Tag : $ASRI $CBDK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Saham $ASRI
Alam Sutera Realty Tbk. (Properties & Real Estate - Real Estate Management & Development)

21 Feb 2025
Opening harga : 137
High harga : 140 (2.19%)
dan Low harga : 136 (0.74%) -> ( Don't Break )
Harga sekarang : 136 (-0.73%)
saham ini kecil kemungkinan untuk mengalami penurunan dari Low hari ini,
krn low hari ini tidak berhasil menembus L5 : 132, L10 : 127 dan L20 : 127

ANALISA VOLUME:
Volume hari ini sebanyak 336,437 Lot(Rendah), atau 0.90x dari rata2 Volume 20 Hari,
terdiri dari Haka : 39.23 %, dan Haki : 60.77 %
Saham ini Likuid dengan ATR sebesar 4.49 (Aggressive).
Frekuansi transaksi Hari ini sebanyak 1,606, dimana rata2 Frequensi 20 hari sebanyak 1,903

ANALISA NBSA:
Hari ini Asing
melakukan Penjualan Sebesar Rp. 1.40 Milyar,
5 hari terahir Asing
melakukan Penjualan Sebesar Rp. 6.28 Milyar,
10 hari terahir Asing
melakukan Penjualan Sebesar Rp. 7.57 Milyar,
20 hari terahir Asing
melakukan Penjualan Sebesar Rp. 16.95 Milyar.

ANALISA FUNDAMENTAL :
Record Board : Utama
Market Cap : Rp. 2.67 Trilyun
Book Value : Rp. 575
Price to BV : 0.24 X Murah (✅)
E P S : Rp. 1.90
P E R : Rp. 71.61 Mahal (❌)
N A V : Rp. 569 Murah (✅)
Oprt. Profit : +21.23 % Naik (✅)
Net Profit : -88.85 % Turun (❌)
Revenue : +17.76 % Naik (✅)
Div. Yield : 0.00 % (❌)

Max Buy : 4,041 Lot / ( Rp. 55.03Jt )
ATR : 4.49 % (Aggressive)
Likuiditas : Likuid
Buy Power : 39.23 %
Sell Power : 60.77 %
Volume : 336,437 || V20x : 0.90

STRATEGI TRADING:
1. One Shoot
Strategi one shoot ini, kita langsung beli saham dalam jumlah besar sesuai lot yang disarankan, dan apabila harga turun kita bisa menjaga modal kita dengan cara cutloss, jadi walau harga terus turun posisi modal kita sudah aman dari turunnya harga.
Buy Range : 133 - 137
Cutloss : 128 (-5.88 %)
Target 1 : 146 (7.35 %)
Target 2 : 153 (12.50 %)
Target LT : 166 (22.06 %)

2. Average Down
Strategi Average Down ini, kita membeli saham dengan cara dicicil sesuai dengan harga dan lot yang disarankan, jadi pembelian kita bertahap tidak langsung sekaligus pembelian. dan target harga bisa berubah sesuai rata-rata harga yang kita punya namun persentase target tetap.
System ini mempunyai kelemahan yaitu tidak ada Cutloss, sehingga apabila harga turun terus kita rawan sangkut. jadi disarankan apabila ingin menggunakan strategi ini pastikan saham yang akan kita beli memiliki Fundamental yang bagus dan Valuasi yang murah serta likuid.
Buy Range : 133 - 137 -> 203 lot, or 2.78Jt
Avg Down 1 : 129 (5.43) -> 213 lot, or 2.75Jt
Avg Down 2 : 123 (4.88) -> 403 lot, or 4.96Jt
Avg Down 3 : 116 (6.03) -> 757 lot, or 8.78Jt
Avg Down 4 : 110 (5.45) -> 1,348 lot, or 14.83Jt
Avg Down 5 : 104 (5.77) -> 2,007 lot, or 20.87Jt

👨🏻‍💻This Analysis created by Artificial Intelligence
#Disclaimer On (23-02-2025)

DISCLAIMER!!
1. Ini adalah Analisa berdasarkan system trading base on Artificial Intelligence yang saya buat, dan ini hanya sebuah analisa bukan ajakan membeli atau menjual, keputusan membeli dan menjual tetap ditangan Anda.
2. Gunakan system trading ONE SHOOT untuk saham valuasi mahal, Arus Kas negatif (Merugi), banyak hutang dan Management perusahaan bermasalah.
3. Gunakan system Trading AVERAGE DOWN Untuk saham Valuasi Murah, Cash Flow Positif (Untung), Hutang Kecil dan Management perusahaan Sehat.
4. Memilih Strategi trading (One Shoot or Average Down) ada di tangan anda, cek Fundamental (EPS dll) perusahaan sebelum memutuskan.
5. Lakukan analisa kembali informasi yang kami berikan sesuai analisa masing - masing.
6. Trading dan Investasi Saham memiliki potensi untung dan rugi, Manage your Own Risk.
7. Ingat tidak ada yang bisa menjamin keuntungan ataupun kerugian dalam dunia investasi atau trading saham.
8. Analisa kami bisa benar dan juga tentunya bisa salah, Ingat!! Market Always Right.
9. ingat!! Ingat!! Ingat!! apabila sebuah saham ramai NEWS POSITIF, itu artinya ada yang lagi butuh EXIT LIQUIDITY.
10. Jangan terlalu GREEDY atau terlalu FEAR dan Jangan lupa selalu bersyukur.

Read more...

1/5

testestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Oalah ternyata koh @williams1011 mention jadi rame banget notif yang pada follow. Terima kasih juga atas semua sharingnya di stream ya koh 🙏

Karena mention-nya soal 'emiten properti', saya rangkum beberapa hal yang sudah pernah saya bahas terkait sektor ini.

1. Alur Pencatatan Pendapatan

Marketing Sales -> Liabilitas Kontrak (Uang Muka Penjualan) -> Pendapatan dan Laba.

Misalnya customer minat beli rumah yang dipasarkan dengan harga Rp 1 miliar, tapi di awal kasih booking fee Rp 10 juta dulu.

Maka perusahaan (developer) sudah bisa mengumumkan marketing sales Rp 1 miliar (belum masuk laporan keuangan).
Sedangkan yang tercatat di laporan keuangan barulah kas masuk Rp 10 juta sebagai Liabilitas Kontrak atau uang muka penjualan.

Begitu customer lunasi, tunai bertahap, atau ada pembayaran dari bank karena fasilitas KPR, maka perusahaan akan menambah akun Liabilitas Kontrak ini sesuai jumlah uang yang masuk.

Ketika unit rumah selesai dibangun dan sudah serah terima, maka barulah Liabilitas Kontrak ini dipindah jadi Pendapatan.

Jadi ada selang waktu yang panjang antara marketing sales, kemudian liabilitas kontrak perlahan bertambah, hingga akhirnya bisa dicatat seluruhnya jadi pendapatan.
Kecuali unitnya ready stock siap huni ya.

Saya pernah bahas Liabilitas Kontrak di postingan berikut
https://stockbit.com/post/16776731

Sering kali muncul kesempatan investasi atau trading saham properti, ketika marketing sales sebenarnya naik tapi pendapatan dan laba tercatat drop, tidak jarang harga saham ikut drop.

....................................
2. Alur Pencatatan Cadangan Tanah (Landbank)

Rencana Pengembangan -> Uang Muka Pembelian Tanah -> Tanah Belum Dikembangkan -> Tanah Sedang Dikembangkan -> Properti Siap Jual.

Jadi hal yang bagus kalau investor mengetahui perusahaan punya rencana pengembangan properti di mana.

Landbank existing saat ini berapa, berapa yang sudah masuk laporan keuangan, berapa landbank yang berpotensi dapat ditambahkan di masa mendatang, dan adakah kemampuan atau kemungkinan penambahan landbank itu diwujudkan baik di daerah existing maupun daerah baru.

Landbank ini ibarat bahan baku dan persediaan barang dagang bagi emiten properti, maka aset tanah ini strategis sekali.

Kalau bisa lihat Google Maps, pakai citra satelit lihat progres lahan yang sudah digarap dan lahan kosong di sekelilingnya, lebih bagus lagi kalau disertai pengamatan langsung di lapangan.

Ikutin berita-berita pembangunan infrastruktur (rencana tol dan jaringan transportasi serta progres konstruksinya), pastikan apakah aksesnya mendukung ke kawasan yang dikembangkan.

Pantau terus arah kebijakan pembangunan pemerintah pusat (misal KEK, PSN) dan pemerintah daerah (RTRW), kemudian seberapa mampu emiten mengembangkan cadangan lahannya jadi strategis dan bernilai tinggi.

Selang waktu pencatatan ke laporan keuangan jadi makin panjang lagi.

Dari rencana pengembangan, pembebasan lahan (bayar uang muka pembelian tanah), pelunasan dan sertifikasi tanah, launching nama kawasan, launching cluster per cluster, penjualan unit per unit, pembayaran (terima uang muka penjualan), pelunasan, konstruksi, serah terima, sampai jadi pendapatan.

Butuh pemahaman geospasial (peta/geografi), accounting, kesabaran ekstra, keyakinan kuat, dan intuisi di saham sektor ini. Karena banyak hal yang masyarakat umum tidak lihat.

Postingan soal alur mutasi tanah pernah saya buat berikut ini
https://stockbit.com/post/14433141

Ada emiten yang harga sahamnya masih sangat jauh di bawah nilai yang terlihat di laporan keuangan, padahal di laporan keuangan itu masih banyak sekali backlog karena selang waktu pencatatan tadi.
Nah ini belum lagi ditambah proyeksi peningkatan nilai dari kawasan yang dikembangkan kedepannya.
Sangat-sangat undervalue.

Tapi ada juga emiten yang harga sahamnya sudah jauh di atas nilai tercatat di laporan keuangan, dan sudah langsung mencerminkan proyeksi nilai ke depan.
Harus menunggu backlog ini tercatat dan proyeksi satu demi satu terwujud, barulah nilai tercatat di laporan keuangan perlahan naik dan bisa setara dengan harga saham.
Saat ini terlihat overvalue, tapi ada 'pembenaran' karena proyeksi dan potensinya bisa diamati.

Nah makanya berkembang narasi Net Asset Value (NAV) yang pernah saya bahas berikut
https://stockbit.com/post/16362536

............................
3. Kondisi spesifik masing-masing emiten

Mungkin ini yang bisa jadi pembenaran kenapa ada emiten yang terlihat overvalue, bahkan mesti pakai NAV untuk justifikasi.

Tapi ada emiten yang sangat-sangat undervalue, bahkan nilai bukunya pun tak sampai, apalagi kalau hitung NAV ya makin jauh.

Faktor spesifik ini menentukan juga :
Kemampuan keuangan, porsi utang, sumber pendanaan, corporate action, kinerja penjualan, laju ekspansi landbank, kebijakan dividen, seberapa premium nilai kawasan yang dikembangkan masing-masing, komitmen emiten terhadap pembeli (tepat waktu serah terima, fasilitas dan sarana prasarana), manajemen, kepentingan pengendali dan non pengendali, dll.

................................
4. Kondisi sektoral dan makroekonomi

Sektor properti ini sudah terkenal sensitif dengan kebijakan suku bunga, apalagi harga sahamnya.

Data terkait pertumbuhan ekonomi, inflasi, daya beli, hingga kondisi geopolitik dan ekonomi global juga punya pengaruh kuat.

Secara kinerja riil, baik kinerja penjualan maupun kinerja akuisisi lahan dan konstruksi, bisa terpengaruh kondisi makro.

Secara sentimen, itupun pengaruh, walaupun kadang reaksi market sering kali berlebihan.
Antara dampak negatif ke kinerja riil yang tidak separah itu, tapi harga saham turunnya banyak, begitupun sebaliknya.

................................
Nilai tercatat saat ini -> potensi pencatatan ke depan -> potensi value ke depan.

Dari metode akuntansi dan valuasi saja sudah banyak gap.

Ditambah lagi perkembangan kondisi spesifik tiap emiten dan kondisi makro, menjadi sentimen yang pengaruh ke naik turunnya harga saham. Gap jadi makin banyak.

Investasi saham emiten properti dan investasi properti langsung, ada banyak samanya juga sih, sama-sama beli 'gambar' dan 'cerita' 😁

Soalnya kalau properti sudah lebih banyak yang jual ready stock, malah biasanya justru jadi pertanda kurang laku.
Sold Out cuma modal gambar, tentu bagus.

Dengan karakteristik investasi properti yang begini, wajar kalau beberapa pihak anggap ini peluang, tapi ada juga beberapa pihak yang anggap ini risiko 👍

....................................
Terakhir, saya gak expert di properti.

Saya itu cuma petugas BPS, pemantau harga pangan, pemantau cuaca, GenBI cabang Stockbit, belajar translet basa Inggris tiap rilis data dari Amrik, tukang lihat maps, gak ngerti politik dan hukum, sama akuntan yang text book dan gak ngerti bisnis, masih belajar 🙏

Jadi kalau kalian masih betah baca, terima kasih. Sekian.

$ASRI $PANI $BSDE

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI barang PD yg di beli di avg 208 tinggal 30.000lot dari 900ribu lot, kasi dia CL dalam dulu 🤣🤣

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI gasssss

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Dari statement Gubernur BI kemarin, dua sektor utama yang bakal didukung insentif likuiditas adalah Perumahan lalu Pertanian.

https://cutt.ly/jrwJJiBa

Selaras dengan Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo, dan juga sudah diturunkan dalam strategi pencapaian target pertumbuhan ekonomi.

https://cutt.ly/ZrwJJi1G

Tinggal cari emiten yang ada di sektor itu, pick and shovel, turunan, juga supporting-nya.

$ASRI $SMGR $JPFA

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

➖ Pertimbangan BI mempertahankan suku bunga 5,75% hari ini untuk fokus pada kebutuhan menstabilkan nilai tukar Rupiah, karena :

1. Ekonomi US masih kuat, disertai inflasi US yang naik lagi.

Ini menimbulkan kemungkinan bahwa Fed hanya akan 1 kali cut rate, dan itupun baru dilakukan pada semester 2 2025.

2. US Treasury Yield masih terus tinggi.

Didorong oleh kemungkinan defisit fiskal pemerintah US yang bakal melebar dari 7,7% pada 2025, menjadi 8,8% pada 2026.
Bahkan kini berkembang wacana menghilangkan debt ceiling.

3. DXY US Dollar Index masih terus kuat.

Kemarin sempat 109 turun menjadi 108 dan kini 107, tapi hari-hari ke depan masih tidak pasti, bisa saja ada kemungkinan naik lagi.

Rupiah pun tertekan dengan kuatnya DXY ini, sehingga BI selalu ada di pasar setiap hari melakukan intervensi baik di spot maupun DNDF agar kurs Rupiah stabil.

4. BI Rate tetap difokuskan untuk mendukung stabilitas ekonomi dalam negeri.

Rendahnya inflasi tetap membuka ruang penurunan suku bunga kedepannya, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi.

Namun timing melakukan cut rate harus memperhatikan dinamika global.
Bulan kemarin timing tepat karena BI juga merevisi turun outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun untuk bulan ini belum karena data terakhir masih mendukung proyeksi pertumbuhan ekonomi, disertai mulai bergulirnya program Asta Cita Pemerintah untuk mencapai pertumbuhan tinggi.

Sehingga bulan ini BI fokus ke stabilitas dulu.

5. BI mendukung penuh Asta Cita Pemerintah, sehingga ketika BI bulan ini harus menahan BI Rate demi menjaga stabilitas kurs Rupiah.

Maka di sisi lain BI mendukung dengan peningkatan insentif likuiditas makroprudensial yang semula 4% dari dana pihak ketiga, menjadi 5%.

Dengan demikian aktivitas sektor riil diharapkan meningkat, demand kredit meningkat, penyaluran kredit perbankan pun meningkat, sehingga bank akan memperoleh insentif likuiditas.

6. BI fokus mendukung Asta Cita Pemerintah di dua sektor utama yaitu Perumahan dan Pertanian.

Insentif likuiditas makroprudensial akan diarahkan ke dua sektor itu, dan BI akan terus bersinergi dengan kementerian lembaga terkait.

Dua sektor ini dinilai BI adalah yang paling banyak turunan dan luas dampaknya bagi ekonomi.

Sehingga peningkatan demand dan penyaluran kredit perbankan ke sektor ini diharapkan paling memberi dampak ke pertumbuhan ekonomi.

https://cutt.ly/qrwYkuRL

$PANI $ASRI $CTRA

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

➖ BI mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) tetap di 5,75% sesuai ekspektasi kebanyakan analis, ekonom, dan pelaku pasar.

https://cutt.ly/GrwTSadY

$BBCA $ASRI $INDF

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ASRI de pe target kong...
tongkrongin sampe 200 ajahh.. 🤘

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Mencoba menguji MA 50 $ASRI

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy