905

+15

(1.69%)

Today

214,600

Volume

302,546

Avg volume

Company Background

Sejak didirikannya Perseroan pada tahun 2010, Perseroan dan manajemen telah berkomitmen untuk menjalankan kegiatan usaha di bidang jasa kelistrikan yang fokus pada kegiatan Energi Baru Terbarukan (Renewable Energy). Perseroan menghasilkan daya listrik menggunakan aliran sumber daya air (hydropower) di mana sebagai salah satu sumber Renewable Energy yang dinilai cukup efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam skala kecil ataupun skala besar. Pemanfaatan aliran sumber daya air juga dinilai Perseroan tepat dengan kondisi geografis dan hidrologis di Indonesia, di mana Perseroan menjalankan usahanya melalui PLTM y... Read More

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hype Emiten. Rabu, 7 Mei 2025
Kata kunci: ASGR, Cum Date, Dividen

Jangan lupa! Hari ini Cum Date Dividen
PT Astra Graphia Tbk

ASGR
Dividen Rp50 per lembar
Dividen Yield ±5.65% di harga Rp885

Tanggal pembayaran 27 Mei 2025

$ASGR $HEAL $ARKO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Hype Emiten. Jumat, 2 Mei 2025.
Kata kunci: HEAL, Cum Date, Dividen

Jangan lupa! Hari ini Cum Date Dividen
PT Medikaloka Hermina Tbk.

HEAL
Dividen Rp10.5 per lembar
Dividen Yield ±0.86% di harga Rp1210

Tanggal pembayaran 22 Mei 2025

$HEAL $ASII $ARKO

Berbanding antara $HGII dengan $ARKO
Sektor usaha sama

Bedanya ARKO di bulan pertama ipo udah bagger 1x, bahkan sekarang 3 tahun setelah ipo udah bagger 2x harga ipo. Kenapa demikian?
Karna ARKO ekspansi bisnisnya tidak terlalu masif.
Jadi, penghasilan dari usaha langsung masuk ke kas perusahaan.

Nah, lain cerita dengan HGII , di bulan pertama setelah ipo , ni perusahaan ngebuat anak perusahaan baru.
Selain itu, proyek - proyeknya dalam tahap pembangunan, ekspansi bisnis dilakukan secara masif.

Kalau kita bandingin secara PER dan PBV
Arko jelas lebih ekslusive (mahal) dibanding HGII

PBV ARKO > 5
PBV HGII > 1

Jadi, sabarlah dan tunggu proyek HGII jadi semuanya.
Kapasitas produksi meningkat, harga pasti meningkat, dan belum lagi kalau nanti di hargai PBV >5 seperti ARKO


Koreksi kalau salah
saling diskusi dan analisanya

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO

Ada yang nanya tentang $ARKO.
kita coba lihat pakai cara klasik dengan memanfaatkan data yang ada di @Stockbit , di page Keystat.
ulasannya panjang . nanti bisa di baca di PDF nya.

Sekilas Tentang Perusahaan Ini
Perusahaan ini punya bisnis di pembangkit listrik tenaga air yang ramah lingkungan. Mereka punya beberapa pembangkit kecil-sedang di Jawa Barat, Sulawesi Tengah, sama Lampung, dengan kapasitas total 75 MW sampe akhir 2021. Bisnis mereka emang nggak terlalu gede, tapi potensinya menarik, apalagi sekarang orang-orang mulai peduli sama energi hijau

kita coba kulik sesuai urutan ini
1. Harga Saham dan Valuasi: Murah apa Mahal?
2. Kinerja Keuangan: Untung Apa Nggak?
3. Keuangan: Sehat Apa Nggak?
4. Arus Kas: Duitnya Ngapain Aja?
5. Pertumbuhan: Bakal Tumbuh Apa Nggak?
6. Efisiensi Operasional: Kerjanya Efisien Apa Nggak?
7. Harga Wajar: Berapa Sih yang Pantas?
8. Kalau Mau Beli, Harga Berapa dan Dapat MOS Berapa?
9. Kalau Udah Beli di Harga Rp910, Apa yang Harus Dilakuin?
10. Layak Beli Apa Nggak di Harga Rp910?

Salah bener itu no 2. yang penting maju dulu. wkwkw

Read more...

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Kiamat Coal vs Kiamat Green energy

Mamarika yg sbg pionirr dan pemimpin Global dalam transisi Energi,

di 2025 si Trump naik, malah cabut dari berbagai perjanjian Paris agreement, dan perjanjian green energy lainnya,

Rungkad dahhh, malah sekarang balik ke coal wkwkw dan energy muraah,

IHSG 2025 praktis narasi tentang green energy seperti redup di hantam wifi murah nya $WIFI yg cuma seharga 100rb

Yang lelah menunggu akhirnya CL, pindah ke tempat yg lagi ramai,

Sampai pada lupa, bahwa arah inflow IHSG dari US dipengaruhi juga sama Presiden terpilihnya, yg kebetulan Trump anti sama hal-hal yg berbau green, mau nya simple cuan cuan murah murah dan proteksionis

Dan jangan lupa juga, bahwa Trump tidak akan selama lama nya jadi Presiden dan Republik tidak selalu menang, saat momentum nya Demokrat menang, maka arah kebijakan global akan ke arah kembali ke green energy & pro komunitas2 ELGI ELGI an 😅

Well, selalu ingat, bahwa tidak selamanya arah angin nya ke Timur, ada saat nya berubah ke Barat

Dan bolak balik pindah emiten, CL Porto mu yg ada ga nambah kaya malah bikin kaya sekuritasmu breee

Kata Opa WB
Rule no 1 never lose money,
Rule no 2 always remember rule no 1,

$ADRO $ARKO

Read more...

Catatan Pribadi. Senin, 21 April 2025.
Kata kunci: Bursa Karbon, EBT, Potensi.

Karbon Kredit: Aset Hijau Baru yang Menggoda Investor di Indonesia

Indonesia saat ini berada dalam posisi yang sangat strategis dalam lanskap perdagangan karbon global. Dengan wilayah hutan tropis yang sangat luas, lahan gambut yang mendalam, hingga ekosistem pesisir seperti mangrove dan padang lamun yang tersebar dari barat hingga timur nusantara, potensi penyerap karbon negeri ini tak tertandingi. Namun yang menarik, potensi ini tak lagi hanya menjadi urusan konservasi atau lingkungan hidup semata. Dalam beberapa tahun terakhir, karbon kredit telah menjelma menjadi sebuah asset class baru yang diperdagangkan secara aktif, baik di bursa domestik maupun pasar sukarela internasional. Para investor mulai melihat karbon sebagai komoditas masa depan: hijau, menguntungkan, dan relevan dengan tren keberlanjutan global.

Secara sederhana, karbon kredit adalah sertifikat yang mewakili satu ton pengurangan emisi karbon dioksida atau gas rumah kaca ekuivalen. Proyek-proyek yang berhasil menurunkan emisi—baik melalui reforestasi, penggunaan energi terbarukan, atau perlindungan ekosistem alami—dapat mengklaim dan menjual kredit tersebut kepada pihak lain yang membutuhkan offset emisi. Pasar karbon sendiri terbagi menjadi dua: pasar sukarela (voluntary carbon market) dan pasar wajib (compliance market). Yang pertama didorong oleh inisiatif perusahaan dalam memenuhi target ESG dan reputasi hijau, sementara yang kedua diatur secara ketat oleh kebijakan negara atau blok ekonomi seperti Uni Eropa.

Di tengah transformasi global menuju ekonomi hijau, Indonesia digadang-gadang sebagai salah satu negara dengan potensi karbon kredit terbesar di dunia. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), potensi pengurangan emisi dari sektor kehutanan Indonesia saja bisa mencapai lebih dari satu miliar ton CO2e per tahun. Sementara itu, sektor energi dan industri menyumbang potensi tambahan sekitar 400 juta ton. Secara ekonomi, nilai potensi karbon kredit Indonesia diperkirakan mencapai USD 150 miliar hingga tahun 2050 (KLHK, 2023).

Upaya konkret untuk mengakselerasi pasar karbon nasional terlihat dari peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon pada September 2023. Bursa ini berada di bawah pengelolaan Bursa Efek Indonesia dan menjadi sarana resmi perdagangan karbon di dalam negeri. Dalam seratus hari pertama peluncurannya, volume perdagangan mencapai lebih dari 460 ribu ton karbon dengan nilai transaksi mendekati Rp29 miliar. Beberapa emiten besar seperti PLN, Pertamina, dan anak usaha Astra telah menjadi pionir dalam transaksi awal ini (BEI, 2024).

Potensi Indonesia tidak hanya berasal dari hutan hujan tropis dan gambut, tetapi juga dari ekosistem laut yang dikenal sebagai penyerap karbon biru (blue carbon). Kawasan seperti pantai utara Jawa, Kalimantan Timur, hingga Nusa Tenggara menyimpan peluang besar untuk menciptakan proyek konservasi mangrove dan lamun yang mampu menghasilkan kredit karbon dengan nilai tinggi. Selain itu, proyek-proyek energi bersih seperti pembangkit listrik tenaga surya, angin, dan panas bumi juga mulai berkontribusi dalam menciptakan karbon kredit dari pengurangan emisi.

Dari sisi investasi, karbon kredit kini menjadi alternatif aset yang sangat menarik, terutama bagi investor yang memiliki mandat keberlanjutan. Harga karbon global menunjukkan tren kenaikan seiring meningkatnya regulasi lingkungan. Di Uni Eropa, misalnya, harga karbon dalam sistem EU ETS (Emission Trading Scheme) telah menyentuh angka di atas USD 90 per ton, jauh lebih tinggi dibanding harga karbon domestik di Indonesia yang masih berkisar Rp30.000–Rp80.000 per ton atau sekitar USD 2–6 per ton. Disparitas harga ini menciptakan peluang arbitrase dan mendorong investor untuk berpartisipasi lebih awal di pasar karbon lokal (World Bank, 2023).

Meski demikian, perjalanan Indonesia menuju ekonomi karbon belum tanpa tantangan. Saat ini masih terdapat keterbatasan pada jumlah lembaga verifikasi lokal yang kredibel, rendahnya literasi karbon di kalangan pelaku usaha, serta kompleksitas regulasi yang berbeda antara pusat dan daerah. Risiko greenwashing juga menjadi perhatian, mengingat tingginya tekanan terhadap perusahaan untuk terlihat hijau di mata publik. Namun dengan roadmap transisi energi yang semakin jelas, insentif fiskal dan nonfiskal dari pemerintah, serta dorongan dari pasar global, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mengukuhkan diri sebagai eksportir karbon kredit kelas dunia.

Bagi investor pasar modal dan institusi keuangan, karbon kredit tak hanya menawarkan imbal hasil finansial, tetapi juga reputasi, mitigasi risiko lingkungan, dan kepatuhan terhadap standar ESG global. Kini adalah saat yang tepat untuk tidak sekadar menjadi pengamat, melainkan mengambil peran aktif dalam ekosistem karbon yang sedang tumbuh ini.

Dampak Bursa Karbon bagi Emiten Energi Terbarukan di Indonesia

Peluncuran Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon telah membuka babak baru dalam lanskap investasi hijau, termasuk bagi sejumlah emiten energi terbarukan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Lima perusahaan yang mencuri perhatian dalam konteks ini adalah PT Arkora Hydro Tbk (ARKO), PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Hero Global Investment Indonesia Tbk (HGII), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Kelimanya, dengan berbagai pendekatan terhadap energi bersih, kini memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan melalui perdagangan karbon.

ARKO, misalnya, merupakan pengembang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang tengah memperluas kapasitasnya dengan proyek PLTA Yaentu (10 MW) dan Kukusan (5,4 MW). Walaupun kinerja keuangan semester I-2024 mencatatkan penurunan laba dan pendapatan, potensi monetisasi kredit karbon dari proyek-proyek barunya berpotensi menjadi katalis positif bagi ARKO di masa mendatang.

Sementara itu, KEEN sudah memproduksi lebih dari 350.000 MWh energi terbarukan per tahun dari berbagai sumber seperti PLTA dan biomassa. Perusahaan ini telah lebih dulu aktif dalam perdagangan karbon domestik, dan langkah tersebut tercermin dalam peningkatan laba bersihnya di tengah penurunan pendapatan. Ini menjadi bukti konkret bahwa kredit karbon dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan.

HGII adalah pemain baru yang tengah menyiapkan proyek PLTA berkapasitas total 35 MW di Sumatera Utara. Meski belum memiliki kontrak jual-beli listrik dengan PLN, perusahaan ini memiliki prospek cerah untuk meraih pendapatan dari kredit karbon begitu proyek mulai berjalan. Rencana IPO yang dilakukan dengan harga penawaran di kisaran Rp200–230 per saham menunjukkan antusiasme investor terhadap ekspansi energi terbarukan.

Berbeda dengan emiten lain, BREN sudah mencatatkan pendapatan dari kredit karbon—yakni sekitar USD3,57 juta pada 2022. Anak usaha dari Barito Pacific ini juga memperluas portofolio energinya dengan mengakuisisi tiga proyek pembangkit tenaga angin berkapasitas total 320 MW di tiga lokasi strategis di Indonesia. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi BREN sebagai pemimpin energi bersih, tetapi juga membuka ruang baru untuk memperdagangkan lebih banyak kredit karbon.

UNTR, yang dikenal sebagai pemain utama di sektor alat berat dan pertambangan, kini mulai serius masuk ke ranah energi hijau. Melalui anak usahanya, UNTR telah mengakuisisi sebagian saham ARKO dan berinvestasi di proyek geothermal melalui PT Supreme Energy Sriwijaya. Langkah ini mempertegas arah transformasi UNTR menuju perusahaan yang lebih ramah lingkungan sekaligus memanfaatkan peluang dari bursa karbon.

Secara keseluruhan, kelima emiten ini berada dalam posisi yang tepat untuk meraup manfaat dari kebijakan perdagangan karbon yang mulai mengakar di Indonesia. Dengan regulasi yang makin jelas dan meningkatnya permintaan global terhadap kredit karbon, investor kini memiliki alternatif baru yang tidak hanya menjanjikan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap keberlanjutan lingkungan.

Referensi:

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 2023

Bursa Efek Indonesia (BEI), IDXCarbon Report, 2024

World Bank, State and Trends of Carbon Pricing 2023

IESR, Indonesia Energy Transition Outlook 2023

https://cutt.ly/hrg7jDgm, BloombergTechnoz, dan https://cutt.ly/Qrg7jFpO (2024)

$UNTR $ARKO $BREN

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Catatan Pribadi. Senin, 21 April 2025.
Kata kunci: EBT, Energi, Investasi.

Masa Depan Energi Terbarukan di Indonesia: Potensi Besar, Tantangan Nyata

Indonesia sedang berada di jalur penting menuju transisi energi bersih. Pemerintah menargetkan emisi karbon nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060, dan salah satu langkah nyatanya adalah mendorong pemanfaatan energi terbarukan secara masif. Dalam 15 tahun ke depan, Indonesia berencana membangun kapasitas pembangkit energi hijau hingga 75 gigawatt (GW), yang mencakup energi surya, hidro, panas bumi, dan bahkan nuklir.

Dari sisi konsumsi, kapasitas pembangkit energi terbarukan Indonesia saat ini mencapai sekitar 47,88 terawatt-jam (TWh). Jumlah ini diperkirakan akan melonjak menjadi 116,64 TWh pada tahun 2032. Artinya, ada potensi pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sekitar 9,3% dalam dekade mendatang. Tenaga surya menjadi salah satu subsektor dengan prospek paling cerah, didorong oleh penurunan harga teknologi dan dorongan untuk elektrifikasi daerah terpencil. Secara khusus, pasar tenaga surya diprediksi tumbuh dengan CAGR sebesar 12,5% antara 2025 hingga 2033.

Namun, pertumbuhan ini masih menghadapi sejumlah tantangan besar, terutama dari sisi investasi. Pada tahun 2023, Indonesia hanya berhasil menarik sekitar $1,5 miliar dana untuk sektor energi terbarukan—jauh dari kebutuhan investasi sebesar $146 miliar yang diperkirakan diperlukan agar target iklim 2030 bisa tercapai. Masalah seperti dominasi batubara, kebijakan yang belum konsisten, serta akses pendanaan proyek yang terbatas menjadi penghambat utama pengembangan sektor ini.

Potensi geografis Indonesia sebenarnya sangat mendukung pengembangan energi hijau. Provinsi seperti Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara memiliki sumber daya besar dari tenaga air, panas bumi, angin, hingga sinar matahari. Untuk tenaga surya, pemerintah dan lembaga riset menyediakan peta potensi surya yang dapat diakses publik, membantu investor dan pengembang dalam merancang proyek yang tepat sasaran.

Secara keseluruhan, sektor energi terbarukan di Indonesia memiliki peluang pertumbuhan yang sangat besar. Namun, realisasi potensinya sangat bergantung pada keberanian kebijakan, konsistensi regulasi, dan kemampuan negara menarik investasi skala besar. Jika semua itu bisa diatasi, bukan tidak mungkin energi hijau akan menjadi tulang punggung ekonomi energi Indonesia di masa depan.

$HGII $KEEN $ARKO

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$UNTR -- Timeframe Weekly

Buy: 20,500-20,000
Target 1: 24,000-23,000
Target 2: 25,175-24,500
Cutloss: <18,500
StochRSI: 31
Volume: Downtrend
Net Foreign: Strong Sell
Pattern: SMC - Order Block
Risk/Reward Ratio: 3.02

$ARKO -- Timeframe Weekly

Buy: 895-875
Target 1: 1105-1045
Target 2: 1300-1200
Cutloss: <780
StochRSI: 18
Volume: Downtrend
Net Foreign: Weak Buy
Pattern: Broadening Wedge
Risk/Reward Ratio: 4.38

$KEEN -- Timeframe Weekly

Buy: 640-605
Target 1: 775-755
Target 2: 890-855
Cutloss: <555
StochRSI: 92
Volume: Uptrend
Net Foreign: Strong Sell
Pattern: SMC - Order Block
Risk/Reward Ratio: 3.25

TOTL -- Timeframe Weekly

Buy: 560-515
Target 1: 655-635
Target 2: 770-705
Cutloss: <470
StochRSI: 55
Volume: Downtrend
Net Foreign: Strong Sell
Pattern: Sideways Channel
Risk/Reward Ratio: 2.93

Dapetin lebih banyak insights dari Our Archive di Instagram, Telegram, dan Whatsapp. Link di bio.

Read more...

1/6

testestestestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$KEEN $ARKO fundamental menarik bgt 🤏🏻

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO blm terlalu menarik. YU yang buang barang.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO Ngga bagi dividen, laba akan dipegang sebagai cash perusahaan..

Sempet denger ada obrolan soal project baru yg mau pake tenaga air laut, tapi saya belom bisa klarifikasi itu bener atau ngga soalnya obrolannya di luar materi rups nya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$AUTO
Penjelasan lengkap emiten lainnya $ARKO $ERTX di https://cutt.ly/Qrgf8L0c

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO hasil RUPS kemarin apa yah ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO . mnrt om2 dsini.. bgmn pndangannya trhdp arko.. m? 🤔

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Live zoom $ARKO 2025

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

RUPST $ARKO 2025

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

lowongan kerja

$KEEN $BREN $ARKO

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO apakah si om masuk sini? Background nya sama si om pernah kerja juga di induknya ni emiten….

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$LABA keanehan dimulai ketika PSP kurangi kepemilikan padahal baru aja dibackdoor, saat itulah saya sell 100% saham saya di LABA dengan gain masih diatas 100%, ternyata benar keanehan itu terbukti dengan turunnya harga saham LABA, bahkan direpo bro, ini indikasi buruk sih dimana PSP nya saja tidak percaya dengan perusahaan miliknya sendiri

$ARKO $KEEN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

yg jelas dia bilang EBT hydro. jadi harusnya antara $HGII $ARKO $KEEN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

laba $HGII beda beda tipis dengan $ARKO, Apa harganya akan beda tipis juga... hmmm

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO berat untuk kepala 4, kita tunggu lebaran usai pelaksanaan pembangunan akan semua digenjot


random tag
$BRMS $MTDL

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO yok loncat yok

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ARKO mungkinkah ini salah satu porto om Bennix, renewable energy..🤔

$SMDR $ANJT

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy