93

+1

(1.09%)

Today

17.3 M

Volume

17.95 M

Avg volume

Company Background

PT Agung Podomoro Land Tbk adalah perusahaan yang bergerak di pengembangan properti. Hingga akhir Desember 2018, APLN memiliki 41 (empat puluh satu) entitas anak, 12 (dua belas) entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui entitas anak, yang dikonsolidasikan dalam APLN, serta 2 (dua) perusahaan asosiasi di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bogor, Bandung, Bali, Batam, Medan, Balikpapan, dan Makassar.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN $BUKA $SRTG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ISAT edisi masuk ke saham Berapi
terpantau yang jualan aga sadis, tapi gapapa.
orang lain panik, kita berkutik.

untuk ISAT, target kita ke 1800.
Buy diharga paling rendah saat market berjalan. cutloss 3%.

cara nya hampir sama dengan post sebelumnya. INGET INI BAHAN UNTUK HARI JUMAT. potensial ke 1720-1730 dulu.

DYOR, teliti ulang. coba bayangkan apa yang terjadi ketika harga nge dump.

saham senyap : $BREN $APLN

Read more...

$NIKL Fast Buy Fast Sell
antri piramid : 222,224,228

Target : 250,260, dan 280

TP SECUKUPNYAA. SEBELUM DIBANTING LAGI. target tertera hanya patokan belaka.

lihat timeframe 5mnt terlebih dahulu saat market open, untuk melihat respon pasar.

kenapa 250? dikarenakan rentang 228-291
(291 adalah avg market saat ini)
dari rentang 228-291 kita bisa mendapatkan avg di 259.5, tapi supaya aman. kita cari bulatnya di 250. potensi trader untuk CL dan AVG down besar. menyebabkan market mencoba mendongkrak harga. dan akhirnya, mencoba untuk kembali ke atas.

yuk cobain treasure : $OPMS $APLN
DYOR

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN HIT TP ✅

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN
swing :
Buy : 88,90,92
TP   : 99 dan 104

$BREN $NZIA
DYOR

📈 Rupiah mulai menguat terhadap dolar, Tapi sejauh ini penguatan rupiah lebih didorong oleh intervensi Bank Indonesia dan sentimen global seperti potensi penundaan penurunan suku bunga The Fed, bukan karena perubahan fundamental besar.

Jika tren ini berlanjut, sektor properti bisa diuntungkan karena eksposur utang dolar dan biaya impor yang lebih ringan.

Namun, investor tetap perlu waspadai sentimen global dan arah kebijakan The Fed.

$APLN $CTRA $PWON

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN termasuk developer sukses juga nih LQ125 tumbuh 22,7%

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN mulai hijau .. alias pelan pelan naik .. padahal belum waktunya beli.

Kutunggu sinyal belinya ..

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN

$NZIA sdh diskon 75% dari harga IPO 220

$APLN $ASRI

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN laba nya tiap tahun ada, aset menurun karena bayar hutang luar, hutang semakin tipis mau rups apakah mau bagi dividen ne?? hold dulu aja ah 😁

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN masi digoreng2 aja ini saham. Padahal dah divalued di gocap

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN Ada email undangan RUPS... Semoga bisa tembus ARA se ARA ARA nya abis RUPS...

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BKSL $APLN $ASRI & aku gak pernah takut buat koleksi saham PROPERTI Karna semua MANUSIA BUTUH HUNIAN MAU ITU RUMAH & HOTEL & AKU YAKIN HARGANYA TETAP NAIK

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN Malu-malu banget naiknya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN gas

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$MSIE Bukan Lionel Messi

Lanjutan dari postingan sebelumnya tentang MSIE di External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Namanya MSIE, kalau dibaca sepintas mirip Lionel Messi—ikon sepak bola sejati yang jago bikin keajaiban di lapangan. Tapi sayangnya, kemiripan itu cuma sampai alfabet. Soal skill, jangan dibandingkan. Kalau Messi bisa bikin gol dari sudut mustahil dan ngasih assist seolah-olah punya mata di belakang kepala, MSIE malah seperti pemain yang datang ke lapangan tapi lupa bawa sepatu. Bisnisnya stagnan, revenue naik cuma 6 % dari Rp1,58 miliar ke Rp1,67 miliar, dan itu pun langsung ditampar beban operasional yang nyaris lebih besar dari pendapatan. Hasil akhirnya? Rugi bersih Rp259 juta. Iya, Messi versi bursa ini bukan cetak gol—malah cetak kerugian. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Rugi Bang MSIE
Revenue: +Rp1.674.443.795
COGS: –Rp469.229.592
SGA: –Rp1.239.437.851
Beban Pajak Final: –Rp167.444.378
Total =
= Rp1.674.443.795
– Rp469.229.592
– Rp1.239.437.851
– Rp167.444.378
= –Rp201.668.026

Hasil akhirnya adalah minus Rp201.668.026.

Kalau sekilas lihat laporan keuangan MSIE, kesannya sempat ada “laba yang terbang” di tahun 2024, tapi begitu dikuliti lebih dalam, ternyata itu cuma efek kamera. Bukan dari bisnis utamanya, tapi dari teknik akuntansi yang legal tapi, ya gitu, nggak bisa diulang terus. Jadi, pada 2024, MSIE mencatat laba bersih lumayan besar gara-gara revaluasi properti investasi—iya, properti Surabaya dan Bali mereka naik nilainya, otomatis tercatat jadi laba Rp6,64 miliar. Ditambah lagi ada reklasifikasi aset senilai Rp3,15 miliar. Jadi total laba dari non-core operation itu mencapai hampir Rp10 miliar. Tapi sayangnya, semua itu cuma paper gain—cuma ada di kertas, tidak menghasilkan arus kas nyata. Bahkan di kuartal I 2025, kita udah bisa lihat efeknya. Revenue naik tipis 6 % yoy jadi Rp1,67 miliar, tapi beban umum dan administrasi yang tinggi banget (Rp1,24 miliar) serta pajak final Rp0,17 miliar membuat perusahaan bukannya untung, malah rugi Rp259 juta. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dan lucunya, di laporan laba rugi itu ada baris “Laba neto sebelum penyesuaian proforma”—seolah-olah ada laba tambahan misterius yang bakal bikin semuanya jadi masuk akal. Tapi begitu dilihat, penyesuaian proforma-nya nihil. Kosong. Nol besar. Itu karena MSIE memang baru mengakuisisi entitas anak SKN yang basisnya di Bali, dan laporan ini cuma formalitas dari PSAK 38 biar terlihat sah dan berstandar tinggi. Padahal ya cuma ingin bilang, “Tenang, kami nggak bohongin kalian, cuma belum ada dampak signifikan dari akuisisi ini.”

Nah, sekarang kita masuk ke neraca. Total aset MSIE per Maret 2025 adalah Rp129,1 miliar, turun sedikit dari akhir 2024. Tapi 80 % dari total aset itu adalah properti investasi. Jadi jelas, perusahaan ini bukan bisnis operasional padat karya. Mereka hanya menyewakan gedung—khususnya gedung pendidikan—ke satu pihak saja: Yayasan Intan Eduka. Ini bukan sekadar penyewa utama, tapi satu-satunya. Jadi semua pendapatan MSIE yang sebesar Rp1,67 miliar di Q1 2025 itu berasal dari yayasan ini. Dengan kata lain: kalau si yayasan tiba-tiba bilang “Maaf, kami pindah gedung,” ya tamat sudah. Betul, memang ada kontrak sewa jangka panjang sampai 2046, tapi tetap saja risiko konsentrasi pendapatan itu tinggi banget.

Piutang ke yayasan sendiri mencapai Rp1,52 miliar atau sekitar 1,2 % dari total aset. Masih dalam batas aman, belum ada indikasi macet, tapi tetap aja aneh rasanya kalau semua pendapatan dan piutang berasal dari satu pintu. Di CALK, hal ini dijelaskan cukup terang: semua properti MSIE disewakan ke entitas berelasi, bahkan revenue segmennya juga dibagi dua saja: 76 % dari sewa gedung, 24 % dari service charge. Nggak ada yang lain. Nggak ada diversifikasi. Nggak ada usaha untuk nyari penyewa tambahan, apalagi sumber revenue baru.

Dari sisi liabilitas, kabar baiknya MSIE cukup aman. Total utangnya Rp16,7 miliar, dan utang berbunga seperti pinjaman bank dan leasing cuma Rp4,14 miliar. Dengan kas sebesar Rp4,58 miliar, posisi utangnya net cash. Jadi bisa dibilang, dari sisi solvabilitas, MSIE aman banget. Gearing-nya bahkan negatif. Tapi kalau kita lihat risiko suku bunga, ada juga. Karena pinjamannya berbunga variabel, dan tidak ada lindung nilai. Kalau suku bunga acuan BI tiba-tiba naik, ya beban bunga juga ikut naik. Untungnya pinjamannya kecil, jadi masih manageable. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Mata uang asing? Tenang, nggak ada. Semua transaksi dan beban dalam Rupiah. Jadi risiko kurs nihil. Tapi balik lagi ke masalah fundamental: arus kas operasional MSIE di kuartal I 2025 positif Rp1,16 miliar, tapi arus kas investasi minus Rp1,75 miliar. Artinya, mereka tetap bakar kas. Hasil akhirnya: kas turun Rp0,81 miliar. Dan ingat, kas masuk itu sebagian besar dari penyewa yang sama—si yayasan.

Masalah terbesar MSIE sebenarnya bukan utangnya, tapi skala usahanya yang kecil, revenue-nya stagnan, dan terlalu bergantung pada satu entitas. Bahkan entitas anak mereka, SKN, yang baru diakuisisi tahun lalu, belum kasih kontribusi apa-apa. Kalau ada masalah hukum? Enggak, sejauh ini bersih. Tapi secara risiko bisnis? Banyak. Kalau Yayasan Intan Eduka tiba-tiba tutup atau memutus kontrak, MSIE bisa kehilangan seluruh pendapatan. Bisa dibilang, itu potensi “bangkrut diam-diam”. CALK nggak bilang itu secara eksplisit, tapi semua angkanya mengarah ke situ.

Lalu, apa yang harus dilakukan MSIE kalau mau bertahan? Pertama, cari penyewa baru. Nggak bisa lagi menggantungkan nasib ke satu yayasan, meskipun itu yayasan sendiri. Kedua, manfaatkan aset di Bali. Properti investasi mereka di sana belum produktif. Ketiga, jangan buru-buru ekspansi kalau arus kas belum stabil. Dan terakhir, kalau pun tetap mau bermain di sektor pendidikan, ya kembangkan ekosistemnya: bikin coworking space, sewa ruang untuk kursus, atau bahkan kerja sama dengan startup edukasi. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

MSIE bukan perusahaan yang buruk. Tapi ini perusahaan yang sedang berdiri di atas satu kaki saja. Dan satu kaki itu bukan bisnis yang dinamis, tapi gedung yang disewakan ke entitas yang mereka kenal sendiri. Selama belum ada upaya diversifikasi dan penguatan sisi operasional, “laba yang terbang” itu nggak lebih dari ilusi akuntansi—cantik di atas kertas, tapi kalau ditiup angin kenyataan, bisa buyar kapan saja.

Kalau baca laporan keuangan MSIE dengan mata tajam dan napas panjang, akan muncul satu kesimpulan pahit: kalau mereka mau suntik modal atau ekspansi besar-besaran, satu-satunya jalan yang realistis bukan rights issue, bukan obligasi, tapi… ya goreng saham dulu. Karena mari kita jujur, siapa juga yang mau injeksi modal ke perusahaan dengan pendapatan segede upah direktur perusahaan tambang, aset segede gedung kampus doang, dan penyewa cuma satu: yayasan yang kemungkinan besar masih dalam lingkaran pemegang saham juga? Dengan profil seperti itu, kalau dilempar ke publik via aksi korporasi biasa, kemungkinan besar sahamnya bakal didiemin kayak brosur pinjaman online di bawah wiper mobil.

Jadi, kalau MSIE pengen dana segar, strategi yang paling memungkinkan adalah: buat sahamnya naik dulu. Bikin volume dan sentimen rame, kasih cerita bagus tentang properti di Bali yang siap disewakan ke startup edtech unicorn (walau belum tentu ada). Atau lempar wacana ekspansi kampus modern, padahal masih dalam tahap survei lokasi. Intinya, lempar gula biar semut ritel datang. Karena begitu harga saham naik, valuasi ikutan naik, dan di situlah kesempatan untuk jualan saham ke investor masuk. Bisa lewat private placement, bisa juga skenario klasik: backdoor listing.

Nah, kalau ngomongin backdoor, ini makin masuk akal. Bayangin skenario begini: ada pemilik bisnis properti atau sekolah atau bahkan digital platform yang pengen go public tapi males ngelewatin proses IPO yang panjang dan mahal. MSIE, yang udah listing tapi lagi nggak punya arah, bisa jadi kendaraan yang pas. Tinggal tukar aset, jualan narasi sinergi, lempar valuasi mimpi, dan boom—semua orang tiba-tiba sibuk bicara tentang “strategi transformasi MSIE menuju ekosistem pendidikan digital terpadu.” Padahal, kalau ditelusuri dari awal, semua ini cuma soal satu: cari jalan keluar dari stagnasi dengan sedikit drama dan banyak gorengan. Upgrade skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Intinya? Selama core bisnis MSIE masih segini-gini aja dan arus kas nggak cukup buat capex agresif, satu-satunya jalan realistis untuk ekspansi atau injeksi modal adalah melalui strategi pasar yang berbumbu sentimen. Mau nggak mau, sahamnya harus digoreng dulu biar menarik disorot, lalu tinggal pilih: mau lempar private placement ke investor tertentu, atau siapkan karpet merah buat bisnis lain numpang lewat pakai jalur belakang. Di dunia pasar modal, kadang cerita manis lebih penting dari angka riil. Dan MSIE, sejauh ini, masih butuh banyak cerita.

Jadi ya, meskipun namanya mengingatkan kita pada pemain terhebat sepanjang masa, realitasnya MSIE ini belum masuk kategori pemain cadangan. Dia masih sibuk lari-lari kecil di pinggir lapangan, berharap suatu hari dapat bola. Tapi sampai saat itu datang, kita cuma bisa tepuk jidat sambil bilang: “Messi sih bikin sejarah. Kalau MSIE? Bikin penasaran, tapi bukan dalam arti yang bagus.”

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
$BSBK $APLN

Read more...

1/2

testes

$APLN
Penjelasan emiten lengkap lainnya $ANTM $BRIS di https://cutt.ly/frhy2aje

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$APLN

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

"$ABMM $AGRO $APLN
Selasa, 22 April 2025
#Disclaimer On & Do Your Own Research
#Sebaiknya Jangan Gegabah
Lot.Ent = -(MauLossRp)/[(SL - Ent) * 100]"

1/3

testestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Rekomendasi Saham Ina
$NICL
$APLN
$ARTO
MYOR

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

HIT $APLN TP3 Happy cuan 🚀🚀

2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy