Volume
Avg volume
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), didirikan pada 16 April 1993, adalah perusahaan agribisnis terintegrasi yang fokus pada produksi dan perdagangan minyak kelapa sawit (CPO, PK, PKO), sagu, sayuran (edamame), serta pengembangan energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit (POME). Perusahaan ini mulai bertransformasi pada 2012 dengan memusatkan perhatian pada sektor pangan berkelanjutan dan keseimbangan sosial-lingkungan. Dengan merek dagang utama berupa produk hasil perkebunan dan pangan berkualitas tinggi, ANJT mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit di Sumatra, Kalimantan, dan Belitung melalui anak usaha seperti A... Read More
$ANJT akan naik lagi saat mto diumumkan. skrng bakal sideways dulu di 1730-1760. waktu yang bagus untuk serok
$ANJT
ANJ Catat Lonjakan Laba Bersih 106,7% di 2024, Tak Bagikan Dividen demi Perkuat Modal Kerja https://cutt.ly/BrcXFOMR
ga ada bagi2 deviden beneran ?
$TAPG $ANJT
boleh kah kita diskusi soal prospek CPO dan emiten CPO.
ditengah kebijakan biodiesel RI yang meningkat, sehingga kebutuhan CPO juga meningkat, Suku bunga turun yang kemungkinan secara asumsi aktivitas ekonomi meningkat dan penggunaan minyak goreng meningkat. namun produksi CPO negara tetangga juga meningkat sehingga daya tawar komoditas CPO menurun.
kira" emiten CPO kedepannya cerah atau tidak?
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 1,6 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang diberikan kepada tujuh anak usahanya. Kredit ini ditandatangani pada 15 Mei 2025 dan bertujuan untuk mendukung efisiensi operasional serta pengelolaan arus kas. Kredit berlaku hingga Agustus 2026 dengan bunga 7% per tahun dan dikategorikan sebagai transaksi material karena nilainya melebihi 20% dari ekuitas perusahaan.
Transaksi ini tidak memerlukan penilaian independen karena tidak termasuk transaksi afiliasi atau benturan kepentingan, sesuai dengan regulasi OJK. Anak usaha penerima dana antara lain adalah PT Gading Mas Indonesia Teguh dan PT Kayung Agro Lestari. Kredit ini diarahkan untuk memperkuat kegiatan usaha masing-masing entitas demi pertumbuhan berkelanjutan dalam grup ANJT.
Selain itu, ANJT mengalokasikan capex sebesar US$ 36,8 juta untuk mendorong produktivitas, khususnya dalam produksi TBS dan CPO yang ditargetkan naik 6%. Investasi ini mencakup replanting, perbaikan infrastruktur, dan pembangunan fasilitas baru di beberapa wilayah operasional seperti Papua Barat Daya dan Sumatra. Perusahaan optimis bahwa berbagai program tersebut akan memberikan dampak positif terhadap produktivitas jangka panjang.
Sumber: InvestorID
$ANJT
š Ringkasan Utama:
- Pemberi Kredit: Dua bank yang memberikan fasilitas kredit kepada $ANJT adalah Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI).
tujuan Penggunaan Dana:
Dana sebesar Rp3,6 triliun ini akan digunakan untuk:
* Meningkatkan kapasitas produksi kelapa sawit.
* Ekspansi lahan perkebunan.
* Modernisasi fasilitas pengolahan.
* Penguatan modal kerja untuk operasional perusahaan.
* Dampak terhadap Perusahaan: Dengan tambahan modal ini, ANJT berharap dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar global, serta memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
---
š Analisis:
Langkah ANJT memperoleh fasilitas kredit dari dua bank besar menunjukkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap prospek bisnis perusahaan. Dengan tambahan dana ini, ANJT memiliki peluang untuk meningkatkan produksi dan ekspansi bisnisnya, yang dapat berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
---
ā
Kesimpulan:
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp3,6 triliun dari Bank Mandiri dan BNI untuk mendukung ekspansi dan penguatan struktur keuangan perusahaan. Langkah ini mencerminkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap prospek bisnis ANJT dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global.
$IHSG $LSIP
$TIRA
Harga (2,070.00) < MA 5 (2,156.00)
RSR: 98% (Sangat Kuat)
Volume MA 20: 119,750.00
Entry 1: 2,050.00
Entry 2: 2,000.00
Take Profit 1: 2,250.00 (+9.8%)
Take Profit 2: 2,350.00 (+14.5%)
Stop Loss 1: 1,950.00 (ā5.8%)
Stop Loss 2: 1,900.00 (ā8.2%)
Kesimpulan: Koreksi setelah rally, RSR tetap kuat. Volume kecil, pantau rebound.
š Disclaimer:
Bukan rekomendasi beli/jual. Risiko kerugian ada.
RANDOM TAG: $ANJT
GOTO Pastikan Operasional Tetap Normal di Tengah Aksi Demo Ojol; ANJT Dapat Kredit Rp1,6 T dari BBCA
āŖ $GOTO: Chief of Public Policy & Government Relations GoTo Gojek Tokopedia, Ade Mulya, mengatakan bahwa operasional Gojek tetap berjalan normal di tengah aksi demonstrasi ojek online (ojol) pada 20 Mei 2025. Terkait tuntutan pengurangan komisi atau biaya layanan menjadi 10% yang diajukan dalam demonstrasi ojol, Ade mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah solusi untuk membantu mendorong kesejahteraan mitra driver. Ade berargumen bahwa komisi atau biaya layanan existing sebesar 20% digunakan untuk membiayai berbagai upaya untuk memastikan keberlangsungan tingkat order dan peluang pendapatan mitra driver, termasuk promo dan diskon bagi pelanggan, insentif, hingga asuransi perjalanan mitra driver. Selain itu, terkait tuntutan atas perubahan status ojol dari mitra menjadi buruh/karyawan, Ade menegaskan bahwa pemerintah mengakui mitra driver Gojek sebagai mitra kerja dan bukan karyawan. Status kemitraan ini, menurut Ade, menawarkan fleksibilitas yang menjadi hal yang diinginkan mayoritas mitra driver.
āŖ $ANJT: Austindo Nusantara Jaya mendapatkan fasilitas kredit sebesar 1,6 triliun rupiah dari Bank Central Asia (BBCA), yang ditujukan untuk mendukung pengelolaan keuangan dan kebutuhan operasional. Fasilitas ini memiliki bunga 7% per tahun dengan jangka waktu hingga 12 Agustus 2026.
āŖ $MARK: Mark Dynamics Indonesia akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai 266 miliar rupiah atau setara ~93% dividend payout ratio, mengindikasikan dividen final 30 rupiah per saham dan yield dividen final 3,7% per Selasa (20/5). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 26 Mei 2025, sementara pembayaran pada 19 Juni 2025. Sebelumnya, MARK telah membagikan dividen interim tahun buku 2024 pada September 2024 dan Desember 2024 masing-masing sebesar 20 rupiah per saham.
$CTBN
Harga (4,500.00) < MA 5 (5,178.00)
RSR: 96% (Sangat Kuat)
Volume MA 20: 3,905.00
Entry 1: 4,400.00
Entry 2: 4,300.00
Take Profit 1: 4,800.00 (+6.7%)
Take Profit 2: 5,000.00 (+11.1%)
Stop Loss 1: 4,200.00 (ā6.7%)
Stop Loss 2: 4,000.00 (ā11.1%)
Kesimpulan: RSR sangat kuat, tetapi harga di bawah MA5 menunjukkan potensi koreksi. Volume rendah perlu diperhatikan.
š Disclaimer:
Edukasi semata. Gunakan manajemen risiko ketat.
RANDOM TAG: $ANJT
$ANJT
Aksi korporasi, apa yang perlu dicermati?
Aksi korporasi sudah dilakukan, jual beli saham tuntas, uang sudah masuk ke pengendali lama, lalu apa yang kira -kira bakal dilakukan owner baru untuk mengembalikan modal dengan cukup cepat? Kenapa cukup cepat? Penggantian pemilik tentunya harus diikuti dengan tender offer (TO) ke pemilik saham lain, dengan memperhatikan beberapa hal
- Harga TO menurut aturan adalah harga rata-rata perdagangan 90 hari bursa, kalau hitungan sederhana dikisaran Rp 1.000 - Rp 1.200, atau
- Harga TO mengambil harga jual beli di kisaran Rp 1.800,
- Harga patokan adalah mana yang paling tinggi
So dapat diambil bahwa TO nanti ya sekitar Rp 1.800.
Hal lain adalah saham di masyarakat sekitar total atau sekitar 279 juta lembar, dimana BoD dan BoC memegang sekitar 0,4%, net dimasyarakat adalah sekitar 8, 33% dimana didalamnya ada investor kakap sebesar (kira-kira) 1,32% atau sekitar 46 juta lembar, avg Beliau di Rp 750an. Kalau masih mau Tbk ANJT nya, maka floating share minimal 7,5% dari 279 juta (or anggap 280 juta) maka saham di publik adalah minimal ada 253 juta lembar. Bila Beliau ikut TO, saham publik menyusut jadi cuma 7%, dengan catatan BoD n BoC tidak ikut TO. Masih kurang 0,5% untuk mengikuti ketentuan 7,5%.
So apa yang bisa dianalisa orang awam seperti kita?
- Harga TO kemungkinan di Rp 1.800an
- Kemungkinan akan ada TO, tapi terbatas, dimana jumlah total saham TO di batasi hanya sejumlah misal 35 - 40 juta lembar (kalau masih mau ada Tbk) nilainya Rp 1.800 x jumlah saham TO, kira - kira Rp 63M - Rp 72M,
- Kalau mau semua diambil, tinggal hitung saja Rp 1.800 x 280 juta = Rp 504M (ini agak kecil kemungkinan sepertinya),
- Supaya bisa bayar TO dengan gratis (tidak perlu rogoh kocek sendiri), owner perlu dapat deviden dari ANJT, dimana EPS 3 tahun terakhir Rp 168 dan tidak dibagikan dalam bentuk deviden selama 3 tahun ini. Kalau semua di bagi dalam bentuk deviden, new owner dapat dana Rp 168 x 2,75 milyar lembar = Rp 460 M, hampir cukup untuk bayar TO semua saham. Kalau cuma perlu untuk 40 juta lembar, maybe deviden sekitar Rp 17. Kalau mau balik modal beli saham itu cepat ya dimaksimalkan saja, soalnya BV di Rp 1.936, kalo, modal beli sebesar Rp 1.800, ya jadikan aja BV sama dengan nilai beli toh? Jadi kasih deviden Rp 136, ahahahaha, canda. Tapi kalo memang seperti itu, ya target https://stockbit.com/post/18437436 possible saja tercapai.
Yah ini cuma hitungan di atas kertas aja, harga kemana saya nggak tau. DYOH