Volume
Avg volume
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk Menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit beserta unit pengolahannya untuk memproduksi CPO dan PK. Selain itu perusahaan juga bergerak di produksi dan perdagangan sagu dan sumber daya energi terbarukan melalui anak usahanya.Produk/Layanan ANJ : Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil/CPO) dan Inti Sawit (Palm Kernel/PK), Sagu, Edamame, dan Energi Terbarukan yang berasal dari limbah kelapa sawit. Per Desember 2020, Perseroan memiliki total cadangan lahan lebih dari 150.000 hektar. Luas lahan yang ditanami sekitar 54.694 hektar, meningkat dari sebesar 54.548 hektar di akhir 2019.
$ANJT
pendapat saya tentang emiten ini, jika kita melihat proftabilitas emiten saat ini mungkin bisa dibilang biasa saja. tapi kalo kita melihat 3 bulan sebelumnya yang harga cpo naik lumayan tinggi, maka prediksi saya Q4 akan sangat menarik.
selain itu masa depan emiten CPO bisa dibilang cerah dengan beberapa kebijakan biodiesel dan lainnya. selain itu emiten ini memiliki potensi pertumbuhan yang besar, dengan cadangan lahan yang luas.
random tag
$AALI $ADRO
$ANJT Pak LKH masih koleksi aja saham ini wow berapa persen ya dia nambah bisa lihat di Annual report nanti (klo emiten mau kasih tau)
Kemenangan Indonesia di WTO dan Dampaknya pada Industri Kelapa Sawit $AALI $LSIP $ANJT
Pada 10 Januari 2025, World Trade Organization (WTO) memutuskan bahwa Indonesia menang dalam sengketa dagang kelapa sawit terhadap Uni Eropa (EU). WTO menemukan bahwa kebijakan Uni Eropa yang melibatkan Renewable Energy Directive II (RED II), yang berusaha mengurangi penggunaan biofuel berbasis kelapa sawit, diskriminatif terhadap Indonesia.
Kebijakan ini mengklasifikasikan biofuel berbasis kelapa sawit sebagai memiliki risiko tinggi terhadap perubahan penggunaan lahan secara tidak langsung (ILUC), sehingga Uni Eropa berencana untuk menghapus penggunaan biofuel berbasis kelapa sawit pada tahun 2030. WTO menemukan bahwa EU gagal meninjau data yang digunakan untuk menentukan biofuel dengan risiko ILUC tinggi dan terdapat kekurangan dalam penyusunan dan pelaksanaan kriteria sertifikasi risiko ILUC rendah.
Akibatnya, Uni Eropa harus menyesuaikan kebijakan mereka sesuai dengan keputusan WTO. Indonesia menyambut keputusan ini sebagai kemenangan besar dalam melawan diskriminasi terhadap kelapa sawit. Dengan kemenangan di WTO, sepertinya ini akan menjadi momen penting untuk mempercepat perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang...
https://cutt.ly/xe4hYiHP
@dian1026 ini setuju, lagian kalau masuk icip2 aja, bid offer kecil dan udah saya pernah liat nih influencer youtube pompom ini, naik sebentar dengan volume kecil, abis itu ya gitu2 aja,sorry to say gaji di perushaan ini tergolong kecil, pengalaman dulu nego dengan lokasi di antah berantah naik gunung lewat sungai di hargai 8 jutaan tahun 2016,gak worth nit walau system. kerja rolling prrt 3 minggu, kalau soal CPO menangan $SMAR dari sisi lokasi dan join venture, soal CPO jadi b40 menangan $JARR lebih dekat dengan penguasa 😀 , satu lagi, puluhan perusahaan perkebunan sawit di Indonesia, mungkin saat ini produksi melimpah, terkecuali b40 bener-bener di terapin itu baru jadi masalah, import BBM masih akan terus kok, karna ada kepentingan golongan dan perdagangan dengan asing. jadi kalau puun $ANJT ke 1500 harus ada sentimen kuat, sedangak LSIP dan simp aja yang lebih besar tetap stagnan dengan bid offer kecil. so hati hati, kalaunuanh dingin silakan, ingat ada yang nyangkut pen keluar🤣
$ANJT Fokus Tingkatkan Produksi CPO di 2025
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT) menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) kebun inti meningkat 10% dan produksi CPO tumbuh 15% pada 2025. Strategi utama:
🔹 Peningkatan produktivitas dengan dosis pupuk lebih tinggi dan penggunaan kompos.
🔹 Fokus keberlanjutan untuk pemasok buah luar, termasuk petani plasma.
Meski pendapatan Q3 2024 turun 5,1% YoY menjadi US$168,4 juta, laba bersih naik 145,6% YoY menjadi US$1,49 juta berkat kenaikan harga CPO dan efisiensi biaya.
ANJT juga berkomitmen mendukung kebijakan B40 serta meningkatkan portofolio energi terbarukan hingga 60% pada 2025 untuk mendukung target net zero carbon 2030.
Apakah saham ANJT menarik untuk koleksi di 2025? Yuk diskusi di kolom komentar!
Sumber: https://cutt.ly/Ae0i3tOh, 3 Januari 2025
Dapatkan info menarik seputar saham, berita terbaru, dan tips investasi di akun kami! Klik link berikut untuk gabung: https://cutt.ly/9eC8TIj8
$TAPG $LSIP
$TBLA $JARR $ANJT program biodiesel B40 di tunda, bahkan bisa mungkin ga jadi namanya juga indonesia trump ga suka biodiesel makanya minyak kedelai terus turun sawit akan mengikuti nya
Penurunan Harga Minyak Sawit Mentah (CPO) Awal 2025: Analisis dan Proyeksi
Harga CPO diperkirakan akan tetap tinggi pada tahun 2025, didorong oleh sejumlah faktor fundamental. Produksi yang rendah di Indonesia, penerapan kebijakan biodiesel B40, serta terbatasnya pasokan minyak bunga matahari dan rapeseed menjadi faktor pendorong utama.
RHB Sekuritas memprediksi harga CPO akan mencapai MYR 4.300 per ton pada tahun 2025, dengan rasio stok terhadap penggunaan minyak nabati global diperkirakan turun ke level terendah dalam 15 tahun terakhir. OCBC Sekuritas juga menunjukkan optimisme, menyatakan bahwa kebijakan B40 akan menjaga permintaan dan harga tetap tinggi. $LSIP $ANJT $TAPG
https://cutt.ly/6e13Tjem
Indonesia Sawit 2025
Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi industri sawit Indonesia, terutama dengan kebijakan baru seperti implementasi B40 yang meningkatkan campuran minyak sawit dalam biodiesel dari 30% (B30) menjadi 40%. Program ini resmi berjalan sejak 1 Januari 2025 dan membawa dampak signifikan pada kebutuhan Crude Palm Oil (CPO). Pada program B30 yang diterapkan di 2024, kebutuhan biodiesel diperkirakan mencapai 10 juta kiloliter (KL) dengan campuran 30% minyak sawit, setara dengan 9 juta ton CPO per tahun.
Namun, dengan transisi ke B40, kebutuhan biodiesel meningkat menjadi sekitar 13 juta kiloliter (KL) per tahun. Karena campuran CPO dalam biodiesel naik menjadi 40%, kebutuhan CPO melonjak menjadi 12 juta ton per tahun. Artinya, ada tambahan kebutuhan sekitar 3 juta ton CPO hanya untuk memenuhi program biodiesel domestik. Angka ini memberikan peluang besar bagi produsen sawit tetapi juga menambah tantangan dalam menjaga stabilitas pasokan.
Kebijakan ini didorong oleh upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mendukung keberlanjutan energi. Dengan B40, Indonesia memperkuat posisi sebagai konsumen CPO terbesar di dunia, selain perannya sebagai eksportir utama. Namun, program ini juga memengaruhi harga CPO, baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk Januari 2025, harga referensi CPO ditetapkan di angka USD 1.059,5 per metrik ton, meningkat karena ekspektasi kenaikan konsumsi domestik.
Tidak hanya untuk biodiesel, konsumsi CPO Indonesia juga mencakup kebutuhan rumah tangga seperti minyak goreng serta bahan baku industri oleokimia. Pada 2023, total konsumsi domestik diperkirakan mencapai 20 juta ton, dengan rincian 8 juta ton untuk biodiesel, 7 juta ton untuk minyak goreng, dan 5 juta ton untuk industri oleokimia. Sementara itu, pada 2024, konsumsi CPO domestik meningkat menjadi 23 juta ton, dengan kebutuhan biodiesel mencapai 9 juta ton.
Dengan transisi ke B40 pada 2025, total konsumsi CPO domestik diproyeksikan melampaui 25 juta ton. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan permintaan biodiesel serta pertumbuhan sektor hilir berbasis sawit. Pemerintah menargetkan bahwa pertumbuhan ini dapat membantu menstabilkan perekonomian domestik, terutama melalui peningkatan pendapatan petani sawit dan ekspor produk hilir.
Namun, tantangan besar juga muncul. Produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan CPO pada kuartal pertama 2025 diperkirakan menurun akibat fenomena cuaca seperti El Niño. Penurunan ini dapat memengaruhi rantai pasok dan menyebabkan fluktuasi harga. Industri harus bekerja keras menjaga produktivitas agar kebutuhan domestik dan ekspor tetap terpenuhi.
Penerapan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2025 menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa ekspansi sawit dilakukan secara berkelanjutan. Seluruh perusahaan, termasuk kebun rakyat, diwajibkan mematuhi standar ISPO. Meski penting, kebijakan ini menghadapi tantangan karena banyak kebun rakyat belum memiliki kapasitas untuk memenuhi standar tersebut.
Selain itu, program riset dan inovasi terus didorong oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Dengan alokasi dana untuk riset sawit, pemerintah berharap dapat meningkatkan efisiensi produksi dan mengatasi kendala teknis di lapangan. Riset ini menjadi krusial untuk menghadapi tantangan seperti penurunan produktivitas akibat faktor cuaca.
Dampak program B40 juga dirasakan di pasar internasional. Kenaikan permintaan domestik mengurangi volume ekspor CPO, yang pada akhirnya mendorong harga CPO global. Namun, hal ini juga menciptakan tekanan bagi negara-negara yang bergantung pada impor minyak sawit dari Indonesia, terutama di Eropa dan Asia.
Dari sisi masyarakat, kebijakan ini membawa dampak ganda. Di satu sisi, peningkatan kebutuhan CPO untuk biodiesel dapat memberikan stabilitas harga bagi petani. Namun, di sisi lain, kenaikan harga minyak sawit dapat memicu lonjakan harga produk turunan seperti minyak goreng, yang menjadi perhatian masyarakat luas.
Pemerintah perlu memastikan distribusi dan subsidi minyak goreng tetap berjalan agar dampak kenaikan harga tidak terlalu membebani konsumen. Program seperti subsidi minyak goreng curah dan stabilisasi harga diharapkan mampu menjaga daya beli masyarakat di tengah peningkatan kebutuhan CPO.
Di sektor ekspor, Indonesia menghadapi tantangan lain, yakni tuduhan deforestasi dari Uni Eropa. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa sawit adalah aset strategis yang harus dijaga, dan ekspansi sawit tidak perlu dikhawatirkan selama dilakukan dengan prinsip keberlanjutan. Pernyataan ini didukung oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), yang optimis bahwa permintaan global tetap kuat meski ada tekanan regulasi dari Eropa.
Dengan semua dinamika ini, 2025 menjadi tahun yang penuh peluang dan tantangan bagi industri sawit. Peningkatan kebutuhan domestik melalui B40 memberikan stimulus besar bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membutuhkan manajemen yang baik untuk menjaga pasokan, harga, dan keberlanjutan. Jika dikelola dengan baik, kebijakan ini dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin global di industri sawit.
Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
(caranya cek gambar terakhir)
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345
Dan jangan lupa kunjungi Pintarsaham di sini
https://bit.ly/3QtahWa
Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://bit.ly/3YGX6Dc
Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU
https://bit.ly/44osZSV
https://bit.ly/47hnUgG
https://bit.ly/47eBu4b
https://bit.ly/3LsxlQJ
$TAPG $ANJT $LSIP
Harga CPO Turun Jelang Libur Natal: Pengaruh Proyeksi Ekspor dan Kebijakan Biodiesel
Harga minyak sawit mentah (CPO) mengalami penurunan pada perdagangan menjelang libur Natal, Selasa (24/12/2024), setelah mengalami rebound lebih dari 2 persen pada hari sebelumnya.
Penurunan Harga CPO
Menurut data pasar, kontrak berjangka minyak sawit di Bursa Malaysia Derivatives mengalami penurunan sebesar 0,42 persen menjadi MYR4.523 per ton, terpengaruh oleh proyeksi ekspor yang menurun. Laporan dari surveyor kargo menunjukkan bahwa pengiriman produk minyak sawit Malaysia mengalami penurunan antara 7,6 persen hingga 8,3 persen selama 20 hari pertama bulan Desember dibandingkan dengan periode yang sama di bulan November.
Optimisme Permintaan dari China
Namun, penurunan harga ini terhambat oleh optimisme mengenai peningkatan permintaan dari China menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di akhir Januari.
https://cutt.ly/SeMifSmd
TAG : $LSIP $JARR $ANJT
Apakah Anda seorang investor yang ingin melangkah lebih jauh dalam dunia saham? Bab 15 dari buku legendaris The Intelligent Investor karya Benjamin Graham membahas strategi khusus yang dirancang untuk investor agresif—mereka yang siap mengambil risiko lebih tinggi demi potensi imbal hasil yang lebih besar. Ini adalah panduan penting bagi siapa saja yang ingin memahami bagaimana mengelola risiko dengan cerdas, memanfaatkan peluang pasar, dan menerapkan analisis mendalam untuk mendapatkan hasil maksimal.
Berbeda dengan pendekatan defensif yang menekankan stabilitas dan perlindungan modal, strategi agresif membutuhkan keberanian yang dibarengi dengan pemahaman yang kuat tentang pasar saham. Graham memberikan panduan langkah demi langkah, mulai dari pentingnya disiplin ketat hingga cara memilih saham yang berpotensi tinggi. Dengan strategi yang tepat, Anda tidak hanya bisa meningkatkan potensi keuntungan tetapi juga meminimalkan risiko kerugian yang tidak perlu.
Mengapa penting untuk memahami ini? Karena investasi agresif bukan sekadar soal keberanian, tetapi juga soal keahlian dan strategi. Tanpa pendekatan yang terukur, risiko besar bisa menggerus hasil investasi Anda. Namun, dengan pengetahuan yang tepat, Anda bisa memanfaatkan volatilitas pasar untuk keuntungan jangka panjang.
Jika Anda ingin menggali lebih dalam tentang bagaimana menjadi investor agresif yang sukses, kunjungi blog saya pada link di profil untuk menemukan wawasan berharga yang bisa mengubah cara Anda berinvestasi 🚀📊
Randm Tag: $AMRT $ANJT $AADI
Rilis data ekonomi Jepang
➖ GDP Growth Annualized Final Q3 = 1,2% (vs previous 2,9%, vs preliminary 0,9%)
➖ GDP Growth Rate QoQ Final Q3 = 0,3% (vs previous 0,5%, vs preliminary 0,2%)
✔️ GDP Capital Expenditure QoQ Final Q3 = -0,1% (vs previous 1,1%, vs preliminary 0,1%)
➖ GDP External Demand QoQ Final Q3 = -0,2% (vs previous and preliminary -0,4%)
✔️ GDP Price Index YoY Final Q3 = 2,4% (vs previous 3,2%, vs preliminary 2,5%)
➖ GDP Private Consumption QoQ Final Q3 = 0,7% (vs previous 0,6%, vs preliminary 0,9%)
➖ Current Account Oct = JPY 2457B (vs previous JPY 1717B, vs consensus JPY 2318B)
❌ Bank Lending YoY Nov = 3% (vs previous and consensus 2,6%)
Data final pertumbuhan ekonomi Jepang Q3 direvisi naik dari perkiraan sebelumnya, walaupun masih lemah dibandingkan Q2.
Namun sebagian komponen justru direvisi turun.
Hal ini mengindikasikan kondisi ekonomi Jepang masih lebih baik dari perkiraan awal, risiko resesi menjauh.
Namun di sisi lain, didasari inflasi yang masih sulit turun, akan menambah keyakinan BoJ untuk kembali menaikkan suku bunga sesuai rencana.
Bank lending dan current account yang kuat juga turut menambah keyakinan ekonomi Jepang cukup kuat menahan risiko kenaikan suku bunga lanjutan BoJ.
$USDJPY $JPYIDR $NIKKEI $ANJT $DSNG
Harga $CPO Year To Date (YTD) sudah naik signifikan dan diprediksi akan terus naik karena sentimen-sentimen positif dari pemerintah, salah satunya implementasi program B40 hingga B50 yang diharapkan dapat menekan impor BBM.
Di sisi lain, saham-saham CPO seperti $TAPG $DSNG $LSIP sudah mengalami kenaikan harga yang signifikan, namun saham $ANJT masih belum menunjukan kenaikan harga.
Apa penyebab ANJT terlihat cukup 'berat' dalam menaikan harganya?
1/3
@Michael1970 Kalo replanting, tidak efisien seperti apa, Pak Michael?
Analisanya sangat menarik tapi barangkali boleh buat lagi dengan analisa sisi fundamental yang lebih detail. Misal beban yang membuat NPM sampai negatif padahal seperti disampaikan bahwa usia tanaman sedang produktif. Tanda tanya besar muncul saat bisnis perusahaan lain yang sejenis sedang cuan sedangkan yang kita jagokan malah boncos.
Kalo Mr.LKH publish ada borong sih sentimen positif sayangnya beliau tak pernah sampaikan detail isi analisa otaknya. Jadinya hampir mirip orang-orang yang sering bilang "to the moon" beda time frame saja.
Sustainability $ANJT memang sepertinya paling menjanjikan dibandingkan perusahaan lain. Bila ekspor ke orang kaya di eropa punya tameng dan ga dijegal seperti $AALI. Tapi tak tahu pula bila ada lahan di Papua itu ya. Moga ga jadi topik baru si kaya di sana. (Boleh jadi topik nih Pak Michael bila ada analisanya)
Kalo zero waste dan faktor eksternal lain sih menurut saya hal umum di perusahaan selevel.
@Michael1970 kekurangannya:
kalau $ANJT itu PSPnya gak pandai bermain saham makanya sahamnya disitu2 saja mungkin kedepannya karena ada b40 ini beliau makin terbuka. Dan juga ternyata berdasar riset saya pemain2 sawit rata2 yang punya perusahaan keluarga beda dengan sektor yang lain
@bambangsuseno kemarin itu saya ambil $TAPG sama $ANJT pak karena saya survei bahwa LSIP kebunnya dah terlalu tua sekitar 18 th keatas sama seperti $AALI dan menurut saya sudah kurang efisien karena bakal replanting kedepannya, kalau $ANJT rata2 kebun sawitnya di usia 13 tahun yang artinya lagi produktif2nya ini dan masih ada hampir 100 hektar dipapua yang belum ditanam karena masih ada masalah dengan regulasi tapi kalau sudah ditanam mungkin bakal makin cuan banyak pak