Volume
Avg volume
'PT Samator Indo Gas Tbk didirikan pada tanggal 21 September 1971. Ruang lingkup kegiatan usaha PT Aneka Gas Industri adalah bergerak dalam bidang perdagangan, jasa dan industri berbagai macam gas untuk industri dan gas medis (Oksigen (O2), Nitrogen (N2), Argon (Ar), Asetilen (C2H2), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen (H2), Nitrous Oxide (N20),Hidrogen Peroksida (H2O2)) dan tidak terbatas Air Gas, Fuel Gas, Mixed Gas, Rare Gas, Specialty Gas dan Synthetic Gas. Saat ini, Selain itu untuk menunjang kegiatan usaha tersebut di atas, Perseroan juga menjalankan kegiatan usaha jasa yang terkait dengan produk gas yang dihasilkan, seperti m... Read More
@imangku Lengkap analisis $AGII di sini ya gan: https://stockbit.com/post/18639395
list urut by abjad.
$SBMA portfolionya fokus di gas industri, yang mainnya cukup besar di oksigen untuk medis itu samator $AGII
$IHSG Rugimu bukan urusan mentormu kawan,so lebih bijak lagi dalam berinvestasi...
Disaat market sedang hijau biasa saja
kalau banyak euforia,mending pelan-pelan kurangi porsi deh..
$OMED $AGII
Sentimen Hari ini 14 Mei 2025
$AGII
Anjlok 37 Persen, Laba Samator (AGII) Akhir 2024 Sisa Rp105 Miliar
https://cutt.ly/7rzVTB9s
$SIDO
Laba SIDO melorot 40 Persen, Laba SIDO Kuartal I-2025 Sisa Rp232,94 Miliar.
https://cutt.ly/WrzVTB4M
$FILM
Rugi FILM Kuartal I-2025 Bengkak 297 Persen
https://cutt.ly/qrzVTB6Z
TPIA
Bangun Pabrik CA-EDC, Chandra Asri Group Ciptakan 3.250 Lapangan Kerja Baru
https://cutt.ly/qrzVTBvx
CPO
Harga CPO Mendingin Akibat Pasokan Melimpah di Malaysia
https://cutt.ly/MrzVTBEe
HAJJ
Emiten penyedia jasa dan fasilitas perjalanan religi PT Arsy Buana Travelindo Tbk. (HAJJ) memperluas cakupan bisnisnya melalui keterlibatan langsung dalam penyediaan layanan katering untuk jamaah haji Indonesia pada 2025.
https://cutt.ly/WrzVTBm2
GOLD
Harga emas dunia telah melorot seiring dengan terciptanya kesepakatan soal tarif antara AS dan China yang meredakan perang dagang.
https://cutt.ly/FrzVTBYt
alhamdulillah...
kesabaran hold $TIRA berbuah manis. Memang tidak ada ruginya invest di perusahaan yang punya prospek cerah. Kabarnya emiten ini sedang fokus di sektor EBT yaitu energy hidrogen sebagai alternatif Green Energy yang lebih murah dan supply melimpah.
Berada di sektor yang sama dengan $AGII dan $PGAS, emiten ini masih punya potensi growth yang besar
*disclaimer on
hayo loh LKQ1 2025 $AKRA udah rilis.
Secara yoy & qoq, Pendapatan naik tapi Laba Bersih turun. Ada apa tuh? š§
Slide 2, kinerja yoy.
Biaya2 yg bengkak:
⢠Beban penjualan naik 2x lipat dari 13.3M jadi 26.6M = bengkak 13.3M
⢠Pajak penghasilan naik dari 71.3M jadi 99.9M = bengkak 28.6M
dibarengin penyusutan penghasilan lain2 diluar bisnis:
⢠Laba selisih kurs turun dari 24.1M jadi 5.9M doank = susut 18.2M
⢠Penghasilan keuangan turun dari 85.4M jadi 63.9M = susut 21.5M
Slide 3, perihal Beban penjualan yg naik 2x lipat. Saya tidak tahu berasal darimana sebab dikategorikan sebagai LAIN-LAIN dan saya gak nemu catatan kakinya. Bagi kalian yg punya jawabannya, mohon berbagi info š
Biaya bengkak dan penghasilan susut bukanlah kombinasi yg menguntungkan bagi pemegang sahamnya, sebab meskipun bisnis intinya tumbuh, nilai Laba per Sahamnya jadi tergerus š„¶
Saya sempat rekom saham ini untuk jangka panjang di area entry Rp1000-1100, maks Rp1300. Update kinerja Q1 ini tentu menurunkan valuasinya.
Apakah sudah priced in? Saya tidak tahu.
Saya sedang tidak pegang sahamnya. Andai saya lagi pegang AKRA, saya akan:
⢠TP/CL jika posisi profit atau minus dikit. Kalo mau entry, nunggu RSI masuk area oversold dan Stochastic extreme oversold.
š Saya tidak setuju kalo ada orang bilang: "membeli saham itu seperti menikah."
Di pasar saham, kita tidak wajib setia terutama pada emiten yg kinerjanya memburuk. Justru kita harus segera divorce emiten2 yg tidak melenceng dari thesis kita, atau kalo kita yg salah analisa. Boleh saja kasih kesempatan, tapi ngapain kasih kesempatan berkali-kali kalo di saham2 lain masih banyak kesempatan? š
btw, sebaiknya tetap watchlist AKRA. Ini salah satu management hebat dan rutin bagi dividen yg gak kecil nilainya. Cuman lagi tertekan kondisi makro aja. Coba cek Cash Conversion Cyclenya, konsisten rendah dan sering negatif (CCC negatif artinya customer bayar AKRA lebih cepat daripada AKRA bayar supplier. Ini bisnis B2B loh..)
random $MEDC $AGII
1/3