162

+5

(3.18%)

Today

3.26 M

Volume

1.33 M

Avg volume

Company Background

PT Polychem Indonesia Tbk bergerak dalam bidang perindustrian, perdagangan,pengangkutan dan jasa. Kegiatan meliputi industri Industri pembuatan polyester chips, polyester filament, engineering plastik, engineering resin, ethylene glycol, polyester staple fiber dan petrokimia,pertenunan, pemintalan dan industri tekstil. Produk di hasilkan Etilena Glikol,Polyester dan Nilon.Hasil produksi dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk ke Asia, Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Afrika.

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG LK Q3 2025: Feeder Wings Group dan Gajah Tunggal $GJTL

Request member External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

Di layar Stockbit, ADMG kelihatan seperti emiten petrokimia pinggiran yang jarang disentuh ritel. Padahal kalau laporan keuangannya dibuka pelan tetapi jernih, pola relasi bisnis yang muncul jauh lebih menarik dari sekadar bentuk candle harian. Dari sisi struktur grup, ADMG jelas ditempatkan dalam keluarga besar Gajah Tunggal. Di laporan keuangan dan keterbukaan informasi, PT Polychem Indonesia Tbk dikaitkan dengan PT Gajah Tunggal Tbk sebagai pihak berelasi yang memiliki saham signifikan, sehingga secara identitas korporasi ADMG itu anak orbit Gajah Tunggal, bukan entitas liar tanpa induk. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun ketika arus barang dan uang ditelusuri, ternyata jantung bisnis ADMG justru berdegup mengikuti ritme Wings Group. Di 9 bulan pertama 2025, total penjualan bersih ADMG sekitar 106,27 juta dolar. Dari angka ini, hanya tiga pelanggan yang menyedot sekitar 75,19 juta dolar. PT Sayap Mas Utama menyumbang kurang lebih 30,82 juta dolar, PT Multi Indomandiri sekitar 28,03 juta dolar, dan PT Aktif Indonesia Indah sekitar 16,34 juta dolar. Kalau mundur ke 9M 2024, polanya sudah mengerucut. Sayap Mas sekitar 14,08 juta dolar atau 18,02% dari total 78,13 juta dolar, Multi Indomandiri sekitar 16,72 juta dolar atau 21,40%, dan Aktif Indonesia Indah sekitar 12,51 juta dolar atau 16,01%. Ini bukan lagi sekadar pelanggan besar. Ini sudah level ketergantungan struktural. Sebagian besar omzet ADMG secara praktis mengalir ke jaringan pelanggan yang berkaitan erat dengan Wings Group, dengan Sayap Mas Utama sebagai tulang punggung bisnis FMCG keluarga Katuari Harjo Sutanto. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Gambarnya makin tajam ketika neraca dibuka di bagian piutang. Per 30 September 2025, piutang usaha kotor sekitar 16,24 juta dolar. Dari jumlah itu, sekitar 13,89 juta dolar atau 86% terikat kepada hanya lima pelanggan. Di jajaran teratas ada Sayap Mas Utama dengan piutang sekitar 3,80 juta dolar, Multi Indomandiri 3,74 juta dolar, Aktif Indonesia Indah 3,38 juta dolar, Indo Sukses Sentra Usaha 1,95 juta dolar, dan nama yang sangat familiar di dunia Wings, yaitu PT Wings Surya dengan piutang sekitar 1,01 juta dolar. Setahun sebelumnya, akhir 2024, sekitar 84% piutang juga terkonsentrasi hanya pada lima pelanggan yang sama kuat. Jadi bukan hanya sisi omzet yang condong ke ekosistem yang mirip, tetapi juga sisi kreditnya. Kalau salah satu pemain besar itu tersedak, ADMG tidak punya banyak bantalan.

Di hulu, ketergantungan tidak kalah ekstrem. ADMG hanya mengungkap pemasok yang pembeliannya di atas 10% dari total pembelian. Nama yang terus berulang adalah PT Ecogreen Oleochemicals. Tahun 2020 sekitar 28,52 juta dolar, 2021 naik ke 56,54 juta dolar, 2022 melonjak 65,56 juta dolar, 2023 masih 37,31 juta dolar, 2024 menjadi 52,83 juta dolar, dan dalam 9M 2025 sudah mencapai sekitar 60,77 juta dolar. Di tahun tahun sebelumnya masih ada Marubeni Asean Pte Ltd yang menyuplai puluhan juta dolar per tahun dan sekitar 29,78 juta dolar di 2024, tetapi di 9M 2025 porsinya turun di bawah 10% sehingga nama Marubeni hilang dari daftar vendor utama. Dengan kata lain, di 9M 2025 Ecogreen praktis menjadi satu satunya pemasok besar yang diakui. Lebih dari setengah, bahkan mendekati 70% bahan baku ADMG datang dari satu perusahaan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Di titik ini sejarah Ecogreen menjadi penting. Ecogreen dulu lahir sebagai unit oleokimia Salim Group. Setelah restrukturisasi pasca krisis, aset itu diambil alih oleh konsorsium yang beranggotakan Wings Lautan Luas dan Djarum, lalu berkembang menjadi PT Ecogreen Oleochemicals dengan pabrik di Belawan dan Batam. Riset sektor sawit mengkonfirmasi bahwa Wings memegang sekitar 38% Ecogreen, dengan porsi signifikan lain berada di tangan mitra yang terkait erat dengan Djarum. Artinya apa bagi ADMG. Di sisi bahan baku, harga dan volume ADMG sangat dipengaruhi satu pemasok yang akar kepemilikannya melekat pada Wings dan Djarum. Di sisi penjualan, mayoritas volume dan piutang ADMG bergantung pada Sayap Mas Utama, Multi Indomandiri, Wings Surya dan rekan rekan yang bermain di orbit distribusi Wings. Dalam posisi seperti ini, ADMG betul betul terlihat sebagai pabrik intermediary. Bahan baku mengalir dari jaringan Wings–Djarum di hulu, diolah di fasilitas grup Gajah Tunggal, lalu hasilnya mengalir kembali masuk ke jaringan Wings di hilir.

Peran Gajah Tunggal sendiri di ADMG jelas tetapi bentuknya berbeda. ADMG diklasifikasikan sebagai bagian Grup Gajah Tunggal dan GT tercatat punya kepemilikan signifikan yang membuat ADMG berada di dalam lingkaran pengaruh mereka. Selain saham, ada juga transaksi pihak berelasi seperti utang lain lain sekitar 145 ribu dolar pada 30 September 2025 dan pendapatan steam serta sewa ratusan ribu dolar per tahun yang datang dari GT sebagai tetangga industri. Pendapatan steam dan sewa ke GT ini nilainya sekitar 897 ribu dolar di 2023, 744 ribu dolar di 2024, dan 862 ribu dolar per 9M 2025. Jadi bagi Gajah Tunggal, ADMG adalah kombinasi antara aset industri yang menyuplai utilitas dan investasi strategis di hilir kimia. Di laporan Gajah Tunggal, ADMG diposisikan sebagai entitas asosiasi yang berkontribusi ke ekuitas, bukan sekadar pelanggan sampingan.

Kalau ketiga sisi ini dijahit, narasinya menjadi cukup provokatif. Di ujung atas, ada Ecogreen yang secara struktur melekat pada Wings dan Djarum sebagai produsen oleokimia. Di tengah, ada ADMG yang secara legal dan tata kelola berada di orbit Gajah Tunggal tetapi secara ekonomi banyak mengandalkan klien dari jaringan Wings. Di ujung bawah, ada Sayap Mas Utama, Wings Surya, dan jaringan distribusi yang mengubah bahan baku ADMG menjadi deterjen, sabun, kemasan dan aneka produk konsumsi. Dari sudut pandang struktur rantai pasok, ini tampak seperti pipa tertutup yang menghubungkan kepentingan beberapa konglomerat. ADMG berdiri persis di tengah pipa itu. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Lalu bagaimana menjawab pertanyaan yang lebih tajam. Apakah ADMG ini perusahaan grup Gajah Tunggal yang hanya dijadikan feeder untuk Wings dan Djarum, dan apakah hal ini berarti ada kongsi formal antara mereka di ADMG. Di level fungsi ekonomi, jawabannya condong ke ya. ADMG jelas berperan sebagai feeder. Angka penjualan dan piutang memperlihatkan bahwa sebagian besar output larinya ke pemain yang berkaitan dengan Wings. Angka pembelian bahan baku dari Ecogreen menunjukkan bahwa sebagian besar input dikunci oleh pemasok yang akarnya ada di Wings–Djarum. Margin kotor ADMG yang tipis berada di tengah dua kekuatan harga yang jauh lebih besar.

Namun di level kepemilikan saham formal, data publik belum mendukung kesimpulan bahwa ada kongsi equity langsung antara Gajah Tunggal, Wings, dan Djarum di ADMG. Daftar pemegang saham yang dilaporkan hanya menampilkan entitas seperti Provestment Limited, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Satya Mulia Gema Gemilang dan publik. Nama perusahaan Wings maupun Djarum tidak muncul sebagai pemegang saham yang wajib diungkap. Kalau ada keterlibatan tidak langsung melalui kendaraan investasi luar negeri, hal itu tidak dapat dibuktikan hanya dari LK dan riset terbuka. Yang pasti terlihat adalah kongsi kepentingan bisnis di sepanjang rantai pasok, bukan kongsi saham yang ditulis terang terangan. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dari kacamata investor, implikasinya cukup keras. Ketika investor membeli saham ADMG, secara praktis posisi yang diambil adalah sebagai pemegang saham minoritas di pabrik intermediary yang hidup di tengah tarik menarik tiga lingkaran kekuatan. Di hulu, pemasok Ecogreen yang akarnya Wings–Djarum bisa mengatur harga feedstock. Di hilir, pelanggan inti ekosistem Wings bisa menekan harga beli dan term pembayaran karena volume mereka sangat besar. Di atas, pemegang saham berelasi Gajah Tunggal bisa punya agenda strategis sendiri terhadap cara ADMG dipakai dalam ekosistem grup, mungkin lebih memikirkan sinergi industri dan stabilitas suplai daripada memaksimalkan margin jangka pendek di ADMG sebagai emiten tersendiri.

Konsekuensinya, ruang gerak manajemen ADMG untuk fight demi margin yang tebal menjadi sempit. Kalau bahan baku naik dan pelanggan besar sekaligus pemilik pemasok di hulu enggan berbagi beban, siapa yang paling mudah dikorbankan margin kotor dan laba bersihnya. Jawabannya logis, pabrik di tengah yang sahamnya diperdagangkan, yaitu ADMG. Dan kalau permintaan di hilir sedang melemah sementara pemasok tidak menurunkan harga secepat turunnya harga jual, lagi lagi ADMG yang menanggung spread negatif itu.

Di saat yang sama, justru pola seperti ini yang sering disukai pelaku pasar tertentu. Untuk sebagian trader, ADMG bisa dianggap sebagai chip industri yang titip nasib pada dinamika grup konglomerat. Bisnisnya tidak mungkin dibiarkan mati begitu saja karena menyangkut rantai pasok bahan baku penting, tetapi margin bisa dibuat naik turun mengikuti kebutuhan ekosistem, bukan semata kebutuhan pemegang saham publik. Ketika siklus komoditas membaik atau ketika grup memutuskan menebalkan profit ADMG demi menaikkan valuasi, saham ini bisa tampak seperti turnaround story yang sangat murah. Sebaliknya, ketika prioritas sedang pada kenyamanan margin di FMCG atau oleokimia, margin ADMG bisa ditekan demi kepentingan di tempat lain. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Jadi, kalau diringkas dalam bahasa yang apa adanya. ADMG adalah perusahaan grup Gajah Tunggal yang dalam praktik operasional sangat berfungsi sebagai intermediary dan feeder di antara ekosistem Wings dan Djarum lewat pemasok dan pelanggan utama. Secara ekonomi, kongsi kepentingan itu nyata dan tercermin di angka penjualan, piutang dan pembelian bahan baku. Secara hukum kepemilikan saham, bukti kongsi formal tiga grup besar di atas kertas belum bisa ditarik dari data publik. Investor yang masuk ke ADMG sebaiknya sadar bahwa yang dibeli bukan hanya pabrik ethylene glycol, tetapi posisi kecil di tengah percaturan antar konglomerat, di mana arus nilai bisa mengalir ke banyak tangan sebelum sisanya jatuh ke laba per saham yang diterima investor publik.

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG ayo ndar πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸš€πŸ§‘πŸ»β€πŸš€β˜ οΈ full muatan

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG LK Q3 2025: Mahluk Apa Ini?

Request member External Comunity Pintar Nyangkut di Telegram dengan Kode External Community menggunakan kode: A38138 https://stockbit.com/post/13223345

ADMG adalah perusahaan yang sangat asing bagi warga Stockbit. Kalau warga Stockbit ditanya tahu ndak saham $DADA $CBRE PIPA NINE PACK, biasanya responnya cepat dan penuh teori. Tapi kalau ditanya, tahu ndak ADMG? Mungkin langsung ditanya balik, jin dari planet mana itu? Padahal kalau dibuka pelan tetapi jujur, ADMG bukan jin, melainkan pabrik bahan baku yang diam-diam nongol di baju, karpet, kasur, botol, cairan pendingin mesin, sampai sebagian produk rumah tangga di Indonesia. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Nama resminya PT Polychem Indonesia Tbk. Perusahaan ini main di industri petrokimia yang sangat siklus, dengan dua dunia besar, yaitu dunia kimia dan dunia poliester. Pabrik kimia berlokasi di Merak, Banten, sedangkan fasilitas poliester berada di Karawang. Dari sisi produk, ADMG memproduksi ethylene glycol dan turunannya, juga berbagai produk poliester. Mono ethylene glycol atau MEG dipakai sebagai bahan baku poliester dan cairan pendingin mesin, di ethylene glycol atau DEG dipakai untuk resin poliester tidak jenuh, minyak rem, dan aditif, sedangkan tri ethylene glycol atau TEG dipakai di pengeringan gas alam dan aplikasi kimia lain. Di sisi poliester, ADMG punya kapasitas untuk memproduksi polyester chips, benang poliester, engineered plastic dan resin, serta polyester staple fiber. Produk ini kemudian mengalir ke pabrik pemintalan, penenun, dan produsen barang konsumer, lalu berubah wujud menjadi pakaian, karpet, kasur, mainan, sepatu olahraga, sampai tekstil rumah tangga. Jadi kalau ditarik ke kehidupan sehari-hari, ADMG ini sebenarnya ikut hadir di lemari pakaian dan di garasi, hanya saja namanya tidak pernah dipromosikan di iklan televisi.

Kalau hanya membaca brosur, ADMG kelihatan seperti emiten industri strategis yang menopang ekosistem tekstil dan plastik nasional. Masalahnya, ketika angka laporan keuangan dibuka, langsung kelihatan bahwa ini bukan jenis bisnis nyaman yang marginnya tebal dan bebas drama. Penjualan bersih tahun 2020 sekitar 152,7 juta dolar, naik cukup manis menjadi sekitar 190,2 juta dolar di 2021. Setelah itu grafiknya membengkok turun, 2022 jatuh ke sekitar 142,8 juta dolar, lalu 2023 makin menyusut ke sekitar 104,8 juta dolar. Di 2024 ada pantulan kecil ke sekitar 109,7 juta dolar. Lalu dalam 9 bulan pertama 2025, penjualan sudah mencapai sekitar 106,3 juta dolar, naik tajam sekitar 36% dibanding 9M 2024 yang hanya sekitar 78,1 juta dolar. Dari sisi topline, 2025 tampak seperti fase pemulihan volume dan harga, seolah bisnisnya bangkit lagi setelah beberapa tahun dipukul siklus. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Masalah muncul ketika angka margin kotor mulai dilihat. Tahun 2023, gross margin justru negatif sekitar minus 1,87%, artinya secara rata-rata perusahaan menjual barang di bawah total beban pokok penjualan. Tahun 2024 mulai positif tipis sekitar 0,94%. Di 9M 2024 bahkan sempat membaik ke sekitar 3,30%, tetapi 9M 2025 turun sedikit ke sekitar 3,06%. Dalam bahasa warung, penjualan memang jalan, uang kas berputar, tetapi setiap seribu rupiah penjualan hanya menyisakan margin kotor yang sangat tipis. Sedikit saja harga bahan baku naik atau pelanggan menekan harga jual, margin itu bisa hilang total. Dan karena bahan baku mereka mengikuti harga komoditas global, yang dipengaruhi harga minyak, konflik Rusia Ukraina, ketegangan geopolitik, sampai perang harga industri Tiongkok, posisi ADMG di tengah pusaran itu jauh dari kata nyaman.

Namun di sisi struktur pendanaan, ADMG punya satu keunggulan yang tidak dimiliki semua emiten siklikal. ADMG tidak menjadi budak utang berbunga. Liabilitas jangka pendek perusahaan didominasi utang usaha ke pemasok yang sifatnya tanpa bunga. Per 31 Desember 2024, utang usaha sekitar 31,89 juta dolar, lalu naik menjadi sekitar 35,66 juta dolar per 30 September 2025, naik sekitar 11,8% year to date. Piutang usaha bersih pada periode yang sama naik lebih agresif, dari sekitar 10,04 juta dolar ke 16,11 juta dolar, lompat sekitar 60,4%. Kas dari pelanggan selama 9 bulan juga naik, dari sekitar 77,28 juta dolar menjadi sekitar 101,40 juta dolar, naik sekitar 31,2%. Kas di neraca ikut menggemuk dari sekitar 7,36 juta dolar menjadi sekitar 13,00 juta dolar. Artinya apa? Secara kas, bisnis ini masih hidup, bahkan cukup kuat. Arus kas operasi masih positif, kas bertambah, dan pendanaan operasional banyak mengandalkan utang kepada pemasok yang tidak berbunga. Dari sudut pandang kreditur lembaga keuangan, ADMG termasuk perusahaan yang tidak merepotkan, karena tidak ada beban bunga besar dan tidak ada covenant bank yang bisa meledak sewaktu-waktu.

Sayangnya, masalah ADMG bukan di bank, melainkan pada dua kubu lain yang memegang leher perusahaan, yaitu pelanggan dan vendor. Di sisi pelanggan, konsentrasinya sangat ekstrem. Pada 30 September 2025, sekitar 86% dari total piutang usaha menempel hanya pada 5 pelanggan besar. PT Sayap Mas Utama misalnya, menyumbang sekitar 3,21 juta dolar piutang di 3M 2025, 4,81 juta dolar di 6M 2025, dan menjadi kontributor revenue sekitar 29,0% di 9M 2025, kira kira 30,8 juta dolar. Tahun sebelumnya, 9M 2024, kontribusinya sekitar 18,0% atau 14,0 juta dolar, dengan piutang 2024 sekitar 1,87 juta dolar dan 2023 sekitar 1,03 juta dolar. PT Multi Indomandiri bahkan lebih besar di sisi piutang, sekitar 4,40 juta dolar di 3M 2025, 5,84 juta dolar di 6M 2025, menyumbang sekitar 26,4% revenue 9M 2025 atau kurang lebih 28,0 juta dolar, dan sekitar 21,4% revenue 9M 2024 atau 16,7 juta dolar. Piutang dari Multi Indomandiri sekitar 1,97 juta dolar di 2024 dan 1,23 juta dolar di 2023. Ada juga PT Aktif Indonesia Indah yang piutangnya sekitar 1,84 juta dolar di 3M 2025 dan 1,72 juta dolar di 6M 2025, menyumbang sekitar 15,4% revenue 9M 2025 atau 16,3 juta dolar dan sekitar 16,0% revenue 9M 2024 atau 12,5 juta dolar, dengan piutang 2,35 juta dolar di 2024 dan 1,64 juta dolar di 2023. Di lapisan berikutnya ada PT Indo Sukses Sentra Usaha dengan piutang sekitar 1,99 juta dolar di 3M 2025, 2,06 juta dolar di 6M 2025 dan piutang 1,44 juta dolar di 2024 serta 0,64 juta dolar di 2023. Ditambah PT KAO Indonesia Chemicals dengan piutang sekitar 0,72 juta dolar di 3M 2025 dan 0,86 juta dolar di 6M 2025, dengan piutang sebelumnya sekitar 0,97 juta dolar di 2024 dan 0,92 juta dolar di 2023. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Dengan struktur seperti ini, jelas pelanggan bukan hanya sekadar klien, tetapi juga sumber risiko terbesar. Kalau lima nama ini sehat, bayar tepat waktu, dan tidak memaksa diskon berlebihan, bisnis ADMG berjalan. Tetapi kalau salah satu dari mereka tersandung masalah keuangan, menunda pembayaran, atau mengurangi volume, dampaknya langsung terasa di piutang, kas, sampai laba. Manajemen memang berusaha mengelola risiko dengan evaluasi kredit berkelanjutan dan asuransi penjaminan, tetapi secara prinsip, kalau 86% piutang bergantung pada lima entitas, mereka lah yang memegang remote pengatur harga dan syarat pembayaran. ADMG boleh saja membuat perhitungan, tetapi saat negosiasi, pihak yang menguasai volume tetap duduk di kursi yang lebih tinggi.

Di sisi vendor, gambarnya juga tidak menenangkan. ADMG sangat bergantung pada beberapa pemasok untuk bahan baku utama. Nama terbesar, PT Ecogreen Oleochemicals, secara konsisten muncul sebagai pemasok yang menguasai porsi pembelian. Nilainya sekitar 56,54 juta dolar di 2021, 65,56 juta dolar di 2022, 37,31 juta dolar di 2023, 52,83 juta dolar di 2024, dan naik menjadi sekitar 60,77 juta dolar di 9M 2025. Persentase kontribusinya terhadap total bahan baku yang digunakan melonjak dari sekitar 48,74% di 2023 menjadi sekitar 63,93% di 2024 dan tembus sekitar 72,1% di 9M 2025. Di masa lalu ada Marubeni Asean Pte Ltd yang juga besar, dengan pembelian sekitar 42,48 juta dolar di 2021, 44,38 juta dolar di 2022, 39,12 juta dolar di 2023, dan 29,78 juta dolar di 2024, namun di 9M 2025 porsinya turun di bawah 10% sehingga tidak lagi dicatat sebagai vendor utama. Ada juga Kolmar Singapore, PT Mitsubishi Chemical Indonesia, dan PT Chandra Asri Petrochemical di periode sebelumnya, tetapi tren terbaru menunjukkan konsentrasi semakin berat ke Ecogreen.

Buat perusahaan, ini pedang bermata dua. Di satu sisi, hubungan jangka panjang dengan satu pemasok bisa berarti logistik yang lebih mudah dan suplai yang lebih stabil. Di sisi lain, begitu satu pemasok menguasai lebih dari 70% bahan baku, daya tawar berbalik. Jika Ecogreen menaikkan harga atau mengubah syarat kredit, ADMG tidak punya banyak opsi selain menerima atau mengorbankan kapasitas produksi. Kondisi 9M 2025 sudah memberi sinyal itu. Bahan baku yang digunakan naik dari sekitar 53,55 juta dolar di 9M 2024 menjadi sekitar 84,21 juta dolar di 9M 2025, naik sekitar 57%, sementara penjualan naik sekitar 36% dan gross margin malah turun sedikit. Artinya, kenaikan harga bahan baku tidak bisa sepenuhnya dialihkan ke pelanggan. Margin jadi korban. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kalau angka piutang usaha dan arus kas diteliti lagi, kelihatan bahwa ADMG bermain di zona berbahaya namun terukur. Piutang naik sekitar 60,4% year to date, sementara penjualan naik 36% dan kas dari pelanggan naik 31,2%. Sebagian investor akan langsung panik karena piutang tumbuh lebih cepat dari kas, tetapi di sini konteksnya penting. Perusahaan memang sedang memacu penjualan, terutama ke pelanggan besar, sehingga piutang otomatis mengembang. Kas tetap masuk cukup besar, terbukti dari kenaikan kas di neraca. Namun fakta bahwa piutang lari paling kencang menunjukkan modal kerja yang terikat di pelanggan makin besar. Kalau ekonomi melemah atau ada satu pelanggan besar yang goyah, ADMG terancam bukan hanya dari sisi laba, tetapi juga dari sisi likuiditas.

Pola modal kerja sendiri sebenarnya cukup rapi. Per September 2025, utang usaha sekitar 35,66 juta dolar lebih besar daripada piutang usaha sekitar 16,11 juta dolar. Secara sederhana, pemasok secara kolektif membantu membiayai operasional ADMG lebih besar daripada pelanggan yang belum membayar. Dan karena utang usaha ini tidak berbunga, biaya pendanaan jangka pendek praktis nol. Untuk model bisnis yang marginnya tipis, kemampuan memakai neraca pemasok sebagai sumber pembiayaan adalah keunggulan yang tidak boleh disepelekan. Di saat banyak perusahaan sibuk membayar bunga pinjaman, ADMG lebih sibuk menjaga relasi dengan pemasok agar term pembayaran tetap longgar.

Selain dinamika pelanggan dan vendor, ada satu bab yang sering dilupakan yaitu perubahan struktur bisnis internal. Beberapa tahun lalu, segmen poliester masih punya peran penting. Pada 2020, penjualan segmen poliester sekitar 42,10 juta dolar atau sekitar 27,57% dari total penjualan. Tahun 2021 turun menjadi sekitar 34,61 juta dolar atau 18,20%. Setelah itu, grafiknya jatuh bebas. Tahun 2022 hanya sekitar 3,11 juta dolar atau 2,18%, lalu 2023 nyaris nol dengan penjualan sekitar 6.893 dolar saja, kontribusinya bukan lagi persen, tetapi koma kecil. Di 9M 2024 dan 9M 2025, segmen ini sudah 0%, benar-benar tidak menyumbang penjualan eksternal. Ini bukan sekadar keputusan akuntansi, ini cermin fakta bahwa pabrik poliester di Karawang sudah dihentikan sementara sejak September 2021 karena kondisi pasar yang jelek, kelebihan stok, efek pandemi, dan turbulensi harga bahan baku. Penghentian itu dilanjutkan lagi pada Maret 2022, dan sampai 9M 2025 manajemen masih menulis kalimat bahwa mereka sedang mengkaji alternatif terbaik untuk pabrik tersebut. Terjemahan kasarnya pabrik ini menjadi aset tidur yang menunggu nasib. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Kebalikannya, segmen ethylene glycol dan petrokimia berubah menjadi tulang punggung tunggal. Di 2020, penjualan segmen ini sekitar 110,61 juta dolar atau 72,43% dari total penjualan. Tahun 2021 naik menjadi sekitar 155,58 juta dolar atau 81,80%. Tahun 2022 sekitar 139,66 juta dolar atau 97,82%. Tahun 2023 sekitar 104,80 juta dolar dan kontribusinya lebih dari 99,99%. Di 9M 2024 dan 9M 2025, segmen ini menyumbang 100% penjualan eksternal, masing masing sekitar 78,13 juta dolar dan 106,27 juta dolar. Capex juga mengikuti arah yang sama. Tahun 2023, belanja modal sekitar 1,11 juta dolar dan dialokasikan seluruhnya ke segmen ethylene glycol dan petrokimia, sementara poliester dibiarkan tertidur. Dari sisi strategi, ini logis. Perusahaan memilih mengalirkan modal ke segmen yang masih bisa menghasilkan penjualan daripada memaksa hidupkan bisnis poliester di tengah oversupply global dan tekanan Tiongkok.

Lalu bagaimana dengan prospek ke depan? Kalau memakai kacamata optimis, narasinya kurang lebih seperti ini. ADMG sudah melewati masa tergelap, yaitu ketika poliester mampet, penjualan turun tajam, dan gross margin sempat negatif. Mereka sekarang fokus ke satu segmen yang memang masih bisa bernafas, yaitu petrokimia ethylene glycol. Penjualan 9M 2025 naik sekitar 36%, gross margin tetap positif sekitar 3%, kas bertambah, dan tidak ada utang berbunga besar yang menghantui. Kalau siklus petrokimia berbalik naik karena permintaan barang konsumer dan industri global menguat, terutama kalau Tiongkok tidak terlalu agresif membanjiri pasar dengan kapasitas berlebih, utilisasi pabrik ADMG di Merak bisa dinaikkan dan leverage operasional bisa bekerja. Biaya tetap pabrik terbagi ke volume yang lebih besar, sehingga margin bersih bisa naik jauh lebih cepat daripada penjualan. Di atas itu, pabrik poliester di Karawang masih menjadi call option. Kalau, suatu saat, harga poliester global dan kondisi hilir tekstil membaik, kapasitas yang sekarang tidur bisa dihidupkan kembali. Itu bisa memberi tambahan volume dan fleksibilitas produk jika dikelola dengan disiplin. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Namun kalau memakai kacamata pesimis, gambarnya langsung berubah menjadi cerita perusahaan price taker yang terjebak di antara dua kekuatan besar. Di hulu, pemasok seperti Ecogreen memegang lebih dari 70% bahan baku, memberikan mereka kuasa untuk mengatur harga beli ADMG. Di hilir, lima pelanggan besar memegang sekitar 86% piutang dan porsi besar penjualan, memberikan mereka kuasa untuk menetapkan harga jual dan term pembayaran. Gross margin yang hanya 3% bisa lenyap hanya karena sedikit pergeseran di salah satu sisi saja. Di industri petrokimia yang selalu rawan oversupply, terutama dari pemain raksasa seperti Tiongkok, ancaman itu sangat nyata. Kalau harga jual turun sedikit sementara harga bahan baku tidak ikut turun, laba bisa menguap dan ADMG kembali ke mode bertahan hidup seperti 2023, ketika gross margin negatif sekitar 1,87%. Ditambah lagi, piutang yang naik 60,4% sementara kas dari pelanggan naik 31,2% dan penjualan naik 36% menunjukkan risiko kredit yang menggelembung. Jika satu saja pelanggan besar mulai bermasalah, impairment piutang akan langsung menggerus laba dan memperlemah neraca.

Lalu bagaimana kalau memakai sudut pandang bandar dan trader spekulatif yang memang mencari saham nyeleneh? Di sini ADMG tiba-tiba terlihat seperti bahan bakar yang siap dinyalakan narasi. Perusahaan punya aset pabrik yang nyata di Merak dan Karawang, punya sejarah penjualan ratusan juta dolar, punya neraca yang relatif bersih dari pinjaman berbunga jangka panjang, dan punya kinerja yang sangat volatil dari tahun ke tahun. Di fase siklus bawah, valuasi pasar seringkali jatuh lebih dalam daripada kerusakan fundamentalnya. Di fase siklus naik, sedikit saja berita pemulihan margin atau perbaikan permintaan global sudah bisa mendorong harga saham naik jauh lebih agresif daripada kenaikan laba per lembar saham. Apalagi bagi ritel yang memang belum hafal nama ADMG, cerita turnaround industri petrokimia bisa disulap menjadi narasi baru yang terdengar segar, meskipun risikonya tetap tinggi.

Jadi pada akhirnya, ADMG ini apa buat investor? ADMG bukan jin dari planet jauh, tetapi pabrik bahan baku yang berada di lorong sempit antara pemasok raksasa dan pelanggan besar, dengan produk yang nyata dan bermanfaat, tetapi beroperasi di industri yang keras dan sangat siklus. Secara keuangan, ADMG menunjukkan tanda positif, seperti pemulihan penjualan, gross margin yang kembali positif, kas yang menguat, dan ketiadaan utang berbunga besar. Di sisi lain, konsentrasi pelanggan dan vendor yang ekstrem, margin yang tipis, dan ketergantungan total pada satu siklus petrokimia membuat profil risikonya tinggi. Untuk investor yang suka kenyamanan dan stabilitas, ADMG mungkin terasa seperti terlalu banyak variabel berbahaya dalam satu emiten. Tetapi bagi investor yang mengerti dinamika siklus komoditas, paham cara membaca neraca perusahaan manufaktur dengan working capital negatif yang sehat, dan sanggup menerima risiko operasi tinggi demi potensi kenaikan valuasi di fase siklus naik, ADMG bisa dibaca sebagai kasus klasik perusahaan siklikal yang sedang mencoba bangkit, bukan dari nol, tetapi dari reputasi yang nyaris tidak dikenal ritel, padahal produknya nyangkut di kehidupan sehari hari jauh lebih dekat dari nama saham yang ramai di timeline Stockbit. Upgrade Skill https://cutt.ly/Ve3nZHZf

Ini bukan rekomendasi jual dan beli saham. Keputusan ada di tangan masing-masing investor.

Untuk diskusi lebih lanjut bisa lewat External Community Pintar Nyangkut di Telegram dengan mendaftarkan diri ke External Community menggunakan kode: A38138
Link Panduan https://stockbit.com/post/13223345

Kunjungi Insight Pintar Nyangkut di sini https://cutt.ly/ne0pqmLm

Sedangkan untuk rekomendasi belajar saham bisa cek di sini https://cutt.ly/Ve3nZHZf
https://cutt.ly/ge3LaGFx

Toko Kaos Pintar Nyangkut https://cutt.ly/XruoaWRW

Disclaimer: http://bit.ly/3RznNpU

Read more...

1/4

testestestes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG akhirnya hit

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

🎯 Strategi Trading $BRPT

DYOR ("Do Your Own Research")

Harga ditutup di 3.720 (-1,59%), sempat menyentuh high 3.880 (+2,65%) dan low 3.710 (-1,85%). Saat ini harga berada di atas MA5 (3.628,00), namun masih di atas MA10 (3.590,00), MA20 (3.634,00), dan MA50 (3.418,40) β†’ tren jangka menengah bullish dengan konsolidasi. Support terdekat ada di 3.373–3.710, resistance di 3.917 lalu 4.053.

1. Untuk scalping: entry 3.720, target 3.800 (+2,15%), target 3.880 (+4,30%), target 3.960 (+6,45%).


2. Untuk swing: entry bertahap di zona support 3.373–3.600, target 3.917 (+5,30%), target 4.053 (+8,95%), target 4.300 (+15,59%), stop loss < 3.200.


3. Strategi CL: entry di harga scalping (3.720) atau swing (contoh 3.550), jika floating loss -3% dari harga beli segera cut loss.



SINYAL: Uptrend kuat dari level 2.000 dengan spike ke 4.530, harga koreksi lalu konsolidasi di atas semua MA dengan volume turun drastis β€” potensi lanjut atau koreksi.

πŸ”° Strategi: Entry saat breakout 3.917 dengan volume naik atau pullback ke support 3.600 dengan konfirmasi bounce.

βœ… Cocok Untuk: Scalping range-bound & swing konsolidasi dengan patience tinggi.

Confident: 60% swing area konsolidasi sehat; 40% scalping momentum pendek saat distribusi β€” harga konsolidasi setelah spike ke 4.530, volume turun drastis, potensi breakout atau koreksi.

πŸ”Ž Stochastic Slow di 66,09 (netral-bullish), CCI di 25,26 (positif ringan), Volume 1.968K (-83,27%) β†’ volume turun drastis, sinyal konsolidasi atau distribusi.

πŸš€ Tag random $ADMG$COAL

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG salah pencet haka kah πŸ€£πŸ˜‚

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG harusnya market maker saham ini belajar dari market maker saham Prajogo, gimana cara naikin ke harga wajar minimal pbv 2x. saham pp rata rata pbv nya 5x

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

[ Harga $TOWR sekarang Rp 570 ]

Zona Area Beli Aman : Rp 545 – 560
β€” Support kuat jangka menengah, entry aman sambil jaga risk Boss

Zona Stoploss : < Rp 530
β€” Jika turun ke bawah sini, momentum bullish swing bisa melemah

Jika naik & breakout : > Rp 600 β†’ ENTRY LANJUTAN (tambah posisi)

Target Profit:
β€’ TP1 = Rp 620
β€’ TP2 = Rp 650 – 670

Keterangan Tambahan:
- Saham tower defensif, cenderung stabil untuk swing
- Volume naik saat kembali ke atas 600 bisa dorong tren naik berikutnya
- Hindari kejar harga terlalu tinggi di area resistance 600 sebelum breakout valid

Analisa saya boleh bantu, tapi keputusan tetap milik Boss.

Ayo REQUEST SAHAM di kolom komentar seperti
$PANI $ADMG
,Nanti Kami Buatkan Flowchart Keputusan biar analisa makin gampang!

Support like agar terus update!!!

Follow untuk ikuti flowchart keputusan saham trend

Kalau postingan ini bermanfaat, boleh banget kasih tip lewat tombol bergambar πŸ’² di bawah ya. Terima kasih banyak πŸ™

Read more...
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Laporan Laba Rugi 2025Q3
Tahun 2025 Kuartal 3

Kunjungi dan follow kami untuk laporan lengkap fundamentalΒ emiten!

$ADMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG itu yang sell 157 naikin aja dong 160πŸ‘ΊπŸ₯Ί

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@muhammadrivaldi $ADMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG Dah ada LCI, bahan baku bisa makin murah, keknya bakal mulai kecipratan kedepannya

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG ada thesis apa disini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG saham ini entah jelas ngak , sebentar naik, sebentar turun

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$PART $AWAN $ADMG




*wtch dyor

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG walaupun merah yg penting ada pergerakan...πŸ™‚

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG jangan berharap bisa dapat di bawah 148 ya πŸ˜…πŸ˜…πŸ˜… asal bandarnya nggak nurunin sih

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG oke sedikit lagi target 1

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$IHSG gas ke $ADMG bidnya tipis

$ADMG ngeng ngeng.
160 bisa kah hari ini?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG Alhamdulillah. kapan lagi ada harga segini

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG semoga

random tag $GJTL $GDYR

$UVCR November 😁
$ADMG
$WINE

$ADMG
perusahaan sehat
income oke
revenue oke
buy area 145-148
TP 1 : 160
TP 2 : 180
TARGET : 300
2 tahun apakah 1000 ?

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG

imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$ADMG biaya penyusutan masuk ke biaya pabrikasi, sebesar USD 3jt, ini yg menyebabkan beban penjualan naik 3jt dan laba kotor menyusut. makanya sebenarnya ada uang cash usd 3 jt setiap kuartal dari perusahaan. penjualan itu uang betulan, sedangkan penyusutan itu biaya akuntansi saja. disamping itu aset perusahaan yg digunakan untuk produksi sebenarnya ratusan juta dolar sedangkan di pembukuan laporan keuangan cuman dicatat tidak sampai usd 30 jt. saham ini memiliki kas dan ekuivalen kas sebesar 20 juta dollar ( usd 13jt dalam tunai dan usd 7 juta dalam bentuk saham yg bisa dijual kapanpun)

Read more...

1/2

testes
imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

@BandarBaik2nd pls check $ADMG om ndar.
😁

2013-2025 Stockbit Β·AboutΒ·ContactHelpΒ·House RulesΒ·TermsΒ·Privacy