imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

Past, Present and Future datas in analysing stocks

Investasi, sudah sepantasnya dan seharusnya forward looking, namun apa artinya kita tidak perlu cape cape membaca laporan keuangan? Mari kita coba ulas pelan pelan agar bisa melihat secara balance relasi dari past, present dan future dari performa saham.

Past data:
Beberapa orang argue bahwa financial statement adalah data lampau dan tidak penting. lebih baik liat prospek kedepannya saja.

Saya tidak sependapat dengan statement tersebut. Karena past datas bisa menentukan bagaimana perushaaan akan melaju kedeannya. Contohnya adalah melihat past data CSAP kita bisa melihat net margin perusahaan yang diam diam bertumbuh dari sebelumnya bisa 0.5% lalu ke 1% dan pelan pelan sekarang ada di 1,5-2% jika tidak melihat past data yang terus bertumbuh orang akan cenderung berpikir mengapa net margin CSAP sangatlah rendah padahal kata yang tepat bukan sangat rendah namun masih rendah karena pelan pelan pasti akan naik karena kontribusi segmen ritel terhadap total pendapatan.

Selain itu past datas bisa dijadikan pacuan seperti bagaimana tingkat hutang perusahaan apakah menurun atau cenderung naik, bagaimana cash flow perusahaan apakah cenderung negatif terus atau postif bertumbuh terus. Tentu saja past datas diperlukan untuk menganalisa perusahaan.

Terakhir past data bisa dijadikan acuan pertumbuhan cagr, seasonal pendapatan dan tentunya banyak data data lainnya

Present data:
Present data bisa jadi pedoman bagaimana kondisi kesehatan perusahaan di waktu kini. Bagaiamana performa perusahaan dan apakah perusahaan memiliki kesehatan finansial untuk bertahan kedepannya.

Present data sangat-sangat diperlukan untuk memvaluasi perusahaan. Karena valuasi adalah membandingkan performa perusahaan pada saat sekarang dan masa depan. Baik itu relative valuation dengan membandingkan perusahaan dengan peers nya dan membandingkan valuasinya. Selain itu present data bisa juga digunakan untuk melakukan asset valuation layaknya menemukan asset play stock. Menghitung net asset berkualitas (cash, deposito, saham, reksdana, tanah, investasi di perusahaan lain) dikurangi total utang. Jika angka itu diatas market cap maka perusahaan dianggap murah dan undervalue (jangan lupa mos minimal 50% ya).

Tetap saja untuk tau present value kita pun perlu menggali laporan keuangan secara terperinci untuk mengetahui performa perusahaan masa kini khususunya valuasi perusahaan.


Future data:

Future data dari semua menurut saya menentukan performa perusahaan kedepannya. Hal ini biasanya ada di luar financial statement dan dapat didapatkan dari external data dan biasanya kualitatif dan kuantitarif. Sebenarnya future datas adalah yang paling sulit namun saya tidak mengerti mengapa banyak orang yang tidak peduli dengan past dan present data dan langsung fokus ke future data. Future data atau prospek palinglah sulit ditebak mengapa? Pertama tidak ada yg bisa prediksi masa depan, kedua jikalaupun perusahaan menargetkan target target pertumbuhan seperti pembukaan pabrik baru, pembukaan cabang baru, pembagunan aset baru, apakah benar perusahaan pasti akan benar benar melakukan hal tersebut bisa jadi perusahaan membatalkan atau janji tidak ditepati. Sekali lagi faktor GCG penting maka kita patutnya mengecek apakah management biasa menepati janji dan target jika ya kemungkinan kita bisa memegang janji management.

Selain itu future data bisa dipakai untuk menghitung valuasi saat ini contohnya adalah menggunakan discounted cash flow atau DCF. DCF menjembatani present dan future dengan menghitung berapa banyak free cash flow yang bisa dihasilkan perusahaan kedepannya dan dihitung valuasinya ke masa sekarang. Namun sekali lagi DCF adalah valuasi yang penuh asumsi sehingga bisa fatal jika salah mengasusmsi kondisi perusahaan kedepannya. Sehingga baik menggunakan asumsi pesimis dalam memvaluasi perusahaan kedepannya agar mendapat margin of safety yang aman.

Kalau sudah pernah nonton film avengers pasti familiar saat doctor strange melihat masa depan menggunakan time stone dan melihat 14.605.000 kemungkinan di masa depan dan ini benar bisa terjadi pada perusahaan di masa depan. Namun perusahaan yang bisa mengerucutkan dengan visi, misi dan roadplan yang jelas + GCG yang selalu menepati janji mungkin kemungkinan perubahaan plan di masa depan bisa dikurangi menjadi sedikit kemungkinan perusahaan melenceng dari rencana awalnya. Maka dari itu baik mencari perusahaan yang punya tolak ukur performa dan potensi masa depan paling tidak 5 sampai 10 tahun kedepan. Maka dari itu saya suka menannyakan potensi pertumbuhan 5-10 tahun kedepan saat pubex untuk mengetahui rencana dan target perusahaan sebagai tolak ukur dan apakah management akan menepatinya sebagai tolak ukur janji sebagai GCG dan potensi perusahaan


Conclusion:

Menurut saya jika ada yang mengatakan tidak perlu baca laporan keuangan yang penting masa depan tidak bisa saya benarkan, saya cenderung kurang setuju. Karena jika potensi masa depan baik semua data mendukung namun data masa sekarang menunjukan valuasi yang sangat mahal dan data masa lalu pun tidak mendukung seperti banyak financial engineer dan fraud dan rugi tiba tiba pun sangat sulit menjustifikasi future data tersebut. Past data dan present data bisa mengokohkan peneguhan future data dan prospek perushaan kedepannya. Namun ya saya bisa bilang future data adalah salah satu yang terpenting dalam menganalisa perusahan dan value nya kedepannya.

Seperti sebuah kesatuan past, present and future data jika digabungkan dapat memberikan gambaran jelas performa perusahaan dan dapat meningkatkan keyakinan kita untuk membeli suatu perusahaan dan atau menjual perusahaan berdasarkan semua kombinasi data tersebut.

$IHSG $CSAP $BUMI $UNVR $ELSA

Read more...

1/8

testestestestestestestes
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy