Laporan World Economic Outlook IMF Oct 2022
lap lengkapnya di sini
Poin2 penting sbb
1. Masalah2 yg dihadapi ekonomi dunia saat ini: Inflasi tinggi, pengetatan keuangan oleh berbagai negara, perang Rusia, Covid yg tidak selesai2 (lingering)
2. Akibatnya, saat ini banyak negara pertumbuhan ekonomi melambat atau bahkan negatif. Jumlah negara demikian makin bertambah.
3. Keadaan ekonomi di masa depan akan sangat tergantung apakah kenaikan suku bunga dapat menurunkan inflasi tanpa terlalu mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan perang Rusia, dan keadaan covid terutama di China.
4. Pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi 3.2% pada 2022 dan 2.7% pada 2023. Angka ini adalah yg paling lambat sejak 2021 (kalau kita abaikan krisis 2008 dan krisis covid). Yang menjadi penyebab terutama negara2 maju. Ekonomi AS kontraksi pada H1 2022, ekonomi Eropa diprediksi kontraksi H2 2022. China juga lambat karena kenijakan 0 covid.
5. Inflasi dunia adalah 4.7% pada 2021, diprediksi akan menjadi 8.8% tahun ini, 6.5% tahun depan, dan 4.1% pada 2024
6. Banyak downside risk pada prediksi pertumbuhan ekonomi dunia. Misal kebjiakan moneter ternyata tidak pas, shock pada harga energi dan makanan, negara berkembang gagal bayar hutrang karena dolar naik, perang Rusia, covid memburuk, masalah pasar properti di China.
7. pertumbuhan ekonomi kawasan Asuia Pasifik adalah 6.5% pada 2021, diprediksi turun ke 4$ tahun ini dan 4.3$ tahun depan. Inflasi mengalami puncak tahun ini, akan turun tahun depan.
8. Asia Pasifik keadaan ekonomi lumayan bagus, tapi terpengaruh pengetatatn keuangan dunia dan turunnya demand dunia karena ekonomi melambat
9. Indonesia diprediksi tumbuh 5.3% tahun ini dan 5% tahun depan 馃槑 馃槑 馃槑
10. Kawasan Asia diprediksi tumbuh 4% tahun ini dan 4.3% tahun depan.
Jadi menurut IMF Indonesia tidak akan resesi. Tumbuh masih lumayan tinggi tahun ini dan tahun depan. Prediksi ini juga sesuai dengan prediksi World Bank yg saya muat di tulisan saya sebelumnya.
Yg boncos malah negara2 besar: AS, Eropa, China. Dan pasti ada efeknya ke kita. Terutama China, karena hubungan dagang kita sangat besar dengan China. Tapi kita sedikit banyak tertolong harga energi yg diperkirakan akan terus tinggi.
Apakah ini berarti IHSG pasti 'selamat'? Ada yg bilang ke saya bahwa seandainyapun Indonesia tidak resesi, kalau dunia resesi maka IHSG juga akan longsor. Karena emiten2 besar penggerak IHSG mayoritas dipegang asing. Kalau mereka resesi, terus butuh uang, pasti uangnya ditarik. Terus emitennya turun dan menyeret IHSG.
Di sisi lain, kalau dunia resesi sedangkan Indonesia tidak, kenapa duit tidak diparkir di Indonesia saja? 馃槅
Semoga bermanfaat
Tag $IHSG $ITMG $MEDC $BBCA $ELSA
1/2