Thanks Bro @yanuard
Public figure memang no-choice, bukan karena mereka mau berbohong, tetapi mereka harus avoid self-fulfilment prediction at all cost -- harus extra hati2 baca statement2 mereka :D))
Indo gak akan sampai resesi? Bisa jadi.
Tetapi dengan resesi dunia, boom komoditi pasti akan menurun juga, so business di Indo pun PASTI akan mulai turun juga.
Inflasi sudah mulai tinggi, BI juga sudah mulai menaik-kan rate, subsidi BBM sudah dialihkan, jadi boleh dibilang ini bahkan sudah happening. Jangan lihat Jakarta, waktu inflasi tinggi Jakarta pasti justru sedang ramai2nya, tetapi pergilah ke daerah2 bawah. Apa2 mahal siapa sanggup beli. Penjualan turun, thus juga orang2 di Jakarta kocek-nya akan menipis. Semua akan resesi pada waktunya.
Nah that's all and then things get really tricky. Nebak2 seperti tulisan saya di atas -- gampang banget, tetapi akurasi-nya? Timing-nya?? Bahkan untuk menentukan akurasi-nya aja sudah perlu modeling dan hitungan2 yang super njlimet, boro2 nebak timing-nya.
Ahli2 nujum selalu akan ada, karena memang selalu fun utk nebak2 dan gambling, sudah natural-nya kelenjar dan hormon kita, bawaan orok, dan kita tend to react happily dengan itu. Ada yang pakai pengalaman diri sendiri, ada yang coba memecahkan enkripsi data2, baca2 analisis, atau kombinasi semua-nya, but shiiittt who are we all in the eyes of Mr Market?? Market yg bergejolak tanda2 sudah di bottom? Haha betapa mudah-nya tugas Powell dan SM jika betul begitu.
Cash is garbage, but may be no more. US interest rate di 3%-an. YTD USDIDR sudah ter-apresiasi hampir 8%. Total sudah 11% sendiri. Barusan cek company2 dengan dividend yield lebih dari 11% di IHSG, hanya ada 11 companies dari 800-an company (kok angka-nya lagi2 bisa sama ya hehe).
Dividend hunters, is there something wrong here??
Problem-nya tentu semua itu adalah masa lalu. Waktu The Fed jackup interest rate, sehingga USDIDR follow ter-apreasiasi, siapa yang bisa hitung angka 11% itu.
Kalaupun tahu, index di seluruh dunia ambrol berjemaah, artinya harga company2 pun turun berjemaah. So switch to USD dan switch back ke companies2?? Barusan check dengan duduk manis saja YTD ITMG +106%, PTBA +56%, ADES +114%, BEST +41%, bahkan saham yg menurut market adalah sampah si SMDR pun +138%.
Walaupun IHSG 5%, IDXQ30 13%, SP500 -25%, DAX -23%, DOW30 -20%, FTSE -7%, HANGSENG -29%, SHANGHAI -17%, NASDAQ -33%, dan Berkshire -11%. Coba direnungkan sendiri artinya apa ya.
So apa yg bisa kita lakukan?? Sudah banyak Oracle asli yang kasih advise-nya, kita tinggal follow saja.
Seperti hal-nya mau invest, kita gak nebak market, tetapi ya duduk2 manis, menunggu2 -- dan gak ada cara lain selain menunggu2 -- company mana yang harga-nya nyamperin duluan. Rajin2 lah baca Stockbit. Mungkin kita akan paham kelakuan market lebih baik dibandingkan baca analisis apapun. Setelah itu all-in -- hehe jangan all-in dink kita belon kelas-nya di situ -- 33% lah maximal.
Business terbaik dalam inflasi tinggi dan menjelang resesi, adalah yang low capital dan selalu banjir cash-flow.
Ini adalah business2 dengan cash-conversion-cycle negatif: insurance, retailer, trading (distributor) dan platform -- tentu kalau company2 tersebut paham dengan nature utama business-nya tersebut.
Kalau pilihan-nya terbatas, ambil-lah kedua terbaik, business2 yang hampir seperti trading. Instead nge-stock, trading dengan kecepatan kilat... get order... order barang... deliver... ambil cuan dari spread-nya. Instead beli aset, sewa aset. Instead investasi, cari yang investasi-nya sudah kelar. Punya hutang banyak jelas not a good idea saat ini. Cari yang cash-nya tebel karena dalam masa2 susah biasanya keluar opty2 tidak terduga. Percayalah mereka akan lebih paham dari kita utk seize itu.
Mau harga naik, mau harga turun, mau market booming, mau market slow down, cuan jalan terus.
Oh ya nge-stock di atas itu maksudnya nge-stock barang ya, bukan stock saham ya wkksss Jadi bukan trading saham kecepatan kilat, NOTE-KAN: trading barang dengan kecepatan kilat. Trader batubara asli apa kabar-nya? Sudah cuan berkotos2 berapa ratus persen?? Iya betul, di universe lain ada yang namanya business batubara yang bukan beli saham batubara yang cuan-nya ntah sudah bagger berapa kali di tahun ini saja.
Trading saham kecepatan kilat itu gambling -- pasti bangkrut -- beda langit dan bumi. Anda gak bisa lempar2an bola2 sabun dengan berharap itu gak akan meletus. Batubara mau buat nimpuk orang pun gak akan meletus. Hati2 ya. Duuh bahasa oh bahasa!
Dan tentu kita sendiri juga gak mau kan invest banyak2 saat ini dengan hasil minim -- so carilah P/E yang anggota club tiga-koma atau very close to it. Karena semakin punya banyak margin-of-safety semakin baik.
Anw untuk investasi jangka panjang tidak ada istilah timing yang tepat, any time is a good time. Untuk investasi yang selesai dalam hitungan bulan, ya tunggu dulu-lah duduk2 tunggu2 market.
Eh sebentar... sebentar... business2 seperti itu kan selalu terbaik dalam kondisi market apapun! Jadi saya sedang ngomong apa ini sebetul-nya??? Shit. Yup, exactly that.
Welcome inflation, welcome recession, good luck!
$IHSG $ITMG $PTBA $SMDR $ADES
1/2