Seharusnya Inflasi (Kurang Lebih) 6% Itu Baik
Saya kebetulan saat ini sedang sekolah (lagi) dan kebetulan juga fokus membahas soal ekonomi. Namun sebelum ada yang menyatakan bahwa ilmu akademis itu tak selalu sejalan sm ke-cuan-nan di saham, maka saya sampaikan saya setuju dengan statement tersebut tetapi saya pun percaya bahwa level tertinggi dari sebuah ilmu adalah apabila ilmu tersebut bisa diterapkan.
Pada intinya saya percaya bahwa ilmu "terbaik" adalah ilmu yang bisa diaplikasikan, percuma sekolah S3 tapi ilmu-nya tidak bisa diaplikasikan. Salah satu pengetahuan terkait ekonomi yang mau saya sampaikan adalah terkait kaitan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Supaya ada ilmu dan bisa diaplikasikan.
Saya tak akan memberikan link beberapa jurnal artikel yang menyatakan bahwa inflasi yang berkisar pada 5% s.d. 8% akan mendorong pertumbuhan ekonomi tetapi saya bisa sarikan bahwa berdasarkan beberapa jurnal artikel yang telah saya baca hasil penelitiannya mayoritas menyatakan demikian, bahwa inflasi yang rendah (berkisar pada 5% s.d. 8%) dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Apa artinya pertumbuhan ekonomi? buat saya pribadi pertumbuhan ekonomi sama artinya dengan pertumbuhan harga indeks saham hehehe. Ini juga sudah ada penelitian yg menyatakan demikian.
Apabila ada yang jengkel dan menyatakan bahwa lha ini inflasi di 5,95% berikut link BPS-nya https://cutt.ly/iV3TssR
Kenapa justru IHSG terjerembap nyaris tembus ke bawah 7.000?
Buat saya pribadi, pertama kita baru naik level dari inflasi di 3% ke 6%. Jadi tentu perlu beberapa penyesuaian (transisi kalau istilah suhu yang saya ikuti di SB).
Kedua, saya berharap inflasi di Indonesia di Desember nanti mentok di 7,5% saja (itu harapan saya). Namun siapa yang tahu bahwa inflasi bisa ke 9% bahkan 10% di akhir tahun nanti? Meski saya sangat berharap inflasi semoga tetapi di bawah 8% bahkan kalau bisa tetap di rentang 6% saja.
Hal penting yang juga perlu saya sampaikan hubungan inflasi dengan pertumbuhan ekonomi itu seperti huruf u atau n. Jadi inflasi akan optimal mendorong pertumbuhan ekonomi hanya sampai suatu titik tertentu, tentu kalau ketinggian inflasinya di atas 10% ya wasalam juga untuk pertumbuhan ekonomi. Ini juga sudah banyak yang membahas jadi saya bukan orang pertama yang mengaitkannya.
Sekarang tinggal kita nantikan bagaimana inflasi ke depan, buat saya kalau yakin inflasi Indonesia tak akan lebih dari rata-rata AS dan Eropa dan selalu di bawah 8% (tapi tetap di atas 3%) sampai Juni 2023 pertanyaannya jadi, kenapa khawatir dengan bursa kita?
apabila ragu-ragu bahkan meyakini bahwa inflasi Indonesia akan sampai 10% pada beberapa bulan ke depan dan sustain selama beberapa bulan, nah itu perlu penyesuaian berarti saham yang dipegang.
Ini dunia mau resesi bukan soal inflasi Indonesia, saya cuma ingin mengingatkan bahwa inflasi yang terlalu tinggi juga salah satu penyebab resesi. Selain itu inflasi juga bisa jadi pertanda bagaimana kondisi sosial di Indonesia. Tentu tak akan baik-baik saja kalau inflasi di Indonesia sampai > 20%. Pasti banyak keramaian dan semoga hal tersebut tak pernah terjadi.
Kemudian, Indonesia adalah negara yang notabene negara konsumen bukan produsen. Selama dalam negeri aman, yaa seharusnya Indonesia aman. Kalau ditanya, tapi itu neraca dagang kita positif, pertama saya mau bilang neraca dagang kita positif salah satunya karena ekspor metal dan batubara kita. alasannya juga bisa dijawab sendiri bagaimana, yang metal itu mengalihkan pabrik dari luar negeri ke Indonesia sedangkan Batubara itu lagi tinggi-tingginya harganya, setidaknya sekarang lagi naik banget harganya. Jadi kalaupun demand dunia turun (dan sekarang seharusnya sudah mulai) dua-duanya tetap akan positif. Intinya ekspor metal kita sudah menaikkan nilai ekspor dari yang sebelumnya biji mentah dan soal batubara nyatanya harganya masih di 400-an.
Terakhir saya tentu tak akan menyatakan bahwa satu-satunya indikator terbaik untuk memperkirakan $IHSG adalah tingkat inflasi Indonesia karena indikator yang jelas sangat penting (dalam jangka waktu pendek) untuk memperkirakan pergerakan IHSG ada kurs USD to IDR hingga pertumbuhan ekonomi Indonesia itu sendiri. Indikator lain ada jumlah uang beredar AS dst.
Indikator jumlahnya sangat banyak, kebetulan yang sedang sering saya amati adalah inflasi Indonesia dan kebetulan juga hari ini rilis.
saya sangat berkenan apabila ada pembaca yang berkenan memberikan saran dan masukan atas tulisan saya ini, salah satunya karena aplikasi dari ilmu kadang bisa kebolak-balik juga apabila tidak memotret pada scope yang luas.
sekian, semoga senantiasa yang terbaik untuk kita semua