Pertalite Naik 30%, Gimana Nasib Blue Bird?
Pemerintah naikin harga Pertalite sebesar 30,7% pada awal September 2022 kemaren. Untuk menyikapi hal ini, $BIRD juga melakukan penyesuaian tarif.
Untuk wilayah Jabodetabek (yang berkontribusi sekitar 80% dari bisnis taksi Blue Bird), breakdown kenaikan tarifnya adalah sebagai berikut (source: CS website Blue Bird):
1. Blue Bird Regular.
Tarif per km: dari 4.600 menjadi 5.000 (+8,7%)
Tarif buka pintu: dari 6.500 menjadi 7.000 (+7,7%)
2. Silver Bird
Tarif per km: dari 9.000 menjadi 9.800 (+8,9%)
Tarif buka pintu: Tetap 17.000 (+0%)
Apakah perubahan tarif ini bisa menutupi efek kenaikan BBM?
Secara historis, beban BBM memiliki proporsi sekitar 20% dari total pendapatan. Mayoritas bahan bakar yang digunakan taksi Blue Bird adalah Pertalite. Dengan kenaikan harga Pertalite sebesar 30,7%, dampak peningkatan bahan bakar sekitar 6,1% dari pendapatan. Sehingga, kenaikan tarif taksi Blue Bird yang sekitar 8% dapat menutupi kenaikan beban bahan bakar tersebut.
Apakah kenaikan tarif ini bisa menghambat reopening story growth BIRD?
Di 2Q22 kemarin, BIRD mencatat kenaikan pendapatan sebesar +54,6% YoY dan gross profit tumbuh +112,9% YoY didukung sama kenaikan traffic dan reopening.
Sekarang dengan tarifnya naik 7-8%. ini jadinya berpotensi menurunkan volume penumpang, yang mungkin beralih ke transportasi lain seperti ride-hailing, transportasi publik, ataupun moda transportasi lain. Tapi menurut saya pribadi mungkin dampak nya cukup minim. Tarif ride-hailing motor di Jabodetabek pun juga naik sekitar 6-13%, kendati kenaikan tarif yang dirasakan konsumen akan lebih kecil (sekitar 1-2% pada tarif maksimum dan 5% pada tarif minimum) karena batasan maksimum biaya jasa aplikasi ride-hailing turun dari 20% menjadi 15%.
Bisa baca lebih tentang BIRD di sini https://stockbit.com/unboxing/volume/9
Tagging other transportation & mobility related players $WEHA $GOTO $IHSG