$IHSG $BSSR $INDY $BUMI $BBCA
MERAH MEMBARANYA HARI INI. APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Hari ini serasa IHSG sektor energi runtuh total. ARB bertebaran di pelbagai saham utamanya migas dan batubara.
Wajar saja, semenjak kenaikan kembali inflasi di bulan september. maka pemerintah amerika menaikkan suku bunga dengan kuat yaitu 0.75% yang juga langsung diikuti bank sentral lainnya termasuk Indonesia.
Bahasa mudahnya adalah kenaikan ini membuat institusi lebih untung jika ditaruh di instrumen surat hutang dibandingkan ditaruh di sektor riil.
Akibatnya diharapkan terjadi resesi atau pengkerutan ekonomi yang berarti krisis ekonomi atau definisnya pertumbuhan ekonomi minus selama 2 kuartal berturut-turut.
Tentunya keadaan krisis akan menurunkan daya beli secara drastis dan inflasi bisa berkurang karena semua akan diskon dan potong harga karena ingin membuang stok barang.
Efeknya langsung terasa dengan penurunan harga minyak bumi yang bahkan sampai ke bawah USD 70/barel. Bisa dibayangkan kita baru saja menaikkan BBM karena panik dengan harga minyak yang melambung tinggi, namun sekarang dibanting ke bawah.
Kenapa? Minyak bumi ini utamanya dipakai untuk bahan bakar mobil dan angkutan darat, laut dan udara. Sehingga semua yang berhubungan dengan transportasi barang dan jasa, transportasi manusia, semuanya sedang melemah.
Permintaan melambat dengan cepat sehingga harga minyak langsung turun drastis.
Bagaimana dengan harga batubara? Batubara ini tidak banyak digunakan untuk sektor transportasi namun ke pembangkit listrik tenaga uap ataupun untuk sektor metalurgi.
Sektor metalurgi akan terdampak parah karena banyak permintaan konstruksi direm dan properti berjatuhan. Banyak perusahaan baja di China tutup karena tidak ada order atau harga terlalu rendah.
Jadi batubara yang akan saya bahas adalah batubara untuk pembangkit listrik. Dalam hal ini, sebenernya batubara untuk listrik akan terpukul namun tidak akan separah minyak bumi.
Karena listrik tetap menjadi kebutuhan yang hakiki untuk dunia modern ini. Ibaratnya, kita masih bisa berdiam diri di apartemen atau rumah dan tidak bepergian naik pesawat dan mobil, namun kita tidak bisa hidup tanpa lemari es, pompa air, dan listrik untuk HP dan lampu.
Terlebih negara yang memiliki musim dingin. Tanpa pemanas maka banyak yang akan meninggal dunia.
Tapi akan sangat naif kalau saya bilang batubara aman aman saja. Batubara terdampak konsumsinya dengan resesi ini tapi tidak langsung hancur dalam seperti minyak bumi.
Sektor lain yang akan drop jauh adalah consumer goods dan luxury yang tidak penting saat ini. Sektor property walau banyak yang bilang akan booming lagi karena kita dapat untung besar dari komoditas, tapi rasanya harus lebih lama baru bisa naik panggung. Alasannya kenaikan suku bunga yang beruntun sudah pasti berimbas ke kenaikan suku bunga KPR. Pembeli baru akan berpikir dahulu di saat krisis jika diberikan simulasi KPR yang tinggi bunganya.
Jadi apa yang harus dilakukan saat ini?
Ada yang bilang Cash is King. Tidak salah, karena mereka ini senang sekali saat bursa turun beruntun dan bisa belanja murah di harga rendah. Bagaimanapun saham bagus yang turun pasti akan naik kembali.
Contohnya saja BSSR yang sudah naik turun setiap kali bagi dividen. Pasti akan naik lagi, tunggu saja pembagian dividen atau rilis LK berikutnya.
Secara keseluruhan kita juga mengalami mini crisis di akhir juni awal juni akibat kenaikan suku bunga The Fed. Justru di saat membeli di titik terendah tersebut, banyak yang untung besar.
JIka tidak punya cash, maka buang yang busuk dan ambil yang bagus.
Strategi ini sederhana sekali. Dibandingkan berfokus dan berharap rebound terjadi pada semua saham, saya lebih menyarankan untuk merelakan saham yang sudah downtrend parah yang sebenernya naiknya juga karena gorengan saja dan bukan fundamental. Contoh PER 10 ribu, PBV 40-100x, Ekuitas minus, dsb. Saham saham seperti ini semakin lama ditunggu malah jatuh semakin dalam.
Bukannya tidak mungkin bangkit tapi ya kita tidak tahu kapan. Dan rasanya tidak tenang tidur kalau perusahaan yang kita tunggu naik adalah perusahaan ga jelas yang pemiliknya juga sudah kabur.
Jika kita alihkan dan fokus ke perusahaan yang tetap bagus dan akan bagi dividen rutin, minimal kita bisa mengembalikan keuntungan dari dividen dan capital gain bertahap. Atau jika perusahaannya memang tumbuh terus dan sengaja tidak bagi dividen, setidaknya kita tahu bisnisnya bertambah terus dan ekuitas bertambah terus. Bisa mencari high growth emiten untuk yang satu ini.
Terus terang saya tetap bertahan dengan BSSR walau sedih juga sebulan ini naik tinggi lalu turun lagi ke level sebulan yang lalu seolah olah tidak terjadi apa apa.
Namun 30 september saya akan dapat hiburan berupa dividen yang yieldnya 11-12% yang mana akan saya gunakan untuk serok saham bagus yang jatuh terus.
Saya sudah tahu akan dapat another 15%-20% dividen di 2023 dan secara perlahan harga saham pun naik terus.
Silahkan melihat high dividen index stocks untuk melihat saham saham lain yang tinggi dividen yieldnya.
Saya juga sarankan untuk bersabar dan tidak stress. Tetap fokus dengan dunia nyata dimana kita harus bekerja dan belajar dan lainnya.
Saya berkeyakinan Oktober - Desember tetap akan bagus karena window dressing sekaligus banyak laporan LK Q3 yang akan keluar.
Ancaman paling nyata adalah kenaikan suku bunga The Fed di Desember yang sekitar 1.25%. Mungkin Oktober November akan ada rebound dan euforia, namun menjelang pengumuman the Fed di Desember, saya akan berhati-hati dan sediakan uang cash.
Intinya adalah dibanding menyerah dan memaki maki, kita harus bersyukur dengan apa yang sudah didapat (Take Profit) atau memaafkan apa yang sudah hilang (Cut Loss). Dan berharap yang sudah ditanam tetap tumbuh.
Salam sabar. Anda tidak sendirian melihat merahnya bursa. Ada 8 juta investor lainnya yang melihat merahnya hari ini.