Cara Sederhana Untuk Mencari "Harga Wajar" Saham
Penafian: Tulisan ini bukan merupakan ajakan beli atau jual emiten tertentu. Semua emiten yang disebutkan pada tulisan ini hanya untuk keperluan edukasi semata.
Bagi seorang investor yang ingin memaksimalkan keuntungan dalam berinvestasi, salah satu syarat yang ingin dicari adalah mencari saham yang sedang "undervalued" atau di bawah "harga wajar"-nya. Namun, untuk mencari harga wajar suatu saham kadang sedikit merepotkan. Beberapa website penyedia informasi harga wajar saham biasanya menjadikan fitur ini sebagai hal yang premium. Meski begitu, ada salah satu cara atau metode sederhana yang dapat Anda gunakan secara langsung, yaitu Metode Valuasi P/E.
Sebelum membahas lebih dalam tentang metode ini, saya akan mengingatkan lagi tentang beberapa rasio penting yang digunakan pada metode ini, pertama adalah EPS. EPS merupakan rasio yang membandingkan laba bersih yang dihasilkan perusahaan dalam periode tertentu dengan jumlah lembar saham yang beredar dari perusahaan tersebut di akhir periode. Periode yang digunakan dalam menghitung EPS akan memengaruhi jenis EPS yang dihasilkan. contohnya ada TTM atau Trailing Twelve Months atau empat kuartal terakhir (karena penyampaian laporan keuangan biasanya secara kuartalan), Annual atau setahun penuh, dan Annualized atau disetahunkan yang berarti perkiraan laba bersih tahun berjalan dengan melakukan ekstrapolasi secara rata-rata dari laporan keuangan yang telah tersedia Nilai EPS ini sering digunakan untuk analisis karena nilainya memberikan gambaran seberapa besar laba yang didapatkan tiap lembar saham suatu perusahaan. Lebih jauh, nilai EPS akan dibandingkan kembali dengan harga tiap lembar saham yang diperdagangkan di pasar saham, sehingga muncullah rasio P/E.
Rasio P/E atau PER merupakan rasio yang membandingkan harga per lembar saham dengan EPS. Laba bersih yang digunakan dalam menghitung PER bersifat tahunan, sehingga EPS yang digunakan juga harus yang bersifat tahunan. Jenis EPS yang dipakai akan berpengaruh juga terhadap jenis PER yang dihasilkan, sehingga Anda perlu sedikit teliti dalam perhitungan. Nilai dari PER ini dapat memberikan gambaran mengenai jumlah tahun yang diperlukan bagi perusahaan untuk menghasilkan jumlah laba bersih yang setara dengan harga lembar saham yang dimiliki suatu pihak. Contoh sederhananya, dengan Annual EPS bernilai 100 dan harga saham per lembar yang dimiliki seseorang bernilai 1500, maka Annual PER nya adalah 15, yang berarti butuh waktu sekitar 15 tahun bagi perusahaan untuk bisa menghasilkan laba bersih yang sama bagi pemilik saham tersebut.
Pada kenyataannya, suatu perusahaan dapat bertumbuh dan menghasilkan laba bersih yang meningkat tiap tahunnya. Peningkatan laba bersih ini tentu akan meningkatkan nilai EPS sebelumnya. Pertumbuhan dari EPS ini dapat kita hitung dengan membandingkan EPS periode terakhir dengan periode sebelumnya. EPS Growth atau Pertumbuhan EPS ini juga memiliki beberapa jenis tergantung periode yang kita amati dan jaraknya dengan periode sebelumnya. Sebagai contoh, TTM YoY berarti membandingkan empat kuartal terakhir dengan empat kuartal sebelumnya (yang berjarak tepat satu tahun). Ada juga Quarter YoY yang membandingkan satu kuartal terakhir dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya. (Jenis pertumbuhan lainnya bisa dicek di gambar yang tersedia)
Seiring dengan pertumbuhan EPS, rasio P/E sewajarnya akan bernilai sama akibat harga per lembar saham yang juga ikut naik mengikuti pertumbuhan tersebut. Namun, kondisi di pasar saham tidak bersifat semudah itu karena banyaknya pelaku pasar yang memperdagangkan lembaran saham perusahaan tersebut. Harga suatu saham bisa dianggap murah saat pasar secara mayoritas tidak begitu menghargai saham tersebut (tekanan jual melebihi tekanan beli). Sebaliknya, ada kalanya harga suatu saham bisa dianggap mahal saat pasar sangat mengapresiasi saham tersebut (tekanan beli melebihi tekanan jual). Akibat adanya tekanan jual dan beli yang saling bertolak belakang dan dilakukan banyak pihak, harga saham menjadi tidak stabil dan tidak dapat diprediksi dengan mudah.
Di balik ketidakpastian dalam pasar saham, beberapa harga saham suatu perusahaan tetap terlihat ikut bertumbuh seiring pertumbuhan laba bersih jika dilihat dalam jangka panjang. Oleh karenanya, hipotesis mengenai rasio P/E dari suatu saham yang tetap stabil menjadi salah satu hal yang dipercaya dan akhirnya melahirkan Metode Valuasi P/E untuk menentukan "harga wajar" dari saham tersebut. Untuk menggunakan metode ini, ada tiga variabel utama yang diperlukan, yaitu rasio P/E rata-rata, EPS tahunan terbaru, dan EPS Growth. Rasio P/E secara rata-rata dalam beberapa tahun terakhir diperlukan karena pergerakan harga saham akan tetap mengalami naik dan turun dalam periode tersebut di saat adanya perubahan EPS tiap kuartal (karena EPS yang sering digunakan umumnya adalah EPS TTM). Dengan mengambil rata-rata dari rasio P/E tersebut, kita dapat mendapatkan gambaran seberapa mahal pasar secara keseluruhan menghargai saham tersebut dalam jangka panjang. Selanjutnya, EPS tahunan terbaru diperlukan untuk mendapatkan kondisi terkini dari perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam satu tahun. Jenis EPS tahunan yang dapat digunakan ada dua, yaitu secara TTM (empat kuartal terakhir dan lebih umum digunakan) atau Annual (setahun penuh terakhir). Terakhir, ada faktor EPS Growth yang diperlukan untuk mendapatkan potensi pertumbuhan EPS pada perusahaan tersebut dengan melihat kinerjanya sebelumnya dalam menumbuhkan laba bersihnya dalam periode tertentu. (Rumus dan contoh bisa dicek di gambar yang tersedia)
Seperti metode valuasi lainnya, metode ini memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri. Salah satu keunggulannya adalah cara perhitungannya yang cukup mudah dan dapat dilakukan hampir oleh siapapun. Dengan hanya tiga variabel yang datanya bisa didapatkan di internet atau sekuritas, kita bisa mendapatkan gambaran mengenai kondisi suatu saham yang harganya saat ini lebih murah, lebih mahal, atau sudah pas dengan harga wajarnya. Namun, kelemahan dari metode ini adalah metode ini tidak mempertimbangkan faktor lainnya yang menyebabkan kinerja perusahaan tidak berjalan dengan semestinya dalam masa mendatang. Faktor-faktor seperti persaingan bisnis, hutang yang dimiliki perusahaan, jumlah kas yang tersedia untuk melakukan pertumbuhan, dan rasio keuangan lain seperti PBV (Price to Book Value, harga dibandingkan dengan ekuitas per lembar saham) menjadi beberapa hal yang dapat menurunkan rasio P/E yang dianggap wajar oleh pasar. Oleh karena itu, metode valuasi P/E ini tidak dapat langsung diterapkan pada semua perusahaan, contohnya sektor "cyclical" atau yang memiliki siklus karena laba bersih yang dihasilkan perusahaan tersebut dapat naik dan turun dalam periode tertentu.
Sebagai penutup, saya mengingatkan untuk selalu bijak dalam melakukan investasi. Segala keputusan terkait investasi kembali ke diri kita masing-masing karena uang yang kita gunakan untuk investasi juga uang pribadi. Saya menyampaikan tulisan ini hanya untuk memberikan edukasi kepada Anda agar lebih memahami kondisi pasar saham. Tiap orang punya kesibukan masing-masing, jangan sampai uang yang telah Anda hasilkan dengan sekuat tenaga diinvestasikan ke saham yang tidak memberikan keuntungan dengan maksimal atau bahkan memberikan kerugian. Ingat selalu konsep 3P dari Bursa Efek Indonesia. Paham, Punya, dan Pantau.
Bacaan dan tontonan lebih lanjut:
Pengertian Earning Per Share (EPS) Dan Penggunaannya - https://cutt.ly/ZVzyZMe
Apa Itu PER Dalam Saham Dalam Analisis Fundamental? - https://cutt.ly/NVzyXuf
Fundamental Analysis - https://cutt.ly/JVzyXft
Fitur Valuasi: Cara menggunakan dan fungsinya - https://cutt.ly/AVzyXUI
Konsep 3P - https://cutt.ly/WVzyXKX
Izin tag: $BBCA $GOTO $BSSR $SRTG $IHSG
----------
Jika Anda merasa tulisan ini membantu Anda, silahkan Like dan Save postingan ini. Anda juga dapat mengikuti akun saya untuk memperoleh tulisan lainnya di masa mendatang dan membantu saya untuk mencapai 1000 followers di akun Stockbit saya. Saya masih belajar dalam melakukan analisis di pasar saham ini, jadi saran dan kritik dapat disampaikan di kolom komentar. Saya juga terbuka untuk diskusi jika ada pertanyaan atau tanggapan lainnya terkait postingan ini, jadi jangan ragu untuk menyampaikannya.
Semua tulisan dan analisis saya tidak dipungut biaya apapun untuk dibaca. Jika Anda memiliki akun Stockbit, Anda sudah bisa membacanya di akun saya. Meski begitu, saya tetap menerima donasi melalui fitur Tip Jar yang disediakan Stockbit. Donasi Anda dapat memberikan semangat tambahan bagi saya untuk menulis tulisan lainnya yang bermanfaat. Terima kasih atas perhatian yang telah Anda berikan.
1/10