Dividend without Dividend
Kita tahu bahwa company yang earning-nya bagus, PASTI akan di-apresiasi oleh market. Iyalah sebuah objek yang bisa memberikan kekayaan yang nyata bisa dipakai utk membeli kenikmatan hidup nasi goreng dan Lambo -- yang BUKAN karena belas-kasihan dari pasar modal -- sampai kapanpun pasti value-nya real alias tidak ada cerita tao2 ini nilai-nya gone tidak berbekas seperti company gorengan dan crypto.
Anggap-lah ada sebuah company dengan earning sebesar 20 dan CAGR earning sebesar 20%. Kalau kita mau cuan nyata TANPA belas-kasihan market minimal 20% per tahun, maka harga company itu maximal adalah (next-year-earning 120% x 20) x (P/E 100% / 20%) = 24 x 5 = 120. Yes, 120, karena earning tahun depan sebesar 120% X 20 = 24, dibagi harga company 120, adalah 20%.
Jika kita membeli-nya sekarang misalnya di harga 100, maka kita berharap DENGAN belas-kasihan market, kita akan mempunyai potential capital gain sebesar 120 - 100 = 20 atau 20%, yang kalau market pada akhirnya akan menyerah kepada akal sehat, setidak2nya bisa kejadian 1 tahun kemudian yaitu pada saat terbukti earning-nya adalah 24. Dan earning yang tadinya 20%, menjadi lebih besar sebesar 24 / 100 = 24%. Jadi on paper total kita punya total potential gain = capital gain 20% + earning 24% = 44%.
Problem-nya adalah earning ini belum tentu dibagikan dalam bentuk dividend. Jadi potential gain kita itu sebetulnya berapa... 20% atau 44%?? This time, let's dive into details, because the devil is always in the details.
Kalau earning dibagikan 100% atau dividend pay-out adalah 100%, diskusi ini selesai, jawaban-nya adalah 44%. Nah untuk kasus sebalik-nya, saya akan menyederhanakan-nya dengan mengambil kasus paling extreem dimana tidak ada dividend yang dibagikan.
Either bagi dividend atau tidak, earning ini tidak hilang walaupun tidak bisa kita claim sesuka hati kita. Earning ini pasti menambah book value company, dalam arti kalau harga saham-nya tidak berubah, PBV-nya pasti turun.
Anggap company ini mempunyai PBV awal sebesar 2, sehingga pada saat kita ber-investasi, book value atau equity-nya adalah 100 / 2 = 50, dan ROE-nya (return-on-equity) adalah 20 / 50 = 40%. Setahun kemudian waktu company tersebut betul membukukan earning 24, anggaplah harga sudah terapreasisi menjadi sesuai target kita yaitu 120. Maka book value menjadi 50 + 24 = 74, PBV = 120 / 74 = 1.6.
Perhatikan bahkan setelah harga company-nya sudah di-apresiasi, PBV-nya sudah turun, sehingga kalau ter-apresiasi kembali menjadi 2, maka ada potensi capital gain tambahan sebesar (2 - 1.6) / 1.6 = 0.4 / 1.6 = 25%. Tetapi kita tidak tahu seberapa besarkah pengaruh PBV terhadap harga sebuah saham. Yang saya yakin pengaruh-nya TIDAK sebesar P/E -- dengan reason sederhana P/E jauh lebih popular (untuk sebuah alasan yang sangat valid juga). Kita abaikan lagi saja faktor PBV ini terhadap apresiasi harga supaya diskusi-nya tetap sederhana.
Yang PALING menarik adalah penambahan equity-nya itu sendiri yaitu sebesar 24 / 50 = 48% -- wujubileeeehhhh! Hahh apa apa kenapa??? Satu-satu-nya reason yang valid untuk TIDAK membagikan dividend adalah HANYA DAN HANYA JIKA earning tersebut bisa digunakan utk menambah besar-nya earning! Dengan menahan earning sehingga equity naik sebesar 48% -- maka earning ke depan juga HARUS bisa naik sebesar 48%! Logika sederhana-nya begini, kalau dengan modal 50 bisa untung 24, maka dengan modal 50 + earning 24 = 74, harus bisa untung 24/50 * 74 = 36.
Kalau ternyata hanya sanggup misalnya menaik-kan earning sebesar 20%, dan banyak alasan untuk itu, seperti misalnya penambahan mesin baru, titik2 distribusi, tenaga kerja dan lain2 yang belum tentu bisa diselesaikan dalam waktu 1 tahun ke depan, ya sisa dari earning yang tidak akan dipakai HARUS dikembalikan ke investor dalam bentuk dividend (atau share buyback). Tentu-lah perhitungan-nya tidak se-saklek dan se-sederhana seperti contoh tersebut -- but you get the idea. Dan untuk company yang solid sekarang kita punya bayangan darimana datang-nya angka penentuan berapa besar dividend yang harus dibagikan.
Pada saat betul company tersebut satu tahun kemudian membukukan earning 24, berapakah harga saham-nya... 120?? Kalau kita mau konsisten, jawaban-nya adalah BUKAN -- SAMA SEKALI BUKAN 120. Ingat waktu company tersebut earning-nya hanya 20, kita menghargai-nya dengan harga 120 karena ada faktor CAGR 20%. Waktu satu tahun kemudian pun harus seperti itu juga valuation-nya. Jadi harga company tersebut menjadi (next-year-earning 120% x 24) x (P/E 100% / 20%) = 28.8 x 5 = 144.
BETUL 144??? MASIH BELUM!
Ingat, pada saat itu sudah ada penambahan equity sebesar 48%, dimana sebesar 20% sudah digunakan sebagai equity untuk meng-cover CAGR earning sebesar 20% per tahun. Sehingga sisa-nya masih ada 48% - 20% = 28% sebagi modal untuk room to grow MORE!
Arti-nya pada saat itu, valuation wajar dari company tersebut menjadi (next-year-earning 148% x 24) x (P/E 100% / 20%) = 35.52 * 5 = 178. Ada kenaikan valuation, atau tambahan potential capital gain lagi sebesar 178 - 144 = 34. See!
Memang tambahan potential capital gain 34 ini mungkin baru bisa dinikmati setahun kemudian dan baru super-bagus-sekali kalau bisa di-apresiasi bertahap setiap LK quarter-an terbit (duh jadi inget $ADES lagi hehe). Plus masih ada tambahan potential earning lagi yang meningkat dari 29 menjadi 36. Anyway cukup donk untuk meng-cover pengorbanan kita tidak menerima dividend sama sekali dari earning sebesar 24 itu. Ok.
Thus jawaban atas pertanyaan di atas, kita adopsi-lah hanya sebagian dari tambahan sebesar 34 -- ya hitung2 sebagai MOS-nya (margin-of-safety) kita -- maka tidak terlalu berlebihan jika disimpulkan total potential gain kita adalah TETAP *** 44% *** either dengan atau tidak-dengan pembagian dividend. Saya cenderung melihat earning dan dividend hanyalah dua sisi dari sebuah koin yang sama.
Capital atau earning NYATA yang dijadikan capital itu kalau dipikir2 menjadi seperti hukum kekekalan energi -- tidak akan pernah hilang. Memang sesungguh-nya capital itu adalah energy yang di-freeze-kan. Kalau ada yang hilang, CARI LAGI -- pasti akan pop-up di satu komponen yang kita miss dalam kalkulasi kita. Tentu kalau manajemen company-nya memang jujur alias bukan manajemen maling.
That's your dividend without dividend! Have a nice weekend everyone.
$IHSG $ITMG $PTBA $SMDR