"Fundamental is Dead? Bullshit"
Yup, di thread kali ini saya akan membawakan thread yang cukup kontroversial lagi (mengingat saya akan gunakan beberapa emiten sebagai study kasus)
Di thread ini saya akan menjelaskan kenapa fundamental analysis tidak bisa di katakan "sudah mati" dan kenapa ada tanggapan2 bahwasannya "Fundamental is dead"
Thread ini akan di bagi dalam beberapa bagian, yakni:
-Apakah fundamental analysis sudah mati?
-Study kasus emiten (GGRM, UNVR, SIDO)
-Kenapa ada istilah "fundamental is dead?"
NOTE: Sebagian orang sudah tau bahwasannya tulisan saya mungkin cenderung bias mengingat saya pribadi adalah fundamentalist, tetapi saya harap para pembaca bisa coba membaca dengan penuh rasionalitas, sehingga teman2 bisa mengerti dengan segala hal yang saya jelaskan
=============================================
"Apakah fundamental analysis sudah mati?"
Kita semua sudah tau bahwasannya banyak di luar sana orang2 yang mencengangkan istilah seperti:
"Fundamental is dead"
Yang dimana menurut saya terlalu di lebih2kan dan tanpa dasar. Dan saya cukup percaya orang2 yg mengucapkan statement tersebut merupakan golongan yang "mungkin" masih pemula atau investor generasi corona (mengingat banyaknya kejadian saham naik dan juga turun yg berlebihan). Kenapa bukan orang2 lama? well simply karena orang2 lama (atau berpengalaman) pastinya sudah melihat banyak kejadian di pasar modal, dan "seharusnya" tidak mungkin orang2 berpengalaman berani berstatement bahwasannya "Fundamental analysis is dead"
"Lah tapi kok saham A jelek gtu tapi harganya naik tnggi? hayooo"
"Loh saham bagus kek B ja bisa jatuh kok wkwkwk"
Ok tunggu dulu, saya yakin sebagian teman2 sampai sini pasti langsung memiliki statement2 seperti di atas, and dont worry, saya akan jelasin lebih lanjut mengenai statement2 di atas di bagian "Kenapa ada statement fundamental is dead",
Ok lanjut lagi. Untuk lebih jelas apa definisi "Fundamental" dari "Fundamental Analysis" itu sendiri, patut di catat bahwasannya fundamental bagaikan pondasi utama dari suatu perusahaan, generally bisa seperti laba, aset, utang, management, corporate action, dan sebagainya, dan juga fundamental analysis sendiri bisa juga overlapping sampai ke analisa industri, trend market, brand power, dan sebagainya. Selama itu masih menyangkut pertumbuhan, kinerja, kesehatan dan prospect suatu perusahaan, maka kita bisa katakan itu bagian dari "Fundamental" (pondasi) dari suatu perusahaan. Thats the definition of fundamental at least bagi saya sendiri
Menurut saya:
Cukup tidak bijak apabila kita memutuskan keputusan beli maupun jual akan suatu saham hanya berdasarkan "feeling", khususnya dalam konteks membeli suatu saham untuk jangka panjang atau jangka tertentu. Ya bayangkan saja membeli perusahaan untuk time frame mungkin menengah - panjang (at least engga dalam hitungan hari atau pendek), tapi malah tidak mempertimbangkan kinerja perusahaan itu sendiri. Ibarat kata apabila kita membeli sebuah perusahaan dengan tujuan investasi dengan time frame sekian (mungkin menengah-panjang), tetapi tidak menggunakan fundamental analysis, sama saja bagaikan teman2:
"Bawa mobil dan juga bawa ban cadangan guna jaga jaga (meminimalisir resiko di perjalanan) tapi malah ban cadangannya itu ban motor, ya pas ban anda kempes, siap siap anda bermalam di jalan"
Kemudian, saya percaya pula pihak2 investor institusi, bisa dari asset manager, fund manager, broker dan sebagainya, yang dimana tanggung jawab mereka jauh lebih besar ketimbang kita yang sebagai investor retail, sudah sepatutnya mereka melakukan berbagai cara atau pertimbangan guna meminimalisir resiko investasi nasabahnya, caranya dengan apa? tentu saja fundamental analysis salah satu alat utama bagi mereka sebelum melakukan keputusan beli/jual (dan juga di ikuti dengan berbagai analysis lain, seperti technical dan sebagainy, who knows right?)
Bayangkan saja perusahaan2 sekuritas, asset management, dan sebagainya dan bahkan tim investment analyst @Stockbit sendiri, sangat tidak mungkin analyst2 mereka merupakan orang2 yang:
-Tidak memiliki sertifikasi (yg dimana sertifikasi2 analyst pada umumnya sangat berat di fundamental analysis)
-Tidak memiliki pendidikan keuangan, atau at least yg berbau analisa keuangan perusahaan dan sebagainya
-Tidak mungkin tidak berkompeten dalam menganalisa laporan keuangan perusahaan
Sehingga, dengan skala "professional" pun sangat membutuhkan yang namanya fundamental analysis.
Apabila Fundamental benar2 mati, maka institusi akademi keuangan (contohnya universitas) akan menghapus kurikulum yg mengajarkan segala hal yg berhubungan dengan fundamental analysis termasuk hal2 yg masih overlapping dengan fundamental analysis
Lah tapi kan mereka institusi, kita kan retail?
"Well...kita semua harus sadar bahwasannya pasar modal memiliki resiko investasi yang tidak peduli apakah anda investor retail ataupun investor institusi. Risk is a risk after all, which is why fundamental analysis plays a major role before making an investment decision"
Kemudian:
Kita sebagai pelaku pasar modal pada umumnya menggunakan opini (sehingga muncul pula statement fundamental analysisi is dead)
di sisi lain, pihak2 institusi akademis keuangan seperti universitas, dengan segala resources mereka, kajian, dan research, masih menganggap fundamental is not dead
Ini menurut saya cukup menjadi critical point
Sehingga in conclusion, fundamental analysis is not dead.
===========================================
"Study kasus emiten GGRM, UNVR & SIDO"
Untuk study kasus, saya akan menggunakan 3 emiten. Sebelumnya saya mohon maaf apabila para pemegang emiten yang akan saya jelaskan ini tersinggung, sesungguhnya ini bagian dari "kenyataan". Kemudian saya tidak akan menjelaskan secara full tiap emitennya, hanya bagian peting2 saja
-PT GUDANG GARAM TBK (GGRM)
Perusahaan GGRM memiliki bisnis yg mainnya di rokok. Seperti yang kita tau bahwasannya perusahaannya dan bahkan sektornya sudah sangat tertekan. Kenapa? well pastinya karna bea cukai yg terlalu menekan bisnis rokok. Sehingga sangat wajar bahwasannya banyak investor yang kurang tertarik dengan emiten GGRM, mengingat labanya yg terus menurun, membuktikan bahwasannya bea cukai benar2 faktor utama yang membuat bisnisnya kurang menarik (mohon cek foto lampiran 1 dan 2)
Dengan kondisi laba yg terus menurun, cukup adil juga mengatakan bahwasannya investasi di GGRM cukup kurang menarik, sehingga jauh lebih makes sense apabila dana teman2 di alokasikan di emiten yg jauh lebih punya prospect. Dari sekian banyak emiten di luar sana, saya sangat percaya tidak susah untuk mencari emiten2 bagus selama anda benar2 melakukan fundamental analysis (dan kalo teman2 juga menggunakan technical atau bandarmology sebagai tambahan, silahkan)
Ok saya mengerti akan ada yg beranggapan:
"Tapi GGRM managementnnya lakuin ini itu, bisnisnya tambah di pembangunan airport, dan ini itu"
Memang betul, bahwasannya management juga ada usaha untuk cari cara agar bisnisnya menjadi bagus kembali, tapi selama itu semua belum terbukti dengan naiknya kinerja GGRM apalagi perkepanjangan, maka saya tidak begitu peduli dengan wacana2/rencana2 tersebut
Dengan penurunan kinerja yg sangat jelas, harga saham GGRM pun jelas tergerus, membuktikan fundamental analysis is not dead
-PT UNILEVER INDONESIA TBK
Yang ini cukup singkat saja.
-Bisnisnya sudah mature
-Ruang bertumbuh sudah sangat minim
-Kompetitor banyak bermunculan
-Inovasi2 yg kurang significant
-Alhasil bisnisnya sudah kurang menarik dan terbukti dengan kinerjanya yg terus menurun yang juga berdampak pada harga sahamnya yg terus menurun
Dengan turunnya kinerja yg sangat jelas juga menurun harga sahamnya, membuktikan fundamental is not dead
Untuk UNVR mohon cek lampiran foto 3-4
-PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul TBK
-Kinerja terus bertumbuh
-Management sangat baik
-Potensi market sharenya yg masih sangat besar (Di pasar lokal maupun international)
-Minim kompetitor
-Utang sangat sedikit
-Industrinya yg masih sangat baik ke depannya
-dan masih banyak lagi sisi2 positif sido
Dengan ini, sangat wajar kenapa laba SIDO cenderung konsiste naik (kecuali beberapa quartal belakangan ini mengingat naiknya beban usaha yg di akibatkan krisis), alhasil harga sahamnya selama ini pun cenderung naik (Mohon cek foto lampiran 5-6)
============================================
"Kenapa ada istilah fundamental is dead?"
Ini juga untuk menjawab pertanyaan2 seperti:
-Noh saham A kinerja jelek ja harga bisa naik, ayo gas ndarrr
-Noh saham B yg jelek ja bisa ARA cuk
Well untuk menjawab ini cukup sederhana, yakni:
Pertama, kita harus ingat bahwasannya dalam jangka pendek apalagi hanya berhari2, harga saham itu sangat volatile. Kadang kala apabila sahamnya tiba2 meroket, maka lambat laun dalam waktu yg tidak dapat di tentukan pun sahamnya akan jatuh pula (seharusnya teman2 yg sudah lama di pasar modal sudah tau akan ini)
Kedua, loh kenapa bisa dari awal sahamnya naik tiba2? bisa di bilang banyak faktor. Bisa dari corporate action tiba2 perusahaannya sadar akan kesalahannya kemudian mreka merombak ini itu sehingga menjadi sentimen positif. Bisa juga karna adanya sentimen positif yg sedang terjadi di Indonesia maupun dunia, yg imbas positifnya pun kena ke industri/sektor perusahaan jelek tersebut
Kita harus ingat bahwasannya banyak faktor juga yg bs di hubung2kan para pelaku pasar modal sehingga "berspekulasi" untuk membeli saham jelek tersebut yg akhirnya sahamnya pun naik
At the end, perusahaan jelek, sahamnya akan jelek pula. Perusahaan baik, sahamnya akan baik pula.
============================================
In conclusion, fundamental is not dead
"Mungkin" orang2 yg berstatement demikian, adalah orang2 yg kecewa dengan investasi yg mereka lakukan atau kadang membanding2kan saham koleksinya dengan saham2 jelek yg tiba2 naik
-James Jayadi-
5 September 2022
Instagram: @James.Jayadi
Link Instagram: https://cutt.ly/ICn88ie
============================================
NOTE:
-Thread ini tidak membahas perbandingan fundamental analysis dengan metode lain
-Thread ini specific hanya membahas tentang fundamental is dead?
-Saya mohon maaf apabila ada yang tersakiti tapi saya harap teman2 bisa ambil sisi positif dan pelajarannya
-Tidak ada rekomendasi jual dan beli
-THREAD INI BERSIFAT INVESTING MINDSET & INSIGHT
"If you go to the stock market without wanting to learn, you will be forced to learn through losses"
-James Jayadi-
Random tags:
$GGRM $UNVR $TLKM $BBCA $SIDO
1/6