"The power of understanding the business"
Jago valuasi vs Mengerti bisnisnya
Tulisan ini sangat di khususkan bagi kaum investor khususnya bagi value investor mengingat value investor sangat memperhitungkan valuasi dalam decision makingnya, tetapi thread ini masih bisa di baca oleh kaum2 investor lainnya
Di thread saya sebelumnya, saya menulis pendapat saya mengenai kekeliruan value investor yg hanya menggunakan laporan keuangan, dan kali ini, saya akan menjelaskan bahwasannya:
"Saya tidak peduli berapa metode valuasi yang anda pakai dalam menghitung valuasi apabila anda bodoh dalam mengerti bisnis perusahaannya" #cantumkan ini
============================================
Salah satu kekeliruan value investor adalah mereka terlalu menitik beratkan seberapa murah harga suatu saham di banding fair valuenya (nilai wajar/intrinsic), dan saya PERCAYA betul bahwasannya teman2 value investor yg masih pemula maupun yg sudah jago, di saat awal2 perjalanan value investing kalian, jujur saja...kalian pastinya pernah:
-Search google, kalkulator nilai wajar saham
-Pastinya pernah liat youtuber saham ngereview suatu emiten kemudian bagian yg paling di tunggu2 adalah bagian nilai wajar
-Download app2 khusus untuk melihat nilai wajar suatu saham dan menjadikan ini sebagai landasan utama dalam membeli atau tidak
-Membanding2kan 2 emiten hanya dari Per,Pbv dan berbagai metode nilai wajar, sehingga emiten yg lebih murah maka itu lah yg di anggap "lebih baik"
Tenang kawan, saya pun pernah di masa2 itu dan tidak ada salahnya kita jujur dengan diri kita sendiri
============================================
Saya percaya mungkin ada yg tidak sependapat dengan saya, tapi setelah berbagai pertimbangan sebelum menulis thread ini, saya cukup yakin pendapat saya ini masih bisa di terima banyak orang
Menurut saya apabila value investor simply terlalu menitik beratkan nilai wajar di atas pengetahuannya akan bisnis dari perusahaan tersebut, menurut saya anda belum layak di katakan sebagai "The Real Value Investor" #maaf apabila teman2 merasa di serang, tapi mohon lanjut baca thread ini sehingga teman2 bisa merubah kebiasaan buruk teman2 yg merupakan value investor
Harus di mengerti bahwasanny:
-Metode nilai wajar apapun "pada umumnya" cenderung hanya mempertimbangkan growth yg notabene hanya hitung2an menggunakan CAGR (ataupun dengan beberapa cara lainnya)
-Metode2 nilai wajar contohnya seperti Discounted Cash Flow (DCF) sangat mempertimbangkan "Assumptions" sebelum bisa mendapatkan angka2 forecasted pertumbuhannya di tahun2 mendatang
-Ada alasan kenapa sampai detik ini, as far as I know, tidak ada investor manapun yg berani menyatakan ad suatu metode valuasi paling mutlak perhitungannya. Tidak ada metode valuasi manapun yg benar2 bisa memberikan anda hasil perhitungan paling benar
-Metode2 valuasi tidak bisa menghitung aset2/kekuatan2 dari perusahaan yang tidak bisa di hitung nilai wajarnya, contohnya saja seperti kekuatan brand (ini contoh paling simple loh)
In conclusion, apabila teman2 terlalu menitik beratkan valuasi atau bahkan sama sekali buta akan bisnis dari perusahaan tersebut, maka itu sama halnya dengan anda membeli kondom tanpa tau ukuran asli "milik" anda, atau simply ibaratnya anda membeli kondom dengan maksud agar meminimalisir resiko kehamilan, ini ya bagaikan anda menggunakan nilai wajar agar meminimalisir resiko investasi, tetapi karna anda tidak tau ukuran "milik" anda maka kondomnya menjadi kelonggaran, ini bagaikan anda yg sudah itung2an valuasi tapi valuasinya meleset karna anda tidak menitik beratkan pertimbangan di analisa bisnisnya #maaf apabila ilustrasi ini sedikit vulgar
Ilustrasi non-vulgarnya: membeli kucing dalam karung #lol
Kemudian, apabila teman2 mengganti habit buruk anda sebagai value investor kemudian menitik beratkan "bisnis" dari perusahaan tersebut, maka anda:
1.Akan sangat mengerti dan bisa menjelaskan kenapa nilai wajar sekian2 adalah nilai wajar yg paling memininalisir resiko dari perusahaan tersebut
2.Anda akan lebih paham alasan kenapa sahamnya bisa naik hingga ke nilai wajar tersebut (sedangkan apabila anda tidak tau bisnisnya dan hanya bisa hitung nilai wajarnya, maka anda pun tidak bisa menjelaskan apalah realistis atau tidak nilai wajarnya)
3.Anda akan lebih yakin kira2 untuk bisa untung dari investasi di perusahaan ini kira2 risk and rewardnya gedean mana (sehingga mendukung kelayakan akan nilai wajarnya
4.Di saat anda mengerti bisnisnya, anda akan paham kira2 time frame dalam investasi di perusahaan ini berapa lama
5.Lastly but not the least, apabila teman2 terlalu menitik beratkan valuasi, maka teman2 masih bisa takut untuk memegang sahamnya, sedangkan apabila teman2 paham2 betul akan bisnis perusahaan bahkan menjadi jagoan di emiten itu, maka anda bisa tidur nyenyak tanpa mikirin apakah nilai wajarnya akan kesampaian atau tidak (karna anda sudah mengerti seberapa layak perkiraan nilai wajarnya)
Dari sini saya harap teman2 sudah mengerti kenapa:
[Understanding the business > Valuasi]
=============================================
Ok tunggu2, saya mengerti pastinya sekarang "sebagian" dari teman2 yg sedang membaca tulisan saya pasti berpikir bahwasanny kita tidak bisa hanya melihat bisnisnya kemudian tidak memprioritaskan valuasinya.
Exactly!
Thread ini tidak hanya menunjukkan seberapa pentingnya dan harusnya value investor untuk memprioritaskan pengetahuannya akan bisnis dari suatu perusahaan sedalam2nya, tetapi juga ingin menekankan bahwa nilai wajar itu sangat penting dan saya tidak menolak akan fakta itu, yg artinya, value investor harus bisa menggabungkan aspek pengetahuan akan bisnis perusahaan sedalam2nya dan juga perhitungan nilai wajar
In conclusion, menurut saya value investor harus tetap prioritaskan pengetahuan akan bisnis perusahaan tersebut sedalam2nya terlebih dahulu, karna itu jauh lebih penting dan jauh lebih gampang di ungkap kebenarannya ketimbang hanya menitik beratkan analisa nilai wajar saham, tapi di sisi lain, penggunaan nilai wajar masih lah sangat penting dan bahkan menjadi proses tertinggi kedua yg harus di prioritaskan setelah mengerti bisnisnya, jadi kedua aspek ini benar2 saling melengkapi
Pesan saya untuk teman2 value investor:
Jadilah seorang jagoan di emiten anda
-James Jayadi-
28/08/2022
Instagram: @James.Jayadi
Random Quote:
"If you go to the stock market without wanting to learn, you will be forced to learn through losses"
-James Jayadi-
Random tags: $IHSG $GGRM $FREN $BUMI $TLKM