馃敟TERUNGKAPNYA MISTERI DPR 12% SMDR馃敟
Kejengkelan terhadap besaran dpr SMDR masih membekas didalam benak saya. Bagaimana tidak jengkel jika selama 4 tahun terakhir DPRnya konsisten di 50 s/d 57% tiba-tiba jadi 12%. Rasanya semua analisa saya tentang SMDR jadi tidak berguna hanya gara2 DPR, padahal kalau dipikir-pikir, semua analisa saya terkait besaran laba Q2, Prospek bisnis termasuk Interimnya semua terbukti BENAR. Namun alasan DPR 12% tersebut masih menyisakan MISTERI yg blm dapat saya pecahkan.
Tapi beberapa hari yg lalu, semua misteri itu terjawab secara tidak sengaja, ketika dapat tlp dari keluarga istri, dan kebetulan suaminya bekerja sekaligus Pemilik Bengkel Galangan Kapal di Kalimantan. Iseng saya tanya kabar bisnisnya, dengan semangat dia jawab LAGI RAME. krn kedengaran moodnya lagi bagus, akhirnya saya tanya2 lagi deh terkait seluk beluk bisnis bengkel galangan kapalnya sampai akhirnya hasil dari pembincangan tsb mengubah 180 derajat kejengkelan saya terhadap smdr menjadi sebuah Senyum Kebodohan akibat SALAH KAPRAH dalam berinvestasi di emiten pelayaran ini.
Satu kesalahan kecil saya dalam analisa SMDR ternyata berakibat fatal terhadap Conviction saya. kesalahan itu adalah menyamakan mekanimse DPR bisnis Perkapalan dengan Pertambangan krn menganggap model bisnisnya mirip, dalam arti ketika dapat cuan dari pencapaian kinerjanya, maka proses pembagian laba bersih bisa seperti emiten tambang terutama jika terjadi peningkatan laba.
Tentu saja hal ini SALAH BESAR, krn itu sama saja saya menyamakan Konsistensi DPR emiten sawit yg per 25 tahun harus peremajaan tanaman versus emiten tambang yg ketika alat beratnya tua, tinggal teriakin kontraktor tambangnya untuk ganti alat dengan cara beli yg baru tanpa perlu capex jumbo untuk peremajaan alat beratnya.
Tentunya Proses peremajaan sawit membutuhkan waktu, maka untuk itulah sebuah perkebunan sawit menggunakan metode transisi alias peremajaan dengan metode tanam sisipan. bukan tunggu tua, baru ganti tanaman. krn jika hal tsb dilakukan, maka bisa dipastikan, sebuah perusahaan sawit bisa PUASA produksi alias tak ada pendapatan.
Ternyata di emiten perkapalan pun seperti itu, menggunakan metode yg sama, yaitu Transisi Unit. Nah disinilah SALAH KAPRAH saya sebagai holder SMDR. Setelah berbincang2 selama beberapa jam, akhirnya saya paham kenapa DPR SMDR tahun buku 2021 hanya 12%, sementara di tahun2 sebelumnya sangat Konsisten 50% hingga 57%.
Ternyata saat ini SMDR sedang dalam Fase TRANSISI Unit, alias Peremajaan berbarengan dengan Ekspansi (penambahan unit kerja). kenapa hal tsb perlu dilakukan...!?
1. Sesuai peraturan Departemen Perhubungan, Bahwa Usia kapal Baja Dibatasi hingga 25 tahun. Bagi yg sudah mencapai usia tsb, maka kapal akan di Refurbish (diperbaharui) sebelum dilakukan pemeriksaan kelayakan, dan hal tsb memakan proses waktu yg lama, bisa tahunan.
2. Wajib docking juga menjadi tantangan tersendiri bagi emiten perkapalan, krn proses docking (Perawatan) memakan waktu paling minim 2 - 3 bulan sehingga berpotensi menurunkan pendapatan bagi sebuah perusahaan pelayaran.
3. Besarnya peluang bisnis perkapalan kedepannya akibat adanya aturan WAJIB KAPAL NASIONAL sejak 2020 lalu yg berpihak kepada pelaku bisnis perkapalan tanah air dan dibuktikan dengan meningkat pesatnya laba emiten perkapalan.
Tentunya hal tsb wajib diantisipasi sekaligus dimanfaatkan oleh SMDR. Dan momentum laba 2021 yg sangat besar, dan masih berlanjut hingga 2022 ini, tentu tidak di sia-siakan oleh Pak Bani selaku Leader SMDR dengan ekspansi secara TOTALITAS alias benar2 ekspansi yg ekstrim agar kedepannya bisa lebih konsisten lagi dalam mencetak laba bahkan meningkat saat semua kapal beroperasi 馃憤馃憤
Lalu BAGAIMANA BESARAN DPR SMDR dimasa yg akan datang..?
Saya rasa jawabannya sudah jelas, ketika FASE TRANSISI ini selesai maka itulah waktu PANEN DIVIDEN smdr yg sesungguhnya. dan hal tsb juga diungkapkan Pak Bani melalui konferensi Pers nya dengan beberapa awak media saat konfrensi pers, namun krn terlanjur jengkel, saya jadi kurang memperhatikan ucapan Bang Bani saat itu.
kapan MASA PANEN tsb akan di mulai..? Sama seperti emiten sawit, besaran dpr akan meningkat ketika proses fase tanam sisipan telah selesai. Saat ini kita sudah berada ditengah Fase Transisi SMDR, krn kita juga tahu kalau sejak awal 2022 ini kapal2 baru SMDR sudah mulai berdatangan. Total tahun 2022 ini akan ada 4 kapal terdiri 2 kapal tanker dan 2 kapal petikemas, dan 1 diantaranya yakni 1 unit kapal聽chemical tanker聽dengan bobot 20.000 DWT untuk melayani rute internasional sudah ada dan siap menghasilkan tambahan pundi2 pendapatan bagi SMDR di kuartal berikutnya.
ilustrasi sederhananya sama seperti fase transisi emiten coal tahun 2020 - 2021 lalu. Jika kalian ditanya kapan waktu terbaik menampung saham coal, maka tentunya kalian semua akan menjawab tahun 2020. sementara sebagian lagi merasa tahun 2021, krn kejelasan nasib emiten coal ada ditahun tsb.
Sama halnya dengan SMDR yg saat ini posisinya sama persis dengan emiten coal di fase 2021, yg buahnya akan saya panen ketika fase transisi ini selesai. Karena Investasi adalah membeli masa depan, bukan membeli masa lalu, ataupun masa sekarang. Apalagi bisnis perkapalan sejak diberlakukannya WAJIB KAPAL NASIONAL oleh pemerintah sejak 2020 lalu benar2 mengubah masa depan SMDR.鉁岋笍馃憤
Tulisan ini sebenarnya Postingan tgl 30 juli yg SAYA SENGAJA TUNDA uploadnya, krn ingin melihat, apa saja kebijakan pak Bani saat konfrensi pers tadi siang. Dan alhamdulilah, keputusannya terkait Dividen Interim akhirnya melengkapi semua misteri dari analisa saya terkait masa depan SMDR termasuk Dpr 12% untuk tahun buku 2021.
Memang benar slogannya, Riding The Wave = Mengendarai Ombak, tentunya akan banyak tantangan. Untuk itulah tahun buku 2021 DPR hanya 12%, krn semuanya sudah dipersiapkan untuk melewati gelombang bisnis global yg saat ini tengah berpihak ke SMDR krn KELANGKAAN kontainer dan kapal logistik yg masih menjadi polemik ekonomi global di wilayah ASEAN & khususnya Indonesia.
Selamat buat holder SMDR yg bertahan dari Derasnya Ombak Cobaan. Dengan predikat The Best Company 2022 di sektor Logistik & masuknya smdr dalam indeks kompas 100 & IDX80 serta adanya pembagian interim meskipun masih tergolong kecil, NAMUN membuktikan Optimisme yg BESAR bagi masa depan smdr nantinya. saat ini kita hanya perlu tidur panjang di dek kapal masing2 Menanti pencapaian kinerja berikutnya.. 馃憤
Semua akan indah pada waktunya....馃檹馃檹
RIDING the wave TOGETHER, we are STRONG
馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛SAMUDERA INDONESIA馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛馃嚠馃嚛
馃敟馃敟馃敟馃敟UURRRAAAAAA...!!!!!!!!!馃挭馃挭馃挭馃挭
Note : Emiten logistik cenderung menghasilkan laba yg stabil ketimbang coal, Jika TMAS di Apresiasi oleh pelaku pasar di level harga PER 10 yakni Rp.2530 berarti harga wajar SMDR adalah Rp.10.000, krn saat ini harga Rp.2930 masih sangat UNDER value di PER 2,7... mirip dengan kisah ITMG saat harganya masih 20ribuan, dan saat ini terbukti pasar merespon peningkatan kinerja tsb diharga yg LAYAK馃憤馃憤
$SMDR $TMAS $ITMG $PTBA $IHSG
馃敟馃敟馃敟馃敟馃敟WARNING...!!!馃敟馃敟馃敟馃敟馃敟
TULISAN INI HANYA SEBATAS UNGKAPAN TENTANG PERJALANAN INVESTASI SAYA DI SMDR, BUKAN AJAKAN JUAL-BELI-HOLD馃檹馃檹
TETAP MENGACU DENGAN ANALISA MASING2, KRN KEPUTUSAN SERTA RESIKO DALAM BERINVESTASI DI TANGGUNG MASING2 INVESTOR, BEGITU PUN DENGAN CUANNYA鉁岋笍
1/6