$TUGU Manajer Investasi Seperti Investor Ritel?
TUGU adalah salah satu saham yang masuk dalam Skydrugz Nyangkut Project.
Waktu saya memasukkan TUGU dalam Nyangkut Project, ada yang bertanya pada saya apa kelebihan TUGU jika dibandingkan dengan emiten asuransi lainnya. Sejujurnya, saya hanya bisa bilang TUGU itu tidak ada kelebihan apapun. Saya memasukkan TUGU ke dalam Nyangkut Project hanya karena valuasinya murah. Dengan Market capital hanya 2,5 Triliun rupiah, menurut saya TUGU murah.
Dengan Cadangan kas 329 miliar dan deposito 2,3 Triliun maka valuasi TUGU sekarang murah banget.
Problem utama TUGU ada 2 yakni
1. Liabilitas asuransinya terlalu besar.
Nilainya mencapai 9 Triliun lebih. Jauh lebih gede dari aset efek dan deposito perusahaan. Itu karena klien utama TUGU adalah induknya sendiri yang notabene rajin banget kebakaran kilangnya. Saya terus terang heran juga mengapa kebakaran kilang seolah menjadi agenda tahunan di Pertamina. Estimasi klaim asuransi kebakaran TUGU di Q2 2022 adalah 2,8 Triliun dan untuk klaim offshore mencapai 1,2 Triliun.
2. Pendapatan penempatan investasinya masih terlalu rendah.
Di Q2 2022 revenue TUGU adalah 1,4 Triliun sedangkan pendapatan investasi TUGU hanya 174 miliar rupiah. Itu artinya manajer investasi TUGU belum bisa menghasilkan pendapatan >20% dari total revenue perusahaan. Mengapa penempatan investasi TUGU tidak maksimal? Itu karena piutang perusahaan yang terlampau besar. Piutang ini tidak bisa membawa manfaat bagi perusahaan jika tidak segera ditagih menjadi kas. Kalau sudah jadi kas maka bisa langsung dimaksimalkan dalam investasi saham, obligasi dan lain-lain. Mengapa TUGU sulit menagih piutang? Itu karena 50% piutang TUGU berasal dari Pertamina. Jadi bayangkan saja bagaimana susahnya menagih induk sendiri. Total piutang premi dan sesi TUGU adalah 1,8 Triliun rupiah. Dan 937 Milyar diantaranya berasal dari Pertamina. Jadi bisa dikatakan kalau TUGU ini sebenarnya perusahaan yang berdiri untuk mengakomodir Pertamina. Piutang terbesar adalah PT Pertamina Kilang Internasional yang mencapai 341 miliar dan ini adalah perusahaan yang tiap tahun kebakaran kilangnya.
http://bit.ly/3OPdQBC
Terus terang kalau saya jadi underwriter asuransi, saya tidak akan menjalankan bisnis Asuransi dengan perusahaan yang punya riwayat kebakaran tiap tahun. Tapi saya rasa TUGU tidak punya pilihan lain.
Kalau melihat juga saham yang dihold oleh TUGU ternyata banyak yang nyangkut.
Saya mencatat banyak banget saham nyangkut investasi TUGU. Manajer investasinya ternyata mirip dengan investor ritel yang gemar nyangkut di mana-mana.
Saya pikir manajer investasi perusahaan asuransi profesional ndak bakalan nyangkut. Ternyata sama saja sih dengan investor ritel. Setelah lihat LK TUGU ternyata banyak yang minus investasinya. Dan bahkan ada juga saham yang sudah delisting tetap mereka hold yakni TRUB.
Dan yang parah juga ternyata TUGU nyangkut juga di obligasi SNP Finance yang beberapa tahun lalu gagal bayar karena manipulasi LK yang katanya diaudit salah satu KAP Big Four.
Total saham nyangkut milik TUGU >20 saham dan total obligasi gagal bayar mencapai 145 milyar. Contoh saham nyangkutnya TUGU adalah $INTP yang minus >20%, $LPPF nyangkut >20%, $MPPA juga nyangkut >20%.
Jadi buat investor ritel yang suka nyangkut, kalian tidak sendiri. Bahkan manajer investasi profesional di asuransi saja bisa nyangkut. Cuma bedanya adalah kalau investor ritel nyangkut maka hanya bisa nangis dan curhat di medsos. Sedangkan kalau manajer investasi profesional kalau nyangkut maka tetap dapat gaji dari perusahaan.
Disclaimer http://bit.ly/3bLj4Oc
1/2