Anggap kalian memiliki usaha bakso..
dan omset anda sehari adalah sebesar 10 juta rupiah dengan total aset 50 Milyar..
usaha bakso anda melantai dibursa dan memiliki harga saham 500/lembar dengan total market cap 70 Milyar..
Karena bakso anda laris, harga saham anda pun di buru investor..naik terus dari 500 ke 3000..5 bagger..Berpa Mcapnya skr?70x5 = 350 Milyar..anda pun senang..
Padahal, usaha bakso anda yg laris "hanya" menaikkan 20% omset anda..sementara aset anda sudah naik 5 kali lipat..gak make sense kan?
Kenaikan ini disinyalir karena ternyata banyak "fresh money" dari investor karena baru saja mendapat keuntungan dari harga sawit yang naik tinggi, harga batu bara yg naik tinggi, atau baru menang judi slot..apapun itulah, you name it..intinya demand meninggi..semua takut gak kebagian saham bakso ini..
Llau naik ini sampe kapan?apa yang akan terjadi jika ternyata majority investor kecewa sama ekspetasi omset anda yg tidak sesuai dengan kenaikan harganya?atau ternyata harga sawit kemudian turun?motivasi awal masuk juga akan menjadi motivasi awal keluar...
YES
Harga saham akan turun, drop dalam...dari 3000 mungkin akan kembali ke 1500?atau terkoreksi 50%..Anda pun stress..
Sekilas secara teori, penurunan 50% terlihat bearish..karna untuk mencapai peak perlu 100% kenaikan..namun jika kita lihat dari sisi fundamentalnya, hal ini LUMRAH..ya, namanya pasar saham..harga bergerak liar berdasarkan ekspetasi..Maka dari itu, kalian tidak akan melihat pergerakan seperti ini jika saham tersebut dimiliki oleh banyak Fund manager or dimiliki oleh market maker yg tidak ugal2an..
Maksudnya?
Jika Fund Manager or Market Maker yang memiliki majority disuatu saham memiliki view realistis, maka setiap kenaikan yang jauh di atas growth akan DIJUAL, atau di SHORT istilah kerennya..Mereka orang-orang pintar yang bahkan mampu mengkalkulasi bukan hanya earning dari Laporan Keuangan, tapi juga dari future growth earning..jadi, jangan harap bisa mengalahkan mereka dari sisi hitung-hitungan..Itulah yang harusnya kalian lakukan sebagai pengusaha yang baik..yang "memperdulikan harga sahamnya + bisnisnya"..meskipun tidak semua mampu melakukan itu..sebagian hanya peduli bisnisnya, sebagian hanya peduli harga sahamnya..
Kembali lagi ke FM, karna sifat mereka yang memang pada dasarnya realistis dan logic, suatu saham akan direcolect ketika menyentuh harga under value kembali.. Tp trendnnya kan bearish?bodo amat lah..mereka penggeraknya, ngpain liat TA.. sehingga sekarang pergerakan saham2 bluechip terutama banking make sense terlihat "lelet" kan?itu alasannya, selain dari caps yang besar..
Namun berbeda jika saham ini memiliki "supir" pemberani dan tangguh..Semakin tinggi mereka semakin senang..karna mereka bisa jualan di harga seatas2nya..meraup keuntungan setinggi2nya..apalagi disaham2 yang baru IPO ataupun saham2 yang majority fund masih belum memilikinya..Dan ketika mereka sudah cashout, mungkin beberpa terlihat mengalami pergerakan harga yang "terlihat" bearish..
Sampai kapan?sampai ketika harga tersebut "under value" bagi mereka..bukan bagi kita, anda apalagi saya..jika kita melihat keuntungan yang mereka dapat dari aksi taking profit di atas, jika kita melihat tidak ada penurunan kondisi fundamental dr perusahaan, jika kita melihat story kedepan, maka...saham2 seperti inilah yang akan kembali menjadi pemenang dikemudian hari..
Ya, harga saham bisa bergerak liar tak terkendali, tp perusahaan perlu waktu untuk membuktikan kinerjanya..thats why, terkadang ada perbedaan timing antara harga dan fundamental yg perlu kita cari benang merahnya..
Note -
Post ini sekalian membuka view terhadap aliran TA yang bodoamat sama FA..atau aliran FA yang bodo amat sama TA..If you know the structure, you will focus on your competence..not debate something useless