$IHSG
Konsep "illiquidity"
Apa Itu Tidak Likuid?
Tidak likuid mengacu pada keadaan saham, obligasi, atau aset lain yang tidak dapat dengan mudah/ready untuk dijual atau ditukar dengan uang tunai tanpa kehilangan nilai yang substansial. Aset yang tidak likuid mungkin sulit untuk dijual dengan cepat karena aktivitas perdagangan yang rendah atau minat terhadap masalah tersebut, yang ditunjukkan oleh kurangnya investor atau spekulan yang siap dan bersedia untuk membeli atau menjual aset tersebut. Akibatnya, aset yang tidak likuid cenderung memiliki volume perdagangan yang lebih rendah, spread bid-ask yang lebih luas, dan volatilitas harga yang lebih besar. Kondisi tidak likuid ini tidak serta merta berarti bahwa saham tersebut tidak bagus secara fundamental.
Mengenai aset tidak likuid, kurangnya pembeli yang siap juga menyebabkan perbedaan yang lebih besar antara harga yang diminta, yang ditetapkan oleh penjual, dan harga penawaran yang diajukan oleh pembeli. Perbedaan ini menyebabkan spread bid-ask yang jauh lebih besar daripada yang ditemukan di pasar yang teratur dengan aktivitas perdagangan harian. Minimnya depth of the market (DOM), atau ready buyers, dapat menyebabkan pemegang aset yang tidak likuid mengalami kerugian, terutama saat investor ingin menjual dengan cepat.
Konsep illikuiditas dalam konteks bisnis/usaha
Ilikuiditas dalam konteks bisnis mengacu pada perusahaan yang tidak memiliki arus kas yang diperlukan untuk melakukan pembayaran utang yang diperlukan, meskipun itu tidak berarti perusahaan tersebut tanpa aset. Aset modal, termasuk real estat dan peralatan produksi, sering kali memiliki nilai tetapi tidak mudah dijual saat uang tunai diperlukan. Penjualan aset tidak likuid bukanlah bisnis inti perusahaan. Mereka umumnya mencakup semua properti yang dimiliki oleh perusahaan yang berada di luar produk yang diproduksi untuk dijual. Pada saat krisis, perusahaan mungkin perlu melikuidasi aset-aset ini untuk menghindari kebangkrutan, dan jika ini terjadi dengan cepat, perusahaan dapat menjual aset dengan harga jauh di bawah harga pasar yang wajar, kadang-kadang dikenal sebagai penjualan api.
Bagaimana dengan investasi di saham yg tidak likuid?
Kekhawatiran umum yang muncul ketika berinvestasi di saham perusahaan kecil yang tidak likuid adalah bid-ask spread yang sangat besar yang harus dihadapi investor.
Nilai harga saham saat ini belum tentu harga yang Anda dapat beli atau jual. Tawar-menawar terjadi ketika membeli atau menjual sebagian besar saham. Saat membeli saham, pembeli melakukan penawaran untuk saham tersebut pada harga tertentu. Ini dikenal sebagai harga penawaran. Penjual yang ingin menjual kepemilikan mereka menyarankan harga yang bersedia mereka jual. Ini dikenal sebagai harga permintaan.
Kekhawatiran yang dimiliki beberapa investor adalah bahwa mereka pada akhirnya harus membayar harga yang lebih dekat dengan harga permintaan ketika mencoba membeli saham yang tidak likuid hanya untuk menarik penjual agar menjual. Untuk saham yang tidak likuid, ini bisa berarti harga yang jauh lebih mahal daripada harga saham yang ditampilkan secara publik (misalnya, di Google Finance). Sebaliknya, ketika menjual, mereka harus menjual jauh lebih murah daripada harga yang dikutip publik. Spread ini membuat beberapa investor merasa seolah-olah ini akan menurunkan keuntungan mereka secara drastis.
Pengalaman saya sendiri menunjukkan bahwa ini hampir bukan masalah. Saya secara teratur membeli dan menjual saham perusahaan kecil dengan harga yang dikutip publik. Bagaimana? Sederhana: batasi pesanan. Jika saya melakukan pemesanan pasar dengan broker saya, maka saya akan membeli dengan harga berapa pun yang ingin dijual oleh penjual kepada saya. Dengan menempatkan limit buy order dengan broker saya untuk harga yang dikutip secara publik, saya mengunci harga yang bersedia saya bayar.
Dalam sebagian besar kasus, saham lebih mudah dijual daripada dibeli. Ketika perusahaan mulai rebound, saham lepas landas dan pembeli membanjiri untuk membeli saham.
Benjamin Graham menjelaskan bahwa ketika harga naik dan kegembiraan meningkat, volume perdagangan juga meningkat. Inilah sebagian mengapa Benjamin Graham merekomendasikan untuk menggunakan nilai daripada volume jika Anda harus memilih di antara keduanya.
Saya sendiri sering memilih saham-saham yang dianggap tidak likuid. Karena saya fokus pada value. Bid, offer, ini pada dasarnya hanya sentimen sesaat. Nantinya, volume perdagangan akan mengikuti. Salah satu contoh AKPI (disclaimer saya tidak beli), dulu harganya berapa dan saat ini sudah berapa. Padahal secara nilai buku, harganya saat itu jauh sekali. Earnings? selalu profit. Offer? selalu ada, namun hanya sedikit sekali.
Mari manfaatkan momen diskon IHSG ini mencari potensi-potensi tersebut. Ingat jgn lupa, saham illikuid jg mgkn akan sulit untuk menjual dalam volume besar. Tapi jika kita punya cash, kita bisa mendapatkan saham bagus dalam harga yang sangat murah.
Barangkali ada yg mau share saham "illikuid" jagoannya bisa reply :)