Melihat sepak terjang kepemilikan Perusahaan Thailand pada emiten di Indonesia.
Ketika kita melihat kepemilikan emiten oleh Pemegang Saham Pengendali (PSP) maupun pemegang saham minoritas di Indonesia rasanya lebih sering mendengar dari Jepang, Korea, India, Malaysia & Eropa.
Namun tanpa disadari cukup banyak emiten di Indonesia yang punya PSP atau sekedar dimiliki minoritas dari entitas Thailand.
Dan hebatnya mayoritas emiten Indonesia yang disebutkan ini dimiliki oleh BUMN maupun Anak BUMN Thailand.
Berikut list emiten di IDX yang dikuasai Thailand :
1. Banking : $BNLI dengan PSP Bangkok Bank (Swasta Family Company).
2. Poultry & Fishery related : $CPIN BISI CPRO dengan PSP Chearavanont Family (Swasta).
3. Mining : $ITMG dengan PSP Vongkusolkit Family (Swasta).
4. Packaging : FASW dengan PSP Siam Cement Group (SCG) yang merupakan BUMN Thailand.
5. Petrokimia : $TPIA dengan kepemilikan saham non pengendali oleh 2 BUMN Thailand yaity SCG & Thai Oil namun kepemilikan keduanya jika ditotalkan mencapai 45% an, hampir menyamai besarnya kepemilikan total PSP nya yaitu BRPT, Om PP & Marigold sebesar 46,33%
6. Keramik, Toko & Distributor Bahan Bangunan : KIAS yang merupakan produsen keramik & KOIN $CSAP DEPO yang ketiganya merupakan pemain besar toko bangunan di Indonesia, keempat emiten tersebut dipegang oleh SCG sebagai BUMN Thailand, namun SCG hanya sebagai PSP di KIAS & KOIN saja karena keduanya berhubungan (Produsen & Distributor keramik), sisanya hanya minoritas di CSAP & DEPO.
Dari sini kita melihat SCG Group selaku BUMN Thailand yang bisa dibilang perpanjangan tangan pemerintah (karena mayoritas saham SCG dikuasai Raja) sangat aktif berekspansi di luar bisnis semen yang menjadi core businessnya, padahal nama grupnya aja semen tapi bisa ada divisi petrokimia & pacakaging segala 馃ぃ
Mungkin SMGR di Indonesia juga bisa mengembangkan / adopsi strategi serupa untuk diversifikasi bisnis, supaya tetap bisa memberikan good return sekaligus buffer waktu pasaran semen sedang lesu saat ini karena property yang masih belum bangkit + kena hajar harga bahan bakar terutama coal yang mahal. Dan semoga ke depannya banyak BUMN Indonesia yang bisa punya kepemilikan di emiten luar negeri 鉁岋笍
Terlampir di foto terakhir breakdown bisnis SCG di mana divisi semen membukukan penurunan profit namun bisa dioffset divisi lainnya sehingga net profit konsolidasi tetap bisa growth.
Btw di Stockbit sekarang di bagian profile emiten sudah dirincikan di bagian shareholders mana entitas / individu yang merupakan PSP dan yang non PSP, serta ada juga rekap bulanan jumlah pemegang saham jadi ga perlu repot-repot liat laporan bulanan registrasi efek tiap bulan deh untuk yang demen bandarmology, keren 馃榿
Disclaimer on : Hanya sharing saja dan bukan rekomendasi jual beli. DYOR 鉁岋笍
1/7