Great company in lousy Industry
Peter Lynch pernah berkata jika ia dihadapkan pada 2 pilihan diantara great company in great industry atau great company in lousy industry, I will choose lousy industry over good industry especially if the industry is in the state of low grow.
Menagapa Peter Lynch berkata demikian? Mari kita bahas.
Good company in lousy industry:
1. Less competition
Banyak kompetitor yang tidak mampu bertahan karena industry sudah tidak menarik dan mungkin tidak profitable untuk dia. Selain itu, sudah ada pemain besar yang mendominasi industri karena industrinya kecil dan tidak banyak bertumbuh
2. Easier to understand
Lousy industry biasanya mudah dipahami, terkadang membosankan sehingga banyak investor pun tidak menarik untuk masuk ke dalam industri ini. Terkadang orang menganggap terlalu mudah contoh: retail, consumer tidak high tech dan simpel.
3. Slower competition
potential kompetitor tidak tertarik masuk ke industri karena industry tidak terlihat menarik, tidak bertumbuh dan tidak profitable. Halangan masuk bagi kompetitor pun besar dan sulit karena sudah ada pemain besar yang lebih efisien dan mencapai economies of scale.
4. Easier to predict
Terkadang industry yang lousy atau buruk lebih mudah diprediksi. Terkadang kita tau industri tidak banyak bisa berubah, disrupsi dari kompetitor sangat sulit terjadi. jikalau ada disprusi pun bisa dengan cepat kita sadari sehingga kita bisa dengan cepat mengambil keputusan untuk exit dari company tersebut jikalau diinginkan.
Suatu great company yang bisa bertahan di lousy industry biasanya perusahaan yang sangat kuat, bisa mengambil sisa market yang kompetitor tidak mau/ bisa raih, bahkan bisa memonopoli industry. Jadi walau industrynya tidak menarik tapi market sangatlah besar dengan pertumbuhan lambat pun akan tetap menarik karena cenderung sedikit pemain nya.
Great company in great industry
Sebaliknya dengan Great company in Great, popular and hot industry, seperti tech industry:
1. Akan menarik perhatian
Hot industry kelihatan sangat menarik dengan contoh bank digital atau juga banyaknya startup tech company sangat menarik perhatian kompetitor, digadang gadanguntuk menjadi popular dan akan mendominasi malah bisa menjadi bumerang karena menjadi perhatian semua orang yang dimana perusahaan lain berlomba lomba menjadi lebih baik dan mengalahkan perusahaan tech lainnya. Ini menciptakan kompetitor baru setiap harinya, dimana ini akan menyebabkan persaingan sengit yang tidak profitable.
2. Berubah dengan cepat
Suatu perusahaan mutakhir dan terbaru hari ini mungkin akan usang besok harinya karena kompetitor akan menciptakan teknologi terbaru setiap harinya sehingga berinvestasi di perusahaan bagus dengan teknologi dan paten terbaikpun belum tentu bisa menjamin perusahaan tidak gagal pada esok hari.
Great company in great industry dihadapkan pada risk yang sangat besar dimana kompetitor berkerumun masuk sehingga banyak perusahaan yang gagal setiap harinya. Bukan tidak mungkin perusahaan akan berhasil dan profitable tapi perusahaan di hadapkan pada risk yang sangat besar.
Kesimpulan:
Lebih menarik berinvestasi di Great company in lousy industry karena perusahaan cenderung lebih profitable dan bisa mendominasi industry, tidak banyak saingan dan kecenderungan gagal lebih rendah daripada kondisi great company in great industry yang mana semua orang berbondong bondong masuk dan bersaing menciptakan tingkat profitabilitas yang cenderung tidak menarik.
Tag
$IHSG $BBCA $CSAP $SMDR $GOTO
1/8