Hutang dan Kinerja Emiten
Modal kerja perusahaan bisa diperoleh dari 2 sumber:
- aset perusahaan itu sendiri
- ngutang
Kenapa perusahaan mau ekspansi dengan hutang?
Jadi eksekutif perusahaan itu stress. Dituntut untuk selalu growth bagus. Kalau umumnya perusahaan bisa memiliki growth 5% setahun, dengan hutang dia bisa meningkatkan growth signifikan dalam waktu singkat.
Contoh asal nih:
Perusahaan A laba 100M pada tahun ini. Jika menggunakan modal kerja sendiri dia hanya bisa mendapatkan pertumbuhan 5% artinya laba tahun depan jadi 105M.
Tapi jika dia berhutang 1T maka dia bisa ekspansi signifikan, pertambahan jumlah store dalam jumlah banyak secara signifikan mungkin membuat perusahaan itu memiliki penambahan laba 50M setahun.
Tidak pakai hutang laba dari 100M jadi 105M.
Pakai hutang laba dari 100M jadi 150M.
Mana yang lebih bagus? Jika lihat dr sudut pandang itu tentu yg kedua. Bankir yang memberikan pinjaman happy dapat bonus gede karena target penyaluran kredit tercapai. Direktur emiten happy bonus gede krn growth gede.
Kisah indah ini berlanjut sampai akhirnya ekonomi menjadi tidak Baik2 saja. Daya beli masyarakat melemah. Penjualan emiten menurun, laba menurun dan ironinya suku bunga malah meningkat tajam.
Situasi memburuk dan akhirnya menjadi banyak gagal bayar. Mungkin kisah Retail terkenal yang akhirnya diambil bankir legenda kita.
Pertumbuhan dengan hutang memang bisa membawa growth eksponensial dalam jangka pendek. Tapi sekaligus menjadi bom waktu yg bisa kapan saja meledak.
Ketika kisah cinderella itu berakhir, bankir hebat naik pangkat dan direktur jago yg turun performance tinggal resign dan pindah ke kapal baru. Meninggalkan derita bagi para investornya.
Perusahaan yang bisa tumbuh bagus dengan sedikit hutang adalah sebuah perusahaan yang luar biasa. Mereka memiliki banyak cash ketika ekonomi nanti sulit.
Ketika ekonomi sulit apapun dijual murah agar bisa survive. Perusahaan bagus dengan kas banyak dengan leluasa menambah aset berkualitas tinggi di harga murah.
Ketika ekonomi dari jelek menjadi baik kembali membuat perusahaan berhutang kecil menjadi pemenang sesungguhnya.
-THOWILZ -