Connecting the dots, mapping the major conglomeration in Indonesia.
Salah satu hal menarik di saham dan masih sering saya lakukan sejak 2015 sampai sekarang adalah mengorek Pemegang Saham Pengendali (PSP) beserta Afiliasi atau kepemilikan saham PSP tersebut di emiten lain tapi masih dalam 1 naungan grup besar / konglomerasi.
Dan tak kalah menarik juga menarik garis hubungan kerabat / keluarga dari antara para konglomerat ini.
Dengan fitur watchlist di @Stockbit biasanya saya mengklasifikasikan grup-grup saham ini ke dalam watchlist tersendiri, jadi memudahkan pemantauan pergerakan dan jika salah 1 saham dalam grup tersebut punya corporate action yang mungkin berdampak ke induk / anak / sister companynya.
Berikut beberapa contoh konglomerasi yang punya pengaruh signifikan di Indonesia :
1. Hartono Group : Richest in Indonesia, tidak tergeserkan selama puluhan tahun. Lebih dikenal dengan Djarum group dengan berbagai lini bisnis baik yang sudah jadi public company dan banyak lagi yang masih private atau yang kabarnya sedang proses IPO yaitu Blibli yang kabarnya juga dalam proses merger dengan Tiket . com sebagai sesama sister company. Emiten yang terdaftar di IDX baik yang directly owned atau afiliasi keluarga pun cukup banyak jika mau dirinci :
- Finance : $BBCA sebagai sumber pemasukan utama dari dividen maupun penyumbang valuasi terbesar kekayaan based on market cap sebagai bank dengan market cap terbesar se Asia Tenggara.
- Infrastruktur : TOWR & SUPR bisnis BTS Tower dengan profitability tertinggi di IDX.
- Family Related : MASB & UNIC related dengan besanan Wings Group.
- Retail : RANC yang belum lama diakuisisi oleh Blibli.
- Tech : GOTO, ya ga salah baca Djarum via Blibli pernah berpartisipasi dalam funding roundnya Gojek jauh sebelum merger dengan Tokopedia.
Apakah ada lagi yang related di IDX? Mungkin INDO sebagai induk Bank Royal yang dibeli BBCA dan sudah direbranding jadi Blu after merger dengan Rabobank.
2. Salim Group : Sebagai mantan pemilik BBCA tentu tidak bisa hanya sekedar diingat sebagai group Mie Instant karena kepemilikan lintas sektoral seperti :
- Food : $ICBP INDF ROTI FAST tentu tidak perlu diragukan lagi kalau soal makanan 馃崪
- Tech : DCII EMTK BUKA mulai aktif masuk ke sektor tech setelah penjualan Pinehill, diversifikasi?
- Finance : BBHI MEGA BINA AHAP & Bank Fama via EMTK, berusaha comeback di dunia keuangan setelah kehilangan kendali di BBCA akibat krismon 1998.
- Agri : SIMP & LSIP setelah tukar guling Indosiar dengan grup Emtek dulu.
- Automotive : IMAS IMJS
- Mining : BRMS MEDC
- Infrastructure : META
- Holding Company & Retail : DNET
- Packaging : IPOL
- Chemical : UNIC berpartneran dengan Wings Group yang jadi saingan beratnya di Mie Instant 馃ぃ
- Property : Menjadi partner Agung Sedayu di PANI.
Yang pernah dimiliki namun sudah lepas kendali?
Ada BBCA MCOR INTP dan juga pernah berkongsi dengan ITMG. Pernah memegang ULTJ juga via Indolife namun sudah dilepas semua, mungkin karena merasa kontradiksi di 1 sisi mau membesarkan Indomilk tapi pegang Ultra Milk juga 馃ぃ
3. EMTEK Group : Lebih terkenal sebagai group media, tapi bisnisnya pun lebih dari sekedar media :
- Holding Company : $EMTK
- Media : SCMA
- Tech : BUKA
- Finance : AMOR BBHI, lewat penyertaan saham oleh BUKA di right issue terakhir dan bank Fama yang sedang dalam proses jadi bank digital setelah diakuisisi full.
- Healthcare : SAME RSGK
4. Sinarmas Group : Sebagai grup konglomerasi lama yang lebih berat di Property & Komoditas berikut listnya:
- Property : BSDE DMAS DUTI SMDM PLIN
- Pulp & Paper : INKP TKIM UCID
- Finance : BSIM LIFE
- Agri : SMAR
- Mining : GEMS DWGL
- Infrastructure : IBST yang belum lama melepas asset yang cukup signifikan ke TBIG.
- Holding Company : DSSA SMMA
- Telco : FREN
Yang pernah dimiliki namun sudah lepas kendali ada BNII dan baru-baru ini juga membeli e-wallet DANA dari Grup EMTEK.
5. Saratoga Group : The rising star Private Equity sebagai Berkshire of Indonesia hampir semua investeenya di IDX mencatat kenaikan kinerja :
- Holding Company : $SRTG
- Mining : MDKA ditopang kenaikan harga tembaga, akuisisi Nickel & Right Issue kedatangan CATL sebagai pabrikan baterai EV terbesar sedunia, ADRO dan ADMR yang ditopang kenaikan harga coal serta inisiatif bisnis ke green energy dan ke mineral lain seperti CITA.
- Infrastructure : TBIG yang gosipnya sedang mau dijual dengan nilai jumbo beserta anak-anaknya yaitu GHON & GOLD
- Automotive & Finance : MPMX
- Subholding company : PALM yang juga memiliki 6% an saham MDKA.
- Healthcare : AGII
- Konstruksi : NRCA
6. Provident Capital : Selama ini lebih dikenal sebagai partner bisnis SRTG dalam beberapa proyek, namun perlahan mulai membesarkan nama sendiri dengan berbagai kepemilikan emiten besar di IDX :
- Mining : MDKA
- Infrastructure : TBIG
- Finance : BBYB
- Logistic : MMLP
- Tech : GOTO , seperti yang lain Provident juga pernah berpartisipasi dalam funding round Gojek sebelum merger dengan Tokopedia.
- Subholding : PALM yang belum lama ini mengubah bisnis menjadi perusahaan investasi setelah melepas semua kepemilikan pada anak usaha sawitnya.
7. Triputra & Northstar : Karena terdiri dari 2 grup besar dan ada hubungan keluarga jadi coba digabung saja dan hasilnya cukup banyak emitennya :
- Mining : ADRO ADMR CITA MDKA DOID
- CPO & Rubber : TAPG DSNG KMTR
- Ammonia & LPG : ESSA
- Automotive : ASSA ASLC DRMA
- Finance : ARTO BTPS BFIN TRIM TUGU
- Tech : GOTO
- Healthcare : BMHS DGNS
- Retail : DAYA & Northstar pernah memiliki saham AMRT di awal-awal didirikan.
- FMCG : KINO
- Property Agent : IPAC
- Telco : ISAT setelah merger dengan Tri
- Media : MARI via Noice
- Ex-Porto yang sudah divestasi oleh Northstar : BTPN CENT MASA
8. Thohir Group : Beberapa waktu ini banyak sekali corporate action yang melibatkan group ini :
- Mining : ADRO ADMR MDKA CITA
- Tech : GOTO
- Ammonia & LPG : ESSA
- Automotive / Logistic : Anteraja selaku anak usaha ASSA yang baru saja dibeli sahamnya 10%
- Finance & Leasing : BFIN & TRIM yang sedang dalam proses tender offer & kembalinya status sebagai PSP di WOMF
- Telco : ISAT after merger dengan Tri
- Infrastructure : PORT
- Media : ABBA MARI
9. Astra Group : Sebagai leader konglomerasi Indonesia yang bisnisnya dianggap representatif dengan perekonomian Indonesia yang terdiri dari beberapa divisi :
- Otomotif : AUTO & ASII sendiri juga sebagai holding company.
- Tech : ASGR & GOTO, seperti Djarum Astra pun pernah berpartisipasi dalam funding round Gojek sebelum merger dengan Tokopedia.
- Agri : AALI
- Mining : UNTR
- Konstruksi : ACST sebagai anak usaha UNTR
- Healthcare : HEAL, ya ga salah baca, yang terbaru Astra pun mulai masuk bisnis rumah sakit lewat private placement HEAL di harga 1500.
Dan masih banyak divisi lainnya yang tidak listing seperti finance / leasing (pernah punya BNLI sebelum dijual ke Bangkok Bank) , property ( yang kemarin itu sudah takeover porsi saham MDLN di proyek Joint Venturenya) dan infrastruktur (jalan toll & pengelola air bersih).
10. $GOTO Ecosystem : Sebagai leader group tech related di Indonesia yang baru IPO, GOTO cukup banyak melakukan investasi pada emiten di IDX dan juga terdapat beberapa investor GOTO di IDX maupun emiten afiliasi investor GOTO :
- Finance : ARTO dengan kepemilikan langsung via Gopay, BFIN & TRIM karena adanya kesamaan pemegang saham.
- Transportasi : BIRD
- Retail : MPPA dengan status kepemilikan langsung & RANC karena adanya kesamaan pemegang saham, yaitu Blibli selaku investor GOTO juga.
- Holding Company : MLPL
- Media : NETV
- Proyek Joint Venture motor listrik dengan TOBA.
- TLKM & ASII聽selaku investor GOTO.
Dan mungkin ke depannya bisa bertambah seperti ekosistem Provident Capital sebagai pemegang saham GOTO juga yang punya saham di BBYB & MMLP.
Dari beberapa mapping konglomerasi di atas kita bisa melihat beberapa hal menarik :
- Banyaknya kesamaan lini divisi bisnis antara Astra Group dengan Saratoga, Thohir, Triputra & Northstar. Tidak mengherankan karena mereka semua baik orang tua ataupun anak-anaknya
pernah punya posisi kunci di Astra sebelum lepas kendali ke Jardine.
- Saratoga, Thohir, Provident, Triputra & Northstar sebagai partner bisnis di beberapa emiten.
- Salim & EMTEK punya banyak kesamaan bisnis di beberapa emiten dan membina relasi yang baik bahkan sejak tukar guling LSIP dengan Indosiar.
- Banyak group konglomerasi tersebut yang punya kepemilikan di GOTO, kecuali EMTEK & Salim group yang lebih banyak kolaborasi dengan Grab.
Ke depannya aksi Merger & Akuisisi beberapa emiten pun pastinya tidak akan terlepas dari group konglomerasi di atas dan tentunya sangat menarik untuk dinantikan 馃檶
Disclaimer On : Penyebutan saham hanya untuk sharing, bukan ajakan jual beli karena tidak ada jaminan saham yang dimiliki konglomerasi tertentu pasti bagus.
DYOR 鉁岋笍
1/10