KAPAN BELI KAPAN JUAL?
Pertanyaan ini sering kali saya baca di dm dm saya, oke baiklah kita bahas di stream saja.
Sebelum kalian melakukan sebuah pembelian suatu saham pastikan kalian mengenal dan paham saham yang kalian ambil, baik dari segi fundamental maupun segi teknikal. Bagi seorang fundamental maupun teknikal tentu memiliki pandangan berbeda dalam menentukan membeli suatu saham dan menentukan jualnya.
Jika bicara tentang seorang fundamentalis dalam menentukan membeli sebuah saham perlu melakukan banyak analisa yang menurut saya cukup detail baik dari mengenali jenis bisnis sahamnya, management perusahaannya, perlu juga pendeketan ekonomi dan politik bahkan trend perkembangan usahanya, bisa bertahan dan terus di pakai produk/jasanya.
Jika bicara tentang seorang teknikalis dalam menentukan membeli sebuah saham perlu melakukan pendekatan pada pergerakan saham tersebut pada rentang waktu tertentu yang termasuk harga dan fluktuasinya, serta memahami indikator-indikator yang dipakai dalam chart, mengetahui titik support dan resistance, serta informasi yang bisa menunjang harga sahamnya bisa naik.
Kapan waktu beli untuk seorang penganut Fundamental?
Menurut saya pribadi, jika kalian seorang investor bisa melakukan pembelian saham setiap keluar hasil kuartal atau 4 kali dalam setahun.
- Laporan keuangan Q1 : Januari-Maret, paling lambat 30 April
- Laporan keuangan Q2 : April-Juni, paling lambat 31 Juli
- Laporan keuangan Q3 : Juli-September, paling lambat 31 Oktober
- Laporan keuangan Q4 : Oktober-Desember
Ketika laporan keuangan kuartal keluar kalian bisa lihat hasil dari laporan keuangan perusahaan tersebut, lalu bisa melakukan pembelian bertahap/cicil ketika dikasih diskon harga atau harga lanjut on track. Berdasarkan kuartal 1 hingga 4, periode terbaik dalam melakukan aksi beli ketika hasil action pasar dari setelah kuartal release yaitu di bulan Mei, Agustus, November dan Februari.
Membeli saham atau nabung saham di setiap kuartal akan membangun kebiasaan baik dalam berinvestasi yang konsisten.
Lalu kapan waktu jualnya untuk seorang Fundamental?
Nah jika anda seorang investor maka menurut saya target jualnya adalah ketika perusahaan yang anda pilih sudah tidak memiliki penghasil laba yang baik, penurunan kinerja perusahaan dan bisnisnya sudah terancam tidak bertahan lama. Itulah dibutuhkan banyak analisa hingga ke akar-akar untuk seorang fundamentalis. Jika perusahaan yang anda pilih masih kategori perusahaan sehat maka simpanlah dan nikmati deviden setiap tahunnya jika perusahaan tersebut rutin membagi deviden. Simpan hingga anda merasa sudah bosan untuk berinvestasi di perusahaan tersebut dan menemukan perusahaan lain yang lebih menarik dan valuasinya lebih murah.
Selanjutnya, kapan waktunya beli dan jual untuk seorang penganut Teknikal?
Penganut teknikal dalam menentukan membeli sebuah saham, butuh 3 strategi dibawah :
1. Buy on Weakness yaitu beli ketika harga turun ke level tertentu yang aman untuk di beli, dalam hal ini pahami titik support dalam charting.
2. Buf If/On Breakout yaitu beli Ketika harga saham tembus ke level tertentu atau naik menembus titik resistance, dalam hal ini kalian harus paham titik resist dalam charting.
3. Buy on Retracement yaitu beli Ketika saham setelah terjadi breakout dan sudah retest. Saham yang berhasil breakout pada umumnya akan langsung mengalami kenaikan yang kencang.
Simpelnya seorang teknikal paham titik support titik resistance untuk menentukan buy sell, kapan waktunya Taking Profit dan juga kapan waktunya Cut Loss.
Jika Taking Profit fokus pada titik resistancenya, sedangkan Cut Loss fokus pada titik support, jika sudah tembus titik support batasi Cut Loss kalian, saya pribadi jika trading batas Cut Loss 5%.
Seorang teknikal harus memiliki trading plan untuk menentukan sikap dalam beli dan jual.
Jadi silahkan tentukan jiwa kalian seorang investor atau trader ataupun keduanya. Lakukan senyaman kalian dan bisa mengatur waktu, money management serta terutama psikologis kalian yang paling penting.
Salam cuan $IHSG
$ADMR $UNVR $NANO $AGRO