imageProfile
Potential Junk
Potential Spam

$BBTN

Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meraup kenaikan laba bersih sebesar 25,40 persen di semester I 2016 menjadi

>>>>>>>>Rp 1,04 triliun dari Rp 850 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. <<<<<<<<<

>>>>>>>>>"Kalau laba di akhir tahun 2016 diperkirakan Rp 2,4 triliun dengan net interest margin (NIM) 4,65 persen diprediksi menjadi 5,1 persen. Ini terjadi karena di semester II suku bunga menurun dan ada dana dari tax amnesty," ujar Direktur Utama BTN Maryono di Jakarta, Senin (25/7).<<<<<<<<<<<

>>>>>>>>>>>Adapun, suku bunga kredit ditargetkan akan turun menjadi single digit pada Oktober mendatang. Namun, ini bisa saja lebih cepat jika 19 Agustus mendatang Bank Indonesia mengubah suku bunga acuan BI Rate yang 6,5 persen menjadi BI 7-Day Repo Rate yang 5,25 persen. <<<<<<<<<<

Maryono mengatakan, laba semester I ditopang oleh >>>>>>>>> pendapatan operasional BTN, seperti pendapatan bunga bersih yang naik 15,71 persen menjadi Rp 3,69 triliun dan pendapatan operasional yang naik 12,56 persen menjadi Rp 584 miliar. <<<<<<<<<<<<<

Ditambahkannya, BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa pasar 31 persen. >>>>>>>>> Kredit yang disalurkan $BBTN selama semester I 2016 tumbuh 18,39 persen dari Rp 126,125 triliun menjadi sebesar Rp 149,316 triliun. "Semester I kredit kita sudah tumbuh jauh di atas industri yang 8 persen-9 persen. Hingga Desember ekspektasi kredit tumbuh 18 persen-20 persen yang fokus pada perumahan," katanya. <<<<<<<<<<<<<

Adapun, pertumbuhan kredit di semester I didorong oleh penyaluran kredit ke sektor perumahan sebesar Rp 135,745 triliun yang tumbuh 20,23 persen, kredit non perumahan sebesar Rp 13,571 triliun atau tumbuh 2,64 persen. Di mana, kredit subsidi naik 31,18 persen sebesar Rp 49,80 triliun, sementara kredit non subsidi tercatat tumbuh 14,88 persen menjadi Rp 57,15 triliun. Dengan, >>>>>>>>>>>>rasio kredit bermasalah (NPL) gross BTN turun dari 4,70 persen menjadi 3,41 persen pada tahun 2016. <<<<<<<<<<<<<

Sementara itu, Bank BTN mencatatkan >>>>>>>>>>>>>dana pihak ketiga (DPK) meningkat 17,29 persen menjadi Rp 134,55 triliun pada akhir Juni 2016. Aset Bank BTN pun meningkat menjadi Rp 189,51 triliun atau tumbuh 21,52 persen. Pada semester I 2016 rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 22,07 persen. <<<<<<<<<<<<<<<<<

Lebih lanjut, sambung Maryono, porsi pembiayaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 90,91 persen atau sebesar Rp 135,745 triliun dari total kredit yang disalurkan perseroan selama semester I 2016 sebesar Rp 149,316 triliun. Pangsa pasar Bank BTN tercatat 31,72 persen masih berada diatas BCA (17,3 persen), BNI (10,1 persen), Mandiri (8,9 persen), BRI (4,7 persen), Niaga (6,7 persen) sementara sisanya sekitar 20,7 persen dikuasai oleh bank-bank lain. "Kami masih menguasai pasar perumahan di Indonesia dan posisi ini akan kami pertahankan dan terus diupayakan peningkatannya," tegas Maryono.

>>>>>>>>>>>>>Hingga semester I 2016 pencapaian program sejuta rumah telah mencapai sebesar 400.982 unit dengan rincian KPR sebanyak 100.175 unit dan dukungan konstruksi sebanyak 300.807 unit. Adapun jumlah kredit yanng TELAH DISALURKAN $BBTN adalah sebesar Rp 42,06 triliun. <<<<<<<<<<<<<

Sementara bisnis syariah Bank BTN yang saat ini masih berstatus UUS (unit usaha syariah) mengalami pertumbuhan aset 33,59 persen menjadi sebesar Rp 15,80 triliun. Penghimpunan dana UUS Bank BTN juga meningkat menjadi Rp 12,99 triliun atau meningkat 40,72 persen. Sedangkan pembiayaan UUS Bank BTN tercatat sebesar Rp 12,44 triliun atau tumbuh 22,29 persen. Di mana, UUS Bank BTN telah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 151,30 milyar atau naik 15,67 perse

Read more...
2013-2025 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy