Ngumpulin dana darurat :umbrella: paling susah.Terutama bagi para lelaki yg berkompetisi mengejar return, pokoknya... Invest. Invest. Invest.

Ibarat kapal layar:boat:, investasi adalah layarnya, layar yang menentukan seberapa cepat kapal berlayar dan kemana arahnya, sedangkan kapal adalah dana darurat, bayangin aja mau kapal sekenceng apa klo badan kapalnya kecil, sekali kena badai, pasti akan akan karam.

Jadi pilih kapal kecil layar besar apa kapal besar layar kecil? Idealnya seimbang, namun banyak yang menyarankan untuk memulai personal finance mulai dari kapal yang kokoh terlebih dahulu.
Mengelola dana darurat nggak susah, yang susah itu melihat uang nganggur :stuck_out_tongue:

Perlu motivasi untuk mengumpulkan dana darurat, orang kebanyakan memang tidak kuat liat duit nganggur, apalagi dengan nominal yang cukup besar dan bersifat likuid/gampang ditarik, namun harus diingat, musibah bisa terjadi kapan saja, lalu kapan misalnya dana darurat ini terpakai :

Terkena PHK mendadak dari tempat kerja, dana darurat sangat diperlukan untuk mengcover sementara biaya hidup sebelum anda mendapatkan pekerjaan baru

Pada saat keluarga sakit, terlebih kalau tidak punya asuransi, punya asuransi pun tidak semua jenis penyakit ditanggung

Pada saat kecelakaan, potensi ganti rugi apabila anda atau keluarga mengalami kecelakaan di jalan raya misalnya

Saudara terlilit hutang, kita tidak bisa menutup mata kalau ada salah satu anggota keluarga sedang kesusahan dan sedang tidak bisa untuk membayar hutang

Property dijual murah, hal ini juga musibah, musibah untuk orang lain yang butuh dana segera, dan keuntungan buat kita yang memegang cash, dana darurat bisa digunakan untuk keadaan seperti ini namun jumlah nominalnya harus dikembalikan lagi nanti. 

Dana Darurat: Prioritas Utama 
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mempunyai dana darurat ini pertama kali untuk memprioritaskan dana ini di atas investasi lainya atau dengan kata lain, jangan berinvestasi dulu sebelum dana darurat ini terkumpul di level yang cukup, dan sebaiknya, dibuat dalam rekening terpisah dengan rekening tabungan serta harus likuid, artinya kapan saja membutuhkan dana ini tidak membutuhkan waktu lama untuk dicairkan, kalau bisa sebagian langsung tarik tunai ATM.

Hal Penting Mengelola Dana Darurat

Dana darurat harus dipisahkan dari rekening, instrumen investasi ataupun tabungan jangka pendek yang dimaksudkan untuk pemenuhan tujuan jangka pendek

Dana darurat harus mudah diambil kapan saja dan dimana saja

Dana darurat harus lukuid dan dapat dicairkan saat dibutuhkan

Dana darurat harus ditempatkan di instrumen yang aman dan berisiko sangat konservatif

Return investasi digunakan untuk menjaga nilai uang dana darurat dari inflasi

Penempatan Dana Darurat
Dengan kriteria diatas kita bisa menaruh sebagian dana darurat di tabungan konvesional dengan ATM kemudian sebagian di Deposito atau Reksadana Pasar Uang, contoh. dari 120 juta dana darurat yang kita punya, 30 juta saya simpan di tabungan dengan ATM untuk kebutuhan darurat, dan sisa 90 juta saya Deposito kan dengan bunga 6 - 8 %, selain bisa cepat mencairkan uang, biaya admin pun bisa tertutup dengan bunga dari sebagian dana darurat yang didepositokan dan tentu menjaga nilai uang dari inflasi. kalaupun dana darurat dari deposito ditarik, biasanya hanya kena biaya admin early redemption 1 bulan bunga.

Namun ada yang harus diperhatikan dalam memilih tabungan untuk dana darurat :
Jangan menempatkan menempatkan dana darurat di produk tabungan yang menawarkan bunga di atas suku bunga penjaminan LPS, karena apabila terjadi sesuatu dana anda tidak akan diganti oleh LPS, cek suku bunga penjamininan LPS disini, pada dasarnya dana darurat bukan berfungsi sebagai investasi jadi jangan mengejar return, tapi murni hanya berupa dana likuid yang nilainya terjaga sebagai persiapan kejadian darurat

Jangan menempatkan uang diatas nominal penjaminan LPS, Sejak 13 Oktober 2008, saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar Rp 2 Milyar

Jumlah Ideal Dana Darurat
Konsensus paling umum yang familiar digunakan untuk menghitung jumlah ideal dana darurat adalah :

Single : 3 kali biaya hidup
Dengan pasangan : 6 kali biaya hidup
Keluarga 1 anak : 9 kali biaya hidup
Keluarga 2 anak : 12 kali biaya hidup

Biaya hidup adalah jumlah biaya hidup dalam 1 bulan, misal saya 1 bulan menghabiskan biaya hidup 10 juta, apabila saya sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang anak, maka jumlah ideal yang harus saya kumpulkan adalah 12 x Rp 10.000.000 = Rp 120.000.000. Setiap penambahan 1 orang tertanggung berarti menambah 3 bulan biaya hidup, penjelasannya sebagai berikut :

Dianggap cukup untuk mengcover masa pencarian pekerjaan baru jika seseorang kehilangan pekerjaan

Menurut beberapa artikel, masa mencari pekerjaan ini umumnya baru berhasil pada bulan ketiga, jarang ada yang berhasil memperoleh pekerjaan 1-2 bulan setelah berhenti dari pekerjaan lama

Penyesuaian Dana Darurat Untuk Beberapa Kondisi
Namun demikian, teori dana darurat ini tidak bisa diterapkan secara mutlak untuk semua kondisi. Ada beberapa profesi dan kondisi yang memerlukan penyesuaian, seperti misalnya:

Freelancer atau profesi lain yang tidak memiliki penghasilan rutin
Level dana darurat yang tersedia sebaiknya juga ditambah dengan rata-rata masa tidak memiliki penghasilan. Sebagai contoh, sebuah keluarga memiliki keyakinan dana darurat di level 6x biaya rutin bulanan.

Namun, berdasarkan pengalaman, pendapatan keluarga ini diperoleh paling lama 3 bulan sekali. Dengan demikian maka akan lebih baik jika level dana darurat ini ditambah menjadi 9x biaya rutin bulanan.

Memiliki hutang berbunga tinggi
Ambil contoh, ada orang yang tidak memiliki tabungan dan di saat yang sama masih memiliki hutang kartu kredit dan masih terus berusaha untuk mengurangi outstanding hutang tersebut.

Saat menerima bonus tahunan (asumsi masih belum mencukupi untuk membayar lunas hutang tersebut), apakah yang harus dilakukan? Mengalokasikan semua bonus untuk mengurangi hutang berbunga tinggi atau menyisihkan sebagian untuk tabungan?

Banyak financial planner, termasuk Dave Ramsey, menyarankan pilihan kedua. Kenapa? Karena walaupun masih memiliki hutang berbunga tinggi, seseorang tetap memerlukan sedikit dana darurat untuk keperluan-keperluan mendadak, seperti misalnya biaya penggantian aki untuk mobil.

Jika tanpa dana darurat sama sekali maka dengan sendirinya orang tersebut akan kembali dipaksa untuk menggesek kartu kredit lagi dan membuat masa penyelesaian kartu kredit semakin panjang. Secara psikologis hal ini tidak membantu niat seseorang untuk benar-benar bebas dari jeratan hutang.

Kesimpulannya, perhitungan dana darurat diatas tidak kaku bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing orang. Dana darurat sebagai pondasi kita membangun wealth yang sustainable, sehingga bertahan dalam situasi apapun, terima kasih...

$PTBA $ACES $BBRI $ICBP

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy