Investasi Saham Untuk Seorang Pegawai - Baiknya Gimana Sih?

Kita mulai dari pertanyaan sederhana. Mana yang lebih besar saat ini bagi kamu, duit yang kamu dapatkan dari gaji, atau return yang kamu dapatkan dari saham?

Sadarkah kalian, dari pertama fresh graduate, hingga umur 30 tahun, banyak orang yang gaji-nya telah naik MINIMAL 2-3x lipat loh. Jika misal kita lulus umur 24 tahun, dan misal gaji kita naik 2x lipat, itu artinya kita dalam 6 tahun return CAGR kita secara tahunan adalah 12.2%. Itu return yang lebih tinggi dari IHSG untuk rata-rata 10 tahun! (yang hanya sekitar 10 koma sekian %)

Dan perlu digaris bawahi pula, apalagi buat para mahasiswa/i di sini, gaji menjadi 2x lipat di umur 30 tahun setelah lulus itu adalah hal paling pesimistis. Teman-teman saya gaji-nya sebagian besar sudah naik lebih dari 3x lipat.

Pertanyaannya, buat apa sih sebenarnya kita invest di saham? Tentunya tidak ada manusia yang akan (dan sanggup) kerja seumur hidup-nya. Saya pribadi punya target pensiun dini di umur 45 tahun.

Mari pakai perhitungan sederhana:
- Gaji bersih take-home-pay adalah 5jt/bulan.
- Setahun 14x gaji (12x regular, 1x bonus, 1x THR). Berarti total 70jt/tahun
- Misalkan kita tabung saham 30% (1.5jt/bulan). Dengan 14x gaji berarti total 21jt/tahun
- Tidak ada kenaikan gaji sama sekali
- Return di saham sangat optimis, yaitu di CAGR 20% (setara investor kelas kakap)

Berapa lama saham investasi tersebut akan bisa menggantikan gaji kita?

Maka 6 tahun kemudian (umur 30 tahun), hasil investasi Anda kurang lebih akan seperti ini:
- Pokok uang yang ditabung 106.5jt (14x gaji selama 6 tahun, 1.5jt/bulan)
- Total nilai investasi menjadi 177.7jt (CAGR 20% return/tahun)
- Jika memperhitungkan inflasi 3%/tahun, maka real return kamu adalah 152.6jt (52.6%)

Gaji sudah naik 2x lipat 100% vs saham naik 52.6%!

Loh, tapi kok dengan return 20%/tahun kok hanya naik 52.6%? Yang kan di tahun-tahun awal kita hanya bisa menabung 21jt/tahun. Tahun ke-1 dan tahun ke-6 tentu beda hasilnya. 20% dari 21jt itu hanya 4.2jt/tahun, vs jika 152jt yang adalah 30.4jt/tahun

Nah, 30.4jt/tahun itu, apakah sudah mengalahkan gaji Anda yang 70jt/tahun? tentu saja BELUM!

Padahal Anda tahu faktanya,
1) Sangat jarang pegawai yang gajinya HANYA naik 2x sejak dia fresh graduate.
2) Return +20%/tahun untuk saham itu akan menempatkan Anda dijajaran top investor. FYI, Warren Buffet itu return pertahunnya di kisaran 25-35%/tahun.

Artinya, kenaikan gaji anda lebih tinggi dari return Warren Buffet!

TAPI, kembali lagi di premise awal kenapa kita berinvitasi, yaitu TIDAK ADA MANUSIA YANG MAU TERUS MENERUS KERJA SEUMUR HIDUP.

Kita berharap suatu saat hasil investasi ini akan seperti bola salju, makin lama makin besar, dan suatu saat akan menggantikan gaji kita (lebih besar dari gaji)

Berapa banyak yang kita butuhkan untuk hidup enak? Rumus sederhananya seperti ini:

Biaya hidup dari GAYA HIDUP yang kita inginkan (misal kita merasa hidup enak dengan pengeluaran 10jt/bulan), di luar semua cicilan (asumsinya rumah dan mobil harusnya sudah lunas donk saat kita pensiun nanti).

Nah jika kamu mau hidup dari dividend saham (misal kamu berhasil memiliki div yield 10%), maka total uang yang kamu butuhkan untuk hidup sesuai dengan lifetsyle tersebut adalah:
- 10jt x 12 bulan +1x THR = 130jt/tahun
- Dengan div yield 10%, maka tabungan saham kamu harus ada 1.3 Milliar.

Pada kenyataannya, div yield kamu harusnya tidak mungkin hanya 10%, tapi PASTI lebih tinggi. Jiika div saat ini hanya 4% maka:
- 5 tahun lagi bisa menjadi 6-8%,
- 5 tahun berikutnya (10 tahun) akan menjadi 12-16%,
- 5 tahun berikutnya (15 tahun) akan menjadi 18-32%,
- 5 tahun berikutnya (20 tahun) akan menjadi 30-64%
- dst...

Tentu itu jika kalian bisa menemukan perusahaan yang DPS-nya bisa tumbuh dengan CAGR 15%/tahun (berdasarkan rule 72).

Apakah ada perusahaan seperti itu di IHSG? ADA! Dan aku bisa sesumbar jumlahnya lebih dari 10 (tapi kurang dari 30). Yes, makanya kalau diversifikasi jangan terlalu lebar juga.

Simplenya gini kalau mau cari saham:
1) Growth bagus (dari yang sesederhana hanya lihat EPS naik, sampai yang sedikit perlu analisis seperti efisiensi dari kapital allocation (ROIC harus lebih besar dari WACC, serta EVA bertumbuh dengan baik)
2) Cash flow terbukti, jadi EPS yang didapat itu bukan sekedar pencatatan akuntansi saja, tapi real perusahaan memang mrghasilkan uang. Dividend adalah parameter sederhana, di mana harus ada cash yang real baru bisa kasih dividend. Makanya kalau newbie sebaiknya main di saham yang kasih dividend (walaupun ada trap nya juga, misal saham LINK bayar dividend pakai hutang bank)
3) GCG. Simple nya sih ya niat baik perusahaan untuk berbisnis dengan jujur. Ibaratnya kalau kita patungan usaha dengan teman, pasti ga mau kan duit kita ditilep mereka. Dan juga kita perlu lihat action mereka, otak bisnis nya jalan ga? Atau cuma numpang gaji buta aja. Contoh yang baik ada salah satu perusahaan yang memproduksi plastik, borong banyak product turunan oil waktu harga jatuh parah banget di awal covid (plastik dibuat dari minyak bumi, dan saat itu harga minyak buni sempat minus, saking takutnya orang bakal bangkrut masal)
4) Valuasi justru terakhir. Ngapaiin capek-capek mikir valuasi kalau tidak layak beli? Valuasi yang dipakai Warren Buffet itu perhitungan DCF, karena dia percaya bahwa perusahaan itu divaluasi berdasarkan seberapa hebat dia menghasilkan cash (keuntungan real).

Tugas kita sederhana,
1) temukan perusahaan yang dimaksud.
2) Beli ketika market tidak rasional dan harga/valuasi nya drop.
3) Aktivitas seperti biasa aja, bebas stress, duit ngalir dan terus berkembang. Jangan lupa, sering kali sebagai pegawai, gaji kita LEBIH BESAR dari apa yang dihasilkan saham. Saya pribadi butuh 15 tahun invest agar hasilnya bisa lebih tinggi dari gaji (start tiap orang beda-beda, jangan terlalu dijadikan patokan/pikiran)

Secara logika bisnis, kita harus memberi perhatian terbesar untuk hal yang paling menghasilkan keuntungan, yaitu pekerjaan kita saat ini. Jangan sampai kita NIAT INVEST saham tapi PEKERJAAN KITA TERBENGKALAI. At least di perusahaan aku, kenaikan gaji itu antara 5-20% pertahun, dan sekali naik ga mungkin turun (vs saham yang fluktuatif naik-turun). Masa iya kita mau bela-belain saham yang returnnya (saat ini) lebih kecil dari gaji kita?

So make it simple, tidak usah teriak bondar-bandar, dan berspekulasi. INVEST DI KEPALA:
1) Invest di knowledge PEKERJAAN SAAT INI
2) Invest di knowledge cara membaca laporan keuangan yang baik
3) Belajar dari senior di stockbit ini, ada banyak guru yang akan dengan senang hati membimbing dan memberikan SUDUT PANDANG (terserah kamu mau setuju atau tidak, namanya juga sudut pandang, setidaknya membantu untuk memperkaya wawasan)

Rekomendasi saya:
- @thowilz - menjelaskan dengan sangat sederhana logika melihat saham yang 'layak' invest, juga prilaku yang baik sebagai investor
- @IPOhunter2 - jika kamu masih newbie, sangat wajib follow biar tidak kejeblos ke saham gorengan. Uniknya, senior kita satu ini hanya membahas yang TIDAK layak invest, terutama yang IPO
- @kis4ros - memberikan analisa yang komprehensif akan seluk-beluk perusahaan (dan GCG perusahaan tersebut tentunya).
- @HaniPutranto - sangat menarik melihat sudut pandang beliau terkait saham-saham dividend
- @Hauw2x - Jika tertarik untuk ilmu technical saham. Ilmu technical saham adalah tentang prinsip supply-demand, akan sangat membantu dalam memutuskan kapan waktu beli yang tepat (but to be honest, ilmu ini tidak terlalu penting bagi aliran fundamental)
- Dan masih banyak lainnya, yang tulisan di stockbit-nya tidak terspesialisasi, tapi bisa memberikan sudut pandang yang menarik juga tentunya. Beberapa di antara-nya yang masih cukup aktif: @varnium, @tomhardi, @rk27, @juliushalim

Tag Random: $IHSG $BUKA $BBCA $ANTM $ARTO

Read more...
2013-2024 Stockbit ·About·ContactHelp·House Rules·Terms·Privacy