Era Cheap Money Akan Berakhir?
The Fed sudah memutuskan untuk melakukan Tapering. Mereka juga akan menaikkan interest rate.
Rencananya malah Maret 2022, interest rates akan dinaikkan.
https://www.ft.com/content/c5f0e71f-e153-47ac-acc8-c31c2fa2a9b0
Begitu interest rates naik maka itu artinya era cheap money akan berakhir.
Printing money selama pandemi mengakibatkan inflasi di segala bidang. Dan itu diperparah oleh adanya konflik antara Rusia dan Uni Eropa serta Australia dan China. Naiknya harga komoditas dan energi menimbulkan Butterfly Effect di semua lini kehidupan. Inflasi di mana - mana.
Indonesia saja yang kelihatannya inflasi terkontrol. Di Eropa dan Amerika, inflasi terjadi gila - gilaan.
Ketika interest rate naik maka bunga pinjaman akan ikutan naik. Naiknya bunga pinjaman akan mengakibatkan orang - orang enggan mengambil pinjaman.
Akibatnya orang - orang akan menunda proyek yang butuh banyak dana, apalagi kalau itu butuh dana pinjaman. Sehingga ketimbang membuat proyek yang membutuhkan banyak pinjaman, orang - orang lebih memilih menabung duitnya. Ini berujung pada berkurangnya uang yang bersirkulasi di pasaran.
Efek nya pada saham adalah jika bunga pinjaman naik maka beban bunga perusahaan yang punya banyak utang bertambah. Itu bisa mengurangi laba perusahaan.
Karena itu berakhirnya era cheap money akan berdampak buruk pada perusahaan yang memiliki banyak utang berbunga. Apalagi jika bunganya floating rate.
Disclaimer: http://bit.ly/3bLj4Oc
$KRAS $GIAA $BUMI