Beberapa Kesalahan Investasi Yang Pernah Saya Lakukan
Beberapa kali saya melakukan kesalahan berinvestasi, terutama pada saat-saat awal. Hal tersebut selalu saya ingat dan menjadi pelajaran bagi saya.
KURANG FOKUS. Saya pernah terlalu semangat membeli saham sampai akhirnya portfolio penuh dengan berbagai macam saham (>15).
Akibatnya, return portfolio tidak bagus dan tidak bisa mengalahkan pasar karena ada beberapa saham yang turun kinerjanya dan tidak saya sadari. Sangat sulit untuk memantau secara detail jika terlalu banyak saham dalam portfolio
HANYA MELIHAT STORY TANPA MEMANTAU KINERJANYA. Saya pernah membeli saham karena story-nya sangat bagus. Pada awalnya kinerjanya memang bagus dengan visi manajemen yang jelas.
Namun pada akhirnya saya menyadari bahwa rencana ekspansi membutuhkan biaya yang sangat besar dan membuat utang perusahaan membengkak.
PANIK. Ini terjadi pada awal-awal saya berinvestasi (saat ARA dan ARB masih simetris). Harga saham terseret turun oleh market yang sedang crash. Saya hanya bisa melongo melihat saham yang saya jual di titik terendah kembali ke harga opening. Ini pelajaran yang keras bagi saya. Jangan terburu-buru menjual saham, terutama jika bisnisnya masih baik-baik saja.
TIDAK MENYADARI HARGA SAHAM TELAH MENJADI TERLALU MAHAL. Ada salah satu saham dari portfolio yang kinerjanya sangat bagus dan harga sahamnya pun terus melambung. Saya tidak memperhatikan bahwa harganya sudah jauh di atas nilai wajarnya. Ketika pasar terkoreksi dalam, penurunan harga sahamnya lebih dalam dari pasar dan kembali ke harga wajarnya.
TIDAK BERANI MENGAMBIL POSISI YANG SIGNIFIKAN KETIKA YAKIN TERHADAP SUATU SAHAM. Beberapa kali saya tidak bisa mengoptimalkan return karena hanya membeli dalam jumlah kecil padahal saya yakin sahamnya bagus.
Itulah beberapa kesalahan yang menjadi catatan saya agar tidak terulang kembali.
$ARNA $MARK $MTDL $SIDO